Anda di halaman 1dari 24

ORAL BAD HABITS

(KEBIASAAN YANG
BERAKIBAT BURUK DALAM
RONGGA MULUT)
 Pasien sering tidak menyadari akan
kebiasaan yang mereka lakukan, yang
ternyata dapat merusak atau
membahayakan bagian rongga mulutnya.

 Yang terkena pengaruh :


- Jaringan keras ( gigi, tulang alveolar )
- Jaringan penyangga : gingiva, membran
periodontal )
- Mukosa mulut lainnya : lidah, pipi.
MACAM-MACAM “ORAL BAD HABIT”

1. Occupational Habits :
Kebiasaan yang dilakukan karena pekerjaan
seseorang.
Misalnya : menggigit-gigit pinsil atau alat tulis
lainnya, membuka tutup botol minuman dengan
gigi, menggigit jarum jahit dll
2. Parafungsional Habits :
Kebiasaan yang dilakukan dengan cara
mengontakkan gigi-gigi rahang atas dengan gigi-
gigi rahang bawah dengan tekanan yang
berlebihan.
Dicetuskan oleh adanya stress emosional
dan adanya satu atau beberapa gigi yang
mengalami oklusi yang traumatik
Contohnya : bruxism

http://cmap.ihmc.us/download/dlp_CmapTools.php?
myPlat=Win
3. Miscellaneous Habits (Kebiasaan-kebiasaan
lain yang dilakukan dalam rongga mulut
yang tidak termasuk kedua kelompok
diatas)
Macamnya : merokok ; mengunyah satu sisi,
menyikat gigi dengan tekanan terlalu keras
dalam arah vertikal dan horisontal ;
penggunaan tusuk gigi yang salah; mengunyah
sirih / tembakau ; mengisap ibu jari ; bernafas
lewat mulut ; minum susu dalam botol yang
dibawa tidur ; memakai perhiasan / asesori
yang ditusukkan pada mukosa mulut / lidah dll
 Kebiasaan buruk karena pekerjaan :
- Pemangkas rambut yang membuka jepit rambut dengan
giginya
- Tukang jahit yang memotong benang dengan giginya
- Tukang sol sepatu yang menjepit paku di antara gigi-
giginya

 Akibat yang ditimbulkan kebiasaan buruk karena


pekerjaan :

Kebiasaan buruk yang dilakukan oleh pemangkas rambut,


tukang jahit dan tukang sol sepatu tersebut dapat
mengakibatkan keausan khas dengan bentuk takik pada satu
atau lebih gigi-giginya.
 Para fungsional Habits

 Bruxism, atau yang sering dikenal dengan istilah


kerot / tooth grinding, adalah mengatupkan rahang
atas dan rahang bawah yang disertai dengan
grinding (mengunyahkan) gigi-gigi atas dengan gigi-
gigi bawah

 Bruxism adalah kebiasaan bawah sadar (sering


tidak disadari) walaupun ada juga yang
melakukannya ketika tidak tidur
 Tekanan kunyah pada saat tidur 6 x lebih besar
dari pada tekanan kunyah pada saat terjaga !!!!
 Penyebab :
- stress emosi
- etiologi lokal : adanya gigitan yang
merupakan traumatik oklusi , misalnya
tambalan yang terlalu tinggi dll
 Anamnesa untuk mengungkap
bruxism :
- Apakah anda sering merasa sakit
pada sendi rahang atau mengalami
sakit kepala ketika bangun di pagi
hari ?
- Apakah pasangan anda sering
terganggu karena mendengar
suara grinding / kerot anda ?
- Apakah gigi anda menjadi lebih
sensitif terhadap dingin, sentuhan
atau rangsang lain ?
 Akibat Bruxism

 Sakit pada otot pengunyahan, Sakit Kepala dan Sakit


Telinga
 Gangguan Bentuk Gigi
Bruxism menyebabkan mahkota gigi menjadi pendek dan hilang
nilai estetikanya
 Gigi menjadi Sensitif
Email menipis akibat aktifitas grinding sehingga dentin menjadi
terbuka. Gigi menjadi lebih sensitif terhadap dingin, tekanan dan
stimulus lainnya.
 Fraktur Gigi dan Tambalan
Tekanan besar yang dihasilkan oleh aktifitas bruxism dapat
menyebabkan patahnya gigi dan pecahnya tambalan.

 Gangguan pada sendi TMJ


Gangguan ini biasanya dirasakan ketika mengunyah atau
berbicara.
 Penanggulangan
Bruxism :

 Mengelola stress
 Kurangi konsumsi
alkohol
 Terapi oklusal :
pembuatan night guard
(splint oklusal)
yaitu bahan yang terbuat
dari akrilik lunak atau
keras yang menutup
seluruh permukaan
oklusal gigi-gigi rahang
atas/bawah
KEBIASAAN – KEBIASAAN LAIN
(MISCELANEOUS HABITS)
KEBIASAAN MEROKOK

Penyakit Periodontal Dampak merokok

Gingivitis Inflamasi gusi dan perdarahan


saat probing (BOP)
Periodontitis Kerusakan jar periodontal

Kedalaman poket, lepasnya


ikatan serat – serat dan absorbsi
tulang alveolar
Gigi yang tanggal

Prevalensi penyakit periodontal


seimbang dengan jumlah rokok
yang diisap per hari
KEBIASAAN MEROKOK

Penyakit Periodontal Dampak merokok

Fisiologis Vaskularisasi gusi


Aliran cairan gusi dan BOP

Temperatur subgingival

Waktu yang dibutuhkan untuk


pulih dari kondisi teranastesi lokal

Gigi Pewarnaan ekstrinsik ( ggg estetik)


PEMAKAIAN ALAT ORAL FISIOTERAPI
YANG TIDAK BENAR

Tusuk Gigi  Tusuk Gigi dipaksa masuk


pada daerah
interproksimal
 Interdental papil tertekan
 Terdapat celah dibawah
titik kontak
 Penumpukan makanan
(food impaksi)
 Keradangan gusi
(gingivitis)
PEMAKAIAN ALAT ORAL FISIOTERAPI
YANG TIDAK BENAR

Menyikat Gigi Terlalu Resesi gusi


Keras (Vertikal / Karies akar
Horisontal)
Meningkatnya
sensitivitas gigi
Email menjadi tipis
Mengunyah Satu Sisi Rahang

 Dipicu oleh adanya gigi yang sakit / tidak nyaman


jika dipakai mengunyah.
 Sisi yang tidak dipakai mengunyah kehilangan self
cleansing
 Penumpukan plak
 Penumpukan kalkulus di sisi yang tidak berfungsi
Mengunyah Sirih Mengunyah Tembakau

 Ramuan sirih terdiri dari :


daun sirih, gambir,
buah pinang, tembakau,
kapur
 Gigi-gigi menjadi aus dan
berwarna kemerahan
 Resesi gusi dan iritasi
pada mukosa mulut
(leukoplak) akibat tekanan
tembakau
 Penumpukan kalkulus
(kapur mgd Calsium,
suasana mulut basa)
NURSING BOTTLE CARIES = BABY BOTTLE
SYNDROME = NIGHT BOTTLE SYNDROME

 Kebiasaan minum susu memakai botol dan


dibawa tidur
 Susu formula biasanya ditambah dengan sukrosa

(laktosa dan sukrosa adalah KH yang dapat


difermentasi oleh bakteri mulut menjadi asam)
 Aliran saliva pada saat tidur berkurang

 Susu menumpuk dan menggenangi gigi

 Caries pada usia dini ( batita) dengan pola yang


khas
 Mula-mula 4 gigi Insisif Atas yang terkena,
meluas ke gigi-gigi molar & caninus sulung
 Gigi –gigi Insisif rahang bawah adalah yang
terakhir kena karies
 Bila semua gigi sudah kena = rampant karies.

 Fenomena sama pada batita yang minum cairan


manis lainnya dalam botol atau yang punya
kebiasaan mengemut makanan lunak yang
mengandung sukrosa.
THUMB / FINGER SUCKING

 Thumb and /or finger sucking is a bad habit


because it could cause the child to have buck
teeth, which could eventually require orthodontic
treatment. Most children will stop this habit on
their own between ages 2 and 4, however, it is
much easier to break any habit when it first
begins.
 Ciri-ciri : Palatum tinggi, perkembangan rahang
kearah lateral terganggu, gigi- gigi anterior
rahang atas protrusif, dapat disertai gigitan
terbuka di anterior.
BERNAFAS LEWAT MULUT
( MOUTH BREATHING )

 Kebiasaan ini dipicu oleh adanya gangguan pada


jalan nafas / hidung yang berupa sumbatan ,
misalnya : adanya polip hidung, pembesaran
tonsil dibelakang hidung dll.
 Disertai lemahnya tonus bibir atas

 Menyebabkan kekeringan dalam rongga mulut


karena saliva menjadi kering dan fungsi saliva
berkurang.
 Fungsi Saliva

 Lubricant : melindungi mukosa mulut


 Ion reservoir : remineralisasi gigi

 Buffer : menetralisir asam


 Cleansing : membersihkan / menelan
 Aksi antimikroba spesifik : IgA dan lysosim

 Pellicle formation : lapisan protektif pada email

 Digestion : amylase ,memecah KH


 Taste : syaraf pencicip
 Water balance :mulut kering mendorong
minum
 Bila saliva gagal fungsi :

 Kemampuan pembersihan sisa makanan dan


bakteri berkurang
 Kemampuan buffer turun mulut asam
remineralisasi hilang demineralisasi
meningkat pelunakan permukaan gigi
 Suasana mulut asam, bakteri kariogenik
meningkat karies gigi
 Tanda lain : infeksi jamur (sariawan), halitosis dan
gigi sensitif
 Saliva gagal berfungsi berarti mulut kehilangan
oral balance
Menusuk lidah dengan
Resesi gusi pada Caninus
perhiasan mulut
RA karena tekanan jari
TUGAS PERAWAT GIGI DALAM KONTEKS
PROMOTIF PREVENTIF

 Kenali gejala , tanda-tanda dan manifestasi


kebiasaan buruk tersebut dalam mulut pasien
 Kenalkan pada pasien

 Cegah untuk kerusakan selanjutnya

 Lakukan rujukan pada kasus- kasus yang


memerlukan tindakan korektif diluar
kompetensi

Anda mungkin juga menyukai