Berikan pemecahan masalah pada kasus-kasus sebagaimana tersebut dibawah ini dari sudut
pandang Wawasan Kebangsaan (meliputi kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
petahanan keamanan) dan Bela Negara (terkait posisi dan peran dalam sistem pertahanan
negara, penjabaran nilai-nilai bela negara kedalam praktik kehidupan sehari-hari dan rencana
aksi penerapan nilai-nilai bela negara sesuai tugas dan fungsi masing-masing:
1. Kasus fenomena nasionalisme anak-anak muda jaman sekarang ini.
Jawaban : Generasi muda selalu memiliki peran penting dan strategis dalam perkembangan
suatu bangsa dan negara karena mereka adalah kelompok sosial yang menentukan masa
depan sebuah bangsa. Begitu juga Indonesia. Sejarah mencatat bahwa kelompok muda
memiliki keterlibatan aktif dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia sejuk
dulu hingga kini. Salah satu bukti tersebut dapat kita soroti dalam esensi peringatan hari
Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober. Tanggal ini selalu disambut secara gegap
gempita oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengajak anak muda berperan aktif dalam
pembangunan negeri ini. Sumpah Pemuda miliki pengaruh yang sangat luar biasa. Bahkan
hal tersbut menjadi titik awal terbentuknya persatuan dan kesatuan Indonesia serta
menjadi cikal bakal tumbuhnya semangat nasionalisme dan patriotisme untuk
membebaskan negeri tercinta dari belenggu penjajah Belana dan langkah awal dalam
melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Memang banyak generasi muda yang mampu mengukir prestasi seperti dalam berbagai
lomba maupun olimpiade sains di berbagai negara yang telah diselenggarakan. Tetapi suatu
hal yang memprihatinkan aktivitas generasi muda yang telah ditulis dan diteliti oleh
beberapa Harian Terkemuka Ibu Kota, bahwa tidak sedikit anak-anak muda kita yang
terjebak dalam “The Pursuit of Wow” mengejar kegemerlapan, mengedepankan
kenikmatan-kepuasan, mengabaikan idealisme dalam arti lebih materialis dan idividualistik,
serta sikap-sikap yang acuh tak acuh terhadap kemajuan negara-bangsa. Pendeknya tidak
sedikit anak-anak muda yang lebih mengedepankan budaya hedonik yang ditandai oleh
pengejaran kepuasan dan kenikmatan. Maraknya patologis seksual dan budaya kekerasan.
Lebih mengerikan lagi dalam hasil penelitian tersebut siswa-siswi, mahasiswa, dan generasi
muda umumnya banyak terlibat dalam tawuran, “kumpul kebo”, maupun pelecehan-
pelecehan seksual lainnya dari perkosaan sampai dengan “berteman tapi mesra” tanpa
merasa berdosa. Begitu juga di kalangan orang tua sekarang ini nampaknya penyakit
masyarakat tentang, selingkuh, KKN, khususnya korupsi masih melekat dan merajalela di
Indonesia.
Perlu adanya redefinisi atas pemahaman dan pelaksanaan nila - nilai nasionalisme dalam
diri individu bangsa Indonesia khususnya diri pemuda Indonesia. Kegagalan meredefinisi
nilai-nilai nasionalisme telah menyebabkan belum lahirnya sosok pemuda Indonesia yang
dapat menjadi teladan. Padahal tantangan pemuda saat ini berbeda dengan era 1928 atau
1945. Jika dulu nasionalisme pemuda diarahkan untuk melawan penjajahan , dan sekarang
nasionalisme diposisikan secara proporsional dalam menyikapi kepentingan pasar yang
diusung dengan kepentingan global dan nasionalisme yang diusung untuk kepentingan
Negara. Dengan demikian peran orang tua masih sangat mendominasi segala sector
kehidupan berbangsa dan bernegara. Diharapkan pemerintah pusat dapat mempercepat
distribusi pembangunan di semua daerah agar tidak tumbuh semangat etnonasionalisme
dalam diri bangsa ini. Menempatkan semangat nasionalisme pada posisi yang benar .
Nasionalisme tidak dapat diartikan secara sempit. Nasionalisme harus didefinisikan sebagai
suatu upaya untuk membangun keunggulan kompetitif, dan tidak lagi didefinisikan sebagai
upaya menutup diri dari pihak asing seperti proteksi atau semangat anti semua yang berbau
asing. Profesionalisme adalah salah satu kata kunci dalam upaya mendefinisikan makna
nasionalisme saat ini. Dengan demikian nasionalisme harus dilengkapi dengan sikap
profesionalisme.
2. Kasus korupsi pejabat birokrasi baik di Pusat maupun di Daerah yang berdampak terhadap
efektivitas, efisiensi dan produktivitas birokrasi.
Jawaban : Menurut pandangan kelompok kami, jika suatu kasus korupsi telah terjadi tentu
pemecahan masalah yang harus dilakukan adalah dengan segera menindak pelaku dan
kemudian pihak yang berwenang melakukan penyelidikan demi terselesaikannya kasus.
Namun, selain hukuman, orang yang melakukan tindak korupsi yang merugikan negara dan
masyarakat juga harus belajar kembali mengenai wawasan kebangsaan dan bela negara.
Bukan belajar untuk sekedar tahu namun juga harus menyadari, meresapi, dan
menanamkan dalam hati nilai-nilai dari kebangsaan dan bela negara tersebut. Ini juga
berlaku sebagai pencegahan tindak korupsi, sehingga diharapkan jika sudah memahami dan
ditanamkan dalam hati maka akan menghindarkan diri dari tindak korupsi ini.
A. Pemecahan masalah kasus korupsi dari sudut wawasan kebangsaan:
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilandasi
pancasila, UUD 1945, NKRI dan bhinneka tunggal ika.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai jati diri,
lingkungan geografi, dan sumber dayanya, serta segala potensi fisik dan non fisik yang
terkandung dan lahir dari interaksi elemen-elemen tersebut, sebagai elemen kekuatan
dan lingkungan strategis nasional dalam satu kesatuan yang utuh berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Pemecahan masalah korupsi dari sudut pandang wawasan kebangsaaan yang bahan
materinya dikutip dari https://id.berita.yahoo.com/makna-wawasan-nusantara-ketahui-
fungsi-012037250.html yang dipublikasikan tanggal 23 Maret 2021:
1. Kesatuan Politik, yaitu menyadari bahwa wilayah nasional dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah dan seluruh bangsa serta menjadi modal milik
bersama rakyat Indonesia, menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa religius
yang meyakini adanya Tuhan yang Maha Esa yang mengatur alam dan manusia,
memiliki rasa senasib sepenanggungan, sebangsa setanah air dan punya satu tekad
dalam mencapai cita-cita bangsa, setia pada pancasila sebagai ideologi negara. Maka
tindakan yang bisa diambil ialah dengan mencabut segala aktivitas organisasi
politiknya, karena bisa dikatakan tidak setia kepada pancasila yang mana sebagai
pedoman hidup yang baik bagi bangsa Indonesia.
2. Kesatuan Ekonomi, yaitu menyadari bahwa kekayaan nusantara adalah modal dan
milik bangsa Indonesia yang harus dikelola untuk keperluan sehari-hari dan merata di
semua wilayah, mendorong perkembangan ekonomi yang harus seimbang disetiap
daerah, dan perekonomian ditujukan demi kemakmuran rakyat. Tindakan yang
seharusnya diambil ialah dengan menyita seluruh kekayaan pelaku korupsi.
3. Kesatuan Sosial Budaya, yaitu mendorong kehidupan bangsa agar berada pada
tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang, serta menyadari
bahwa budaya Indonesia adalah satu kesatuan dalam keberagaman yang menjadi jati
diri bangsa dan sebagai modal pembangunan. Tindakan yang dapat diambil ialah
dengan sanksi sosial. Dalam masyarakat sanksi sosial biasanya akan terjadi secara
otomatis, seperti dijauhi dari lingkungannya.
4. Kesatuan Pertahanan dan Keamanan, yaitu menyadari bahwa ancaman pada satu
pulau atau daerah merupakan ancaman bagi bangsa Indonesia keseluruhan,
menyadari bahwa sebagai warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam membela
bangsa dan negara. Tindakan yang dapat diambil ialah dengan melakukanpembinaan
kesadaran bela negara di lingkup pekerjaan.
B. Pemecahan masalah kasus korupsi dari bela negara:
Pembinaan kesadaran bela negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau pelatihan kepada
warga negara agar menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan nilai
dasar bela negara. Terdapat indikator nilai dasar bela negara yang terdiri dari:
Dampak yang ditimbulkan dari Covid 19 tidak hanya dari sisi kesehatan namun sudah
lintas sektoral seperti perekonomian, bisnis, sosial kemasyarakatan, lingkungan bahkan
aktivitas dalam bekerja pun ikut terdampak adanya virus ini. Sebelum adanya virus ini, rata-
rata orang yang bekerja akan selalu pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan atau
memberikan pelayanan kepada stakeholder. Namun dengan adanya virus Covid-19, yang
penyebarannya sangat cepat melalui interaksi dengan orang/benda yang sebelumnya telah
terinfeksi atau terdampak virus, menyebabkan adanya perubahan perilaku ditengah
masyarakat. Hal ini juga berkaitan adanya himbauan-himbauan berupa physical dan social
distancing, mengurangi aktivitas di luar rumah serta mengurangi ke tempat-tempat yang
digunakan untuk berkumpulnya orang salah satunya adalah kantor. Perubahan tatanan
sosial kemasyarakatan dalam aktivitas bekerja salah satunya adalah konsep bekerja dalam
bentuk Work from Home.
Dengan adanya inovasi layanan online ini, pemustaka tidak perlu datang
keperpustakaan langung dan pegawai Perpustakaan Nasional RI sebagai pelayan publik bisa
tetap melayani secara professional, jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat baik secara
WFH/WFO. Perlu ditekankan dalam pelaksanaan WFH ini adalah bahwa WFH bukan berarti
tidak masuk kantor lantas tidak bekerja melainkan pekerjaannya dapat diselesaikan dimana
saja dengan menggunakan teknologi dan informasi. Spirit penerapan WFH di lingkungan PNS
saat ini adalah agar pegawai tetap memberikan pelayanan terbaik dan menjaga produktivitas
dengan memberikan fleksibilitas lokasi bekerja, baik WFH maupun WFO selama adanya
pandemi Covid-19.
Berikut penerapan nilai-nilai bela Negara yang dapat menangani masalah potensi
turunnya Indek Kepuasan Masyarakat karena kondisi kerja (WFH/WFO) dengan adanya
pandemik Covid-19;