Anda di halaman 1dari 7

KEGAWAT DARURATANMEDIS

PENGERITAN
Menurut Undang-Undang R.I no 14 tahun 2009
tentang Rumah sakit,Gawat Darurat adalah
keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medis segera guna penyelamatan
nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.
SIFAT KEGAWAT DARURATAN MEDIS

1. Membutuhkan pelayanan yang cepat


2. Perubahan klinis yang cepat
3. Mobilitas petugas tinggi
4. Tidak ada azas voluntarisme
5. Tidak ada pre exsiting relationship
6. Penanganan harus tuntas
Tujuan pertolongan

1. Menyelamatkan nyawa
2. Mencegah kecacatan atau kondisi lebih
buruk
3. Meringankan Penderitaan
4. Menunjang Penyembuhan
Klasifikasi Penolong

1. Orang awam : orang yang tidak terlatih dalam


melakukan pertolongan Pertama
2. Penolong Pertama : orang dengan pencapaian
kualifikasi tertentu dalam pertolongan pertama
3. Tenaga Terlatih : Orang yang dilatih Secara
khusus dalam melakukan penanggulangan
kegawatdaruratan dilapangan
Beberapa hukum dasar yang
berhubungan dengan kegawatdaruratan
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (pasal 32 Ayat
1 dan 2)
“(1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan
bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih
dahulu
” (2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau
meminta uang muka “
2. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit (pasal 29) :
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan
gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya”

3. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


(pasal 51).
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban melakukan pertolongan darurat atas dasar
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas
dan mampu melakukannya

Anda mungkin juga menyukai