Anda di halaman 1dari 8

ANALISA KASUS

Nama : M. Nagara Salim Said (201611101069)


Instruktur : drg. Leliana Sandra Devi, Sp. Orth
Model Studi

RAHANG RAHANG
BAWAH ATAS
Model Studi

KIRI DEPAN KANAN


Ringkasan
Maloklusi Klas I Angle dengan modifikasi dewey tipe 1 (berdesakan anterior), tipe 2
01 DIAGNOSA (Protrusi insisivus RA), dan tipe 6 (gigitan dalam dan pergeseran garis median RB 2
mm ke kanan)

• Tempat yang tersedia (metode moyers) : RA = 77 mm dan RB = 64 mm


• Tempat yang dibutuhkan (table moyers) : RA = 80 mm dan RB = 69,9 mm
02 DISKREPANSI
• Diskrepansi RA = -3 mm dan RB = -5,9 mm (kekurangan tempat RA dan RB)

• 11/41 = 4 mm 12/42 = 3 mm
03 OVERBITE •

21/31 = 4 mm 22/32 = 2,5 mm
Overbite bertambah

• 11/41 = 8 mm 12/42 = 3,5 mm


04 OVERJET •

21/31 = 6 mm 22/32 = 8,5 mm
Overjet bertambah pada gigi 11/41, 21/31, 22/32
Ringkasan
• Faktor umum: kebiasaan buruk menghisap ibu jari.
05 KEMUNGKINAN
ETIOLOGI
• Faktor lokal : kehilangan prematur gigi 81, letak salah benih gigi 21, 22, 32,
41

• Non ekstraksi (ekspansi)


MACAM
06 PERAWATAN

1. DHE dan KIE (memberikan instruksi kepada pasien untuk menghilangkan


RENCANA kebiasaan buruk menghisap ibu jari)
PERAWATAN 2. Koreksi berdesakan anterior, pergeseran garis median RB, dan gigitan dalam
3. Koreksi protrusi rahang atas
07 4. Fase evaluasi (perlu dilakukan ekspansi/tidak)
5. Fase retensi
Ringkasan
Alat lepasan RA dan RB
08 ALAT

Prognonsis baik (pasien masih dalam masa pertumbuhan, indeks PAR maloklusi
CATATAN
09 KHUSUS
sedang skor 28)
Konstruksi alat

RAHANG RAHANG
ATAS BAWAH

Anda mungkin juga menyukai