Anda di halaman 1dari 23

CASE REPORT

PERAWATAN ORTHODONTI

NOMOR MODEL
01

NAMA PASIEN : Fitriyanti


OPERATOR : Dwi Rama Priandini, S.KG
NO. MHS : 04124707003

NAMA PEMBIMBING :
drg. Emilia Ch. Prasetyanti, Sp. Ort

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAK U LTAS K E D O K T E RAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016
LAPORAN CASE REPORT
ORTHODONTI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna menyelesaikan Kepaniteraan Klinik


Bagian Orthodonti Program Profesi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Oleh
Dwi Rama Priandini, S. KG
04124707003

Palembang, Agustus 2015

Pembimbing,

drg. Emilia CH Prasetyanti, Sp.Ortho


NIP. 195805301985032002
STATUS PEMERIKSAAN
DAN PERAWATAN ORTHODONTI

Operator : Dwi Rama Priandini, S.KG


No.Mhs : 04124707003
Pembimbing : drg. Emilia CH Prasetyanti, Sp.Ort
No. Kartu : 49
No. Model : 02
I. IDENTITAS
Nama pasien : Fitriyanti
Umur : 20 tahun
Suku : Melayu
Jenis kelamin : Wanita
Status Kawin : Belum kawin
Alamat : Jl. Madang Dalam 2 No.51
Telepon : 089609014486
Pekerjaan : Mahasiswa
Rujukan dari : Datang sendiri
Nama Ayah : M.Syukri
Suku : Melayu
Umur : 54 tahun
Nama Ibu : Syaryati
Suku : Melayu
Umur : 43 tahun
Pekerjaan orang tua : PNS
Alamat orang tua : Jl. Lintas timur kec. sungai pinang kel.sungai pinang

II. WAKTU PERAWATAN

Pendaftaran : Tgl. 21 Februari 2015


Pencetakan : Tgl. 2 April 2015
Pemasangan alat : Tgl.
Retainer : Tgl.
III. PEMERIKSAAN KLINIS
A. Pemeriksaan Subjektif ( Anamnesis )
Keluhan Utama :
Pasien mengeluhkan gigi-gigi depan pada rahang atas dan bawah tidak rapi, gigi
taringnya berada lebih ke depan dibandingkan dengan gigi-gigi lainnya. Pasien menyadari
keadaan tersebut sejak + 9 tahun yang lalu. Pasien ingin agar giginya dirawat supaya lebih
cantik.
Riwayat Kesehatan :
Kelahiran : Normal / Komplikasi
Urutan kelahiran : Anak ke 2 dari 3 bersaudara
Nutrisi : ASI 18 bulan
Penyakit berat yang pernah diderita :
Pasien tidak pernah menderita penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan
tulang rahang dan gigi.
Kelainan Kongenital : t.a.k
Lain-lain : -
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan gigi geligi :
Gigi Decidui :
- Tidak ada riwayat karies rampan
- Terdapat karies proksimal pada gigi anterior rahang atas yang tidak
ditambalkan ke dokter gigi
Gigi Bercampur :
- Terdapat persistensi gigi sulung pada rahang bawah
- Ada sisa akar gigi susu yang tertinggal saat gigi kaninus permanen pasien
mulai erupsi
Gigi Permanen :
- Gigi kaninus rahang rahang atas ektopik
- Terdapat gigi geraham bawah kanan yang berlubang besar dan sisa akar
gigi geraham bawah kiri yang dicabutkan pasien di puskesmas.
Kebiasaan Buruk (berkaitan dengan keluhan pasien): Ada /Tidak ada
Jenis Kebiasaan Durasi Frekuensi Intensitas Keterangan

Riwayat Keluarga (berkaitan dengan keluhan pasien): Ada/Tidak ada


Ayah Ibu Saudara laki-laki Saudara perempuan
Keterangan :
- Ayah : ayah pasien memiliki rahang yang besar, gigi besar,
dan susunan giginya rapi
- Ibu : ibu pasien memiliki rahang yang sedang, ukuran gigi sedang
dan susunan giginya rapi.
B. Pemeriksaan Objektif
Umum :
Jasmani : Baik Sedang Jelek Ket : pasien datang dalam keadaan
baik, sehat, dan sadar
Mental : Baik Sedang Jelek Ket : pasien kooperatif saat diajak
berkomunikasi
Status gizi :
Tinggi badan (TB) : 1,52 m
Berat badan (BB) : 48 kg
Indeks masa tubuh (IMT) = BB( kg ) = 48 = 20,8
TB ( m ) ( 1,52 )

Kategori status gizi : Kurang Normal Lebih

Lokal :
a. Ekstra Oral :
Wajah Depan
Bentuk kepala : Brakisefali Mesosefali Dolikosefali
Indeks kepala : Lebar kepala___ X 100 = 13,2 X 100 = 82,5
Panjang kepala 16,0
Bentuk muka : Hipereuriprosop Euriprosop Mesoprosop
Leptoprosop Hiperleptoprosop
Indeks muka : Jarak N GN X 100 = 12,2 X 100 = 84,72
Lbr Bizigomatic 14,4
Simetri : Simetris / Tidak simetris
Proporsi : Normal / Tidak normal
Tonus otot mastikasi : Normal / Tidak normal
Tonus otot bibir : Normal / Tidak normal
Posisi bibir waktu istirahat : Tertutup / Terbuka
Wajah Samping
Profil muka : Lurus Cekung Cembung

b. Intra Oral
Jaringan Lunak
Gingiva : Normal / Tidak normal
Mukosa : Normal / Tidak normal
Lidah : Normal / Tidak normal
Tonsil : Normal / Tidak normal
Palatum : Tinggi / Normal / Rendah
Frenulum : Fren. Labii Superior : Tinggi / Normal / Rendah
Fren. Labii Inferior : Tinggi / Normal / Rendah
Fren. Labii Lingualis : Tinggi / Normal / Rendah
Hygiene mulut : OHI-S : 2,67 Baik Sedang Jelek
Pemeriksaan Gigi :

V VI III II I I II III IV V
8PE 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 PE

8 PE 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
V VI III II I I II III IV V
Keterangan :
K : Karies R : Radiks T : Tambalan
I : Inlay X : Telah dicabut P : Persistensi
Im : Impaksi J : Jaket O : Belum Erupsi
Ag : Agenesis B : Bridge En : Prwtn endodontik
PE : Partial Eruption
Analisa Fungsi
Penelanan : Normal / Tidak normal
Bicara : Lidah normal / Lidah terletak di antara gigi
Penutupan mulut : Normal / Tidak normal
Pernapasan : Mulut tertutup / Mulut terbuka
Senyum : Gusi terlihat / Normal
Kelainan TMJ : t.a.k
IV. ANALISA FOTOGRAFI
A. Analisa Foto Wajah

Bentuk wajah : Oval / Bulat / Persegi


Profil muka : Cembung / Lurus / Cekung
Simetri : Simetris / Tidak simetris
Proporsi : Normal / Tidak normal
Garis Orbita : Sejajar / Tidak sejajar

B. Analisa Model Studi


Rahang Atas
Arah Sagital
Inklinasi gigi insisivus : Normal / Tidak normal
- 22: mesiopalato torsiversi

- 23: disto labio torsiversi

Pergeseran gigi posterior : Ada / Tidak Ada


- 24: palato versi

- 26: supra versi

- 16: supra versi


Kurva spee : Normal / Tidak normal
Arah Transversal
Midline : Segaris / Tidak segaris
Arah Vertikal
Infra versi : Ada / Tidak ada
Supra versi : Ada / Tidak ada
Rahang Bawah
Arah Sagital
Inklinasi gigi insisivus : Normal / Tidak Normal
- 41: linguo versi

Pergeseran gigi posterior : Ada / Tidak Ada


- 35: mesio linguo torsiversi

- 45: mesio linguo torsiversi

Arah Transversal
Midline : Segaris / Tidak segaris
Arah Vertikal
Infra versi : Ada / Tidak ada
Supra versi : Ada / Tidak ada
Keterangan :
Midline rahang bawah bergeser 3,5 mm ke arah kanan terhadap midline
rahang atas segaris dengan midline wajah

Lebar Mesiodistal Gigi Gigi ( mm )


Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Normal Ket Kanan Kiri Normal Ket

1 7,9 7,9 7.40 - 9.75 N 5,5 5,0 4.97 6.60 N


2 6,6 6,5 6.05 8.10 N 6,4 6,3 5.45 6.85 N
3 7,9 7,5 7.05 9.32 N 6,3 6,4 6.15 8.15 N
4 6,6 7,5 6.75 9.00 N 6,8 6,6 6.35 8.75 N
5 6,9 7,1 6.00 8.10 N 7,6 7,4 6.80 9.55 N
9.95
6 11,3 10,8 N 10.62 13.05 N
12.10
8.75 -
7 10,0 10,1 N 11,3 11,1 8.90 11.37 N
10.87

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengukuran, lebar mesio-distal gigi dalam batas normal
Model Dalam Keadaan Oklusi
Arah Sagital
Overjet : 11 : 2 mm 21 : 2 mm
41 31

Relasi Kaninus : Kanan kelas II Kiri kelas I


Relasi M1 permanen :-
Cross bite anterior : -
Arah Transversal
Garis Median : Midline RB bergeser 3,5 mm ke arah kanan
midline RA
Cross bite posterior :-
Arah Vertikal
Overbite : 11 : 1 mm 21 : 1 mm
41 31

Open bite : 23
33
Deep bite : -
C. Skema Gigi-Gigi Dari Oklusal

Rahang Atas

Malposisi :
22: mesiopalato torsiversi
23: disto labio torsiversi
24: palato versi
Rahang Bawah

Malposisi :
41: linguo versi
45: mesio linguo torsiversi
35: mesio linguo torsiversi

D. Skema Gigi-Gigi Dalam Keadaan Oklusi

Arah Anterior

Midline :

Midline RB bergeser 3,5mm


ke arah kanan terhadap
midline RA.

Arah Kanan

Relasi Kaninus : Kelas II


Relasi Molar : -
Overjet 11 : 2 mm
41
Overbite 11 : 1 mm
41
Relasi Molar Kanan ( 16
Relasi
):- Kaninus : Kelas I
Relasi Molar : - 46
Arah Kiri
Overjet 21 : 2 mm
31
Overbite 21 : 1 mm
31
Relasi Molar Kiri
( 26 ):-
36
E. PERHITUNGAN
1. Metode PONT
Jarak mesio distal 21 12 : 28,9 mm
Jarak P1 P1 pengukuran : 33,7 mm
Jarak P1 P1 perhitungan : I X 100 = 28,9 X 100 = 36,125 mm
80 80

Diskrepansi : 2,425 mm Normal/Kontraksi/Distraksi

Jarak M1 M1 pengukuran : 43,0 mm


Jarak M1 M1 perhitungan : I X 100 = 28,9X 100 = 45,16mm
64 64

Diskrepansi : 2,16 mm Normal/Kontraksi/Distraksi

Keterangan :
o Pertumbuhan lengkung gigi pada regio inter P (metode pont)
mengalami kontraksi sebesar 2,425 mm, termasuk dalam kategori
derajat ringan (mild degree)
o Pertumbuhan lengkung gigi pada regio inter M (metode pont), normal
mengalami kontraksi sebesar 2,16 mm, termasuk dalam kategori
derajat ringan (mild degree).

2. Metode HOWES
lebar mesio-distal M1-M1 = 94,8mm
Lebar inter P1 = 37,4 mm
Indeks HOWES inter P=lebar inter P1 x 100% = 37.4 x 100 = 39,45 %
MD M1-M1 94,8
Keterangan: Karena indeks inter P1 sebesar 39,45% yang menyatakan indeks
inter P1 lebih kecil dari 43% maka lengkung gigi tidak dapat menampung
gigi-gigi dalam lengkung secara teratur.

Lebar interfossa canina = 45,7 mm


Indeks Howes inter C = lebar interfossa C x 100%
MD M1-M1
= 45,7 x 100 = 48,2%
94,8
Keterangan: Karena indeks interfosa canina yang didapat adalah 48,2%
dimana indeks interfossa canina lebih dari 44%, maka lengkung basal dapat
menampung gigi-gigi dalam lengkungnya secara teratur.

3. Metode KORKHAUS
lebar mesio-distal incisivus rahang atas = 28,9 mm
Jarak antara 2 gigi insicivus satu maksila ke titik tengah garis interpremolar
pada model gigi = 13,9 mm
Tabel Korkhaus = 17 mm
Diskrepansi = 3,1mm
Keterangan: Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah anteriorposterior
mengalami retraksi.

E. Analisa Foto Rontgen


Jenis Foto : Panoramik / Periapikal / Bite Wing

Keterangan :
1. Gigi 36 dan 46 radiks
2. Gigi 18,28, dan 48 erupsi sebagian
V. DIAGNOSA ORTHODONTI
Maloklusi Klas I Angle tipe 1 tipe dental.
Malposisi gigi individual :
22:mesiopalato torsiversi

23: distolabio torsiversi

24: palato versi

26: supra versi

16: supra versi

41: linguo versi

35: mesio linguo torsiversi

45: mesio linguo torsiversi

Overbite : 11 : 1 mm Overjet : 11 : 2 mm
41 41

Overbite 21 : 1 mm Overjet : 21 : 2 mm
31 31
Relasi molar 16 = - Relasi molar 26 = -
46 36

Midline
Midline Rahang atas : segaris/simetri
Midline Rahang bawah : bergeser 3,5 mm ke arah kanan terhadap midline
rahang atas.

VI. ETIOLOGI
1. Lengkung gigi tidak dapat menampung seluruh gigi-gigi secara teratur.

2. Karies proksimal yang dibiarkan saja.

3. Persistensi gigi sulung.

VII. DETERMINASI LENGKUNG


Hasil penapakan :
RAHANG ATAS:
Lengkung Ideal : Kanan : 46,3 mm Kiri : 41,6 mm
Mesio Distal I1-M1 : Kanan : 47,5 mm Kiri : 47,3 mm
Diskrepansi : Kanan : -1,2 mm Kiri : -5,7mm

RAHANG BAWAH:
Lengkung Ideal : Kanan : 38,9 mm Kiri : 42,4mm
Mesio Distal I1-M1 : Kanan : 40,6 mm Kiri : 40,5mm
Diskrepansi : Kanan : -1,7 mm Kiri : +1,9 mm
Overjet awal : 11 : 2 mm Overjet akhir : 3 mm

41
21 : 2 mm Overjet akhir : 3 mm
31
Overbite awal : 11 : 1 mm Overbite akhir : 3 mm
41
21 : 1 mm Overbite akhir : 3 mm
31

VII. RENCANA PERAWATAN


1. Pencarian ruangan untuk pergerakan gigi-gigi
- Ekspansi rahang atas untuk mendapatkan ruangan bagi gigi-gigi anterior yang
berjejal.
- Slicing pada gigi 31 dan 42 untuk mendapatkaan ruangan agar gigi 41 dapat kembali
ke lengkung gigi normal.
2. Koreksi malposisi gigi individual
- Rahang atas:
Protraksi gigi 22

Retraksi gigi 23

Protraksi gigi 24

- Rahang bawah:
Protraksi gigi 41

Protraksi gigi 35

Protraksi gigi 45

3. Penyesuaian Oklusi
4. Pemakaian Retainer

VIII. SKETSA PESAWAT ORTHODONTI


A. Rahang Atas Keterangan

Alat-alat yang digunakan :


Bilateral Srew expansion
Labial bow 0.7 mm pada gigi 14-
24
Adams clasp 0.8 mm pada gigi 17,
27
B. Rahang Bawah Keterangan
Simple spring 0.6 mm pada gigi 22
T-sring
Alat-alatpada
yangdigunakan
0.6 mm pada
: gigi 24
Labial bow 0.7 mm pada gigi 34-44
Simple spring 0.6 mm pada gigi 41
T spring 0.6 mm pada gigi 35 dan
45
Adams clasp 0.8 mm pada gigi 37,
47
IX. PROGNOSIS
A. Baik / Buruk / Meragukan
B. Keterangan :
Pasien sangat kooperatif sehingga kemungkinan progress juga besar.

Palembang, 2015

Menyetujui,
Pembimbing Operator

Drg. Emilia CH Prasetyanti, Sp.Ort Dwi Rama Priandini, S.KG


NIP.195805301985032002 NIM. 04124707003

LEMBAR PERSETUJUAN PERAWATAN ORTHODONTI


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Nama Pasien : Fitriyani
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Jl.Madang Dalam 2 No.51
Operator : Dwi Rama Priandini, S.KG
Pembimbing : drg. Emilia CH Prasetyanti, Sp.Ort
No Kegiatan Tanggal Paraf Dokter
1 Persetujuan pasien

2 Anamnesa dan pemeriksaan


klinis
3
Mencetak dan mengisi gips
4
Membuat work model dan
studi model
5
Diskusi I
6
Diskusi II
7
Persetujuan rencana perawatan
dan desain alat
8
Pembuatan alat
9
Insersi alat

HALAMAN KONTROL PASIEN

NO TANGGAL JENIS PARAF PARAF


KEGIATAN PASIEN DOKTER
HALAMAN KONTROL PASIEN
NO TANGGAL JENIS KEGIATAN PARAF PASIEN PARAF
DOKTER
HALAMAN KONTROL PASIEN

NO TANGGAL JENIS KEGIATAN PARAF PASIEN PARAF


DOKTER
RENCANA PERAWATAN
KLINIK ORTHODONTI PSKG FK UNSRI

BOBOT/ NILAI
MATERI PEKERJAAN MAKSIMAL DIDAPAT
NILAI
I. PERSIAPAN 5

A. Alat Diagnostik Standar 2


Kaca mulut
Pinset
Sonde
Excavator
Sendok cetak
Bowl dan spatula
Cheek retractor 2
B. Kerapian 1
C. Pengenalan Diri

II. PROSES ANAMNESIS 10

A. Keluhan Utama 2.5


Riwayat /Motivasi Keluhan Utama
B. Riwayat Kesehatan Umum 2.5
C. Riwayat Pribadi 3
Pertumbuhan dan perkembangan
gigi geligi
Periode gigi desidui
Periode gigi bercampur
Periode gigi permanen
2
Kebiasaan buruk
D. Riwayat Keluarga

III. PEMERIKSAAN FISIK/ OBYEKTIF 10

A. Umum 2
Jasmani
Mental
Status gizi
B. Lokal
a. Ekstra Oral 4
Kepala
Muka
Profil Muka
Bidang Oklusi
Sendi Temporomandibula
Tonus Otot Mastikasi
Tonus Otot Bibir
Posisi Bibir Istirahat
4
Free Way Space
b. Intra Oral
Lingual
Palatum
Gingiva
Mukosa
Frenulum
Tonsil
Pemeriksaan gigi geligi
Pengisian rumus
IV. PENCETAKAN RAHANG 5

A. Pencetakan 3
B. Pengisian 2
Studi Model
Work Model

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG 5

A. Fotografi 2
Tampak depan
Tampak samping
B. Rotgen Panoramik dan Sefalometri 3

VI. ANALISIS 15

A. Foto 2
B. Studi Model 4
C. Skema 2
D. Perhitugan 5
E. Rotgen foto 2

VII. DIAGNOSIS 10

VIII. ETIOLOGI 5

IX. PROGNOSIS 5

X. RENCANA PERAWATAN 10

XI. GAMBAR ALAT 5

XII. PERAWATAN 15

A. Informed consent 1
B. Pemasangan : 3.5
Pembuatan alat
Insersi
C. Monitoring 15X aktivasi per pasien 7.5
(1X aktivasi : 0,5)
D. Proses report per triwulan 3
*Untuk mengetahui kemajuan dari perawatan
pasien pada tahap ini dapat dilakukan
pencetakan atau dalam bentuk evaluasi tertulis

TOTAL NILAI 100

Syarat mahasiswa boleh mengikuti ujian :


1. Minimal telah mengerjakan 2 pasien sampai dengan tahap insersi
2. Minimal salah satu pasien telah mencapai 6 x aktivasi atau
minimal telah ada progress report salah satu pasien

Anda mungkin juga menyukai