Anda di halaman 1dari 9

The Role of Salivary sIgA as Protection for Dental Caries

Activity in Indonesian Children


NURUL NOVIASARI, FAIQ BACHTIAR UTAMA, HANY ARTAMEVIA , ALMIRA RAHMANITA
PENDAHULUAN
 Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang menyebabkan masalah kesehatan di bbrp negara maju
danberkembang. Berdasarkan RIKESDAS Republik Indonesia pada tahun 2018, indeks def-t pada
anak-anak Indonesia yang berusia 6-9 tahun adalah 92.746. Risiko karies gigi dikendalikan oleh air
liur karena adanya Sekretori Immunoglobulin A (sIgA) sebagai zat antibakteri.
 Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan karies gigi adalah respon host, bakteri dalam plak
antigen, kualitas dan kuantitas makanan, dan waktu. Faktor genetik dan lingkungandipertimbangkan
untuk berkontribusi pada peningkatan risiko karies gigi
 SIgA dalam air liur memiliki peran yang sama dengan sIgA dalam sistem kekebalan mukosa. Peran
sIgA termasuk netralisasi virus, netralisasi racun, serta pertumbuhan dan kolonisasi mikroorganisme di
permukaan epitel atau gigi
 Rashkova mengklasifikasikan nilai sIgA dari anak-anak yang diperiksa dengan kriteria ini, hingga 100
μg / ml sebagai kelompok sIgA rendah, sIgA sedang dalam kisaran 100-300 μg / ml dan> 300 μg / ml
sebagai kelompok sIgA tinggi.
TUJUAN PENELITIAN

 Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi respon imunitas mukosa terhadap bakteri
kariogenik melalui pengukuran titer saliva pada anak usia 6-9 tahun dari populasi
Jawa di Surabaya Indonesia.
METODE PENELITIAN

 Sampel:
 Siswa sekolah dasar yang berusia 6 hingga 9 tahun di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Subjek dipilih secara acak
dari semua wilayah Surabaya.
 Populasi karies-aktif adalah siswa dengan def-t≥3 dan populasi aktif-karies rendah adalah siswa dengan def-t <3,3
Sampel adalah 60 anak-anak, Mereka dibagi menjadi 30 sampel kelompok anak-anak aktif-karies rendah dan 30
karies-aktif sampel kelompok anak-anak
 Semua siswa diambil dari populasi dan etnik yang sama, pencocokan ini diharapkan dapat mengurangi
kemungkinan perbedaan dalam hasil akhir. Formulir informed consent tertulis diberikan satu hari sebelum
pengumpulan air liur dan orang tua atau wali sah dari semua siswa yang berpartisipasi diberi izin tertuli.
METODE PENGUMPULAN SALIVA

 Air liur yang distimulasi dikumpulkan pada pagi hari, antara jam 10 pagi dan 12 siang, satu jam setelah makan
terakhir.
 Sebelum mengumpulkan sampel air liur, instruksi kebersihan mulut diberikan kepada semua siswa yang akan
menjadi responden dalam penelitian ini.
 Instruksi yang dilakukan: menyikat gigi scr teratur, tidak mengunyah apapun 1 jam sebulan pengumpulan saliva
HASIL

 Dari 60 subjek, dibagi dua kelompok, yaitu kelompok kasus (30 subjek  11 laki-laki, 19 perempuan) dengan
rata-rata usia 7,7 tahun dan kelompok kontrol (30 subjek  11 laki-laki, 19 perempuan) dengan rata-rata usia 7,9
tahun
 Hasil indeks Def-t pada kelompok karies rendah dan kelompok karies aktif
 Uji titer sIgA melalui pengujian ELISA berdasarkan data indeks def-t yang bervariasi
 Korelasi level sIgA dengan indeks def-t
KESIMPULAN

 Total konsentrasi sIgA saliva secara signifikan tinggi pada kelompok anak-anak dengan karies yang rendah
daripada kelompok ank-anak dengan karies yang aktif. Terdapat korelasi negatif antara level sIgA dan aktivitas
karies dentis pada anak-anak umur 6-9 tahun.

Anda mungkin juga menyukai