Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi respon imunitas mukosa terhadap bakteri
kariogenik melalui pengukuran titer saliva pada anak usia 6-9 tahun dari populasi
Jawa di Surabaya Indonesia.
METODE PENELITIAN
Sampel:
Siswa sekolah dasar yang berusia 6 hingga 9 tahun di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Subjek dipilih secara acak
dari semua wilayah Surabaya.
Populasi karies-aktif adalah siswa dengan def-t≥3 dan populasi aktif-karies rendah adalah siswa dengan def-t <3,3
Sampel adalah 60 anak-anak, Mereka dibagi menjadi 30 sampel kelompok anak-anak aktif-karies rendah dan 30
karies-aktif sampel kelompok anak-anak
Semua siswa diambil dari populasi dan etnik yang sama, pencocokan ini diharapkan dapat mengurangi
kemungkinan perbedaan dalam hasil akhir. Formulir informed consent tertulis diberikan satu hari sebelum
pengumpulan air liur dan orang tua atau wali sah dari semua siswa yang berpartisipasi diberi izin tertuli.
METODE PENGUMPULAN SALIVA
Air liur yang distimulasi dikumpulkan pada pagi hari, antara jam 10 pagi dan 12 siang, satu jam setelah makan
terakhir.
Sebelum mengumpulkan sampel air liur, instruksi kebersihan mulut diberikan kepada semua siswa yang akan
menjadi responden dalam penelitian ini.
Instruksi yang dilakukan: menyikat gigi scr teratur, tidak mengunyah apapun 1 jam sebulan pengumpulan saliva
HASIL
Dari 60 subjek, dibagi dua kelompok, yaitu kelompok kasus (30 subjek 11 laki-laki, 19 perempuan) dengan
rata-rata usia 7,7 tahun dan kelompok kontrol (30 subjek 11 laki-laki, 19 perempuan) dengan rata-rata usia 7,9
tahun
Hasil indeks Def-t pada kelompok karies rendah dan kelompok karies aktif
Uji titer sIgA melalui pengujian ELISA berdasarkan data indeks def-t yang bervariasi
Korelasi level sIgA dengan indeks def-t
KESIMPULAN
Total konsentrasi sIgA saliva secara signifikan tinggi pada kelompok anak-anak dengan karies yang rendah
daripada kelompok ank-anak dengan karies yang aktif. Terdapat korelasi negatif antara level sIgA dan aktivitas
karies dentis pada anak-anak umur 6-9 tahun.