Anda di halaman 1dari 21

Skenario 2

A public health center (PHC) in Yogyakarta is preparing


accreditation which is part of effort to improve the quality of
puskesmas services. One of the required documents is evidence
that the PHC must have fulfilled its main obligations and
functions in accordance with the regulations. PHC health
services prioritize promotive- preventive program, include UKP
and UKM, and should be done with teamwork, cross-sectoral
collaboration coordination to improve community
empowerment so that increases the awareness about health.
However, with the JKN, PHC must also provide pratama health
services in accordance with regulations. However, with the
JKN, PHC must also provide medical in accordance with the
pattern of health service in Indonesia. The process of PHC
management must be carried out from the beginning, starting
from the compulsory health program planning, support,
development until the evaluation of its implementation using
health indivators determined by the goverment.

Klarifikasi istilah
1. PHC
PUBLIC HEALTH CENTER (puskesmas) adalah fasilitas
layanan kesehatan yg menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan perorangan pada tingkat pertama dgn
lebih mengutamakan upaya promotif preventif untuk
mencapai derajat kesehatan yg setinggi2nya di wilayah
kerja

2. UKP dan UKM


Ukp : upaya kesehatan perorangan
Sebuah kegiatan yg dilakukan puskesmas untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menyembuhkan penyakit pada perorangan/
masyarakat
Co : rawat jalan
Ukm : upaya kesehatan masyarakat
Sebuah kegiatan yg dilakukan puskesmas untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menyembuhkan penyakit dgn sasaran keluarga,
kelompok dan masyarakat
Co : promosi kesehatan, pelayanan gizi, kesehatan
lingkungan
3. JKN (jaminan kesehatan nasional)
Suatu program pemerintah dgn tujuan memberikan
kepastian jaminan kesehatan yg menyeluruh bagi setiap
warga indonesia
4. Lintas sektoral
Program yang melibatkan suatu institusi baik negeri atau
wasta yg membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan
dasar dari pemerintah/ swasta mengenai peraturan yg
ditetapkan untuk mewujudkan alternative kebijaka secara
terpadu dan komperhensif sehingga adanya keputusan
dan kerjasama

Penetapan masalah
 Ada berapa kategori puskesmas
Dibagi menjadi 2 :
Berdasarkan karakteristik wilayah kerja
a) Puskesmas kawasan perkotaan
90% sudah ada aliran listrik, jarak puskesmas dekat
dengan fasilitas perkotaan
Aktifitas penduduknya lebih dr 50% non agraris
Memiliki fasilitas bioskop

Memprioritaskan UKM, PELAYANAN ukm melibatka


masyarakat, pelayanan UKP dilaksanakan oleh
puskesmas, dan fasilitas pelayanan kes diselenggarakan
oleh masyarakat atau pemerintah, optimalisasi dan
peningkatan kemampuan jar puskesmas dan jejaring
pelayanan kesehatan, pendekatan pelayanan yg
diberikan berdasarkan kebutuhan masyarakat kota,
b) Puskesmas kawasan pedesaan
Kurang ada aliran listrik, dekat dgn sekolah namun jauh
dgn fasilitas perkotan
Lebih dr 50% agraris
Tdk memiliki fasilitas bioskop

PELAYANAN ukm melibatka masyarakat, pelayanan UKP


dilaksanakan oleh puskesmas, dan fasilitas pelayanan
kes diselenggarakan oleh masyarakat atau pemerintah,
optimalisasi dan peningkatan kemampuan jar
puskesmas dan jejaring pelayanan kesehatan,
pendekatan pelayanan yg diberikan berdasarkan
kebutuhan masyarakat kota,

c) Puskesmas kawasan terpencil


Jauh dr fasilitas perkotaan, akses kemanapun susah
Waktu tempuh dr ibu kota memerlukan waktu 6 jam
Biasanya terletak di pulau kecil, gugus pulau atau pesisir

Memberikan pelayanan UKM dan UKP dgn penambahan


tenaga kesehatan
Berdasarkan karakteristik kemampuan penyelenggaraan
d) Puskesmas non rawat inap
e) Puskesmas rawat inap
1. Lokasi
Penyebaran penduduknya, sumber daya puskesmas
2. Jarak
Jarak ke fasilitas kesehatan
Hal yg perlu diperhatikan
- Menyusun kebijaka di tingkat kabupaten/ kota
- Membuat system rujukan di daerah

Sub unit puskesmas


 Puskesmas pembantu
 Puskesmas keliling
 Pondok bersalin desa
 Pos pelayanan terpadu / terpadu

2. Apa yg dimaksud dgn program promotif dan


preventif puskesmas
1. Melakukan penyuluhan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti ibu hamil
3. Pelayanan kesehatan keluarga berencana
4. Pelayanan lingkungan
5. Pelayanan gizi masyarakat
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular yaitu
berupa penyuluhan HIV atau IMS (Infeksi Menular
Seksual)
 Imunisasi yg diberikan kpd bayi, anak balita dan ibu hamil
 Pemberian nutrisi bagi bayi, anak yg diberikan d posyandu
 Melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi saat
persalinan
 Mengoleskan flour pd gigi pasien terutama pd anak
Upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yg lebih mengutamakan kegiata yg bersifat promosi
kesehatan. contoh : penyuluhan kesgilut, promosi kes meliputi
PHBS , asi eksklusif, napza

Upaya preventif : pencegahan terhadap suatu masalah


kesehatan co : pengolesan flour pd gigi, pencegahan penyekit
menular,
Penyuluhan kesehatan perorangan pengelolaan resiko penyakit
dan PHBS
Imunisasi dasar (BCG, DPT, Hepatitis B, polio dan campak)
Pelayanan KB, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi,
tubektomi
Pelayaan skrining kesehata untuk deteksi resiko penyakit dan
mencegah dampak lanjutan dari penyakit tertentu seperti DM
tipe 2, hipertensi, kanker servik, kanker payudara
3. Apa saja dokumen yg diperlukan untuk memenuhi
syarat akreditasi puskesmas
(pasal 27 ayat 1)
1. Foto copy sertifikat tanah/ bukti lain kepemilika tanah
yg sah
2. Foto copy ijin mendirikan bangunan (IMB)
3. Dokumen pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
4. Surat keputusan dari bupati/ walikota terkait kategori
puskesmas
5. Studi kelayakan untuk puskesmas yang baru aka
didirikan atau akan dikembangakan
6. Profil puskesmas yg meliputi aspek lokasi, bangunan,
prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, dan
pengorganisasian untuk puskesmas yg mengajukan
permohonan perpanjangan ijin
7. Persyaratan lainnya sesuai dgn peraturan daerah
setempat

Jenis dokumen
- Kebijaka kepala puskesmas
- Rencana 5 tahunan puskesmas/ rencana strategis
- Pedoman/ manual mutu
- Panduan teknis manajemen
- SOP
- Perencanaan tingkat puskesmas
- Kerangka acuan kegiatan pd tiap UKM dan UKP
- Pedoman masing2 UKM
- Kebijakan, pedoman dan SOP pelayanan klinis

 Internal : SK, pedoman Buku, kerangka acuan


kegiatan, pedoman terkait layanan, SOP, rekam
interpretasi
 Eksternal : tdk termasuk dlm proses akreditasi,
datanya lebih ke data perundang-undangan

4. Apa itu akreditasi puskesmas


Menurut permenkes 75 tahun 2014 tentang
puskesmas akreditasi puskesmas : pengakuan terhadap
puskesmas yg diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yg ditetapkan oleh mentri
setelah dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar
pelayanan puskesmas yg telah ditetapkan oleh mentri
untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara
berkesinambungan
Wajib diakreditasi berkala paling sedikit 3 tahun sekali

Menurut permenkes 46 RI tahun 2015


Akreditasi puskesmas : suatu pengakuan yg diberikan
oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yg
ditetapkan ileh mentri setelah memenuhi standar
akreditasi

1. kelompok administrasi manajemen yg diuraikan dlm


bab I penyelenggarakan pelayanan puskesmas, ada 59
EP
bab II kepemimpinan manajemen puskesmas, 121 EP
bab III peningkatan mutu puskesmas, 32 EP
2. kelompok UKM
bab IV upaya kesehatan masyarakat yg berorientasi
sasaran, 53 EP
bab V kepemimpinan dan manajemen UKM, 101 EP
bab VI sasaran kinerja UKM, 55 EP
3. kelompok UKP
bab VII layanan klinis yg berorientasi pasien, 151 EP
Bab VIII manajemen penunjang layanan klinis, 172 EP
Bab IX peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien,
58 EP

Cara penilaian
Tiap pembuktian diberikan =
0 = jika blm ada sama sekali/ baru sebagia kecil ada(0-
20%)
5 =jika sebagian besar sdh dilaksanakan (20-79%)
10 = jika sdh dilaksanakan (80-100%)
Penetapan status akreditasi ada 5 tingkatan
1. Tdk terakreditasi
Jika pencapaian bab I dan II < 75%, IV, V, VII < 60%,
III, VI, VIII, IX < 20%
2. Terakreditasi dasar
Jika pencapaian bab I dan II > 75%, IV, V, VII > 60%,
III, VI, VIII, IX > 20%

3. Terakreditasi madya
I, II IV, V > 75%, VII, VIII > 60%, III, VI, IX >40%
4. Terakreditasi utama
I, II, IV, V, VII, VIII > 80%, III VI, IX >60%
5. Terakreditasi paripurna
Semua bab bernilai > 80%

Pasal 39 ayat 1
Sebagai suatu penilaian dan upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas yg wajib
diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 tahun sekali
Pasal 39 ayat 2
Dilakuka oleh lembaga independen penyelenggara
akreditasi yg diterapkan oleh mentri
Pasal 39 ayat 3
Bersifat mandiri dlm pelaksanaan pengambilan
jkeputrusan dan penerbitan sertifikat status akreditasi
Pasal 39 ayat 4
Dlm hal yg dimaksud ayat 3 belum terbentuk, maka
pelaksanaan dilaksanakan oleh komisi akreditasi fasilitas
pelayanan kesehatan tigkat pertama yg ditetapkan oleh
mentri

5. Apa tujuan dan manfaat dilakukannya akreditasi


puskesmas
Tujuan utama akreditasi puskesmas untuk pembinaan
peningkatkan mutu, untuk kinerja melalui perbaikan yg
berkesinambungan terhadap system manajemen
System manajemen mutu dan system peyelenggara,
serta penerapan manajemen resiko
Bukan sekedar untuk mendapat sertifikat akreditasi

Tujuan : membina puskesmas da fasilitas pelayanan primer


dlm upaya untuk berkelanjutan memperbaikai system
pelayanan dan kinerja yg berfokus pada kebutuhan
masyarakat, keselamatan da manjemen resiko

Tujuan :
Mengevaluasi dan menilai suatu puskesmas sesuai dgn
standar yg telah ditetapkan (tujuan khusu dr puskesmas)
Untuk mengacu puskesmas untuk memenuhi standar
akreditasi yg ditetapkan
Menetapkan strata akreditasi puskesmas yg telah
memenuhi standar yg ditetapkan
Memberikan jaminan kepada petugas puskesmas bahwa
pelayanan yg diberikan telah memenuhi standar yg
ditetapkan
Memberikan jaminan kpd pasien bahwa pelayanan yg
diberikan telah memenuhi standar yg ditetapkan

Tujuan :
- Meningkatkan kepercayaan public
- Evaluasi kinerja objektif kinerja organisasi dlm
suatu pelayanna kesehatan
- Merangsang kualitas organisasi

Manfaat bagi puskesmas:


Meningkat realibilitas dlm pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, memberika keunggulan kompetitif,
menjamin pelayanan primer yg berkualitas dan
meningkatkan pendidikan pd staff
Manfaat bagi masyarakat :
Mendapatkan jaminan kualitas

Manfaat :
- Meningkatka pelayanan
- Meningkatkan administrasi dan perencanaan
- Meningkatkan koordinasi asuhan pasien
- Meningkatkan komunikasi antara staff
- Meningkatkan system dan prosedur
- Menciptakan lingkungan yg lbh aman
- Meminimalisasi resiko
- Meningkatkan sumber daya yg lbh efisien
- Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya
manusia kesehatan masyarakat, lingkungan dan
puskesmas sebagai institusi
- Meningkatkan kinerja puskesmas dlm pelayanan
kesehatan perseorangan/ masyarakt
- Memberikan keunggulan kompetitif
- Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
- Membangun dan meningkatkan kerja tim antar
staf, fasilitas layanankesehatan
- Meningkatkan reabilitas dlm pelayanan ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dlm bekerja
- Meingkatkan pengelolaan resiko baik pada
pelayanan pasien di puskesmas maupun di fasilitas
pelayanan primer lainnya

6. Apa saja tahap akreditasi


Setiap puskesmas wajib memiliki ijin untuk
menyelenggarakan kesehatan, ijinnya oleh pemerintah
daerah kabupaten/ kota. Ijinnya berlaku dlm jangka waktu
5 tahun dan dpt diperpanjang selama memenuhi
persyaratan. Perpanjangan ijin dgn mengajukan
permohonan perpanjangan selambat-lambatnya 6 bulan
sebelum habis masa berlakunya, setelah ijin wajib
registrasi, diajukan oleh kepala dinas kbupaten/ kota
kepada mentri setelah memperoleh rekomendari dr dinas
kesehatan provinsi, untuk registrasi paling lama 6 bulan
setelah ijin puskesmas ditetapkan
1. Survey akreditasi
Merupakan kegiatan penilain untuk mengukur tingkat
kesesuaian terhadap standar akreditasi
Dilakukan oleh surveyor akreditasi dr lembaga
independen penyelenggara akreditasi yg ditetapkan
oleh mentri
2. Penetapan akreditasi
Merupakan hasil akhir survey akreditasi oleh surveior
dan keputusan rapat lembaga independen lembaga
akreditasi
Penetapan akreditasi dibuktikan dgn sertifikat
akreditasi

Menurut direktorat jenderal bina upaya kesehatan


tahun 2013
1. Mengajukan permohonan akreditasi ke dinas
kesehatan kabupaten/ kota
Dinkes yg memilih puskesmas untuk dilakukan
akreditasi, dan bertanggung jawab dalam proses
akreditasi, mengecek kesiapan dr puskesmas
2. Mengajukan permohonan akreditasi ke dinkes
tingkat provinsi
Dinkes sebagai perantara untuk diajukan ke komisi
akreditasi
Komisi akreditasi akan menugaskan coordinator
surveior untuk membentuk tim survey
Hasil survey akan dikirim ke coordinator surveior
Coordinator surveior akan mengirimkan ke komisi
akreditasi
Komisi akreditasi akan menerbitkan sertifikatnya
lewat dinas tingkat provinsi lalu ke kota baru ke
puskesmasnya

Tahapan persiapan akreditasi Dari dinkes DIY


1. Meminta pendampingan dr kabupaten/ kota
dinkesnya
2. Lokakarya
Persiapan awal yg dilakukan untuk mengetahui
gambaran umum ttg akreditasi puskesmas, lama
pelakasanaan 1 hari
Diadakan untuk memilih anggota tim mutu
akreditasi puskesmas dan menyusun struktur tim
organisasi mutu
3. Workshop / peltihan mengenai standard an
instrument akreditasi
Dilakukan oleh tim pendamping untuk
memahami standard an instrument penilaian.
Dilaksanakan 2 hari
Dilakukan oleh petugas puskesmas
4. Self assessment
Puskesmas menilai dirinya sendiri,
fungsinya untuk menganalisi kondisi awal
puskesmas, menentukan fakta dan rekomendasi
untuk perbaikan terkait kelengkapan persiapan
akreditasi, setelah mendapatkan rekomendasi
perbaiakan terkait kelengkapan akreditasi
hendak dilakukan pembahasan setiap program
kerja, lalu maping dokumen, penyusunan
rencana aksi
5. Penyusunan dokumen oleh dinkes
6. Implementasi dimana lama waktu 3-4 bulan
7. Penilaian pra survey selama 2 hari
Menilai kesiapan akreditasi
Tim pendamping melakukan penilaian
puskesmas selama 2 hari, bila dirasaka sdh
cukup, mengajukan permohonan untuk disurvey

7. Apa saja standar yg ditetapkan untuk melalui tahap


akreditasi
Dinilai dr 3 kelompok pelayanan di puskesmas
4. kelompok administrasi manajemen yg diuraikan dlm
bab I penyelenggarakan pelayanan puskesmas
bab II kepemimpinan manajemen puskesmas
bab III peningkatan mutu puskesmas
5. kelompok UKM
bab IV upaya kesehatan masyarakat yg berorientasi
sasaran
bab V kepemimpinan dan manajemen UKM
bab VI sasaran kinerja UKM
6. kelompok UKP
bab VII layanan klinis yg berorientasi pasien
Bab VIII manajemen penunjang layanan klinis
Bab IX peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

8. Apa saja komponen yg dinilai dalam akreditasi


1. Penilaian administrasi manajemen
2. Upaya kesehatan masyarakat
3. Upaya pelayanan klinis
4. Komponen lain ( perencanaan program yg melibatkan
lintas sektoral dan masyarakat)
5. Pelayanan medis dasar
6. Pelayanan program kesehatan
7. Program kesehatan ibu anak dan keluarga berencana
8. Program gizi
9. Program kesehatan lingkungan
10. Penyelenggaran administrasi dan manajemen

9. Bagaimana pedoman manajemen puskesmas dr


awal- evaluasi
Menurut permenkes 44 tahun 2016 ttg manajemen
puskesmas
Ruang lingkup ada 5
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian/ penggeraka dan pelaksaan
3. Pengawasan
4. Pengendalian
5. Penilaian kinerja

10. Bagaimana alur pendaftaran jkn, peserta jkn


siapa saja? System iuran jkn seperti apa?
Peserta jkn ada 4 gol peserta
1. Pekerja menerima upah
a) Gol A ( PNS, Polri, pegawai pemerintah non PNS)
- Pemberi kerja dan pekerja
b) Gol B (Pegawai swasta)
- Pemberi pekerja dan pekerja
2. Pekerja tdk menerima upah
3. Bukan pekerja
Contoh (pensiunan, investor)
4. PBI (Penerima Bantuan Iuran)
Contoh : fakir miskin

11. Piramida Primary Health Care (PHC)


1. PBHS
2. PELAYANAN TINGKAT 1 co : puskesmas, praktek dokter
3. Pelayanan lanjutan (specialis)

12. Kegiatan apa saja yg mencakup UKM dan UKP


Ukp : upaya kesehatan perorangan
Sebuah kegiatan yg dilakukan puskesmas untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menyembuhkan penyakit pada
perorangan/ masyarakat,
Anggarannya dr BLUD (badan layanan umum daerah)
1. Kapitasi
Dr BPJS, tergantung FKTP
2. Non kapitasi
System klaim
3. Tunai
Biayanya sdh ada tariff yg ditetap
Co : rawat jalan, pelayanan pemeriksaan umum,
pelayanan pemeriksaan kesgilut, pelayanan KIA/ KB,
pelayanan Gizi, pelayanan kefarmasian, pelayanan
laboratorium, penyuluhan kesgilut
Ukm : upaya kesehatan masyarakat
Sebuah kegiatan yg dilakukan puskesmas untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menyembuhkan penyakit dgn sasaran
keluarga, kelompok dan masyarakat
APBD/ APBN dr pemerintah
Co : promosi kesehatan, pelayanan gizi, kesehatan
lingkungan, prolanis
1. Esensial
Contoh : promkes, kesling, KIA/ KB yg bersifat UKM,
pelayanan Gizi bersifat UKM, pencegahan dan
pengendalian penyakit, keperawatan kesmas
2. Pengembangan
Con : puskesmas ramah lansia, puskesmas ramah
anak, puskesmas ODHA

LO :
Dilengkapin semua ya 

Anda mungkin juga menyukai