ffiffi
ffiffi
r
I .t
r'r 1
r:,14. qr
Kesmas
2012
ISSN t907-7505
DAFTAR ISI
Medikalisasi Persalinan...
Nasrin Kodim
Editorial
Artikel
Penelitian
...........1-2
Indonesia
Balita.
...............8-15
............16-21
Millennium Development
Goals....
..........22-30
Sungai....
............31-36
Kandungan..
...............37-43
Peran Dokter Ahli Kebidanan dan
Eflita Meiyetriani, Budi Utomo, Besral, Budi Iman Santoso, Sjarifah Salmah
Posyandu....
...44-48
Abstrak
Diare shrge//osls pada balita merupakan masalah serius sebab dapat
menyebabkan kematian. Untuk mengetahui faktor-faktor risiko kejadian
shrge//osrs pada anak balita dilakukan studi kasus kontrol
di beberapa
rumah sakit di Kota Makassar dengan 68 kasus dan 136 kontrol. Data
variables with p value < 0,05 (low nutrition status, p value = 0,00; nrexclusive breastfeeding, p value = 0,00; low economic status of mothe' :
value = 0,00). These variables gave final model of "shigellosis = 1,47 ow
nutrition status + 1 ,471 nonexclusive breastfeeding + 1 ,022low econo"rr
status - 2,546" with odds ratio (On; = 4,3U, (low nutrition status), 4 3iI
mengenaijenis kelamin dan status gizi anak balita, pemberian air susu ibu
tangan memakai sabun, kepadatan hunian rumah, sarana air bersih, dan
jamban keluarga dikumpulkan dengan wawancara dan observasi serta
and low economic status of mother are important risk factors of shigellcss
dikategorikan dan disaring (screenrng) dengan uji chi square. Enam varia-
bel dengan nilai p < 0,25 dimasukkan dalam uji regresi logistik yang meng-
nutrition status
r!.
hasilkan 3 variabel dengan nilai p < 0,05 (gizi rendah, ASI tidak eksklusif,
dan status ekonomi rendah). Uji regresi logistik tahap kedua dengan 3
variabel ini menghasilkan model shrge//osis = 1,47 gizi rendah + 1 ,471 ASI
tidak eksklusif + 1,022 status ekonomi rendah
raflo (OR) = 4,352 (gizi rendah), 4,353 (ASl tidak eksklusif), dan 2,779 (sta-
tus ekonomi rendah). Studi ini menyimpulkan bahwa gizi balita yang rendah, pemberian ASI yang tidak eksklusif, dan status ekonomi ibu yang rendah merupakan faktor-faktor risiko penting kejadian diare shrge//osls pada
balita.
Pendahuluan
Diare merupakan salah satu penyebab utama kem;
tian, terutama pada anak-anak. Sekitar 107o episode;:are pada anak berusia di bawah lima tahun (balitai :
seluruh dunia merupakan diare berdarah atau diseni:
Dari seluruh kematian balita akibat diare, l5o/o bt:hubungan dengan diare berdarah.l Di Indonesia, sal":
satu jenis disentri adalah shigellosis yang disebabk;
Abstract
Shigellosis dianhea is a serious issue to children under five years old since
it may lead io death. To determine the risk factors influence to children under five shigellosis, a case control study conducted in hospitals in Makassar
involving 68 cases and 136 controls. Data on sex, nutrition status of children
lected by interview and observation. All collected data were categorized and
screened using chi-square test to obtain variables for logistic regression. Six
variables with p value < 0,25 were putted to logistic regression resulted 3
Ii
I
Abdullah, Arsin & Dahlan, Faktor Risiko Drare Shrge//osls pada Anak Balita
rerutama dari orang ke orang melalui tangan yang terkontaminasi tinja. Kuman ini sangat infeksius sehingga sese-
kan makanan anak, luas bangunan > 10 m2, menggunakan air PAM untuk kebutuhan sehari-hari, dan memiliki jamban yang memenuhi syarat. Data yang terkumpul
dianalisis untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang
diduga sebagai faktor isiko shigellosis kemudian dihitung nilai OR masing-masing. Selanjutnya, variabel
dengan nilai p < 0,25 dimasukkan dalam pemodelan regresi logistik berganda. Model akhir ditetapkan dengan
menyertakan variabel dengan nilai p < 0,05.
Hasil
Sebaran data diare shigellosis pada balita pasien
rawat inap di RSUPWahidin Sudirohusodo, RS Labuang
17
Tabel
Kasus
Shigellosis
o/o shigellosis
Baji
RS Ibnu Sina
RSI Faisal
RSU Daya
49
15
72
22
Kategori
Umur
Ienis kelamin
Status gizi
ASI eksklusif
Pekerjaan orang tua (ayah)
0-<
72
i)
62
45,6
t,5
1,5
33
48,53
69
35
10
5t,47
67
0
50,74
49,26
39
44
92
36
31
Laki-laki
Perempuan
Gizi buruk
Gizi kurang
Gizi baik
Ya
23
101
32,4
67,6
74,26
Tidak
45
66,1 8
35
)< 1l
PNS
t,5
17
12,5
19
t70
60
8,8
13
28
4l,2
t+
?i
14
20,6
t2
L,47
l7
25
8,8
12,50
23,53
1 8,38
52
49,
10
7,35
Buruh
Lain-lain
Tidak tamat SD
Tamat SD
19
SUTA
19
50,88
38,24
27,94
Akademi/PI
1,47
SIJTP
21
26
.... + bpXs.
14,7
57,3
28,0
33,82
Swasta
Pedagang
Pendidikan ibu
52,9
45,6
1 tahun
1-<3tahun
3-<5tahun
32
9,6
o
)a
108
93
3
102
102
10
83
111
r24
80
18
79
19
62
26
18
53
51
71
11
52,9
45,6
1,5
50
50
4,9
40,7
54,4
60,78
39,22
8,8
38,7
9,3
30,4
12,8
8,82
25,98
25,0
34,8
5,39
kit
il
$
rli
Variabel
::i le:=
Status ekonomi
L:-
Pendiditan itsr
Sarana air
Jamban
''-=-
hui::: :::--,
b<rt- r::.-_
keiw.:
-.
Gizi
r:',:
.\Sl Ei.1i:!:C-s_'
Statu er:::- :=-:
Kcns--a:-
48,5
J]
51,7
72,1
)7 q
19
+l
l8
66,2
33,8
55,9
50
44,1
22
+o
67,6
25
-;::i: =5;
i r.
---i'--
22
+o
+J
i:-i:
=-_;
:-:ri:::=:.::.
25
i:r!:: --s
i;:-i: :=::::
5i
49
-=.-i::
Faktor Ri.cilo
Nilai
R-ri::r1l
ir--<-.:-::r
R'-i: *.:---_e
.i:<: :.::::
Fr-i::'-:-r
l:rl- ::-:,-:
i--r- -:i::Jl: =::i
i:-r: =,g-::
:
Kepadatan
Kontrol
Karegori
23
45
':_
69
67
44
92
35
101
7) 4
67,6
67)
56,8
33,8
66,2
15
))
)J
77,9
Clg5o/o
0,9i
0,76
0,49
1,70
5,39
0,00
2,72
t0,82
5,64
0,00
2,86*11,18
37
,1
3,38
0,00
1,76
99
49
87
20
116
59
72,8
36,0
64,0
0,8
0,8
0,43 _ 1,63
14,7
2,77
0,00
1,30 _ 5,89
2,24
0,00
1,18 _ 4,28
t,14
0,67
0,58 _ 2,21
I,74
0,14
0,75 _ 3,92
77
42
94
19
117
50,7
49,3
32,4
67,6
25,7
74,3
')
85,3
43,4
56,6
30,9
_6,52
69,1
14,0
86,0
Logl.df
l'*6iien rb,
OR
+. 15
4,352
+.20
2.89
4,354
) 1ao
Cl
Nilai p
- 8,715
- 8,646
- 5,558
0,000
0,000
0,004
95o/o
2,174
2,192
1,389
Persamaan 1.
Keterangan :
=diare Shigellosis
X1 = status gizi rendah
X2 = 451 tidak eksklusif
X3 = status ekonomi rendai.
201 2
t-.
tingkat pendidikan ibu bukan faktor risiko diare sft;g=//osis. Namun demikian, tingkat pendidikan ibu dap"u
memengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHB-(
walaupun dalam model regresi akhir tidak termasuk rbagai variabel. Artinya, ibu responden belum memp:"-rtikkan PHBS secara konsisten yakni belum mengrk:n
cara cuci tangan 7 langkah menurut WHO.
Kepadatan penghuni merupakan cara yang mu;rl
tr::r-
Abdullah, Arsin & Dahlan, Faktor Risiko Dnre shrge//osrs pada Anak Barita
2010.
helitian
ini menyimpulkan bahwa balita dengan staErzi kurang, tidak mendapatkan ASI eksktusif, dan
n ekonomi ibu yang rendah merupakan faktor risiko
dan diare shigellosis. Probabilitas kejadian shige-
7.
centers for Disease control and prevention. centers for disease contror
and prevention growth charts for the United State: methods and development, vital, and health statistics. 2002;11 (246).
8.
Hasnida. Crowding and density. In: Aqtini MD. The burden of dia_
rrhoea, shigellosis, and cholera in North jakarta, Indonesia: findings
from 24 month surveillan ce. 20O2 [cited, 2012 fune 6]. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/ | 6242013.
mencegah shigellosis disarankan untuk meningstatus gizi balita berdasarkan pola makan sesuai
Pustaka
hierld Health Organization. Guidelines for the control
of shigellosis.
Jeneva: World Health Organization; 2005.
}.ah B Setia
tm.mahidol.ac.tVseameo/20
1
-4
12. van de Broek |M, Roy SK, Khan WA, Ara G, Chakraborty B,
Islam S, et
al. Risk factors for mortality due to shigellosis: a case control study
among severely-malnourished children in Bangladesh.
foumal of Health
Population and Nutrition. 2005:23 (3).
15. Matthai J, Raju B, Bavdekar
A. Chronic and persistent diarrhea in infants and young children: status statement. Indian pediatrics. 201
1; 4g
Available from:
pJ7.pdf.
200j [tesis].
Makassar: Universitas
21