Survei ini kami lakukan rutin, sebagai kontribusi AIA untuk masyarakat Indonesia.
Lewat survei ini kami ingin mengingatkan masyarakat pentingnya hidup sehat, tutur
kata Head of Marketing AIA Kathryn Monica Parapak di sela-sela acara
pengumuman hasil survei kesehatan AIA Healthy Living Index 2013 di Jakarta, Rabu
(18/12).
Hadir pada kesempatan itu, Consultant Intuit Research Thomas Isaac, Ahli Nutrisi
dari Universitas Indonesia Dr Samuel Oentoro, aktor Hollywood yang juga mantan
atlet judo Indonesia Joe Taslim, dan Personal Trainer Nano Oerip.
Kathryn menjelaskan, survei di 15 negara di mana AIA Grup berada itu melibatkan
10.245 responden dengan usia 18-65 tahun. Khusus di Indonesia, ada 750
responden yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Dikatakan, dari hasil survei itu menunjukkan, masyarakat Indonesia tidak puas
terhadap kondisi kesehatan mereka. Namun, mereka tidak proaktif dalam
mengembangkan pola hidup sehat. Sebanyak 71% dari masyarakat dewasa di
Indonesia setuju dengan pernyataan: Kesehatan saya tidak sebaik lima tahun lalu
termasuk 58% masyarakat berusia di bawah 30 tahun.
Kegiatan yang paling sering dilakukan adalah menonton film (57%), jumlah yang
jauh lebih tinggi dari kegiatan aktif seperti berolahraga (hanya 26%). Angka itu jauh
di bawah jumlah rata-rata negara-negara lain yang sebesar 39%. Kegiatan lain
adalah berkumpul bersama teman-teman (49%), menghabiskan waktu bersama
keluarga dan anak (45%) untuk melepas stres.
Pada survei tahun ini, 63% orang dewasa Indonesia mengatakan bahwa mereka
berolahraga reguler. Angka itu meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 57%. Hal itu
merupakan perkembangan positif. Namun, faktanya, 35% orang dewasa Indonesia
belum mengadopsi pola olahraga secara teratur. Demikian juga dengan jumlah
waktu olahraga setiap minggunya yang meningkat, yakni rata-rata 2,1 jam per
minggu pada 2011 lalu, menjadi 2,2 jam per minggu, tuturnya.
Tapi, yang penting diperhatikan, kita perlu memiliki pikiran dan perasaan yang harus
tenang dan nyaman. Ini juga mempengaruhi kondisi kesehatan kita, katanya.
Sementara itu, Joe Taslim mengatakan, pola hidup sehat memang harus gencar
disosialiasikan. Ia mengaku senang didaulat AIA untuk mensosialisasikan pola hidup
sehat. Saya memang sering mensosialisasikan ini. Setiap hari saya lari lima
kilometer, dan ini saya infokan lewat twitter, sehingga para follower juga melihat, Joe
Taslim itu lari. Saya berharap, kegiatan positif ini banyak diikuti masyarakat
Indonesia, ujar Joe.
ternyata sudah kedaluwarsa (80%). Keprihatinan ini juga berada di atas rata-rata
negara lainnya, tuturnya.
Selain itu, lanjut Isaac, polusi juga menjadi kekhawatiran di wilayah Asia Pasifik. Di
Indonesia, misalnya, 99% masyarakat dewasa yang diwawancarai mengaku, polusi
telah menjadi ancaman nyata bagi kesehatan. Polusi udara adalah polusi yang
paling mengkhawatirkan (51%), diikuti oleh polusi air (41%), dan polusi tanah (40%).
Jakarta, Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini turut mempengaruhi hasil survei
yang dilakukan oleh AIA Group. Mendapat skor 55 dari 100 dalam survei tersebut,
Indonesia berada di tingkat paling rendah dibanding 15 negara lain.
Survei yang dilakukan oleh AIA Group setiap tahunnya ini dinamakan AIA Healthy
Living Index 2013. Melibatkan lebih dari 10.000 masyarakat dewasa di kawasan Asia
Pasifik, survei ini rupanya menunjukkan hasil yang relatif stabil pada 750 orang
responden Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya.
Terlepas dari tingkat keprihatinan yang tinggi menyangkut penyakit jantung, kanker
dan diabetes, hanya seperempat orang dewasa di Indonesia yang melakukan
pemeriksaan medis dalam kurun waktu terakhir.
"Padahal medical check up itu penting untuk semua orang. Usia lebih dari 30 tahun
paling tidak 2 tahun sekali, kalau sudah lebih dari 40 tahun ya setahun sekali," tutur
dr Samuel Oentoro, MS, SpGK, ahli nutrisi dari Universitas Indonesia, dalam
konferensi pers yang diadakan di XXI Premier Lounge Plaza Indonesia, Jl MH
Thamrin, Jakarta, Rabu (19/12/2013).
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tidak puas terhadap
kondisi
kesehatan
mereka,
namun
sayang
tidak
semuanya
aktif
dalam
mengembangkan pola hidup sehat. Tak hanya itu, 71 persen dari masyarakat
Indonesia yang disurvei juga menyatakan bahwa mereka merasa kesehatannya kini
menurun jika dibandingkan saat 5 tahun lalu.
Dilihat dari sisi waktu tidur, responden menghendaki waktu selama 7,8 jam per hari
untuk tidur, namun realisasinya hanya 6,8 jam per hari. "Kalau memang malam tidak
bisa, diusahakan tidur siang, 30 menit cukup," lanjut dr Samuel.
Dari berbagai hasil tersebut kemudian dirangkum dan skor Overall Healthy Living
Index untuk Indonesia adalah 55. Skor ini menandakan Indonesia berada di
peringkat terendah di antara 15 kawasan Asia Pasifik yang berpartisipasi.
dan
efisiensi
melalui
usaha
masyarakat
yang
terorganisir
untuk
masyarakat
di
Indonesia harus
benar-benar