Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Laporan Penyuluhan

Perilaku Hidup Sehat Pada Lansia

Oleh:

Catharina Sekar, S.Ked


Ayu Asmarita, S.Ked
Gracela Salurante, S.Ked

Pembimbing

dr. Ernawaty Tamba, MKM

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta, Juni 2023


Latar Belakang

Lanjut usia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia
yang terakhir. Di Indonesia manusia lanjut usia (manula) menjadi perhatian karena jumlahnya
yang terus bertambah. Informasi baik melalui penelitian maupun analisis dari kehidupan nyata
menunjukan bahwa usia harapan hidup masyarakat mengalami peningkatan. Seperti yang dikutip
oleh Menkokesra (2008) dalam buku Keperawatan Lanjut Usia (Lilik Ma’rifatul
Azizah:2011:31) bahwa: Indonesia termasuk Negara yang memasuki era penduduk berstuktur
lanjut usia, karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,8%.
Provinsi yang mempunyai jumlah penduduk lanjut usia sebanyak 7% adalah pulau jawa
dan bali. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini antara lain disebabkan tingkat sosial ekonomi
yang meningkat, kemajuan dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pengetahuan masyarakat
yang meningkat. Dengan kata lain meningkatnya usia harapan hidup suatu masyarakat bisa
ditentukan dengan semakin membaiknya pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat dan pada
gilirannya akan semakin tinggi pula jumlah penduduk berusia lanjut.
Proses menua pada manusia merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Cepat
atau lambat manusia harus menghadapi kenyataan tersebut. Namun sebagai manusia yang
beragama, manusia harus tetap mensyukuri kenyataan tersebut. Salah satu cara mensyukurinya
adalah tetap berupaya untuk memelihara kesehatannya. Seperti yang ditulis dalam buku Ilmu
Kesehatan Olahraga, Yang Diungkapkan Oleh H.Y.S. Santosa dan Lilies Komariyah (2007:22)
mengemukakan “Sehat adalah nikmat karunia allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan
segala kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja,
berfikir, akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan”.
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk kehidupan setiap manusia.
Karena seorang manusia tanpa memiliki kesehatan yang baik, mustahil manusia dapat memenuhi
kebutuhannya. Bagi kehidupan lansia, kesehatan menjadi suatu keadaan yang berpengaruh besar
dalam menunjang berbagai kegiatan, seperti kegiatan keluarga, pekerjaan, sosial, dan
masyarakat. Walaupun dalam kenyataannya kualitas, kesehatan, dan kemampuan fisik seorang
lansia menurun, namun hal tersebut bukanlah suatu penghalang seorang manusia lanjut usia
(manula) untuk melaksanakan berbagai kegiatan demi tercapainya suatu keinginan yang ingin
dicapainya. Seiring dengan bertambahnya usia, maka kemampuan fisik secara biologis akan
menurun, seperti daya tahan umum (endurance), kelentukan, koordinasi dankekuatan otot.
Penurunan kemampuan fisik yang dialami para lansia disebabkan oleh adanya
kemunduran dari fungsi organ-organ tubuh. Kemunduran fungsi organ-organ tubuh akan
berakibat pula terhadap aktivitas rutin harian, seperti bekerja. Ini pula yang terjadi pada manusia
lanjut usia (manula) yang berada di Kampung Cipeujeuh Desa Ciwangi Kecamatan Limbangan
Kabupaten Garut. Dengan beratnya aktivitas-aktivitas yang mereka kerjakan seperti berkebun
dan bertani, maka tingkat kemampuan fisiknya menurun, sehingga mengakibatkan lansia mudah
capek dalam bekerja. Jelas ini berpengaruh juga pada kesehatan lansia, dengan pekerjaan yang
berat serta kurangnya perhatian dari keluarga serta pola makan kurang teratur maka tingkat
kesehatannya menurun, dan ini bisa mengakibatkan lansia mudah sakit.
Berbagai upaya dalam mencapai usia harapan hidup yang baik (gaya hidup sehat) telah
banyak dilakukan para lansia dalam mengisi waktu senggang selama sisa hidupnya yaitu dengan
cara tetap belajar agar tetap sehatr dan berguna baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Bagi
para lansia yang sudah memasuki masa pensiun ataupun masih aktif mencari nafkah, gaya hidup
sehat seperti olahraga teratur, peraturan pola makan yang baik, pengembangan hobi dan
pendalaman keagamaan hendaknya tetap dilakukan untuk memperoleh kualitas hidup lebih baik
atau gaya hidup sehat. Salah satu cara untuk mencapai gaya hidup sehat seperti diungkapkan
diatas adalah dengan cara olahraga teratur.
Olahraga yang dilakukan oleh lansia adalah olahraga dengan intensitas rendah, tidak ada
gerak high inpact (loncat-loncat) semua gerakannya low inpact (tidak ada gerakan loncat-loncat).
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban tubuh bagian bawah terutama tungkai untuk
menghindari cedera pada lutut. Lamanya melakukan olahraga pada lansia tergolong relatif lama,
ini juga dimaksudkan untuk mencapai sasaran untuk olahraga kesehatan, karena olahraga yang
dilakukan intensitasnya rendah.

Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lansia mengenai langkah-langkah sederhana menjadi


lansia yang sehat dan mandiri
Tujuan Khusus

1. Diketahuinya jumlah lansia yang mengetahui tentang langkah-langkah sederhana menjadi


lansia yang sehat dan mandiri sebelum dan sesudah penyuluhan
2. Diketahuinya sebaran karakteristik subjek berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
pengetahuan dan kesadaran pada lansia mengenai langkah-langkah sederhana menjadi
lansia yang sehat dan mandiri.
3. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang langkah-langkah sederhana menjadi lansia
yang sehat dan mandiri.

Manfaat

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
2. Memperoleh pengetahuan serta pengalaman belajar dan juga wawasan dalam membuat
suatu penyuluhan.
3. Meningkatkan pengetahuan mengenai langkah-langkah sederhana menjadi lansia yang
sehat dan mandiri di Rumah Lansia Atmabrata Cilincing, Jakarta Utara

Waktu Persiapan

Persiapan melakukan penyuluhan ini adalah selama 1 minggu.

Dana

Pada penyuluhan ini, dana berasal dari dana pribadi.

Cara Penyebaran

Penyebaran flyer dilakukan secara online melalui pengurus panti rumah lansia atmabrata

Hasil

Pada hari Kamis, 08 Juni 2023 telah dilakukan sebuah penyuluhan dengan judul
“Perilaku Hidup Sehat pada Lansia”. Sebelum penyuluhan dimulai, pada peserta diberikan
kuisioner penyuluhan untuk diisi secara individu. Penyuluhan ini dilakukan di Rumah Lansia
Atmabrata 1 dan 2 yang dimulai pada jam 10.00 dan jam 12.30 sampai selesai. Peserta yang
mengikuti penyuluhan ini ada sebanyak 53 orang. Saat penyuluhan berjalan tidak didapatkan
masalah dan saat akhir sesi penyuluhan dilakukan sesi diskusi berupa tanya jawab antara peserta
dan presentan. Di akhir sesi tanya jawab, diedarkan kuesioner penyuluhan diberikan kuesioner
penyuluhan kembali untuk diisi secara individu.

Jumlah responden yang setuju mengisi kuesioner sebelum penyuluhan adalah sebanyak
53 orang, jumlah ini telah mencakup 100% dari total jumlah peserta penyuluhan. Jumlah
responden yang setuju mengisi kuesioner setelah penyuluhan adalah sebanyak 53 orang, jumlah
ini telah mencakup 53 dari total jumlah peserta penyuluhan. Jumlah peserta penyuluhan ini ada
53 orang dan sudah mencakupi 3 orang presenter yaitu Catharina Sekar, Ayu Asmarita, dan
Gracella Salurante.

Berdasarkan pertanyaan 1, sebelum penyuluhan didapatkan 5 (10%) peserta yang


mengetahui pernyataan yang benar mengenai perilaku hidup sehat pada lansia sedangkan 48
(90%) peserta menjawab pernyataan yang salah. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan
peningkatan pengetahuan dimana sebanyak 40 (80%) peserta menjawab pernyataan yang benar
mengenai perilaku hidup sehat pada lansia.
Berdasarkan pertanyaan 2, sebelum penyuluhan didapatkan 45 (70%) peserta yang
mengetahui jawaban benar mengenai apa saja yang termasuk kegiatan perilaku hidup sehat
sedangkan 8 (30%) peserta menjawab jawaban yang salah. Setelah dilakukan penyuluhan
didapatkan peningkatan pengetahuan dimana sebanyak 47 (85%) menjawab jawaban yang benar
mengenai apa saja kegiatan perilaku hidup sehat.
Berdasarkan pertanyaan 3, sebelum penyuluhan didapatkan 25 (45%) peserta yang
mengetahui untuk menjadi lansia yang sehat dan mandiri dapat melakukan aktivitas fisik seperti
apa dan sebanyak 28 (55%) menjawab pernyataan yang salah. Setelah dilakukan penyuluhan
didapatkan sebanyak 30 (75%) memilih pernyataan yang benar tentang aktivitas fisik seperti apa
yang bisa dilakukan oleh lansia.
Berdasarkan pertanyaan 4, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan 8 (30%) peserta
yang mengetahui pernyataan yang benar mengenai pemeriksaan kesehatan rutin berapa kali
dalam setahun sedangkan 45 (70%) peserta menjawab pernyataan yang salah. Setelah dilakukan
penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan dimana sebanyak 30 (60%) peserta menjawab
pernyataan yang benar mengenai pemeriksaan Kesehatan rutin berapa kali dalam setahun.
Berdasarkan pertanyaan 5, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan 27 (50%) peserta
mengetahui pernyataan yang benar tentang sebaiknya mandi berapa kali dalam sehari. Setelah
dilakukan penyuluhan didapatkan pengetahuan yang meningkat, dimana sebanyak 40 (75%)
peserta mengetahui pernyataan yang benar mengenai mandi sebaiknya berapa kali dalam sehari.
Berdasarkan pertanyaan 6, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan 14 (25%) peserta
yang mengetahui apakah perlu rutin menggosok gigi serta mencuci gigi palsu sedangkan 40
(75%) peserta menjawab pernyataan yang salah. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan
peningkatan pengetahuan dimana sebanyak 39 (65%) peserta mengetahui apakah perlu rutin
menggosok gigi serta mencuci gigi palsu.
Berdasarkan pertanyaan 7, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan 25 (45%) peserta
yang mengetahui kapan sebaiknya kita mencuci tangan sedangkan 28 (55%) tidak mengetahui
kapan sebaiknya mencuci tangan. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan 42 (80%) peserta
menjawab benar mengenai kapan saja harus mencuci tangan.
Berdasarkan pertanyaan 8, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan 35 (70%) peserta
yang mengetahui penyakit apa yang sering menyerang lansia sedangkan 18 (30%) peserta masih
memilih pernyataan yang salah. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan peningkatan
pengetahuan dimana sebanyak 38 (80%) peserta menjawab pernyataan yang benar mengenai
penyakit apa yang sering menyerang lansia.
Berdasarkan pertanyaan 9, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan 45 (85%) peserta
yang mengetahui keluhan yang sering terjadi pada lansia sedangkan 8 (15%) peserta masih
memilih jawaban yang salah. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan peningkatan
pengetahuan dimana sebanyak 50 (95%) peserta menjawab pernyataan yang benar mengenai
keluhan yang sering terjadi pada lansia.
Berdasarkan pertanyaan 10, sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan 45 (85%) peserta
yang mengetahui pencegahan apa saja yang dapat dilakukan agar tidak menderita penyakit pada
lansia sedangkan 8 (15%) peserta masih memilih pernyataan yang salah. Setelah dilakukan
penyuluhan didapatkan sebanyak 50 (95%) peserta menjawab pernyataan yang benar mengenai
pencegahan apa saja yang dapat dilakukan agar tidak menderita penyakit pada lansia.
Kesimpulan
Terjadi peningkatan pengetahuan peserta terutama mengenai keadaan yang disebut sebagai
penyakit pada lansia, keluhan apa saja yang sering di alami lansia, pencegahan yang bisa
dilakukan agar lansia tetap sehat dan mandiri. Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran diri pada lansia di Rumah Lansia Atmabrata 1 dan 2 mengenai
langkah-langkah sederhana menjadi lansia yang sehat dan mandiri.

Daftar Pustaka

1. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF [editor]. Buku ajar
ilmu penyakit dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2014. h. 1265-6, 2259-92.
2. Tackling G, Borhade MB. Hypertensive heart disease [monograf internet]. 2021 [diakses
pada 11 Mei 2023]. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539800/
3. Unger T, Borghi C, Charchar F, Khan NA, Poulter NR, Prabhakaran D, dkk. Clinical
practice guidelines 2020 International society of hypertension global hypertension practice
guidelines. ISH Global Hypertension Practice Guidelines 2020; h.1334-54.
4. Putra S, Sislawati. Pengaruh Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi di Indonesia
(A:Systematic Review}. Jurnal Pendidikan Tambusai. 2022; 6(2): 15798.
5. Sulistiani N, Surury I. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada
pegawai di pusdiklat pajak kemanggisan Jakarta barat tahun 2021. Jurnal Kesehatan. 2022;
15(2): 101.
6. Indonesia Healthcare Forum. Optimasi pencapaian program ptm di wilayah puskesmas
kecamatan kebon jeruk, sebesar 100% dalam kurun waktu perbaikan 10 minggu [monograf
di internet]. 2021 [diakses pada 11 Mei 2023]. Tersedia di:
https://indohcf-award.com/innovation-detail/1186
7. Khairani. Hari Diabetes Sedunia Tahun 2020 [monograf di internet]. 2020 [diakses pada 11
Mei 2023]. Tersedia di: www.kemkes.go.id.
8. Mahdi MI. Penderita diabetes Indonesia terbesar kelima di dunia [monograf di internet].
2022 [diakses pada 11 Mei 2023]. Tersedia di:
https://dataindonesia.id/ragam/detail/penderita-diabetes-indonesia-terbesar-kelima-di-dunia
9. Resti HY, Cahyati WH. Kejadian diabetes mnelitus pada usia produktif di puskesmas
kecamatan pasar rebo. Higeia Journal of Public Health Research and Development. 2022;
6(2): 351.

LAMPIRAN

Dokumentasi selama Penyuluhan


Kuisioner Pre Test & Post Test
Poster Penyuluhan
Flyer Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai