Anda di halaman 1dari 13

OHI-S

Putroe Nurul Syifa


Review jurnal

Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) Pada Murid Kelas


IV SD Negeri 24 Kuta Alam

Lisa Narulita,Viona Diansari, Suzanna Sungkar


ABSTRAK

Kelompok anak usia sekolah dasar termasuk


kelompok rentan untuk terjadinya kasus
kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu
diwaspadai. Masalah utama pada usia ini dapat
disebabkan karena anak tidak dibiasakan
melakukan penyikatan gigi sejak dini oleh orang
tua, sehingga anak tidak mempunyai kesadaran
dan motivasi untuk memelihara kesehatan gigi
dan mulutnya, keadaan tersebut memudahkan
gigi anak terkena resiko penyakit gigi dan
mulut.
PENDAHULUAN
Kesehatan mulut yang baik mencerminkan status
kesehatan keseluruhan seorang
individu.Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013, prevalensi nasional masalah gigi dan
mulut mencapai 25,9%, dengan cakupan 16
provinsi di atas prevalensi nasional

Masalah kesehatan gigi dan mulut dapat dinilai


melalui status oral hygiene. Status oral hygiene
dapat ditentukan dengan Oral Hygiene Index
Simplified (OHI-S). Status kesehatan gigi dan mulut
masyarakat atau perorangan menurut Hendrik L.
Blum dipengaruhi oleh empat faktor yaitu
lingkungan (fisik maupun sosial budaya), perilaku,
keturunan dan pelayanan kesehatan.
Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui status Oral Hygiene anak
usia sekolah dasar pada SD Negeri 24
Kuta Alam.

TUJUAN
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah murid-
murid yang ada pada SD Negeri 24 Kuta Alam
ang berjumlah 360 murid. Subjek penelitian ini
adalah murid-murid kelas IV A dan B SD Negeri
24 Kuta Alam sebanyak 62 murid.

Pada penelitian ini dikumpulkan data sekunder dari hasil


survey pemeriksaan OHI-S pada murid SD Negeri 24 Kuta
Alam pada tahun 2016. Data yang telah diperoleh
dikumpulkan dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi untuk melihat persentase dari masing–masing skor
OHI-S murid SD Negeri 24 Kuta Alam Banda Aceh.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus


2016 pada SD Negeri 24 Kuta Alam Banda Aceh.
CARA KERJA

Pemeriksaan status kebersihan rongga


mulut dilakukan dengan cara pengukuran
Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)
dengan menilai Debris Index (DI) dan
Calculus Index (CI) berdasarkan kriteria:
baik, sedang dan buruk. Greene dan
Vermilion memilih 6 gigi untuk diukur
mewakili semua gigi posterior dan anterior
dari setiap segmen dalam rongga mulut.
Permukaan bukal gigi 16, 26, permukaan
labial gigi 11, 31, dan permukaan lingual
dari gigi 36 dan 46.
HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada murid-murid kelas IV SD Negeri 24 Kuta Alam


Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 62 orang yang terdiri dari 28
orang laki-laki dan 34 orang perempuan.

Penelitian ini dilakukan pada murid-murid kelas IV SD


Negeri 24 Kuta Alam Banda Aceh. Subjek dalam
penelitian ini sebanyak 62 orang yang terdiri dari 28
orang laki-laki dan 34 orang perempuan.

KELAMIN JUMLAH (N) PERSENTASE(%)

LAKI-LAKI 28 45,2 %

PEREMPUAN 34 54,8 %

TOTAL 62 100 %
LANJUTAN

Persentase Indeks OHI-S pada Murid Kelas


IV SD Negeri 24 Kuta Alam Berdasarkan
Jenis Kelamin

OHI-S LAKI-LAKI % PEREMPUAN %


BAIK 15 53,57% 21 61,76%
SEDANG 12 42,86% 13 38,24%
BURUK 1 3,57% - -
TOTAL 28 100% 34 100%
PEMBAHASAN

Distribusi gambaran kebersihan mulut siswa berdasarkan status


Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari 62 responden
penelitian di mana diperoleh OHI-S rata-rata untuk kategori
baik (57,66%), kategori sedang (40,55%) dan kategori buruk
(1,78%),

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar


responden pada subjek penelitian mempunyai kebersihan
gigi dan mulut baik, keadaan ini disebabkan karena
responden telah mengetahui informasi menjaga
kebersihan mulut dengan benar melalui penyuluhan dan
media iklan.
Terdapatnya kategori sedang pada penelitian ini
menunjukkan bahwa keadaan ini mungkin terjadi
disebabkan oleh responden yang kurang mempedulikan
kebersihan rongga mulutnya.

Terdapatnya kategori sedang pada penelitian ini menunjukkan


bahwa keadaan ini mungkin terjadi disebabkan oleh responden
yang kurang mempedulikan kebersihan rongga mulutnya. Terdapat
1 responden pada kategori buruk, responden yang termasuk
dalam kategori buruk mungkin dipengaruhi dengan keadaan atau
kebiasaan hidup sehari-hari sehingga mempengaruhi perilaku
anak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya, atau orang tua
yang kurang memperoleh informasi ataupun pendidikan tentang
cara menjaga kebersihan gigi dan mulut.
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah


dilakukan dapat disimpulkan
bahwa: murid kelas IV pada SD
Negeri 24 Kuta Alam mempunyai
kebersihan gigi dan mulut baik,
keadaan ini disebabkan karena
siswa telah mengetahui informasi
menjaga kebersihan mulut dengan
benar melalui penyuluhan dan
media iklan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ghosh N, Kasif S, Soumya KB, Indranil C, Rama R. A Study On


Prevalence of Oral Morbidities in An Urban Slum of Kishanganj District,
Bihar, India. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences.
2014;13(4):49-52.
2. Gede K.K, Karel P, Ni Wayan M. Hubungan Pengetahuan Kebersihan
Gigi dan Mulut Dengan Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa SMA
Negeri 9 Manado. Jurnal e-GiGi. 2013;1(2): 84-8.
3. Newman MG, Henry HT, Perry RK. Carranza’s Clinical Periodontology.
10th ed. St. Louis: Saunders. 2006; 134-74, 543, 1041.
4. Daliemunthe SH. Periodonsia. Medan: Departemen Periodontal FKG
USU. 2008; 55-7, 105-27.
5. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat: Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka
Cipta. 2007; 165.
6. Anitasari S, Nina ER. Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi dengan
Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.
Maj. Ked. Gigi. (Dent. J. ). 2005;38(2):88-90.

Anda mungkin juga menyukai