PENDAHULUAN
1
dan karena itu cenderung mereka akan memilih mengunyah menggunakan satu sisi.
Hasil penelitian mereka menyatakan prevalensi anak yang mengunyah satu sisi yang
masih memiliki gigi desidui 87%, pada gigi bercampur 82% dan pada gigi permanen
76%.5
Penelitian lain dari Zamanlu M dkk di Iran. mereka melakukan penelitian
untuk melihat orang yang mengunyah pada satu sisi berdasarkan jenis makanan keras
dan lunak. Hasil penelitian mereka menyatakan sebagian besar menunjukkan
preferensi pengunyahan terutama ke sisi kanan, dan preferensi lebih jelas dalam
mengunyah makanan keras. Untuk makanan keras 73,68% subjek menunjukkan
preferensi ke satu sisi dan untuk makanan lunak 57.89%.6
Shreyasi Tiwari dkk di India. Melakukan penelitian pada subjek yang
berstatus sehat. Hasil penelitian yang mereka lakukan yaitu sebanyak 98,6% subjek
yang diamati memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi, hanya satu subjek yang
diamati mengunyah dengan kedua sisi. Beberapa dari subjek tersebut 95% dari
mereka memiliki lebih banyak plak di sisi yang berlawanan dengan sisi mengunyah
mereka. Karena plak merupakan faktor etiologi utama untuk karies gigi dan penyakit
periodontal. Oleh karena itu, subjek yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi
memiliki status kebersihan mulut yang relatif buruk di sisi rongga mulut berlawanan
dengan sisi yang biasa mereka gunakan untuk mengunyah.8
Andriana Rafika Sari dkk, melakukan penelitian pada siswa/siswi kelas V di
SDN Padasuka Mandiri III Kota Cimahi dari penelitian yang merea lakukan, anak
yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi 62% orang dan anak yang mengunyah
pada kedua sisi sebanyak 38%. Status Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) dengan
katrgori baik pada kelompok mengunyah satu sisi lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok yang mengunyah pada kedua sisi dimana di dapatkan hasil Oral Hygiene
Index-Simplified (OHI-S) pada siswa yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi
memperlihatkan kategori baik 40,9% dan kategori sedang 59,%. 3
Salah satu cara untuk menilai kebersihan gigi dan mulut seseorang adalah
dengan cara melihat jumlah plak dan kalkulus pada rongga mulutnya menggunakan
suatu indeks yang disebut dengan Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S). yang di
2
nilai berdasarkan debris dan karang gigi atau kalkulus yang muncul pada permukaan
gigi dan diukur berdasarkan kriteria baik,sedang,buruk. Green dan Vermilion
memilih 6 permukaan gigi indeks tertentu yang cukup untuk mewakili segmen depan
maupun belakang dari seluruh pemeriksaan gigi yang ada dalam rongga mulut.1,2
Anak-anak usia sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus sebab pada usia
ini anak sedang mengalami proses tumbuh kembang. Anak pada usia 10-11 tahun
masih kurang mengetahui dan mengerti bagaimana cara memelihara kebersihan gigi
dan mulut serta anak-anak juga banyak yang mengunyah di satu sisi karena mereka
kesulitan untuk memindahkan bolus dari satu sisi ke sisi yang lain maka dari itu lebih
banyak anak-anak yang mengunyah satu sisi dibandingkan orang dewasa.
Peneliti ingin melakukan penelitian di SDN 106826 Batang Kuis karena pada
sekolah tersebut masih kurang informasi dan kesadaran mengenai pentingnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut serta dampak dari mengunyah satu sisi. Belum
diketahui secara pasti hubungan kebiasaan mengunyah satu sisi terhadap status OHI-S
pada siswa kelas IV dan V di SDN 106826 di Batang Kuis hingga saat ini, sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut.
3
1.4 Hipotesis penelitian
Ada hubungan antara mengunyah sebelah sisi terhadap indeks OHI-S (oral
hygiene index-simplified)