Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengunyah merupakan suatu proses dan kebiasaan yang selalu dilakukan
ketika makan. Mengunyah juga merupakan hal terpenting dalam proses awal
pencernaan makanan dalam tubuh. Ketika makanan masuk ke mulut, hal pertama
yang terpenting adalah mengunyah, yang fungsinya untuk merubah makanan menjadi
bolus, sehingga makanan pun mudah untuk ditelan, dan dicerna oleh sistem
pencernaan tubuh. Mengunyah makanan dengan kedua sisi bermanfaat untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut karena mengunyah sendiri memiliki sifat self
cleansing, bila hanya mengunyah disatu sisi saja maka yang akan di bersih satu sisi
tersebut, sedangkan sisi yang lain beresiko lebih banyak timbul plak atau karang
gigi.1,3
Kebiasaan mengunyah pada satu sisi memang tidak memengaruhi
pertumbuhan gigi, namun akan memengaruhi perkembangan rahang, bagian yang
sering berfungsi akan memicu perkembangan rahang, sedangkan bagian yang
dibiarkan pasif menjadi tidak begitu berkembang.
Berdasarkan hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
terdapat 31,1% terutama pada anak anak usia kelompok 10s/d 14 tahun yang
memiliki masalah pada kesehatan gigi dan mulut. Sesuai dengan sumber yang berasal
dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI tahun 2013 proporsi masalah
gigi dan mulut berdasarkan kelompok usia di Indonesia pada umur 10-14 tahun ada
25,2%. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi
penduduk yang bermasalah pada gigi dan mulut menurut kabupaten/Kota di provinsi
Sumatera Utara 19,4%. 4
Penelitian dari McDonnell dkk menyatakan bahwa prevalensi mengunyah satu
sisi pada anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa karena anak anak
mengalami kesulitan dalam menyiratkan makanan dengan lancar dan efisien,
sehingga mereka akan kesulitan memindahkan bolus dari satu sisi ke sisi yang lain

1
dan karena itu cenderung mereka akan memilih mengunyah menggunakan satu sisi.
Hasil penelitian mereka menyatakan prevalensi anak yang mengunyah satu sisi yang
masih memiliki gigi desidui 87%, pada gigi bercampur 82% dan pada gigi permanen
76%.5
Penelitian lain dari Zamanlu M dkk di Iran. mereka melakukan penelitian
untuk melihat orang yang mengunyah pada satu sisi berdasarkan jenis makanan keras
dan lunak. Hasil penelitian mereka menyatakan sebagian besar menunjukkan
preferensi pengunyahan terutama ke sisi kanan, dan preferensi lebih jelas dalam
mengunyah makanan keras. Untuk makanan keras 73,68% subjek menunjukkan
preferensi ke satu sisi dan untuk makanan lunak 57.89%.6
Shreyasi Tiwari dkk di India. Melakukan penelitian pada subjek yang
berstatus sehat. Hasil penelitian yang mereka lakukan yaitu sebanyak 98,6% subjek
yang diamati memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi, hanya satu subjek yang
diamati mengunyah dengan kedua sisi. Beberapa dari subjek tersebut 95% dari
mereka memiliki lebih banyak plak di sisi yang berlawanan dengan sisi mengunyah
mereka. Karena plak merupakan faktor etiologi utama untuk karies gigi dan penyakit
periodontal. Oleh karena itu, subjek yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi
memiliki status kebersihan mulut yang relatif buruk di sisi rongga mulut berlawanan
dengan sisi yang biasa mereka gunakan untuk mengunyah.8
Andriana Rafika Sari dkk, melakukan penelitian pada siswa/siswi kelas V di
SDN Padasuka Mandiri III Kota Cimahi dari penelitian yang merea lakukan, anak
yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi 62% orang dan anak yang mengunyah
pada kedua sisi sebanyak 38%. Status Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) dengan
katrgori baik pada kelompok mengunyah satu sisi lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok yang mengunyah pada kedua sisi dimana di dapatkan hasil Oral Hygiene
Index-Simplified (OHI-S) pada siswa yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi
memperlihatkan kategori baik 40,9% dan kategori sedang 59,%. 3
Salah satu cara untuk menilai kebersihan gigi dan mulut seseorang adalah
dengan cara melihat jumlah plak dan kalkulus pada rongga mulutnya menggunakan
suatu indeks yang disebut dengan Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S). yang di

2
nilai berdasarkan debris dan karang gigi atau kalkulus yang muncul pada permukaan
gigi dan diukur berdasarkan kriteria baik,sedang,buruk. Green dan Vermilion
memilih 6 permukaan gigi indeks tertentu yang cukup untuk mewakili segmen depan
maupun belakang dari seluruh pemeriksaan gigi yang ada dalam rongga mulut.1,2
Anak-anak usia sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus sebab pada usia
ini anak sedang mengalami proses tumbuh kembang. Anak pada usia 10-11 tahun
masih kurang mengetahui dan mengerti bagaimana cara memelihara kebersihan gigi
dan mulut serta anak-anak juga banyak yang mengunyah di satu sisi karena mereka
kesulitan untuk memindahkan bolus dari satu sisi ke sisi yang lain maka dari itu lebih
banyak anak-anak yang mengunyah satu sisi dibandingkan orang dewasa.
Peneliti ingin melakukan penelitian di SDN 106826 Batang Kuis karena pada
sekolah tersebut masih kurang informasi dan kesadaran mengenai pentingnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut serta dampak dari mengunyah satu sisi. Belum
diketahui secara pasti hubungan kebiasaan mengunyah satu sisi terhadap status OHI-S
pada siswa kelas IV dan V di SDN 106826 di Batang Kuis hingga saat ini, sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana mengunyah satu sisi dapat memengaruhi indeks OHI-S?

1.3 Tujuan Penelitian


1. untuk mengetahui kebiasaan mengunyah satu sisi pada anak-anak di SDN
106826 Batang Kuis.
2. Untuk mengetahui nilai rerata skor OHI-S pada anak-anak.
3. untuk mengetahui pengaruh mengunyah satu sisi terhadap indeks OHI-S.

3
1.4 Hipotesis penelitian
Ada hubungan antara mengunyah sebelah sisi terhadap indeks OHI-S (oral
hygiene index-simplified)

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis


1. Sebagai informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan kedokteran
gigi khususnya dalam bidang kesehatan gigi masyarakat mengenai
hubungan mengunyah satu sisi terhadap indeks OHIS pada anak.
2. Sebagai informasi bagi anak anak agar meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Untuk memberikan informasi dan edukasi pada siswa/i kelas IV dan V
untuk tidak mengunyah pada satu sisi dan menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
2. Sebagai bahan masukan bagi perencana program kesehatan, khususnya
program penyuluhan dan pengembangan kesehatan gigi dan mulut di kota
Medan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi
penelitian selanjutnya di bidang ini.

Anda mungkin juga menyukai