PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap kegiatan dalam upaya untuk
serta peningkatan ketahan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.1
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. 2 Penyakit gigi dan
gigi dan mulut yaitu adanya penumpukan sisa makanan, plak, kalkulus,
masalah gigi dan mulut terjadi. Masalah ini dapat mengenai siapa saja tanpa
mengenal usia. Anak merupakan usia rentan terhadap penyakit mulut karena
membimbing dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya begitu pula anak
1
2
menunjukkan bahwa kebersihan gigi dan mulut anak tunarungu dan tunadaksa
lebih baik dibandingkan dengan anak tunagrahita 6, hal ini dilihat dari
kebersihan gigi dan mulut.7 Kebersihan gigi dan mulut anak tunagrahita lebih
Data Badan Pusat Statistik Nasional tahun 2007 menunjukkan 8,3 juta
jiwa anak di Indonesia merupakan penyandang cacat dari total populasi anak
pada tahun 2011, terdapat 130.572 anak penyandang cacat yang terdiri dari
sebagian besar mempunyai masalah kebersihan gigi dan mulut dan masalah
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi pada anak
tunagrahita adalah penyakit jaringan periodontal, gigi berlubang dan gigi tidak
beraturan malokluksi. Kelainan ini juga ditambah dengan kesulitan anak untuk
3
dapat menjaga kesehatan gigi mulutnya secara mandiri dan kurang aktifnya
otot mulut untuk mendapatkan pembersihan alamiah gigi yang baik. Pasien
pemeriksaan, karena gigi tetap yang menjadi indeks OHI-S telah tumbuh
seutuhnya.24
(OHI-S) pada anak tunagrahita ringan dan tunagrahita sedang usia 12-18 tahun
bahwa kebersihan gigi dan mulut pada anak tunagrahita ringan yaitu kriteria
baik 4 orang (14,81 %), kriteria sedang 19 orang (73,37 %), dan kriteria buruk
sebanyak 18 orang (56,2 %) , kriteria sedang 13 orang (40,6 %), dan hanya 1
orang (3,1 %) yang memiliki OHI-S baik. 23 Hasil penelitian ini dapat dilihat
yang berbeda. Anak tunagrahita ringan adalah anak yang mampu dididik
dalam bidang akademis, sosial, dan pekerjan sehingga anak tunagrahita ringan
masih memerlukan bantuan orang lain dalam melatih untuk mengurus diri
sendiri, berbeda dengan anak tunagrahita berat yang tidak mampu mengurus
dirinya.
tentang kebersihan gigi dan mulut. Hasil pemeriksaan kebersihan gigi dan
mulut (OHI-S) pada 12 anak tunagrahita ringan dan tunagrahita sedang di SLB
mulut dengan kriteria baik, 5 anak dengan kriteria sedang, 3 anak dengan
kriteria jelek dan dari hasil wawancara diketahui bahwa mereka suka
mengkonsumsi makanan manis dan melekat seperti permen, es, coklat, dan
memiliki kebiasaan menyikat gigi 2 kali sehari serta 5 orang lainnya menyikat
gigi 2 kali sehari bahkan hanya 1 kali sehari dengan gerakan maju mundur
pada semua permukaan gigi dan diketahui bahwa mereka tidak pernah
gambaran angka kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada anak tunagrahita di
B. Rumusan Masalah
kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada anak tunagrahita di SLB Manggis
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
yang terkait dengan gambaran angka kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)