PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Siswati,
2017).
yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan memengaruhi
mulut dapat dipelihara dengan cara-cara menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Cara untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut adalah dengan cara
mengukur kebersihan gigi dan mulut, mengukur kebersihan gigi dan mulut
geligi yang berada pada rongga mulut dalam keadaan bersih, bebas dari
endapan yang lunak ataupun keras (Elsevier, 2015). Kebersihan gigi dan
mulut adalah salah satu hal yang penting sebab berbagai kuman dapat masuk
1
2
menjaga kesehatan mulut, gigi, gusi dan bibir. Kebersihan mulut dapat
gigi indeks tertentu yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun
belakang dari seluruh pemeriksaan gigi yang ada dalam rongga mulut (Putri
et al., 2018).
gigi dan mulut penduduk Indonesia berdasarkan kelompok umur 11- 14 tahun
tahun prevalensi masalah gigi dan mulut mencapai 20,5% dan di Solok
10-14 tahun prevalensi masalah gigi dan mulut mencapai 41,74% dan di
masalah kesehatan salah satunya masalah kebersihan gigi dan mulut. Masalah
kebersihan gigi dan mulut sering terjadi pada anak usia 12-15 tahun.WHO
gigi dan mulut pada kelompok umur 12-15 tahun, yang merupakan usia kritis
seutuhnya tumbuh. Kebersihan gigi dan mulut yang tidak baik dapat
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan pada siswa SMP PSM kota
Bukittinggi didapat hasil penelitian status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)
yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa, responden memiliki kriteria sedang
yaitu sebanyak 57,57% dan 27,27% responden yang memiliki kriteria OHI-S
buruk dan yang paling sedikit adalah 15,15% responden yang memiliki
(OHI-S) yang telah dilakukan pada siswa/I kelas VII SMP Swasta Hang Tuah
dengan kriteria OHI-S Baik sebanyak 9 siswa dengan rata-rata 0,78 yang
memiliki OHI-S kriteria sedang 21 siswa dengan rata-rata 1,34 dan yang
memiliki OHI-S kriteria buruk sebanyak 3 siswa dengan rata-rata 3,28 dan
dan mulut tertinggi yaitu SMP N 1 Solok Selatan dengan jumlah sasaran yang
dari pusat kota Solok Selatan. Jumlah remaja usia 12-15 tahun adalah 405
orang, guru dan tata usaha di SMP N 1 Solok Selatan adalah 43 orang,
memakan makanan manis dan melekat serta teknik dan waktu menyikat gigi
yang belum tepat. Pada umumnya responden menyikat gigi 2 kali sehari yaitu
pagi sewaktu bangun tidur dan sore sewaktu mandi dengan teknik pada
permukaan depan yaitu gerakan atas bawah dan permukaan yang lainnya
yang diperiksa terdapat 2 orang yang memiliki kriteria baik, 7 orang yang
gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada remaja usia 12-15 tahun di
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah “ Bagaimana gambaran status kebersihan gigi dan
mulut (OHI-S) pada remaja usia 12-15 tahun di SMP N 1 Solok Selatan?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat praktik
kesehatan terutama dibidang kesehatan gigi dan mulut dan sebagai data
yang dapat dijadikan pembanding atau data awal bagi peneliti yang akan
penelitian.
dan indeks kebersihan gigi dan mulut (Oral Hygiene Index Simplified) dan