OLEH
Witra Fetria Nur
Nim. 185141209
BAB I : PENDAHULUAN
Upaya kesehatan Kesehatan merupakan bagian terpenting
diselenggarakan dalam bentuk dalam kehidupan manusia, sehat jasmani
kegiatan dengan pendekatan dan rohani. Kesehatan gigi dan mulut
promotif, preventif, kuratif, dan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh
rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh
secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan
Riskesdas : Pengukuran
25,9% penduduk Indonesia mengalami kebersihan gigi dan
masalah dengan kesehatan gigi dan mulut merupakan
mulut upaya yang dilakukan
hanya sekitar 2,3% yang menyikat gigi untuk menentukan
dengan benar keadaan kebersihan
gigi dan mulut
Prop. Riau : 95,6% penduduk Riau menyikat
seseorang, disamping
gigi setiap hari tetapi hanya 2,3% yang
menyikat gigi dengan benar pembersihan gigi
Terdapat 3 SD, yaitu SDN 11 Mandau sebanyak 87
siswa, SDN 34 sebanyak 48 siswa, MI Hj Kamisih 45
Data
siswa.
Kelurahan Duri pada umumnya anak-anak sekolah dasar jajan yang
Timur bersifat manis dan melekat seperti permen, coklat dan
biskuit yang dapat merusak gigi, ditambah lagi
dengan masih kurangnya perhatian terhadap
kebersihan gigi dan mulut
• Plak
Faktor yang • Debris
• Calculus
mempengaruhi
Kerangka Konsep
Input Proses Output
Pemeriksaan
kebersihan gigi dan Status kebersihan
Anak SD Usia 12 gigi dan mulut
mulut :
Tahun Debris Indeks (OHI-S)
Kalkulus Indeks
Defenisi Operasional
No Variabel DO Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
1 Status Kondisi Pemeriksaan Kaca Ordinal Baik:
kebersihan kebersihan gigi mulut, 0,0-1,2
gigi dan dan mulut sonde, Sedang:
mulut seseorang yang excavator, 1,3-3,0
(OHI-S) diukur dengan pinset, Buruk :
menggunakan alkohol, 3,1-6,04
indeks OHI-S yang kapas,
terdiri dari debris format
indeks dan pemerik-
kalkulus indeks saan
OHIS
BAB III
Metode Penelitian
Desain :
Populasi & Sampel
Jenis penelitian : Populasi : seluruh anak
sekolah dasar usia 12 tahun di
deskriptif Kelurahan Duri Timur Kota Duri
berjumlah 65 orang. Terdiri dari
SDN 11 sebanyak 30 orang, SDN
Tempat & Waktu 34 sebanyak 20 orang dan MI
Kamisih sebanyak 15 orang
Telah dilakukan pada Sampel : total populasi
sekolah dasar di Kelurahan
Duri Timur Kota Duri.
Penelitian dilaksanakan
pada bulan Juni 2019
Pengumpulan Data
Pemeriksaan data
Pengkodeaan data
Tabulasi data
Proses data
Debris Indeks
N Debris Indeks f %
o.
Kalkulus Indeks
N Kalkulus Indeks f %
o.
Hasil : kriteria status kebersihan gigi dan mulut yang paling banyak
adalah dengan kriteria sedang yaitu 55,4 %
Asumsi : kriteria sedang karena mereka menggosok gigi dengan
tidak menerapkan metode 4 sehat 5 sempurna. Pada umumnya
responden menggunakan sikat gigi yang kurang baik seperti
gagang sikat tidak lurus/ bengkok, serta kepala sikat yang persegi
sehingga sulit untuk menjangkau seluruh bagian gigi. Mereka juga
menggosok gigi dengan cara yang tidak tepat, yaitu dengan
gerakan maju mundur sehingga tidak semua sisa makanan bisa
dibersihkan.
Penelitian terkait : gambaran status kebersihan mulut siswa SD Katolik
ST. Agustinus Kawangkoan, ditemukan sebanyak 60 % responden
memiliki status OHI-S dengan kriteria sedang
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Kriteria debris indeks yang paling banyak adalah dengan kriteria sedang
yaitu 80,0 %
Kalkulus indeks yang paling banyak adalah dengan kriteria baik yaitu
76,9%
Kriteria status kebersihan gigi dan mulut yang paling banyak adalah
dengan kriteria sedang yaitu 55,4 %
SARAN
Disarankan pada siswa agar menyikat gigi 2 kali sehari pada waktu yang tepat
yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur pada malam hari
Disarankan pada siswa untuk segera mengobati gigi yang bermasalah agar
kedua sisi bisa digunakan untuk mengunyah makanan, sehingga bisa mencegah
terjadinya kalkulus
Disarankan pada siswa yang punya karang gigi agar membersihkan karang
giginya ke tenaga keshatan