Anda di halaman 1dari 67

MATERI INTI II

MANASIK KESEHATAN HAJI


DI INDONESIA, ARAB SAUDI
DAN PASCA KEPULANGAN
KOMPETENSI PPIH KLOTER KESEHATAN

PUSAT KESEHATAN HAJI


2023
Setelah proses pembelajaran peserta
pelatihan mampu Menjelaskan:

Hasil A. konsep manasik haji;


B. Melakukan manasik kesehatan haji
Belajar sebelum pemberangkatan ibadah
haji;
C. Melakukan manasik kesehatan haji
saat ibadah haji;
D. Melakukan manasik kesehatan haji
setelah ibadah haji.
MENGAPA PERLU MANASIK KESEHATAN HAJI?

1. 34% jemaah berusia ≥ 60 tahun


(2020)
2. 48% jemaah berpendidikan SLTA ke
bawah (2020)
3. 68,01% jemaah risti kesehatan (2020)
4. Banyaknya jemaah sakit yang dirawat di
Arab Saudi (6.094 orang) (2019)
5. Banyaknya jemaah wafat di Arab
Saudi (453 orang)-(1,96‰) (2019)
6. Layanan edukasi kesehatan jemaah
belum TSM (Terstruktur, Sistematis dan
Masif), sedangkan materi edukasi yang
dihasilkan sudah banyak
Sumber gambar: Haramain.info
Manasik kesehatan haji adalah proses
pemberian informasi kepada jemaah
haji yang bersifat promotif dan
preventif tentang pembinaan,
pelayanan dan pelindungan kesehatan
sebelum keberangkatan, selama ibadah
haji, dan setelah ibadah haji
Manasik Kesehatan Haji bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman jemaah haji agar mampu
memelihara kesehatan dan mencegah
risiko kesehatan secara mandiri
sehingga dapat menjalankan ibadah haji
sesuai syariat Islam

Manasik Kesehatan Haji


diselenggarakan secara TSM
(Terstruktur, Sistematis dan Masif)

Sumber gambar: Haramain.info


PENYELENGGARAAN MANASIK KESEHATAN HAJI

Penyusunan dan penetapan pedoman, koordinasi


Setiap tingkatan PUSAT perencanaan, koordinasi dan kolaborasi, monitoring
berkoordinasi dan dan bimbingan teknis,dan evaluasi
kolaborasi dengan
Lintas Program, Koordinasi perencanaan, koordinasi dan
PROVINSI kolaborasi tingkat provinsi, monitoring dan
Lintas Sektor
bimbingan teknis, dan evaluasi di tingkat
(Kemenag),
kabupaten/kota.
Organisasi Profesi,
Ormas Islam dan Perencanaan, dan pelaporan, koordinasi
KAB/KOTA
Organisasi dan kolaborasi, monitoring dan evaluasi.
Seminat
Tim Pemeriksaan dan Pembinaan
Kesehatan Puskesmas, TKH, PPIH Pelaksanaan dan pelaporan
bidang Kesehatan, KBIH
Sasaran Pembinaan
Kesehatan Masa
Tunggu
Seluruh jemaah haji
wajib mengikuti
pembinaan
kesehatan yang
dilakukan oleh dinas
kesehatan
kabupaten/kota.
8
Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan
Masa Tunggu

▪Pembinaan kesehatan haji pada masa tunggu dilaksanakan secara


terstruktur, sistematis dan masif, agar tercapai peningkatan status
kesehatan jemaah haji.

▪Melakuka kegiatan pembinaan terintegrasi dengan


n secara program promosi kesehatan
melibatkan lingkungan,
kesehatan, kesehatan gizi, kesehatan keluarga,
kesehatan
pengendalian penyakit tidak menular, pengendalian
olahraga,
menular, kesehatan tradisional, kesehatan jiwa, dan surveilans.
penyakit
9
Kegiatan Pembinaan Kesehatan Haji
Di Masa Tunggu

Kegiatan Pembimbingan Kegiatan Penyuluhan


Kesehatan Haji: Kesehatan Haji:
• Konseling kesehatan • Penyuluhan kesehatan oleh
• Peningkatan kebugaran Puskesmas atau Klinik
jasmani dan/atau Organisasi
• Pemanfaatan upaya Masyarakat
kesehatan • Penyebarluasan informasi
berbasis • Pemanfaatan media massa
masyarakat
• Kunjungan rumah
Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji
di masa keberangkatan, mari kita simak video
berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=FK_RQG7rjss
Tuliskan tanggapan anda terkait
video tersebut?

…………………………….

…………………………….

…………………………….

…………………………….
Pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan adalah
pemeriksaan kesehatan yang
Definis dilaksanakan satu tahun
i sebelum berangkat dan paling
lambat tiga bulan sebelum
masuk embarkasi.
Pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan dilakukan untuk
mengidentifikasi status kesehatan
jemaah haji dan penetapan
Tujua istithaah kesehatan.

n Pemeriksaan kesehatan ini


merupakan syarat sebelum
seorang jemaah haji dapat
melakukan pelunasan Bipih.
Seluruh jemaah haji yang telah
ditetapkan dalam daftar jemaah
Sasara yang berhak melunasi Biaya
n Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Pelaksanaan

Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota


di Puskesmas dan/atau klinik atau rumah sakit yang ditunjuk.

Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota memfasilitasi


pemeriksaan masa keberangkatan jemaah haji secara komprehenshif
sampai penetapan kriteria istithaah kesehatan.
Lanjutan Pelaksanaan

Penetapan kriteria istithaah harus melibatkan semua


pihak yang menjadi tim penyelenggara kesehatan haji
kabupaten/kota.

Penetapan kriteria istithaah harus dapat diselesaikan di


tingkat penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota.
Anamnesa
Pemeriksaan Pemeriksaan fisik
kesehatan masa Pemeriksaan penunjang
Hasil dan Rekomendasi Dokter Spesialis
keberangkatan
Diagnosis
meliputi:
Penetapan Istithaah Kesehatan
r
Rekomendasi/saran/RTL
Memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji;

Memenuhi syarat istithaah


Nomenklatur kesehatan jemaah haji dengan
pendampingan;
Istithaah Tidak memenuhi syarat
Kesehatan istithaah kesehatan jemaah
haji sementara;
Tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah
haji.
Bagi jemaah haji yang telah ditetapkan
sebagai: 1). Memenuhi syarat istithaah,
2) Memenuhi syarat istithaah dengan pendampingan, dan
3) Tidak memenuhi syarat istithaah sementara,
wajib mengikuti pembinaan kesehatan di
Rekomendasi masa keberangkatan.
tindak lanjut • Jemaah dengan kriteria tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan dikoordinasikan
dengan Kementerian Agama untuk
ditindaklanjuti sesuai ketentuan perundang-
undangan.
• Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan ke dalam Siskohatkes.
• Pembinaan kesehatan haji di masa
keberangkatan adalah pembinaan
yang dilakukan kepada jemaah haji
Definisi setelah melakukan pemeriksaan
kesehatan masa keberangkatan
sampai masuk embarkasi.
Untuk meningkatkan atau
mempertahankan status
Tujuan kesehatan jemaah haji agar
dapat melaksanakan ibadah
haji dengan baik.
Pembinaan kesehatan masa keberangkatan
dilakukan kepada jemaah haji yang telah
melakukan pemeriksaan kesehatan masa
Sasaran keberangkatan dan ditetapkan sebagai
jemaah yang memenuhi syarat istithaah
kesehatan baik mandiri maupun dengan
pendampingan dan tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan sementara.
Pelaksanaan.

Pelaksanaan pembinaan kesehatan


haji dikelola oleh tim
Dilaksanakan secara penyelenggara kesehatan haji
terstruktur, sistematis dan kabupaten/kota, melibatkan
masif, sehingga terjadi petugas kesehatan haji.
peningkatan pengetahuan, Dilakukan melalui kerjasama
kesadaran dan kemandirian dengan lintas sektor, organisasi
kesehatan jemaah haji. masyarakat, organisasi profesi
dalam memberikan manasik
kesehatan haji.
Kegiatan pembinaan kesehatan haji
diklasifikasikan menjadi:

Kegiatan
Pembimbingan
Kegiatan Kegiatan pembinaan
Kesehatan Haji:
Penyuluhan terpadu kesehatan haji:
Konseling kesehatan Kesehatan Haji:
Peningkatan kebugaran Penyuluhan kesehatan Posbindu
jasmani oleh Puskesmas atau
Klinik, asrama haji. Pengukuran kebugaran
Pemanfaatan upaya jasmani dan/atau
kesehatan berbasis Penyebarluasan informasi pelatihan fisik lain.
masyarakat Pemanfaatan media
Kunjungan rumah massa
• Vaksinasi Jemaah Haji adalah
pemberian vaksin yang khusus
diberikan kepada Jemaah haji
dalam rangka menimbulkan atau
Definisi meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit. Apabila Jemaah
Haji suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
Vaksinasi Wajib
Vaksinasi Meningitis
Vaksinasi COVID-19
Meningokokus
• Dilaksanakan paling lambat • Vaksinasi COVID-19
2 minggu sebelum dilakukan dengan rentang
keberangkatan, karena waktu 1 bulan
antibodi akan terbentuk setelah/sebelum Vaksinasi
oleh tubuh setelah 14 hari Meningitis Meningokokus
penyuntikan vaksin atau sebaliknya.
meningitis.
Vaksinasi
Vaksinasi
yang
dianjurkan Influenza
Vaksinasi
Pneumonia
Sertifikat Vaksinasi Meningitis diberikan
dalam bentuk International Certificate of
Vaccination (ICV) dan harus mendapat
pengesahan dari Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP).

Sertifikat Sertifikat vaksin COVID-19 bisa didapat


setelah mendapat suntikan vaksin tahap 1
dan 2 dengan mengunduh (download) dan
mencetak ulang sertifikat tersebut dari SMS
yang diterima usai vaksin, situs website, dan
vaksinasi aplikasi Peduli Lindungi.

Sertifikat vaksin COVID-19 harus


mendapat pengesahan dari Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP)
• Sebagai identitas,
penanda status risiko
tinggi, dan sertifikat
vaksin Meningitis
Meningokokus dan vaksin
Manfaat Covid 19.
KKJH
• Sebagai alat untuk
mengetahui semua
catatan medis hasil
pemeriksaan jemaah haji
yang sudah tercatat dalam
Siskohatkes.
Dicetak oleh pengelola
program kesehatan haji di
Cara dinas kesehatan provinsi
memperoleh dan didistribusikan ke
dinas kesehatan
KKJH kabupaten/kota setempat
yang selanjutnya
diberikan kepada jemaah
haji.
Bentuk
KKJH
Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji
di masa embarkasi, mari kita simak video berikut ini

https://www.youtube.com/watch?v=vRC2n9xRRQI
Pengertian Manasik kesehatan haji masa
embarkasi adalah proses pemberian
informasi kepada jemaah haji yang
bersifat promotif dan preventif
tentang pembinaan, pelayanan dan
perlindungan kesehatan dimasa
embarkasi dimulai dari masuknya
jemaah haji ke asrama haji sampai
keluar dari asrama haji.
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
a.Mempersiapkan fisik dengan
berolahraga teratur.
b. Istirahat yang cukup.
c. Makan makanan yang
bergizi,
cukup buah, dan sayur
sayuran.
d. Minum air putih minimal 4 botol
@600 mL/hari.
e. Siapkan mental dan kelolan stres
dengan banyak beribadah dan
berzikir.
f. Siapkan obat
Pemeriksaan Kesehatan di Embarkasi

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah jemaah


berada di embarkasi haji. Pemeriksaan kesehatan masa
embarkasi mengacu pada hasil penetapan lstithaah
kesehatan.
Tujuan

Pemeriksaan kesehatan
masa embarkasi dilakukan
untuk menetapkan status
kesehatan laik atau tidak
laik terbang.
Pelaksanaan Pemeriksaan Masa
Embarkasi
1) Anamnesa.
2) Pemeriksaan tanda vital.
3) Pemeriksaan Penunjang
4) Diagnosa.
5) Penetapan Kelaikan Terbang.
6) Rekomendasi/Saran/Rencana
Tindak Lanjut.
Penetapan Kelaikan Terbang
Penetapan
kelaikan terbang
dilakukan oleh
PPIH Embarkasi
bidang Kesehatan
berdasarkan
hasil diagnosa.
DEFINISI Pembinaan yang dapat
dilakukan di embarkasi
adalah penyuluhan
kesehatan yang meliputi
PHBS di asrama haji dan
sehat selama perjalanan.
TUJUAN
Untuk mengawasi kondisi kesehatan
jemaah sebelum terbang
SASARAN
Jemaah haji selama berada di
asrama haji/embarkasi,
menjalani karantina sebelum
diberangkatkan.
Pelaksanaan PHBS di asrama haji Istirahat yang cukup Konsumsi makanan yang

Pembinaan disiapkan

Meliputi
1. Penyuluhan
kesehatan :

Tidak merokok Melakukan Minum obat


peregangan secara teratur
bagi penderita
penyakit
penyerta.
Lanjutan
Pelaksanaan
Pembinaan 1 2 3
Meliputi
2. Penyuluhan sehat Peregangan di Petunjuk Pencegahan
selama pesawat Penggunaan topielentydaikit
dalam
diperjalanan : pesawat
penerbangan
.
1 Peningkatan Daya Tahan Tubuh

Lanjutan
Pelaksanaan
Pembinaan
Meliputi
3.akupressur
2 Sakit Kepala/Pusing
sederhana:
.
Lanjutan
Pelaksanaan
Semprotan Air
Pembinaan Masker

Meliputi
4. Pembagian APD
yang harus dibawa
ke Arab Saudi.

Oralit Krim
Pemghilang rasa
pegal
1. Manasik 2. Manasik 3. Manasik 4. Manasik
Kesehatan Haji Kesehatan haji Kesehatan Haji Saat Kesehatan Haji bagi
selama sebelum ibadah Ibadah haji jemaah haji Risti
Perjalanan haji Kesehatan

1. Sehat saat di 1. Ihram 1. Jemaah Haji


1. Persiapan sebelum Hotel
MATERI terbang dibandara
tanah air
2. Tawaf Lanjut Usia
(Lansia)
3. Sai
POKOK DAN 1. Manasik Kesehatan
1. Masjid 2. Jemaah Haji
4. Tahalul dengan Penyakit
SUB haji selama
perjalanan dengan 1. Saat Ziarah 5. Wukuf di Arafah Penyerta
(Komorbid)
POKOK pesawat (Pergi dan
Pulang)
6. Mabit di
Muzdalifah
BAHASAN : 1. Pencegahan 7. Mabit di
penyakit akibat Mina
penerbangan
8. Melontar
Jamrah
1. Manasik Kesehatan di
Bandara Arab Saudi 9. Tawaf
Ifadhah
1. Manasik Kesehatan Haji Selama Perjalanan

1.Bawa alat 1. Minum air yang cukup. 1. Antri dan hindari berdesak
1. Hipoksia
pelindung diri yang 2. Menggunakan selimut dan desakan ketika akan naik bus.
telah dibagikan di kaos kaki. 2. Deep Vein 2.Jemaah duduk sesuai dengan
embarkasi. 3.Menggunakan pelembab kulit Thrombosis (DVT) kursi yang sudah ditentukan.
dan bibir.
2.Tertib pada saat 4.Lakukan peregangan tubuh di
3. Jet Lag 3.Bagi jemaah haji Gelombang
naik bus dan hindari dalam pesawat setiap 3 jam. 4.Nyeri pada II yang akan melaksanakan
berdesak desakan. 5. Jika memungkinkan berjalan telinga umrah, agar senantiasa
untuk menggerakan otot kaki. mematuhi arahan petugas.
3.Duduk sesuai 6.Tidak menahan buang air 5.Mabuk
dengan kursi yang kecil/besar. perjalanan udara 4.Menghubungi petugas
sudah 7.Menghubungi petugas (Air Motion kesehatan jika terjadi
ditentukan. kesehatan jika merasa sakit. Sickness) gangguan kesehatan.
4. Bawa air 6. Dehidrasi
minum
selama
2. Manasik Kesehatan Haji Sebelum Ibadah Haji
Hotel Masjid Saat Ziarah

• Pastikan dalam kondisi


• Jaga kesehatan dan
sehat saat akan
kebersihan diri dan • Membawa dan
melaksanakan ibadah.
lingkungan. memakai alat
• Bawa peralatan ibadah
• Konsumsi makanan pelindung diri seperti
sendiri.
yang
• Ibadah sesuai masker, payung,
sudah disediakan tepat
waktu
kemampuan, jangan botol semprotan
• Istirahat yang cukup, kelelahan. wajah, dan
• Pakai alat pelindung diri kacamata.
tidur
(seperti masker,
minimal 6 – 8 jam
payung, kacamata) agar • Membawa air minum
sehari.
• Minum air putih 5 – 6 botol terhindar dari paparan
panas matahari dan
dan makanan ringan.
@600mL sehari.
debu.
Perhatikan kecukupan
cairan dengan cara melihat
3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah Haji
(Arab Saudi)
4.
1. Ihram 2. Tawaf 3. Saí
Tahalul

5. 8.
6. Mabit di 7. Mabit
Melontar
Wukuf Muzalifah di Jamrah
Mina
10.
9. Tawaf Tawaf
Wada’
Ifadhah
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)

Action or commitment
1. Beribadah sesuai kemampuan dan
jangan memaksakan diri.
2. Selalu didampingi baik oleh rombongan
4. Manasik
Demensia

ataupun pendamping.
3. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap Haji Bagi
Kesehatan
jam agar tidak dehidrasi. Jemaah
4. Istirahat cukup (6-8 jam sehari).
5. Pendamping/rombongan mengawasi
Risiko Tinggi
jemaah haji dengan demensia dalam
aktivitas sehari-hari.
6. Minum obat sesuai anjuran.
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)

1. Jangan menahan kencing. Minta


bantuan petugas untuk mendampingi
Inkotinensia Urine

saat ke toilet. Cuci tangan pakai sabun 4. Manasik


setelah menggunakan toilet.
Haji Bagi
Kesehatan
1. Pakai popok dewasa selama di pesawat
dan saat ibadah di masjid.
Jemaah
Risiko Tinggi
1. Bawa kantong urin, bila tidak ada
segera hubungi petugas kesehatan
agar disediakan
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)

1. IAstcirtaoi hnatodr acnomtidmuirm


t cueknutp (6-8 jam);
2. Hindari untuk memaksakan diri jika merasa lelah;
4. Manasik
Diabetes Melitus

3. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu;


4. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau
kurma;
5. Minum obat teratur sesuai anjuran. Selalu
membawa
Haji Bagi
Kesehatan
obat saat keluar dari hotel; Jemaah
6. Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin
dengan Risiko Tinggi
petugas kloter atau secara mandiri (dua kali dalam
seminggu);
7. Minum air putih 5-6 botol @600mL per hari;
8. Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan kaki setiap
hari dan rajin membersihkan luka (jika ada);
9. Selalu memakai alas kaki yang nyaman;
10. Gunakan pelembab kulit.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)

1. Minum obat teratur sesuai anjuran;


2. Makan makanan gizi seimbang dan hindari
kafein dan minuman bersoda; 4. Manasik
3. Istirahat dan tidur cukup 6-8 jam sehari;
Hipertensi

4. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam;


5. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
Haji Bagi
Kesehatan
rutin dengan petugas kloter (tiga kali Jemaah
dalam seminggu); Risiko Tinggi
6. Hindari kelelahan terutama saat beribadah.
Jangan memaksakan diri;
7. Kelola stres dengan baik.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)

1. IAstcitriaohnaotr dcaonmtmiditumrecnutkup (6-8 jam


Penyakit Jantung Koroner

sehari);
2. Batasi aktivitas fisik untuk menghindari 4. Manasik
kelelahan;
3. Kontrol kondisi kesehatan seperti
tekanan darah Haji Bagi
Kesehatan
dan gula darah dengan petugas kloter (3 kali
dalam seminggu);
Jemaah
4. Apabila jemaah merasakan lelah, sulit tidur Risiko Tinggi
di
malam hari, atau mengalami sesak napas saat
berjalan/beraktivitas maka segera istirahat dan
hubungi tenaga medis;
5. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti
kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)

1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari);


2. Sering minum air putih minimal 1 gelas (200 mL) tiap
4. Manasik
Penyakit Paru Kronik

jam;
3. Jauhi polutan seperti asap rokok, debu, atau bulu
binatang;
4. Berhenti merokok;
5. Pakai masker setiap keluar ruangan dan menjaga jarak Haji Bagi
Kesehatan
dengan orang yang sakit batuk/pilek;
6. Kontrol kondisi kesehatan berkala seperti tekanan Jemaah
darah
dan saturasi oksigen dengan petugas kloter (tiga kali Risiko Tinggi
dalam seminggu);
7. Lakukan latihan pernapasan pursed lips dan
diafragma;
8. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti kursi roda
atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas
fisik
yang berat seperti thawaf, sai, dan lontar jamrah.
MANASIK KESEHATAN HAJI
SETELAH IBADAH HAJI
Pengertian:

Manasik kesehatan haji setelah ibadah haji merupakan


manasik kesehatan selama menunggu kepulangan sampai tiba di
kampung halaman , jemaah haji diharapkan tetap menjaga
kesehatannya dan melakukan aktifitas fisik ringan agar tetap
sehat dan bugar saat
kepulangan.
Tujuan:

• Jemaah haji Sehat Selama Menunggu Masa Kepulangan di


Arab Saudi
• Jemaah haji Sehat Saat Kepulangan di Bandara Udara
Arab Saudi
• Jemaah haji Sehat Selama saat tiba di Debarkasi/Asrama
haji
• Jemaah haji Sehat saat tiba di rumah/kampung halaman
Lokasi:
A. Saat kepulangan (Hotel)
B. Bandara Udara di Arab Saudi
C. Debarkasi/Asrama haji
D. Rumah/kampung halaman
A.Sehat Selama Menunggu Masa
Kepulangan
• Jemaah berada di hotel untuk perbanyak istirahat dan memulihkan
kondisi setelah puncaknya haji sebelum kepulangan ke tanah air.
• Mematuhi himbauan atau arahan selama menunggu kepulangan:
1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti
menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan
bergizi, istirahat yang cukup.
2. Tidak memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang
berat.
3. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan;
4. Senantiasa mematuhi arahan petugas;
5. Menghubungi petugas kesehatan jika sakit.
6. Bagi lansia dan penderita penyakit penyerta agar
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara rutin.
B. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara
Arab Saudi
Selama di bandara, baik jemaah haji Gelombang I di Jeddah maupun
Gelombang II di Madinah perlu memperhatikan hal– hal sebagai berikut:

1. Manfaatkan waktu dengan beristirahat.


2. Jika mengalami gangguan kesehatan segera hubungi petugas.
3. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam.
4. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Untuk petugas yang mendampingi jemaah:
1. Bagi jemaah yang sakit, perlu pengaturan terkait dengan posisi duduk di
ruang tunggu bandara, misalnya jemaah dengan resiko tinggi dikelompokkan
agar dapat terpantau secara efektif.
2. Jemaah haji dengan kursi roda (wheel chair) diposisikan di kursi aisle dan
didampingi oleh jemaah haji sehat. Satu jemaah haji dengan kursi roda hanya
dapat diposisikan pada masing-masing
aisle.
3. Jemaah haji dengan strecther diposisikan disesuaikan
kebijakan maskapai.
C. Sehat Saat Tiba di Debarkasi/Asrama Haji

Setelah tiba di debarkasi setelah melakukan perjalanan


jauh, jemaah haji diminta untuk:
1. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert
Card/HAC).
2. Manfaatkan waktu untuk istirahat.
3. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit.
4. Mematuhi arahan petugas
5. Membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji
(K3JH) saat pulang ke rumah masing-masing.
D. Sehat Saat Tiba di Rumah/Kampung
Halaman

1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat


yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan
diri.
2. Bila dalam waktu 14 hari terjadi gangguan kesehatan segera
melaporkan diri ke Puskesmas dengan membawa serta K3JH yang
sudah dibagikan.
3. Petugas Puskesmas akan melakukan kunjungan rumah untuk
memantau kesehatan jemaah haji yang pulang dari tanah suci.
4. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan
Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam
kurun waktu 14 hari setelah kepulangan.
Motivasi & Pesan
1. Utama
Lakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan saat di
Indonesia, Arab Saudi dan Pasca Kepulangan kepada
jemaah haji sesuai ketentuan.
2. Catat dan entry hasil pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan Jemaah haji pada Siskohatkes yang dapat
diakses melalui KKJH dan TeleJemaah.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai