Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIBARU
Jalan Jatibaru Nomor 01 Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang
E-Mail. puskesmasjatibaru1@gmail.com
Jatibaru - Kode Pos 41256

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KESEHATAN HAJI
Nomor : ………/……/KAK/PKM-JTB/2023

I. Pendahuluan

Ibadah haji adalah Rukun Islam kelima yang merupakan kewajiban sekali
seumur hidup bagi setiap orang Islam yang mampu menunaikannya. Dalam
Alquran Surat Ali Imran ayat 97 dijelaskan bahwa mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu (istithaah)
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dengan demikian, istithaah menjadi hal
penting dalam pelaksanaan ibadah haji, yang dalam Fiqih Islam, Istithaah
(termasuk Istithaah Kesehatan) dinyatakan sebagai salah satu syarat wajib untuk
melaksanakan ibadah hajiAda 4 kesimpulan dari pemeriksaan kesehatan haji yaitu :
1. Memenuhi syarat
2. Memenuhi syarat dengan pendampingan
3. Tidak memenuhi syarat sementara
4. Tidak memenuhi syarat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau, bermutu, dan
berkeadilan, salah satunya adalah menyesuaikan dengan visi misi Puskesmas Pusakanagara.
Sesuai dengan Visi dan misi Puskesmas Pusakanagara yaitu, pemberdayaan keluarga
dan masyarakat menuju kemandirian untuk hidup sehat. Berdasarkan hal di atas,
menunjukan bahwa pembangunan di sektor kesehatan perlu terus dilakukan termasuk
bidang kesehatan untuk mempersiapkan kesehatan jemaah haji selama kegiatan di
tanah suci.

II. Latar Belakang

Puskesmas sebagai unit organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan dan


memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. Ibadah haji adalah ibadah
fisik, sehingga jemaah haji dituntut mampu secara fisik dan rohani agar dapat melaksanakan
rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancar. Salah satu kegiatan penyelenggaraan kesehatan
haji yangsangat penting dan strategis adalah serangkaian upaya kegiatan melalui
program pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji agar terpenuhinya kondisi
istithaah kesehatan (kemampuan kesehatan jemaah haji untuk melakukan
serangkaian aktivitas rukun dan wajib haji).

Penyelenggaraan kesehatan haji menuju istithaah kemudian diatur dalam Peraturan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah
Kesehatan Jemaah Haji. Pelaksanaan istithaah kesehatan jemaah haji yang diatur melalui
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 tahun 2016 menjelaskan
tahapan atau upaya melalui pemeriksaan dan pembinaan kesehatan kepada
jemaah haji untuk mencapai istithaah kesehatan.

III. Tujuan Umum

Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji di


wilayah kerja puskesmasJatibaru sebelum keberangkatan dengan menghasilkan data yang
tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan dan perlindungan kesehatan di Indonesia dan
pengelolaan kesehatan di arab saudi.

IV. Tujuan Khusus

a) Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas.


b) Tersedianya data kesehatan sebagai dasar upaya perawatan, pemeliharaan,
pembinaan dan perlindungan jemaah haji
c) Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor resiko jamaah haji secara
benar dan lengkap dalam buku kesehatan jemaah haji (BKJH)
d) Terwujudnya fungsi BKJH sebagi sumber informasi medik jemaah haji untuk
kepentingan pelayanan kesehatan haji.
e) Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan laik kesehatan (istitho’ah) jemaah haji.
f) Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit menular
berpotensi KLB pada masyarakat.

V. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

Sebagai acuan pelaksanaan, maka perlu ditetapkan indikator sesuai tahapan


pelaksanaan program kesehatan haji dalam upaya pencapaian istithaah kesehatan.
Indikator yang dimaksud meliputi:

a) Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama. Setidaknya 90% jemaah haji yang akan
melakukan setoran awal atau telah mempunyai nomor porsi dilakukan pemeriksaan
kesehatan tahap pertama (penentuan tingkat risiko kesehatan).
b) Pembinaan Kesehatan Masa tunggu. Setidaknya 90% jemaah haji pada masa tunggu
yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan tahap pertama, telah mengikuti program
pembinaan
kesehatan haji.
c) Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua. Seratus persen (100%) jemaah haji yang akan
berangkat pada tahun berjalan telah dilaksanakan pemeriksaan tahap kedua (penetapan
istithaah) di puskesmas selambatnya pada 3 (tiga) bulan sebelum keberangkatan.
d) Pembinaan Kesehatan Masa Keberangkatan.

Peran Lintas Program dan Lintas Sektor

a) Lintas program : Pemberian vaksin meningitis


b) Lintas sektor : Pengawasan pemeriksaan haji tahap 2 dari dinas kesehatan
Kabupaten Subang

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama.


a. Anamnesa.
b. Pemeriksaan fisik.
c. Pemeriksaan penunjang.
d. Diagnosis.
e. Penetapan tingkat risiko kesehatan.
f. Rekomendasi/saran/rencana tindaklanjut.
2. Pembinaan Kesehatan Masa tunggu. Bentuk pembimbingan kesehatan antara lain:
a. Konseling kesehatan.
b. Peningkatan kebugaran.
c. Pemeriksaan penunjang.
d. Hasil dan Rekomendasi Dokter Spesialis.
e. Penetapan diagnosis.
f. Penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. penetapan istithaah sebagai hasil
akhir pemeriksaan kesehatan tahap kedua meliputi:
a) Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji;
b) Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji dengan pendampingan;
c) Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji sementara;
d) Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji.
3.. Pembinaan Kesehatan Masa Keberangkatan.

VII. Sasaran

Semua calon jemaah haji yang bertempat tinggal atau berdomisili diwilayah kerja
Puskesmas Jatibaru.
VIII. Jadwal Pelaksanaan

Untuk jadwal kegiatan biasanya dikoordinasikan dengan petugas atau kader lainnya.

KEGIATAN BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AG SEPT OKT NO DES
S P
Pemeriksaan v v
haji tahap I
Pembinaan v v v v
kesehatan
masa tunggu
Pemeriksaan v
haji tahap II

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan pelaporan

Setelah pemeriksaan kesehatan selesai, dilakukan evaluasi pelaksanaan pemeriksaan


kesehatan dan pelaporan dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan. Kemudian hasil pemeriksaan
tersebut akan dievaluasi oleh Penanggung Jawab Program. Hasil rekap selanjutnya dilaporkan
kepada Penanggung Jawab program pemeriksaan kesehatan haji untuk diteruskan ke
Kepala Puskesmas.

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

a. Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan haji dicatat dalam lembar pemeriksaaan


kesehatan haji dan dilaporkan ke Kepala puskesmas dan diteruskan ke dinas kesehatan
kota Subang.
b. Pelaporan melalui entry data di portal web siskohatkes kementrian kesehatan.

Jatibaru, Januari 2023


Mengetahui,
Kepala UPTD PUSKESMAS JATIBARU Pemegang Program Surveilans

dr.M. Agung Maulana Syani DITA SKep. Ners


NIP. 19801021` 201412 1 001 NIP. 19770714 200701 1 022

Anda mungkin juga menyukai