OLEH :
KOORDINATOR KESEHATAN MATRA
HAMIDA., A.Md.Kep
1
B
2
LAMPIRAN: KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS SEPANJANG
NOMOR: 188.4/ /429.11.20/2017
TANGGAL :
AB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum
Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah
haji sebelum keberangkatan melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan
profesionalisme dengan menghasilkan kualifikasi data yang tepat dan lengkap
sebagai dasar pembinaan dan perlindungan kesehatan jemaah haji di Indonesia
dan pengelolaan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi.
Tujuan Khusus
1. Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas.
2. Tersedianya data kesehatan sebagai dasar upaya perawatan dan pemeliharaan,
serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan jemaah haji.
3. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko jemaah haji
secara benar dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH)
Indonesia.
4. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai sumber informasi medik jemaah haji untuk
kepentingan pelayanan kesehatan haji.
5. Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan laik kesehatan (istitho’ah) jemaah
haji.
6. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit menular
berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat Internasional/Indonesia.
C. SASARAN PEDOMAN
4
terstandar yang diselenggarakan secara kontinum (berkesinambungan) dan
komprehensif (menyeluruh). Yang dimaksud kontinum dan komprehensif yaitu :
bahwa proses dan hasil pemeriksaan selaras dan bermanfaat bagi pelayanan
kesehatan dalam rangka perawatan dan pemeliharaan, serta upaya-upaya
pembinaan dan perlindungan jemaah haji.
E. BATASAN OPERASIONAL
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan pelaksanaan program Kesehatan Jemaah Haji,
dikoordinir oleh Penanggung jawab Program Kesehatan jemaah haji sesuai dengan
kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan jemaah haji sesuai jadwal yang
di tetapkan dari dinas kesehatan dan kesepakatan dengan sasaran program.
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
R. Famasi R. Sterilisasi
Tangga ke Lt 2
R. Pemeriksaan Gilut R. KIA
R. KB
7
Koordinasi pelaksanaan kegiatan program kesehatan haji dilakukan oleh
penanggung jawab program kesehatan haji yang menempati ruang pertemuan dari
gedung Puskesmas.
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Standar fasilitas adalah rumusan kriteria tempat dan fasilitas minimal yang harus
tersedia untuk mencapai standar pemeriksaan yang ditetapkan. Pemeriksaan
Kesehatan Pertama dilakukan di Puskesmas yang ditunjuk. Puskesmas yang
ditunjuk sebagai tempat Pemeriksaan Kesehatan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Memiliki prasarana gedung yang memadai bagi pelayanan
b. Memiliki fasilitas diagnostik ter-kalibrasi.
c. Memiliki fasilitas laboratorium sederhana
d. Memiliki sarana dan manajemen catatan medik yang baik.
2. Peralatan
a. Buku panduan Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
b. Form Rikkes
c. Form rujukan
d. 1 set alat pengukur TTV (Tensi, Stetoskop, Timbangan BB)
e. 1 Set computer
f. Stopwatch
g. 1 set audio visual
h. Peralatan Laborat yang diperlukan
i. Lain-lain yang diperlukan sesuai kebutuhan
8
BAB IV
A. Lingkup Kegiatan
1. Pemeriksaan kesehatan jamaah haji tahap pertama di puskesmas
Dalam pemeriksaan kesehatan haji tahap pertama ada beberapa kegiatan
yang harus dilakukan
a. Administrasi
b. Pemeriksaan laboratorium sederhana
c. Pemeriksaan kesehatan
d. Tes kebugaran
e. Rujukan
2. Pemeriksaan kesehatan jamaah haji tahap kedua
a. Administrasi
b. Periksa ulang laborat yang diperlukan
c. Pemeriksaan kesehatan
d. Vaksinasi Meningitis
e. Tes kebugaran
f. Penentuan istithaah
3. Pembinaan
Kegiatan Pembinaan berupa penyuluhan dan konsultasi yang
pelaksanaannya bisa bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan tahap
pertama dan kedua atau dengan jadwal terpisah sesuai kesepakatan dengan
jamaah haji
4. Pelacakan
Pelacakan dilakukan bila ada jamaah yang tidak melakukan pemeriksaan
kesehatan setelah diundang dan pelacakan dilkukan pada semua jamaah
haji setelah kembali ke tanah air dan sudah tiba dirumah masing-masing
5. Pencatatan dan pelaporan secara manual dan online siskohatkes
B. Metode
1. Pemeriksaan kesehatan dalam satu ruangan yang memadai
2. Penyuluhan
3. Kunjungan Rumah
9
C. Langkah Kegiatan
Langkah – langkah kegiatan dilakukan sebagai berikut
1. Puskesmas menerima estimasi jamaah haji yang akan berangkat tahun ini
2. Setelah menerima estimasi, dilakukan pendataan menyeluruh
3. Koordinasi dengan KUA untuk memastikan dan validasi data
4. Membuat undangan pertama untuk pemeriksaan kesehatan tahap pertama
pada seluruh jamaah yang masuk dalam estimasi tersebut
5. Jamaah yang salah alamat atau pindah domisili maka dilakukan penelusuran
ke Aparat Desa
6. Bila ditemukan jamaah terdaftar sudah meninggal dunia atau mengalami hal
yang tidak memungkinkan untuk berangkat haji maka segera dilkukan
konfirmasi ke dinas kesehatan
7. Dilakukan Pemeriksaan kesehatan tahap pertama sesuai dengan undangan
8. Pencatatan dan Pelaporan hasil pemeriksaan kesehatan tahap pertama
secara manual dan online siskohatkes
9. Memantau jamah yang memerlukan perhatian khusus
10. Pengobatan bagi jamaah yang ditemukan menderita penyakit tertentu
11. Pembinaan
12. Pemeriksaan kesehatan tahap kedua
13. Penentuan istithaah
14. Pencatatan pelaporan baik secara online siskohatkes atau manual
15. Pelacakan kepulangan haji
16. Pelaporan dan pencatatan akhir secara online siskohatkes dan manual
10
BAB V
LOGISTIK
Tidak kalah penting dalam pedoman program kesehatan jemaah haji ini adalah
tentang kesediaan logistic, yang antara lain berupa sarana dan prasarana penunjang
kegiatan program kesehatan Jemaah haji, adanya BKJH (buku kesehatan jamaah haji),
Vaksin Meningitis, dan form-form pelaporan lain sebagai sarana yang dibutuhkan untuk
pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan serta perlu didukung oleh perencanaan
anggaran supaya logistic yang dibutuhkan dapat tersedia pada saat dibutuhkan
11
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
12
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
13
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan program Kesehatan Jemaah Haji dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut :
Permasalahan dibahas pada setiap pertemuan loka karya mini setiap bulan.
14
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sector terkait
dalam pelaksanaan pelayanan program kesehatan haji dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat.
15