Anda di halaman 1dari 4

- Desain bridge

- Indikas,kontraidikasi (semua2nya,mahkota tiruan penuh metal porselen, all ceramic, all


metal, dll semua trs cantilever, cantilever dll)
- Macam2 ( mahkota tiruan penuh,pasak, bridge) dan KOMPONENNYA (disebut jg lagi
kyk pontic apa retainer apa trs kaitin ke kasus juga kyk misalnya di kasus ini pontic jenis
apa, bahan yg dipake skrg apa, core pake apa dll) LENGKAP komponen, jenis, bahan dll
pokoknya

Gigi Tiruan Jembatan (Bridge)

Term yang berkaitan dengan gigi tiruan jembatan1:

1. Abutment: gigi yang menjadi tempat bagian gigi tiruan jembatan (retainer) disementasi.
2. Retainer: bagian dari gigi tiruan jembatan yang berupa mahkota atau bahan restorasi lain
yang disementasi pada gigi abutment.
3. Wing: retainer pada desain gigi tiruan jembatan dengan preparasi minimal.
4. Pontik: gigi tiruan yang menjadi pengganti gigi yang hilang pada gigi tiruan jembatan.
5. Span: jarak di antara gigi asli yang akan diisi oleh gigi tiruan jembatan.
6. Pier: gigi abutment yang berada di antara dua pontik.
7. Unit: jumlah retainer dan pontik pada satuan gigi tiruan jembatan.
8. Konektor: penghubung pontik ke retainer.

Gigi tiruan jembatan dapat memiliki desain berdasarkan beberapa aspek, salah satunya
berdasarkan preparasi gigi abutment-nya1. Preparasi untuk gigi tiruan jembatan dapat berupa
preparasi konvensional dan preparasi minimal1. Preparasi konvensional memiliki prinsip
penghilangan jaringan gigi atau restorasi sebelumnya dan menggantikannya dengan retainer1.
Sementara itu, preparasi minimal memungkinkan untuk menyisakan lebih banyak jaringan gigi
dengan menempelkan pontik melalui wing logam pada permukaan lingual dan proksimal gigi di
sebelahnya yang tidak atau sedikit dipreparasi1. Wing logam menempel dengan gigi di
sebelahnya dengan teknik etsa asam antara email gigi dengan logam.

Desain gigi tiruan jembatan lainnya dapat dibedakan berdasarkan tipe penyokong pada setiap
sisi pontik. Desain ini terdiri dari fixed-fixed bridge, fixed-movable bridge, cantilever, dan spring
cantilever2. Fixed-fixed bridge memiliki desain di mana konektor di kedua sisi pontik bersifat
rigid2. Fixed-movable bridge memiliki desain di mana konektor di salah satu sisi pontik bersifat
rigid, sedangkan sisi lainnya dapat bergerak. Cantilever memiliki desain di mana pontik hanya
disokong oleh satu sisi abutment. Sementara itu, spring cantilever memiliki desain di mana
pontik disokong oleh gigi yang letaknya jauh (tidak bersebelahan).

Desain tambahan lainnya dapat berupa kombinasi di antara empat desain tersebut, gigi tiruan
jembatan hybrid, dan gigi tiruan jembatan lepasan.

Pemilihan Bahan untuk Gigi Tiruan Jembatan

Gigi tiruan jembatan dapat dibuat dengan berbagai bahan yang tersedia, seperti perpaduan
antara logam dengan porselen, logam, fiber-reinforced all-resin, dan facings3. Bahan perpaduan
logam-keramik akan menghasilkan gigi tiruan jembatan estetis dan biokompatibel, tetapi akan
sulit dibuat jika gigi abutment tidak dibuatkan retainer dengan bahan yang sama3. Bahan ini
diindikasikan pada hampir sebagian besar kasus gigi tiruan jembatan, tetapi tidak dapat
digunakan jika span-nya panjang dengan daerah yang akan menerima tekanan besar (gigi
posterior)3. Bahan logam akan menghasilkan gigi tiruan jembatan yang kuat dan lebih mudah
difabrikasi, tetapi akan menghasilkan tampilan yang kurang estetis3. Bahan logam diindikasikan
untuk gigi tiruan jembatan yang menggantikan gigi molar mandibula dan gigi lain yang
menerima beban kunyah yang besar3. Bahan fiber-reinforced all-resin akan lebih konservatif,
menghasilkan tampilan yang estetis, dan mudah untuk diperbaiki, namun tidak tahan lama dan
terbatas hanya untuk kasus dengan span pendek3. Sementara itu, facings sudah jarang digunakan.

Pertimbangan Pemilihan Retainer4


Jenis retainer dipilih berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya pertimbangan estetis, kondisi
gigi abutment, konservasi gigi, susunan gigi abutment dan retensi jaringan, oklusi, serta
pertimbangan biaya. Pada pertimbangan estetis, retainer dengan desain mahkota penuh lebih
estetis dari pada retainer pada preparasi minimal (wing). Kondisi gigi abutment yang telah
kehilangan banyak jaringan gigi juga tidak dapat menggunakan beberapa desain retainer seperti
retainer mahkota sebagian dan retainer pada preparasi minimal. Jika gigi abutment masih sehat
dan memiliki banyak jaringan, pertimbagan biologis perlu diperhatikan dengan tidak banyak
melakukan preparasi sehinggan retainer pada preparasi minimal dapat dipilih.

Pertimbangan Pemilihan Pontik5

Desain pontik dibedakan menjadi dua, yaitu pontik yang berkontak pada mukosa dan pontik
yang tidak berkontak pada mukosa. Pemilihan desain berdasarkan kontak atau tidaknya pontik
dengan mukosa ini didasari oleh pertimbangan estetis dan kebersihan rongga mulut. Jika gigi
yang digantikan adalah gigi anterior, pertimbangan estetis lebih diutamakan di mana pontik
didesain berkontak dengan mukosa. Sebaliknya, penggantian gigi posterior dapat lebih
mengedepankan pemilihan pontik yang tidak berkontak dengan mukosa agar pembersihan dapat
lebih mudah dilakukan. Desain pontik yang tidak berkontak dengan mukosa adalah desain
sanitary/hygienic, sedangkan desain pontik yang berkontak dengan mukosa adalah saddle-rideg-
lap, conical, modified-ridge-lap, dan ovate.
1. Smith BGN. Planning and making crowns and bridges. 4th ed. Mosby 2007: 197.
2. Smith BGN. Planning and making crowns and bridges. 4th ed. Mosby 2007: 197 203.
3. Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. Louis:
Mosby Inc 2006: 641.
4. Smith BGN. Planning and making crowns and bridges. 4th ed. Mosby 2007: 212 214.
5. Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. Louis:
Mosby Inc 2006: 625 626.

Anda mungkin juga menyukai