Anda di halaman 1dari 24

Paramyxoviridae

Taxonomy
• Group Virus : Negative ssRNA viruses
• Ordo : Mononegavirales
• Familia : Paramyxoviridae
• Genus : Rubulavirus, Morbilivirus, Aquaparamyxovirus, Avulavirus,
Ferlavirus, Henipavirus, Respirovirus
Rubulavirus
Natural host : Manusia, kera, babi, anjing
Tersebar diseluruh dunia, transmisi respiratory dan saliva, Fomites
Diseases : Mumps
Vaksin : Mumps virus
Mumps
• Mumps merupakan penyakit viral sistemik akut dan self-limited, yang
ditandai dengan pembengkakkan satu atau lebih kelenjar saliva,
terutama kelenjar parotis yang akan menyebabkan sialadenitis – infeksi
kelenjar air liur

Patogenesis
• Periode inkubasinya yakni 2 – 3 minggu dengan memberikan gejala
klinis. Transmisi terjadi secara kontak langsung dengan percikan saliva.
dapat ditransmisikan sejak 2-3 hari sebelum terjadi parotitis
Gambaran Klinis
• Mumps menyebabkan pembengkakkan yang utamanya melibatkan
kelenjar saliva mayor, terutama parotis. Satu atau kedua kelenjar parotis
akan membesar dan nyeri dengan trismus
• Sekitar 30% infeksi mumps bersifat subklinis. Dalam kasus simptomatik,
gejala prodromal demam ringan, sakit kepala, malaise, anorexia, dan
myalgia datang terlebih dulu.
• Seringkali, temuan nonspesifik ini diikuti dengan perubaan signifikan
kelenjar saliva
• Pembengkakkan umumnya memuncak dalam 2-3 hari, dan rasa nyeri
paling parah terjadi pada periode pembengkakkan maksimal ini.
Gerakan mengunyah atau mengonsumsi makanan yang menstimulasi
saliva cenderung meningkatkan nyeri.
Diagnosis
• Diagnosis mumps dapat dilakukan dengan mudah melalui gambaran
klinis ketika infeksi terjadi
• Spesimen saliva, urin, atau cairan cerebrospinal dapat diperoleh melalui
kultur. Konfirmasi yang paling sering digunakan adalah demonstrasi
IgM mumps-specific atau peningkatan empat kali lipat titer IgG mumps-
specific ketika diukur dalam fase akut dan sekitar 2 minggu kemudian.
• Diagnosis dibuat dengan mendemonstrasikan antibody terhadap
mumps S dan antigen V dan antigen hemaglutinasi (penggumpalan
darah merah).
Perawatan
• Tidak ada agen antiviral yang dapat digunakan untuk mumps karena
mumps merupakan penyakit self-limited. Immunisasi mumps dilakukan
pada masa kanak-kanak (Scully).
• Perawatan mumps bersifat paliatif. Seringkali, analgesic nonaspirin dan
antipiretik diberikan. Hindari konsumsi makanan dan minuman asam
untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan kelenjar saliva
(Neville).
Morbilivirus
Natural host : Manusia, anjing, cattle, cetacean
Penyebaran : Seluruh dunia
Transmission : Pernapasan
Vaksin : Canine disemper virus, rinderpest virus,
Measles/Rubeola
• Measles, yang dikenal juga sebagai rubeola, merupakan salah satu penyakit
infeksius yang paling menular. Walaupun utamanya dianggap sebagai
penyakit pada anak-anak, measles dapat memengaruhi segala usia.
Patogenesis
• Virus ini sangat infeksius dan biasanya menyebar dengan batuk dan bersin
atau kontak langsung dengan sekresi. Virus ini dapat tetap aktif dan
menular di udara atau di atas permukaan hingga 2 jam.
• Infeksi awal dan replikasi virus terjadi lokal di sel epitel trakeal dan
bronkial. Setelah 2-4 hari, virus measles menginfeksi jaringan limfatik lokal.
Mengikuti amplifikasi virus measles pada nodus limfatik regional,
cellassociated viremia akan menyebarkan virus ke berbagai organ sebelum
timbul gambaran ruam (rash).
• Measles memiliki masa inkubasi sekitar 10-14 hari.
Gambaran Klinis
• Ruam mucopapul
• Lesi yang dikenal sebagai Koplik’s spots, merupakan manifestasi oral yang
paling khas dari measles dan berkembang sejak awal infeksi. Beberapa area
erythema mukosa akan tampak pada mukosa bukal dan labial atau palatum
molle (lebih jarang).
• Penyakit ini menimbulkan demam, coryza (inflammasi membrane mukosa
hidung / rhinitis), konjungtivits, dan ruam mucopapular.
• Setelah periode inkubasi selama 10-14 hari, infeksi dimulai dengan gejala
prodromal demam, malaise, coryza, konjungtivitis, dan batuk. Ruam
exanthematous terjadi setelah beberapa hari dan berlangsung 4-7 hari.
Manifestasi Oral
• Koplik’s spots bukanlah satu-satunya manifestasi oral yang berkaitan
dengan measles. Candidiasis, necrotizing ulcerative gingivitis, dan
necrotizing stomatitis dapat terjadi jika terdapat malnutrisi signifikan.
• Measles yang parah pada awal masa anak-anak dapat memengaruhi
odontogenesis dan menimbulkan pitted enamel hypoplasia pada
perkembangan gigi permanen. Pembesaran jaringan lymphoid seperti
tonsil lingual dan pharyngeal juga dapat terlihat (Neville).
Eternavirus/Picornavirus
Taxonomy
• Group IV : ssRNA positif
• Familia : Picornaviridae
• Genus : Eternavirus

Natural host : Manusia dan mamalia lainnya


Tersebar di seluruh dunia melalui fecal-oral, respiratory
• Genus enterovirus meliputi kelompok poliovirus, coxsackievirus A dan S,
echovirus, dan enterovirus. Enteroviruses bermultiplikasi dalam mukosa
usus dan ditransmisikan dari satu orang ke orang lainnya melalui rute
faecal-oral.
• Enteroviruses bermultiplikasi dalam mukosa usus dan ditransmisikan
dari satu orang ke orang lainnya melalui rute faecal-oral.
• Selama fase akut, virus ini juga dapat ditransmisikan melalui saliva atau
droplet pernapasan.
• Infeksi enterovirus biasanya bersifat sementara (transient) namun
menghasilkan imunitas seumur hidup terhadap strain tersebut. Namun,
seseorang tetap dapat terinfeksi berkali-kali oleh tipe enterovirus yang
berbeda.
Herpangina
Herpangina adalah suatu acute febrile illness (penyakit demam akut) yang
dikaitkan dengan lesi vesikuler atau ulseratif kecil pada posterior struktur
orofaringeal (enanthem: erupsi pada membrane mukosa).
Etiologi :
• Herpangina disebabkan oleh coxsackieviruses, biasanya A7 atau B1, atau
echoviruses 9 atau 17 (Scully).
• Herpangina biasanya disebabkan oleh coxsackievirus A 1-6, 8, 10, atau 22.
Namun, herpangina juga dapat disebabkan oleh infeksi coxsackievirus A7,
9, atau 16; coxsackievirus B 2-6; echovirus 9, 16, atau 17; atau enterovirus 71
(Neville).
Etiopatologi
• Virus yang menyebabkan herpangina umumnya disebarkan melalui rute
fecal-oral,walaupun bisa pernapasan atau fomites
• Herpangina umumnya memiliki periode inkubasi 4-14 hari. Viremia
(kondisi medis dimana virus masuk ke aliran darah) terjadi setelah
inokulasi dan kemudian menimbulkan lokasi infeksi yang jauh (distant
sites of infection). Replikasi viral pada lokasi-lokasi sekunder tersebut
menimbulkan gejala klinis yang khas dan lesi orofaringeal.
• Terjadi lymphadenophaty pada cervical
Gambaran Klinis
• Gambaran klinis herpangina dapat meliputi ulser mulut yg
memengaruhi bagian posterior mulut saja, dan
menyebabkan sakit tenggorokan (sore throat),
lymphadenitis servikal, demam, malaise, iritabilitas,
anorexia, dan terkadang muntah-muntah (Scully
• Sejumlah kecil lesi oral, biasanya 2-6 (2-12 menurut
Medscape), berkembang pada area posterior mulut,
biasanya palatum molle atau tonsillar pillars
• Pada area yang terpengaruh tersebut akan mulai muncul
macula merah, yang membentuk papule, menjadi vesikel
rentan, yang kemudian terulserasi dengan cepat. Ulserasi
tersebut memiliki diameter rata-rata 2-4mm
Diagnosis
Diagnosis
• Dilakukan solasi virus dan kultur
• Dapat dilakukan pengambilan specimen melalui feces
Diagnosis Banding
• DD herpangina dapat meliputi apthous stomatitis, bacterial pharyngitis,
coxsackieviruses, gejala awal infeksi HIC, enteroviruses, HFMD, herpes
simplex, infectious mononucleosis, dan viral pharyngitis.
PERAWATAN
Pada sebagian besar kasus, infeksi ini bersifat self-limiting dan tidak
menimbulkan komplikasi yang signifikan. Terapi untuk pasien dengan
infeksi enterovirus ditujukan kepada relief simptomatik. Antipiretik
nonaspirin dan anestetik topical seperti dyclonine hydrochloride dapat
digunakan.
Hand-Foot-Mouth Disease
Hand-foot-and-mouth disease (HFMD) adalah penyakit infeksi virus akut
yang tampak sebagai erupsi vesikuler dalam mulut, namun juga dapat
melibatkan tangan, kaki, bokong, dan/atau alat kelamin. HFMD
merupakan infeksi enterovirus yang paling terkenal.
Etiologi :
• Sebagian besar HFMD disebabkan oleh picornaviruses (Coxsackievirus A
dan Enterovirus 71). Infeksi virus Coxsackie (biasanya A16, dan jarangkali
A5 atau A10) seringkali bersifat subklinis (Scully).
• HFMD biasanya disebabkan oleh coxsackievirus A16 namun dapat juga
muncul dari coxsackievirus A5, 9, atau 10; echovirus 11; atau enterovirus 71
(Neville).
Patogenesis
• Infeksi umumnya terjadi melalui rute fecal-oral atau melalui kontak
dengan lesi kulit dan sekresi oral. Viremia berkembang, diikuti dengan
invasi kulit dan membrane mukosa. Apoptosis yang meluas merupakan
penyebab pembentukan lesi yang khas.
• setelah inkubasi 2-6 hari, meliputi ulser mulut, menyerupai stomatitis
herpetic, demam ringan, malaise dan anorexia, serta ruam. Papule merah
yang berkembang menjadi vesikel superfisial dalam beberapa hari
terbentuk terutama pada telapak tangan dan telapak kaki (Scully).
Gambaran Klinis
Diagnosis
Diagnosis
• Gambaran klinis biasanya ditemukan di kaki dan tangan dengan
manifestasi oral terutama di mukosa bukal, labial dan lidah
• Dilakukan solasi virus dan kultur
• Dapat dilakukan pengambilan specimen melalui feces
Diagnosis Banding (DD)
• DD HFMD meliputi enteroviruses, erythema multiforme, herpangina, herpes
simplex, herpes zoster, Kawasaki disease, toxic epidermal necrolysis, dan viral
pharyngitis.
Perawatan
Simptomatik

Anda mungkin juga menyukai