Anda di halaman 1dari 26

GTSKL

Persiapan gigi penjangkaran


Border molding
Pengiriman desain GTSKL

Abdul Robby Farhan


Persiapan Gigi Penjangkaran
Emergency
Bedah Mulut
Periodontik
Fase 1 Operative dentistry
Endodontik
Fixed Prosthodontic
Orthodontik

Persiapan Mulut

Guiding Planes
Mengubah Height of Contour
Fase 2
Retentive Undercut
Rest Seat
Guiding Planes
Permukaan gigi abutment yang dipreparasi untuk memudahkan
pemasangan gigi tiruan, permukaan yang dipreparasi harus sejajar 1 sama
lain dan sejajar dengan arah pemasangan gigi tiruan.
Fungsi :
Meminimalkan tekanan pada gigi penyangga
Memudahkan pemakaian dan pelepasan gigi tiruan
Membantu menstabilkan protesa dari tekanan horizontal.
Membantu menstabilkan gigi.
Macam Macam Guiding Planes
1. Guiding Planes untuk Gigi Abutment Tooth-Supported
2. Guiding Planes untuk Gigi Abutment pada Distal Extension
Edentulous Space
3. Guiding Planes untuk Permukaan Lingual Gigi Abutment
4. Guiding Planes untuk Gigi Abutment Anterior
Guiding Planes untuk Gigi Abutment
Tooth-Supported
Facial line angle to lingual line angle
Tinggi preparasi 2-4 mm secara oklusogingival. Preparasi harus mengikuti
kelengkungan permukaan gigi.
Poles dengan carborundum-rubber point / wheel dengan kecepatan
rendah (low-speed)
Guiding Planes untuk Gigi Abutment pada
Distal Extension Edentulous Space
Facial line angle to lingual line angle
Guide plane tingginya 1,5-2 mm occlusogingival, mengikuti kelengkungan
permukaan gigi
Pengurangan ketinggian ini untuk mengurangi kontak dengan minor
connector serta menghasilkan pergerakan yang lebih bebas dari GTSL.
Guiding Planes untuk Permukaan
Lingual Gigi Abutment
Pada saat cengkram dipasang ke posisi fully seatednya,
retentive arm harus melewati height of contour. Hal ini
menghasilkan tekanan lateral ke abutment. Untuk
mencegahnya, reciprocal element harus berkontak dengan
gigi saat ada tekanan lateral

Caranya dengan menggunakan elemen reciprocal vertikal


seperti lingual plate atau dengan lingual guiding plane +
cengkram reciprocal. Apabila menggunakan cengkram,
harus dibuatkan dulu lingual guiding plane.

Tinggi preparasi adalah 2-4 mm occlusogingival, dan


lokasinya di 1/3 tengah mahkota klinis.
Guiding Planes untuk Gigi Abutment
Anterior
Tujuan pembuatan guiding plane pada gigi anterior adalah untuk
meningkatkan stabilisasi protesis, meningkatkan retensi, dan
mendapatkan lebar ruang edentulous yang normal, mengurangi ruang
yang tidak diinginkan antara protesis dan gigi abutment.
Height of Contour
Height of contour terkadang diubah untuk memberikan posisi yang lebih
baik untuk cengkram atau lingual plate. Idealnya height of contour berada
kurang lebih pada 1/3 tengah mahkota.
Enameloplasty apabila gigi drifting atau tipping. Gigi posterior RA
biasanya tipping ke fasial, gigi posterior RB biasanya tipping ke lingual.
Gigi tipping ini akan menyebabkan berubahnya height of contour gigi
tersebut
Retentive Undercut
Gigi abutment mungkin tidak memiliki undercut yang baik, maka
dilakukan konturing gigi untuk memperbaiki undercut. Permukaan fasial
dan lingual gigi harus hampir vertikal. Kemudian dibuat depresi pada
permukaan fasial atau lingual. Preparasi dilakukan menggunakan round
atau football diamond bur dengan kecepatan tinggi (high-speed)
digerakaan dalam arah anteroposterior. Depresi harus sejajar dengan
margin gingiva, 4 mm panjang mesiodistal dan 3 mm tinggi
occlusogingival. Terakhir poles dengan carborundum-rubber point / wheel
dengan kecepatan rendah (low-speed).
Rest Seat

Occlusal rest

Posterior Embrassure rest

Rest Seat
Cingulum rest
Anterior
Incisal rest
Occlusal Rest
Occlusal rest seat memiliki outline
berbentuk segitiga, ujung segitiga
mengarah ke tengah gigi yang dibuat
sehalus mungkin dengan kontur
membulat.
Sudut yang dibentuk dari dasar rest seat
dengan permukaan proksimal < 90 derajat.
Occlusal rest seat minimal setebal 1 mm
Round end diamond bur red boxing
wax dengan cara menekan wax pasien
diinstruksikan untuk menggigit selama 5
detik. Finishing dengan stone hijau serta
poles dengan carborundum-rubber point
Embrassure Rest
Preparasi menggunakan round end diamond bur dengan kecepatan tinggi
(high-speed). Lebar rest seat adalah 3-3,5 mm dan kedalamannya adalah
1,5-2 mm. Evaluasi preparasi menggunakan dengan red boxing wax atau
dua kawat 18-gauge. Finishing dengan stone hijau serta poles dengan
carborundum-rubber point
Kontak dengan gigi tetangga tidak boleh hilang untuk mencegah migrasi
dan impaksi makanan.
Cingulum Rest
Cingulum rest seat dipreparasi pada permukaan enamel gigi anterior
apabila kontur gigi memadai, enamel memadai, dan OH baik.
Preparasi menggunakan carbide bur no. 38 dimulai dari marginal ridge,
melalui cingulum dan berakhir pada marginal ridge lawannya membentuk
outline bulan sabit. Finishing dengan stone hijau serta poles dengan
carborundum-rubber point
Incisal rest
Preparasi menggunakan flame shaped diamond bur dengan kecepatan
tinggi (high-speed). Incisal rest seat terletak 2-3 mm dari sudut proksimal
dengan kedalaman 1,5-2 mm. preparasi sedikit diperluas ke permukaan
fasial gigi untuk mencegah pergerakan gigi abutment ke fasial. Finishing
dengan stone hijau dan carborundum rubber point/wheel.
Pencetakan Model Kerja GTSL
Prinsip Dasar
Menutupi daerah jaringan pendukung gigi tiruan seluas mungkin.
Membentuk kontak rapat dengan jaringan pendukung sebaik mungkin.
Membentuk tepi hasil cetakan sesuai aktivitas otot pasien.
Mengurangi pergerakan jaringan pendukung

Urutan
1. Cetakan Awal (Pre-eliminary Impression)
2. Border Molding
3. Cetakan Akhir/Cetakan Fisiologis (Final Impression)
Pre-eliminary Impression
Tahapannya yaitu:
1. Cetakan dibuat dengan material alginat dengan menggunakan stock metal atau plastic trays
2. Sendok cetak dipilih sesuai kemampuannya dalam mencapai seluruh batas tepi jaringan dan
perpanjangan posterior, seperti retromolar pad pada lengkung mandibula dan batas posterior
(hamular notch dan daerah postdam) pada lengkung maksila.
3. Gunakan periphery (rope) wax pada daerah sendok cetak yang dibutuhkan, wax dilekatkan pada tepi
sendok cetak untuk mencapai vestibulum dan ke dalam undercut yang tertekan oleh gigi yang ada
4. Permukaan palatal dari sendok cetak RA membutuhkan tambahan wax untuk mencapai jaringan
palatal
5. Lokasi dari batas posterior dapat ditandai di dalam rongga mulut pasien dengan indelible stick.
Biasanya tanda tersebut akan berpindah ke permukaan cetakan atau ikut tercetak dari rongga mulut
ke dalam cetakan.
6. Cetakan harus bebas voids dan mencetak full extensions planned untuk protesa gigi tiruan
7. Cetakan dituang dengan dental stone dan digunakan untuk membuat SCP untuk cetakan akhir.
Border Molding
Setelah pembuatan sendok cetak perseorangan (SCP), dilakukan border molding
yaitu membentuk bagian tepi SCP yang sesuai dengan luas dan bentuk
vestibulum pada saat otot-otot daerah tepi sendok cetak berfungsi sehingga tebal
dan bentuk tepi sendok cetak terbentuk sesuai dengan aktivitas otot-otot
orofasial akan direproduksi menjadi tepi basis gigi tiruan yang akan dibuat.

Bahan untuk border molding:

Low fusing impression compound: berbentuk tangkai

Polyether impression material: berbentuk pasta yang dicampur

Silicone impression material: heavy bodied materials

Monomer-polimer formulation: dicampur


Border Molding (Contd)
Tahap pembentukkan tepi/border molding ialah sebagai
berikut:
Green stick compound dipanaskan di atas api spirtus
secara merata ke arah horizontal.
Letakkan green stick compound yang telah
dipanaskan ke tepi sendok cetak, mulai dari posterior
dan per-regio (kanan/kiri) untuk memudahkan
pelaksanaan pembentukkan tepi.
Panaskan lagi di atas api spirtus, celupkan ke air
hangat (tempering), kemudian dimasukkan ke dalam
mulut.
Minta pasien untuk melakukan gerakkan fungsional:
menghisap, menelan, menggerakkan rahang bawah ke
kiri atau kanan untuk mendapatkan ketebalan sayap
distobukal rahang atas, atau menggigit jari operator
yang diletakkan di posterior, antara galengan gigit dan
prosesus alveolaris.
Border Molding (Contd)
Rahang Atas (gerakan aktif) :
Labial : pasien melakukan gerakan-gerakan agresif dengan bibir (puckers, sneers,
grimaces, membuka lebar, tersenyum), bentuk dari frenulum harus diperhatikan dan
terduplikasi dengan baik
Posterior lateral : menggerakan mandibula ke kanan dan ke kiri, lebar dan tinggi nya
harus diperhatikan
Hamular notch : menekan compound kedalam notch, kemudian pasien membuka
mulut ebar dan menutup dengan tangan menahan dagu. Vertical notch dari
pterygomandibular raphe harus tercetak
Posteriorvibrating line : perhatikan ah line dari pasien dan compound dipotong
sampai daerah ini. Palpasi kearah bilateral mukosa bergerak yang terdapat pada
batas antara palatum keras dan lunak dan letakkan compound pada butterfly shape
border seal.
Rahang Atas (gerakan pasif) :
Menarik bibir keatas, kemudian kedepan, kebawah dan kedalam
Menarik pipi keluar, kebawah dan kedalam
Buccal frenulum : menarik pipi kebawah dan kedepan
Regio distobukal : menarik pipi keluar, kebawah dan kedalam diikuti dengan
membuka mulut lebar dan menggerakan mandibula ke kanan dan ke kiri
Border Molding (Contd)
Rahang Bawah (gerakan aktif)
Labial : pasien melakukan gerakan gerakan agresif dengan bibir (puckers, sneers,
grimaces, membuka lebar, tersenyum) bentuk dari frenulum harus diperhatikan dan
terduplikasi dengan baik
Buccal shelf : pasien membuka mulut lebar, gerakan grimaces, dan puckers
Masseteric notch : pasien menutup mulut dengan tangan menahan dagu
Retromolar pad : pasien membuka mulut lrbar dan menutup mulut dengan tangan
menahan dagu
Retromylohyoid fossa : tekan compound kedalam area fossa, pasien melakukan
gerakan menjilat bibir bawahserta pipi kanan dan kiri, serta menelan
Lingua border dan lingual anterior border : pasien melakukan gerakan menjilat bibir
bawah dan atas serta pipi kiri dan kanan, dan menekan lidah ke pegangan SCP atau
ke jempol operator
Rahang bawah (gerakan pasif) :
Labial : menarik bibir keuar, keatas dan kedalam
Buccal frenulum : menarik pipi keluar, keatas, kebeakang dan kedepan
Sulkus distobukal : pipi harus ditarik dengan kuat dan digerakkan keatas dan
kedalam
Anterior llingual : instruksi pasien menjulurkan lidahnya keluar dan kemudian
menyentuh bagian anterior dari palatum
Final Impression
Tahapannya:
1. Setelah border molding selesai dilakukan, hasil compoundnya harus membulat,
halus, dan permukaannya tidak terlalu mengkilat. Border molding yang optimal
diperoleh bila pasien tidak merasakan adanya gangguan selama berfungsi.
2. Perlu dibuat lubang relief pada sendok cetak perseorangan untuk menghindari
penekanan pada mukosa pendukung. Lubang dibuat di sekitar foramen palatine,
raphe median palatine, dan sepanjang alveolar ridge.
3. Bahan cetak yang umumnya digunakan yaitu zinc oxide eugenol pasta. Bahan ini
berupa pasta yang terdiri dari base dan katalis. Siapkan bahannya, dengan jumlah
untuk RA lebih banyak daripada RB.
4. Setelah dicampur menjadi pasta yang homogen dengan menggunakkan spattle
bersih, campuran tersebut diletakkan kedalam SCP dengan ketebalan merata
kurang lebih 1-2 mm.
5. SCP dimasukkan kedalam mulut, dan pasien dianjurkan untuk melakukan gerakan
fungsional untuk aktivitas pipi, bibir, dan lidah, yang caranya sama seperti pada
waktu border molding.
6. Hasil cetakkan akhir harus memperlihatkan detail yang cermat, yang akan
tereproduksi pada basis gigi tiruan yang menghadap mukosa.
Pengiriman Model Kerja ke
laboratorium
Work Authorization memuat informasi berikut :
1. nama dan alamat laboratorium gigi;
2. nama dan alamat dokter gigi yang melakukan inisiasi;
3. identifikasi pasien;
4. tanggal pengiriman work authorization;
5. tanggal penyelesaian yang diinginkan dari permintaan;
6. instruksi khusus;
7. tanda tangan dokter gigi; dan
8. nomor lisensi dokter gigi terdaftar. Semua persyaratan ini dapat
diakomodasi dalam bentuk yang dirancang sederhana
Fungsi Work Authorization
1. memberikan instruksi yang pasti untuk prosedur laboratorium yang
harus dilakukan dan menyiratkan harapan akan tingkat kualitas yang
dapat diterima untuk layanan yang diberikan.
2. Menyediakan sarana untuk melindungi masyarakat dari praktik
kedokteran gigi ilegal.
3. Dokumen perlindungan hukum bagi dokter gigi dan teknisi
laboratorium gigi.
4. Menggambarkan tanggung jawab dokter gigi dan teknisi laboratorium
gigi.

Anda mungkin juga menyukai