Anda di halaman 1dari 46

PENCERNAAN PENCERNAAN

MEKANIS E N Z I M AT I K
Memecah makanan Proses perubahan makanan dari zat
yang kompleks menjadi zat-zat yang
menjadi potongan- lebih sederhana dengan menggunakan
potongan kecil sehingga enzim.
meningkatkan area Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan
permukaan bagi oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
kerjanya enzim reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Sifat kerja enzim :
Contoh :
1. Setiap enzim bersifat spesifik untuk
1. Proses mengunyah setiap makanan yang akan dicerna
di dalam mulut 2. Kerjanya dipengaruhi oleh pH dan
suhu
2. Perobekan makanan
dengan gigi taring 3. Dipengaruhi oleh inhibitor dan
aktivator
3. Gerakan peristaltik 4. Tidak ikut bereaksi (hanya
pada kerongkongan mengantarkan reaksi)
masuknya pemotongan atau gelombang
makanan ke dalam penggilingan kontraksi otot polos
mulut makanan yang involunteer yang
dilakukan oleh gigi menggerakkan
makanan tertelan
melalui saluran
pencernaan

Ingesti Mekanik Peristalsis

hidrolisis kimia penggerakan proses eliminasi zat-


(penguraian) produk akhir zat sisa yang tidak
molekul besar pencernaan dari tercerna, juga
menjadi molekul lumen saluran bakteri, dalam
kecil sehingga pencernaan ke dlm bentuk feses dari
absorpsi dapat sirkulasi darah dan saluran
berlangsung limfatik sehingga pencernaan
dapat digunakan
Egesti
Digesti Absorpsi
oleh tubuh
(defekasi)
Gerakan dalam Sistem Pencernaan
Struktur dasar dari dinding GI (gastrointestinal) pada lambung dan
usus serta saluran pencernaan lain mirip, walaupun terdapat
beberapa variasi.

Dindingnya terdiri dari empat lapisan:


- Mukosa dalam
- Submukosa
- Jaringan otot polos
- serosa
Peraga Salah
Satu Bagian dari
saluran GI
(gastrointestinal
)
Tortora GJ, Derrickson B.
Principles of Anatomy and
Physiology. 13th ed., pg 997
Di bagian dalam dinding
usus halus terdapat dua
lapisan otot polos, yakni
otot polos sirkular dan
longitudinal.

Kontraksi otot polos


sirkular akan
menyebabkan pengecilan
diameter lumen, sedangkan
kontraksi otot polos
longitudinal akan
menyebabkan pemendekan
usus.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed., pg 997
Saluran pencernaan pada umumnya bekerja dengan melakukan gerak
peristaltik [peri-, mengelilingi; stalsis, kontraksi].

Pada gerak peristaltik, otot sirkular berkontraksi untuk mendorong bolus.


Kontraksi inilah yang akan menggerakan bolus ke segmen berikutnya yaitu
receiving segment, di mana otot polos sirkular sedang berelaksasi.
Lalu, receiving segment tadi akan berkontraksi, demikian seterusnya,
sehingga mendorong bolus melalui saluran pencernaan.

Pada kontraksi segmental, segmen-segmen pendek pada usus (1-5 cm)


berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian.

Pada segmen yang sedang berkontraksi, otot polos sirkular akan


berkontraksi sedangkan otot polos longitudinal berelaksasi. Pergerakan
bergantian ini akan mengaduk makanan untuk penyerapan yang lebih
optimum.

Silverthorn Human Physiology Integrated Approach, pg 694


Contoh Gerakan Peristaltik Contoh Gerakan
di Lambung Peristaltik di Esofagus

Tortora GJ, Derrickson B. Principles


Sherwood, Lauralee - Fisiologi
of Anatomy and Physiology. 13th ed.,
Manusia 6th Ed, pg 656
pg 982
Molekul
Zat yang Sumber
Bagian Enzim yang
Dicerna Enzim
dihasilkan
Maltosa ,
Rongga Karbohidr Kelenjar
Amilase laktosa,
Mulut at Ludah
sukrosa
Kelenjar
Gaster Protein Pepsin Peptida
Lambung
Disakarida
Monosaka
Disakarida se
Sel epitel rida
(terutama (Maltase,
usus halus (terutama
maltosa) sukrase,
glukosa)
laktase)
Sel epitel Asam
Erepsin
usus halus amino
Usus Halus
Protein (memeca
h
Tripsin Pankreas
rangkaian
peptida)
Asam
Dalam sekresi saliva, terdapat 2 tipe refleks saliva :
1. SIMPLE SALIVARY REFLEXES
Sekresi air liur ketika kemoresptor dan reseptor
tekanan menanggapi adanya makanan.
2. CONDITIONED SALIVARY REFLEXES
Sekresi air liur tanpa stimulasi oral (hanya dgn
menyium bau makanan)
Saraf simpatetis dan parasimpatetis yang mengatur
sekresi liur tidak bekerja antagonistik
Simpatetis : Volume saliva lebih sedikit, pekat oleh
mukosa
Parasimpatetis : Volume saliva lebih banyak, pekat oleh
enzim
Satu-satunya sekresi yang diatur oleh persarafan
Fase
Cephalic

Fase ini dimulai saat melihat,


mencium/memikirkan makanan
sebelum masuk ke lambung.
Kondisi emosional dapat
meningkatkan/menghambat fase
cephalic
sekresi lambung = kemarahan,
permusuhan, makin kuat nafsu makan
sekresi lambung = takut, cemas, stres
Fase
Gastric
2. Neural Respon : Menstimulasi
stretch resptor dan kemoreseptor
untuk memicu reflex di submukosa
dan myentric plexuses.Ini
menghasilkan kontraksi yg cukup
kuat (mixing waves) di externa
muskularis
1. Local respon : distensi
merangsang dinding lambung
melepas histamine yang mengikat
reseptor pada
sel parietal dan merangsang
sekresi asam

3. Hormonal Respon : Adanya


peptide dan asam amino
merangsang pelepasan hormone
gastrin via darah. Hormon ini untuk
merangsang sel parietal dan g sel.
Fase
Intestinal

Neural Respon : chyme merangsang


reseptor peregangan
dan kemoreseptor yang memicu
refleks enterogastric. Reflex ini
menghambat produksi hormone
gastrin, kontraksi lambung, dan
merangsang kontraksi sfingter pylorus.

Hormon Respon : Kedatangan lipid


dan karbohidrat di duodenum
merangsang sekresi CCK dan GIP.
Penurunan pH dibawah 4,5
merangsang sekresi secretin.
Bermula dari fase volunter (oral): bolus makanan didorong
ke dalam faring oleh kontraksi dari lidah.
Bolus mengaktivasi reseptor sensoris orofaring menginisiasi
fase involunter (faringeal dan esofageal), atau disebut juga
refleks deglutisi.

VOLUNTER INVOLUNTER

1. Buccal Phase 2. Pharyngeal 3. Esofageal 4. Bolus Enter


Phase Phase Stomatch
Makanan di Rangsangan Distensi/Kontrak
gaster Protein/Peptida si

Mengaktifkan
Merangsang Merangsangan
Saraf Intrinsic
Kemoreseptor sel-sel sekretori
Plexuses

Pelepasan
Ekresi HCl dan Pelepasan
hormone
Pepsinogen histamin
Gastrin
Makanan yang Terjadi peregangan
setengah tercerna lambung diterima
(mengandung asam oleh reseptor
amino, protein, kafein, regangan, serta terjadi
dan zat kimia lainnya) kenaikan pH lambung
masuk kedalam diterima oleh
lambung. kemoreseptor.

Impuls yang masuk


menjalar ke medula Terjadi refleks gaster
melalui saraf vagus (X), lambung menyekresi
mengaktifkan saraf gastrin.
parasimpatik.

Gastrin menstimulasi
sekresi getah lambung, Kim terdorong
dan meningkatkan memasuki duodenum.
kontraksi lambung, Lambung kosong dan
mengkontriksi sfingter pH dalam lambung
esofagus dan kembali rendah (pH2).
merelaksasi sfingter Sekresi gastrin berhenti.
pilorus.
Source: Sherwood
Kantung muskuler terletak
antara esofagus & usus
Bagian korpus & fundus (
berdinding tipis)
Sekresi mukus, asam HCL,
proenzim pepsinogen,
faktor instrinsik ( castle)
Bagian bawah lambung
: antrum mempunyai
otot lebih tebal
Sekresi hormon gastrin
Memecah partikel makanan
Membentuk larutan molekul yang
disebut KIMUS
Tidak mampu memecah protein
& lemak
Memusnahkan bakteri yang
masuk lambung ( tidak efektif
100%)
Menyimpan , melarutkan &
mencerna parsial makanan yang
masuk lambung.
Meneruskan makanan ke usus
untuk di absorbsi secara maksimal
Produksi enzim pepsin : memecah
ikatan peptida
Source: http://www.austincc.ed
Source: http://www.austincc.edu/
Karbohidrat dan protein diserap oleh transpor aktif sekunder
dan masuk ke darah
Lemak yang telah dicerna diabsorpsi secara pasif dan masuk
ke limfe

Nutrien yang diserap kedalam kapiler, mengalirkan isinya


kedalam vena porta sebelum masuk ke sirkulasi umum (untuk
mengalami pemrosesan metabolik, dan detoksifikasi)
Setelah melewati sirkulasi porta, darah vena dari sistem
pencernaan mengalir ke vena kava dan kembali ke jantung
untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, membawa glukosa dan
asam amino untuk digunakan oleh jaringan
Lemak, diserap oleh lakteal sentral dan masuk ke sistem limfe,
memintas sistem porta hati, kemudian pembuluh limfe
mengalirkan isinya ke sistem vena di dada.
Lemak dibawa oleh sirkulasi sistemik ke hati dan jaringan tubuh
lainnya

Sherwood L.Fisiologi Manusia


Dari Sel ke Sistem. Trans
dr.Brahm U. Pendit. Edisi 6.
Jakarta:EGC; 2011.
Molekul nutrin kecil kaya energi
dipindahkan menembus epitel
usus halus menuju darah untuk
disalurkan ke sel sel mengganti
nutrien yang terus menerus
digunakan untuk menghasilkan
ATP serta untuk tumbuh dan
memperbaiki jaringan.
ATP juga untuk melaksanakan
berbagai aktifitas yang
memerlukan energi misalnya
traspor aktif, kontraksi, sintesis
bahan baku untuk memperbarui
dan menambah jaringan tubuh.
Sherwood L.Fisiologi Manusia
Dari Sel ke Sistem. Trans
dr.Brahm U. Pendit. Edisi 6.
Jakarta:EGC; 2011.
No Nutrien Fungsi
.
1. Air Pengatur suhu, membangun hampir seluruh
tubuh.
2. Karbohidr Sumber energi dan pengatur metabolisme
at lemak.
3. Protein Untuk pertembuhan dan perbaikan jaringan
yang rusak, serta penyeimbang asam-basa
intrasel.
4. Lemak Sumber energi, bahan untuk membuat
hormon, pelindung organ dalam tubuh.

5. Vitamin Anti aging, berperan dalam kebugaran,


mempercepat penyembuhan penyakit.

6. Mineral Untuk kesehatan dan kekuatan tulang,


berperan dalam pembentukan sel darah
Glikogen Kelebihannya lagi
Karbohidrat akan
terutama akan disimpan
disimpan dalam
terdapat di hati, dalam bentuk
bentuk glikogen
dan sel-sel otot. jaringan lemak.

Insulin Glukosa Di hati, glukosa


meransang sel- diubah 6-fosfat ini
sel otot dan menjadi digunakan
jaringan glukosa 6- untuk
adiposa untuk phosphat. pembentukan
mengambil glikogen dan
glukosa yang disimpan.
ada di
jaringan
darah.
Setelah usus
besar
Bakteri
mengabsor
pada usus
bsi air dan Rektum
besar
elektrolit, membuk Feses
dapat
terbentuk a ke dikeluarka
mencerna
kimus dari eksterior n
sejumlah
cairan di anus
kecil
menjadi
selulosa
massa semi
padat
Feses dapat berwarna kuning akibat adanya
bilirubin
Produk sisa dari hasil
penguraian
Dimodifikasi oleh
hemoglobin yang
enzim-enzim bakteri
diekskresikan ke
dalam empedu

Hasil : Stercobillin

Dieksresikan
bersama feses Direabsorpsi oleh
Memberikan warna usus kembali ke
kekuningan pada darah
feses
SIKLUS ASAM SITRAT/SIKLUS KREBS
1. Hormon kelenjar tiroid
mempertahankan energi metabolik
Pencetus untuk fungsi normal semua sel,termasuk sel
otot jantung
Menunjang proses tumbuh dan berkembang sejak
bayi.
2. Stimulasi sekresi hormon kortisol oleh adrenal kortex
Kadar glukosa darah rendah hypotalamus
mensekresikan CRH (corticotropin releasing
hormone)- sel anterior pituitari mensekresikan ACTH
(adrenocorticotropic hormone)- adrenal korteks
mensekresikan kortisol dan glukokortikoid
lainnya.(kortisol mencegah uptake glukosa oleh sel-
sel otot)
Jalur pengaturan negative feedback:
Kortisol menghambat ACTH oleh adrenal kortex.
Kortisol juga menghambat sekresi CRH dari
hypotalamus.
Hiperglikemia adalah suatu kondisi
dimana glukosa yang beredar
dalam darah terlalu banyak/gula
darah tinggi.
Kondisi ini menyebabkan diabetes
melitus atau kencing manis.
Hormon insulin yang diproduksi oleh
pankreas jumlahnya kurang atau
cacat fungsi.
Proses ketogenesis terjadi melalui tahap-
tahap berikut:
Dua mol asetil KoA hasil oksidasi
bergabung dan membentuk
asetoasetil KoA yang dikatalisis oleh
enzim tiolase.
Asetoasetil KoA yang baru saja
terbentuk akan bergabung dengan
molekul asetil KoA yang lain untuk
membentuk hidroksi metil glutaril KoA
(HMG-KoA).
HMG-KoA dipecah menjadi
asetoasetat dan melepas asetil KoA
oleh HMG-KoA liase.
Asetoasetat secara spontan dapat
mengalami dekarboksilasi sehingga
membentuk aseton yang termasuk
salah satu senyawa keton.
Kemudian asetoasetat juga dapat
tereduksi menjadi hidroksibutirat.
Sherwood, Lauralee. (2009). Human
Physiology: From Cells to System 6th
Edition (Terj. Oleh dr. Brahm U). Jakarta:
EGC
Tortora, Gerard. Principle of Anatomy
and Physiology. Ed 13.
Martini. Fundamentals of Anatomy and
Physiology. Ed 9

Anda mungkin juga menyukai