(Perkembangan sampai Fase Gigi Desidui) Proses tumbuh kembang : fenomena kehidupan yg kompleks, konsepsi -> lahir -> pascanatal
Tumbuh kembang dentocraniofasial ; tum-bang
oklusi, lengkung geligi, serta tulang ra dan rb dan kaitannya dgn pert. kraniofasial. Oklusi normal : - susunan gigi dlm lengkung geligi teratur - hub yg serasi antara gigi atas dan bwh - hub seimbang antara gigi dan tlg rhg thdp kranium dan muskular sekitarnya - keseimbangan fungsional shg memberikan estetika yg baik. Oklusi dan interdigitasi geligi bergantung ; perkembangan tiga dimensi basis kranium, ra dan rb, serta erupsi gigi yg dipengaruhi oleh faktor genetik dan fungsional. Hub antarrahang pd perk. pascanatal tdk dpt dipisahkan dg tumbang skelet kraniofasial. Maksila berhubungan dg basis kranium anterior, sdgkan mandibula brd di bawah fosa kranium medial. Pertumbuhan individual basis kranium dan rahang mpy variabilitas yg luas dan koordinasi perkemb. berbagai komponen tdk selalu sempurna. Keadaan ini sebagian dpt dikendalikan mll mekanisme kompensasi dento-alveolar. Mekanisme pertumb. kompensasi dento-alveolar bergantung pd fungsi oral normal dan erupsi normal gigi. Faktor penting lainnya, yaitu keadaan ruangan di dlm lengkung gigi, efek inclined-plane thd gigi antagonis saat oklusi dan mastikasi. Hubungan antara kranium dan fasial dpt dijumpai pd palatum. Bentuk dan proporsional palatum mrp proyeksi fosa kranium anterior dan basis apikal lengkung gigi atas. Selanjutnya, basis apikal geligi atas ditentukan oleh konfigurasi dan ukuran perimeter palatum. Tahap pertama yaitu periode dari lahir sampai gigi sulung lengkap (lahir sampai kira-kira 2,5 tahun) dibagi dua fase : gum pads dan gigi sulung. Pada fase gum pads sebagian besar mahkota gigi sulung sudah terbentuk pada waktu lahir, namun perkembangan akar masih belum dimulai. Gum pads atau lengkung alveolar, masih rendah dan kubah palatal masih rata. Pada fase gigi sulung, gigi sulung akan mulai erupsi kira- kira 6 atau 7 bulan setelah lahir tanda berakhirnya fase gum pad. Sejak lahir sampai usia 6-8 bulan, kedua rahang tumbuh dengan cepat. Gigi sulung lengkap setelah semua molar sulung kedua mencapai oklusinya, biasanya sekitar usia 2,5-3 tahun. Gigi sulung berjumlah 20 dengan urutan erupsi sebagai berikut; insisivus sentral (6-11 bulan), insisivus lateral (8-16 bulan), molar pertama sulung (14-18 bulan), kaninus (16-22 bulan), dan terakhir molar kedua sulung (22-32 bulan). Oklusi pada segmen posterior pertama kali terbentuk sekitar usia 16 bulan, pada saat molar pertama sulung mencapai kontak oklusal. Umumnya akan terdapat diastema di antara gigi, terutama di daerah anterior. Pada usia 2 tahun, jarak gigit (overjet) berkisar antara 2-6 mm, dengan rata-rata 4 mm. Dengan adanya atrisi gigi dan pertumbuhan mandibula, jarak gigit berkurang terus sampai usia 5 tahun. Pada usia 5 tahun umumnya hubungan antara insisivus atas dan bawah adalah tepi lawan tepi (edge to edge). Insisivus sulung umumnya dalam posisi tumpang gigit yang dalam (deep overbite) pada waktu erupsi, dan tumpang gigit ini berangsur- angsur berkurang sampai usia 5-6 tahun. Hubungan mesio-distal antara permukaan distal molar kedua sulung atas dan bawah pada keadaan oklusi sentris disebut bidang terminal. Bidang terminal merupakan faktor yang paling penting dalam mempengaruhi oklusi gigi permanen kelak. Terdapat 3 macam bidang terminal, yaitu; lurus (flush terminal plane), step mesial, dan step distal. Bidang terminal disebut lurus apabila permukaan distal molar kedua sulung atas dan bawah rata, berada dalam bidang vertikal yang sama. Bidang terminal disebut step mesial apabila permukaan distal molar kedua sulung bawah letaknya lebih ke mesial daripada permukaan distal molar kedua sulung atas. Bidang terminal disebut step distal, apabila permukaan distal molar kedua sulung bawah letaknya lebih distal daripada permukaan distal molar kedua sulung atas.