Kelompok 7
Nama:
Kelas 4 C
1. Sri Kurnia Hastuti “Analisis Pemerolehan Deskriptif, Kualitatif. Penelitian ini menghasilkan temuan, dari segi
PENA INDONESIA Bahasa Pertama Pengumpulan data fonologi anak yang berumur 3 tahun sudah mampu
Vol. 4, No. 1, Maret (Bahasa Melayu) pada menggunakan metode untuk berujar. Memang ada beberapa huruf yang ia
2018 Anak Usia 3 Tahun” observasi dan wawancara. masih belum mampu untuk melafalkannya dengan
Halaman 106-114 Subjeknya merupakan baik. Contohnya pada huruf s ,m, k, l dan lain-
anak umur 3 tahun yang lain.
bernama Siti Fatimeh. Sebenarnya pada pola-pola tertentu anak yang
Datanya berupa tuturan berumur 3 tahun bisa melafalkan huruf
dari Siti Fatimeh. huruf tersebut mungkin pada kata-kata yang mudah
diucapkan, namun pada kosa kata yang lebih rumit
ia belum mampu melafalkan beberapa huruf seperti
yang sudah disebutkan. Contoh pada kata “Sion” ia
tidak bisa melafalkan huruf “S” karena mungkin
baginya huruf “S” masih sulit untuk dilafalkan
sehingga ia lebih memilih melafalkannya dengan
huruf “y” pada kata “Sion” ia hanya mampu
mengucapkan dengan kata “Yion”.
2.
3. Rosmiati “Pemerolehan Bahasa Metode penelitian ini Hasil penelitian pemerolehan bahasa anak
Penelitian, Indonesia pada Anak menggunakan pendekatan tunagrahita pada tahap perkembangan kognitif oleh
Pendidikan, dan Tunagrahita pada deskriptif kualitatif anak usia 7 dan 12 tahun yang sekolah di SDLB
Pembelajaran Tahap Perkembangan Teknik pengumpulan data Negeri Kedungkandang, berdasarkan pelafalan
Volume. 13, Nomor. 1, Kognitif” meliputi teknik observasi, bunyi (fonologis) ada 111 kata yang diperoleh.
Februari 2019 perekaman, dan teknik Pemerolehan dalam pembentukan kata ada 17 kata
Halaman 8-15 pencatatan dari anak tunagrahita. Kalimat yang terbentuk
Data yang diperoleh dalam bahasa lisan oleh anak tunagrahita yang
berupa kata-kata atau terdiri dari bentuk kalimat sintaksis dekralatif atau
kalimat kalimat berita, (2) kalimat imperatif atau atau
Sumber data penelitian kalimat perintah, (3) kalimat introgatif atau kalimat
tunagrahita ringan dan tanya, dan (4) kalimat eksklamatif atau kalimat
sedang di SDLB Negeri seru dan terdapat pola kalimat yang ditemukan dari
Kedung-kandang yang masing-masing jenis kalimat sintaksis tersebut
berusia kognitif usia 7 dan terdiri dari S, P, O, K, dan Pelengkap.
12 tahun dan jenis
tunagrahita
4.
5. Candra DKK “Perkembangan deskriptif kualitatif (1) Perkembangan bahasa anak tunarungu secara
Matapena: Jurnal Bahasa Anak Pengumpulan data dalam fonologi, artikulasinya cukup jelas meskipun sering
Keilmuan Bahasa, Tunarungu di SMA- penelitian ini dengan muncul beragam kesalahan dalam penyebutan
Sastra, dan LB Pertiwi Dan observasi, wawancara, kalimat atau kata, (2) Perkembangan bahasa anak
Pengajarannya Relevansinya Dalam rekam dan catat tunarungu secara morfologi, ATR lebih mudah
Volume 1, Nomor 1, Pembelajaran Bahasa data yang dikumpulkan memunculkan morfem bebas daripada morfem
Juni 2018 Indonesia di SMA-LB berupa kata-kata atau terikat, pada morfem terikat anak tunarungu hanya
Halaman 1-19 kalimat untuk mampu memunculkan prefiks, konfiks dan sufiks,
menggambarkan fokus morfem terikat muncul secara optimal apabila ATR
penelitian atau masalah, membuat kalimat secara berulang-ulang, (3)
menganalisisnya pada data Perkembangan bahasa anak tunarungu secara
yang ada sintaksis sudah mampu membuat satu kalimat atau
lebih, namun anak tunarungu ketika membuat
kalimat tidak sesuai pola yang urut dari kalimat itu
sendiri (S-P-O-K), sehingga terkesan bolakbalik
susunan kalimatnya, (4) Relevansi perkembangan
bahasa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di
SMA-LB agar siswa lebih mampu
mengembangkan keterampilan bahasa
7.