Anda di halaman 1dari 5

PEMEROLEHAN FONOLOGI ANAK USIA 0-5 TAHUN

Oleh:
Cut Nur Mariska
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email : cutnurmariska@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan memaparkan pemerolehan bahasa anak usia 0-5 tahun dalam proses
pemerolehan bahasa melalui apa yang di dengar dan di praktekkan dengan bahasa dan konsonan
kata yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif
karena penelitian ini memaparkan hasil penelitian berdasarkan fakta yang ada dalam kehidupan
sehari hari penuturnya dan proses pemerolehan bahasa pada aspek fonologi anak. Data yang
diperoleh adalah hasil penelitian melalui rekaman. Hasil penelitian ini menunjukkan objek sudah
menguasai huruf-huruf vokal [a], [i], [u], [e], [∂] dan [o]. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa pemerolehan bahasa pada anak dalam aspek fonologi di pengaruhi faktor lingkungan
khususnya keluarga, hal tersebut ditandai dengan banyaknya pembendaharaan kosakata yang
mereka dapatkan di lingkungan keluarga dan sekitar. Anak juga sudah bisa mengujarkan
beberapa kata benda, kata kerja, dan kata sifat.

Kata kunci : fonologi, bahasa, kosa kata


A. PENDAHULUAN Seseorang tidak dengan tiba-tiba
memiliki tata bahasa yang lengkap dengan
Bahasa merupakan alat komunikasi semua kaidah dalam otaknya. Bahasa
yang diperoleh manusia sejak lahir. pertama diperoleh oleh seorang anak dalam
Penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak beberapa tahap, dan setiap tahap berikutnya
dimulai dengan perolehan bahasa pertama lebih mendekati tata bahasa dari bahasa
yang sering kali disebut bahasa ibu. orang dewasa. Istilah pemerolehan
Bahasa pada hakikatnya merupkan merupakan padanan kata acquisition. Istilah
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang ini dipakai dalam proses penguasaan bahasa
digunakan oleh anggota kelompok sosial pertama sebagai salah satu perkembangan
untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan yang terjadi pada seorang manusia sejak
mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, lahir (Darmojuwono, 2005: 24). Secara
2002). Lebih lanjut, Owen (Solehan, 2011) alamiah anak akan mengenal bahasa sebagai
menjelaskan bahwa bahasa dapat cara berkomunikasi dengan orang di
didefinisikan sebagai kode yang diterima sekitarnya. Bahasa pertama yang dikenal dan
secara sosial atau sistem konvensional untuk selanjutnya dikuasai oleh seorang anak
menyampaikan konsep melalui kegunaan disebut bahasa ibu (native language)
simbol-simbol yang dikehendaki dan (Dardjowidjojo, 2003).
kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh Sejak usia dini, bayi telah berinteraksi
ketentuan). di dalam lingkungan sosialnya. Seorang ibu
Orang dewasa selalu terpesona oleh seringkali memberi kesempatan kepada bayi
perkembangan bahasa pada anakanak, untuk ikut dalam komunikasi sosial, maka
meskipun sepenuhnya lahir tanpa bahasa. pada saat itulah bayi pertama kali mengenal
Pada saat mereka berusia dini (0-4 tahun) sosialisasi bahwa dunia ini adalah tempat
anak-anak secara khusus telah memperoleh orang saling berbagi rasa. Melalui bahasa
kosakata, sistem fonologi dan gramatika pertama (B1), seorang anak belajar untuk
yang kompleks, dan aturan kompleks yang menjadi anggota masyarakat. B1 menjadi
sama untuk bagaimana cara menggunakan salah satu sarana untuk mengungkapkan
bahasa mereka dengan sewajarnya dalam perasaan, keinginan, dan pendirian, dalam
banyak latar sosial. bentukbentuk bahasa yang dianggap ada.
Anak belajar pula bahwa ada bentuk-bentuk
yang tidak dapat diterima anggota membabel, meniru, dan pemahaman awal.
masyarakatnya, anak tidak boleh selalu Kedua, periode pertama (1-1,6 tahun) anak
mengungkapkan perasaannya secara memeroleh sejumlah bunyi dengan makna
terusterang. khusus yang menyatakan ide suatu kalimat
Penelitian mengenai bahasa pertama secara menyeluruh, akan tetapi tidak ada
anak sudah banyak dilakukan di Indonesia. bukti anak memahami tata bahasa. Ketiga,
Dari penelitian yang dilakukan oleh Amelin periode kedua (1,6-2,0) anak menyadari
(Amelin, 2019) dapat disimpulkan bahwa bahwa segala sesuatu mempunyai makna
melalui ekspresi muka dan gerak tubuh yang sembutran yang beruntun dalam
diperlihatkan oleh seorang anak dapat pemerolehan kata dan pertanyaan tentang
membantu orang di sekitar untuk bisa nama benda. Keempat, periode (2,0-2,6)
memahami bahasa yang diucapkan oleh anak anak mulai membentuk kalimat dengan baik
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh dalam arti berisi katakata untuk relasi
Salnita (Salnita, 2019) memperoleh hasil gramatikal utama subjek dan predikat.
bahwa pada usia tiga tahun anak belum bisa Permasalahan yang menjadi fokus
mengujarkan fonem /r/ dan /s/ dengan benar. dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah
Kata-kata yang dikuasai oleh anak adalah Pemerolehan Fonologi Anak Usia 0-5 Tahun
kata-kata yang dekat dengan lingkungan ?
anak dan semua ujaran anak pada usia ini B. METODOLOGI PENELITIAN
mengandung makna denotatif. Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
yang dilakukan oleh Yumi (Yumi, 2019) deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
memperoleh hasil bahwa pada usia empat mendeskripsikan Pemerolehan Fonologi
tahun anak yang berada pada masa kontruksi Anak Usia 0-5 Tahun. Dalam penelitian ini,
sederhana sudah mampu mengujarkan metode yang digunakan untuk pengumpulan
kalimat dalam bentuk kalimat deklaratif, data adalah rekaman. Data yang telah
interogatif, dan imperatif. terkumpul selanjutnya dianalisis melalui tiga
Menurut Ingram dalam penelitian tahap model alir, yaitu reduksi data,
Palenkahu (Palenkahu, 2005) pemerolehan penyajian data, dan verifikasi data.
bahasa pertama dibagi menjadi empat
periode. Pertama, tahap pendahuluan
ditandai dengan tiga jenis tingkah laku yaitu
C. HASIL DAN PEMBAHASAN ketika Alisha memanggil kakaknya dengan
Data sebutan icis dimana nama kakanya adalah
Responden pertama Bilqis, ketika Alisha memanggil yah
Nama : Azqiara maksudnya adalah ayah
Usia : 12 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan Responden ketiga
Nama : Bilqis
Berdasarkan hasil observasi diketahui Usia : 4 Tahun
pemerolehan fonologi anak berusia 12 bulan Jenis Kelamin : Perempuan
mulai berceloteh. Celotehannya merupakan
pengulangan konsonan dan vokal yang sama Berdasarkan hasil observasi yang
seperti/ba ba ba/, ma ma ma/, da da da/. dikumpulkan melalui rekaman yaitu dengan
Anak usia 12 bulan sudah mulai mengerti cara mengamati bunyi-bunyi ujaran yang
bahasa yang orang dewasa katakan dikeluarkan oleh Bilqis ketika lagi makan
contohnya papa, apa. Gerak gerik yang dimsum dengan abangnya.
dilakukan anak usia 12 bulan memiliki arti Contohnya : “ente ini imsum kan” dimana
seperti ik ik artinya dia mau naik, ketika dia artinya “Tante ini dimsum kan”
menggaruk kepala saat makan artinya si anak pengucapannya masih belum fasih.
merasa kepedasan.
Responden keempat
Responden kedua Nama : Abizar
Nama : Alisha Usia : 5 Tahun
Usia : 2 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki
Jenis Kelamin : Perempuan
Berdasarkan hasil observasi maka
Berdasarkan hasil observasi yang diketahui pemerolehan fonologi anak yang
dikumpulkan melalui rekaman yaitu dengan berusia 5 tahun seharusnya sudah fasih
cara mengamati bunyi-bunyi ujaran yang mengucapkan huruf-huruf. Tetapi ketika
dikeluarkan oleh Alisha pada aktifitas dalam Abizar mengucakpan kata “Riska” dia
sehari-hari seperti ketika bermain sendirian menyebutkannya “Liska”. Huruf “R” diganti
ataupun bermain dengan kakaknya. Contoh menjadi huruf “L”. Abizar belum fasih
mengucapkan huruf “R” lidahnya masih siapa anak itu bergaul, jika anak itu bergaul
celat menyebut huruf “R”. dengan teman sebayanya maka mereka akan
mengerti bahasa yang mereka gunakan satu
Responden kelima dengan yang lainnya tetapi jika anak itu
Nama : Dafa bergaul dengan orang dewasa maka bahasa
Usia : 5 Tahun yang dikeluarkan anak tersebut sulit
Jenis Kelamin : Laki-laki dimengerti oleh orang dewasa.

Berdasarkan hasil observasi DAFTAR PUSTAKA


pemerolehan fonologi Abizar sama seperti
Dafa yaitu kurang fasih mengucapkan huruf- https://media.neliti.com/media/publications/1
18084-ID-pemerolehan-fonology-pada-anak-
huruf. Ketika Dafa mengucapkan kata
usia-dua.pdf
“Berisik” dia menyebutkan “Belisik”. Huruf
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/
“R” diganti menjadi huruf “L”. Dafa belum
parole/article/download/964/pdf
fasih mengucapkan huruf “R” lidahnya
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpud/art
masih celat menyebut huruf “R”.
icle/download/138/95/

KESIMPULAN

Setelah dilakukannya penelitian


pemerolehan fonologi pada anak usia 0 – 5
tahun, diketahui bahwa kemampuan anak
dalam berbahasa memang sangat beragam,
adapun dalam pemerolehan bahasanya
sangatlah dipengaruhi oleh keluarga dan juga
lingkungan.
Pemerolehan fonologi anak tidak
berpengaruh terhadap usia yang dimiliki oleh
anak tersebut karena faktor pemerolehan
fonologi sangat berpengaruh terhadap
lingkungan tempat tinggalnya dan dengan

Anda mungkin juga menyukai