Anda di halaman 1dari 7

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 0-5 TAHUN DALAM KAJIAN

FONOLOGI

Oleh:
Rania Al Yassin
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email : raniaalyassin54@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan memaparkan pemerolehan bahasa anak usia 0-5 tahun dalam proses
pemerolehan bahasa melalui apa yang di dengar dan di praktekkan dengan bahasa dan konsonan
kata yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif
karena penelitian ini memaparkan hasil penelitian berdasarkan fakta yang ada dalam kehidupan
sehari hari penuturnya dan proses pemerolehan bahasa pada aspek fonologi anak. Data yang
diperoleh adalah hasil penelitian melalui rekaman. Hasil penelitian ini menunjukkan objek sudah
menguasai huruf-huruf vokal [a], [i], [u], [e], [∂] dan [o]. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa pemerolehan bahasa pada anak dalam aspek fonologi di pengaruhi faktor lingkungan
khususnya keluarga, hal tersebut ditandai dengan banyaknya pembendaharaan kosakata yang
mereka dapatkan di lingkungan keluarga dan sekitar. Anak juga sudah bisa mengujarkan
beberapa kata benda, kata kerja, dan kata sifat.

Kata kunci : fonologi, bahasa, kosa kata


A. PENDAHULUAN Seseorang tidak dengan tiba-tiba
memiliki tata bahasa yang lengkap dengan
Bahasa merupakan alat komunikasi semua kaidah dalam otaknya. Bahasa
yang diperoleh manusia sejak lahir. pertama diperoleh oleh seorang anak dalam
Penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak beberapa tahap, dan setiap tahap berikutnya
dimulai dengan perolehan bahasa pertama lebih mendekati tata bahasa dari bahasa
yang sering kali disebut bahasa ibu. orang dewasa. Istilah pemerolehan
Bahasa pada hakikatnya merupkan merupakan padanan kata acquisition. Istilah
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang ini dipakai dalam proses penguasaan bahasa
digunakan oleh anggota kelompok sosial pertama sebagai salah satu perkembangan
untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan yang terjadi pada seorang manusia sejak
mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, lahir (Darmojuwono, 2005: 24). Secara
2002). Lebih lanjut, Owen (Solehan, 2011) alamiah anak akan mengenal bahasa sebagai
menjelaskan bahwa bahasa dapat cara berkomunikasi dengan orang di
didefinisikan sebagai kode yang diterima sekitarnya. Bahasa pertama yang dikenal dan
secara sosial atau sistem konvensional untuk selanjutnya dikuasai oleh seorang anak
menyampaikan konsep melalui kegunaan disebut bahasa ibu (native language)
simbol-simbol yang dikehendaki dan (Dardjowidjojo, 2003).
kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh Sejak usia dini, bayi telah berinteraksi
ketentuan). di dalam lingkungan sosialnya. Seorang ibu
Orang dewasa selalu terpesona oleh seringkali memberi kesempatan kepada bayi
perkembangan bahasa pada anakanak, untuk ikut dalam komunikasi sosial, maka
meskipun sepenuhnya lahir tanpa bahasa. pada saat itulah bayi pertama kali mengenal
Pada saat mereka berusia dini (0-4 tahun) sosialisasi bahwa dunia ini adalah tempat
anak-anak secara khusus telah memperoleh orang saling berbagi rasa. Melalui bahasa
kosakata, sistem fonologi dan gramatika pertama (B1), seorang anak belajar untuk
yang kompleks, dan aturan kompleks yang menjadi anggota masyarakat. B1 menjadi
sama untuk bagaimana cara menggunakan salah satu sarana untuk mengungkapkan
bahasa mereka dengan sewajarnya dalam perasaan, keinginan, dan pendirian, dalam
banyak latar sosial. bentukbentuk bahasa yang dianggap ada.
Anak belajar pula bahwa ada bentuk-bentuk ditandai dengan tiga jenis tingkah laku yaitu
yang tidak dapat diterima anggota membabel, meniru, dan pemahaman awal.
masyarakatnya, anak tidak boleh selalu Kedua, periode pertama (1-1,6 tahun) anak
mengungkapkan perasaannya secara memeroleh sejumlah bunyi dengan makna
terusterang. khusus yang menyatakan ide suatu kalimat
Penelitian mengenai bahasa pertama secara menyeluruh, akan tetapi tidak ada
anak sudah banyak dilakukan di Indonesia. bukti anak memahami tata bahasa. Ketiga,
Dari penelitian yang dilakukan oleh Amelin periode kedua (1,6-2,0) anak menyadari
(Amelin, 2019) dapat disimpulkan bahwa bahwa segala sesuatu mempunyai makna
melalui ekspresi muka dan gerak tubuh yang sembutran yang beruntun dalam
diperlihatkan oleh seorang anak dapat pemerolehan kata dan pertanyaan tentang
membantu orang di sekitar untuk bisa nama benda. Keempat, periode (2,0-2,6)
memahami bahasa yang diucapkan oleh anak anak mulai membentuk kalimat dengan baik
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh dalam arti berisi katakata untuk relasi
Salnita (Salnita, 2019) memperoleh hasil gramatikal utama subjek dan predikat.
bahwa pada usia tiga tahun anak belum bisa Permasalahan yang menjadi fokus
mengujarkan fonem /r/ dan /s/ dengan benar. dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah
Kata-kata yang dikuasai oleh anak adalah Pemerolehan Fonologi Anak Usia 0-5 Tahun
kata-kata yang dekat dengan lingkungan ?
anak dan semua ujaran anak pada usia ini B. METODOLOGI PENELITIAN
mengandung makna denotatif. Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
yang dilakukan oleh Yumi (Yumi, 2019) deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
memperoleh hasil bahwa pada usia empat mendeskripsikan Pemerolehan Fonologi
tahun anak yang berada pada masa kontruksi Anak Usia 0-5 Tahun. Dalam penelitian ini,
sederhana sudah mampu mengujarkan metode yang digunakan untuk pengumpulan
kalimat dalam bentuk kalimat deklaratif, data adalah rekaman. Data yang telah
interogatif, dan imperatif. terkumpul selanjutnya dianalisis melalui tiga
Menurut Ingram dalam penelitian tahap model alir, yaitu reduksi data,
Palenkahu (Palenkahu, 2005) pemerolehan penyajian data, dan verifikasi data.
bahasa pertama dibagi menjadi empat
periode. Pertama, tahap pendahuluan
Harry : Ini apa namanya?
C. HASIL DAN PEMBAHASAN (menunjukkan minuman dingin)
Fonologi dalam tataran ilmu bahasa Ajay : ee es
dibagi menjadi dua bagian, yaitu fonetik dan Harry : ini apa namanya?
fonemik.Fonetik yaitu ilmu bahasa yang (menunjukkan sosis)
membahas tentang bunyi-bunyi ujaran yang Ajay : Ojis
dipakai dalam tutur dan bagaimana bunyi itu Harry : mau berapa?
dihasilkan oleh alat ucap Ajay : atu
manusia.Selanjutnya fonemik adalah ilmu Harry : Ajay udah mandi belom?
bahasa yang membahas bunyi-bunyi bahasa Ajay : udja.
yang berfungsi sebagai pembeda makna atau Harry : mau buka apa?
fonem.Fonem adalah dua bunyi yang secara Ajay : sojis
fonetis berbeda dalam lingkungan yang, Harry : coba makan, enak gak?
yang berpengaruh untuk membedakan kata- Ajay : nak.
kata yang berlainan. Harry : mau lagi?
Dalam analisis fonologi, peneliti Ajay : ndak.
mentranskripkan data kedalam bentuk Harry : mamak mana?
fonetis dan teks.Hal ini dilakukan untuk Ajay : edja.
memaparkan ujaran yang diungkapkan oleh Harry : kerja nyari apa?
si anak. Ajay : uit.
Selanjutnya, data akan dituliskan untuk Harry : duitnya untuk apa?
memperlihatkan ujaran yang diucapkan oleh Ajay : bli djajan.
subjek penelitian ini yaitu anak berusia 3 Harry : trus?
tahun bernama Rijaya Syah Devega (Ajay), Ajay : bli tojis.
anak dari Ibu Atija dan Bapak Marianto. Harry : itu siapa namanya?
1. Transkrip Data Ajay : Dila.
Data Transkrip Percakapan dengan Harry : Dila itu siapa?
Harry Ajay : kakak Adjay.
Harry : ambil berapa? Harry : Ajay udah mandi belom?
Ajay : catu Ajay : udja.
Harry : Ajay gak mau jajan lagi?
Ajay : ngga. Untuk konsonan [h], Ajayakan
menghilangkan bunyi konsonan tersebut jika
Dari hasil penelitian yang dipaparkan konsonan tersebut berada di awal misalnya
di atas, bunyi-buyi yang diucapkan oleh /hijau/ /ijo/,
Ajay di umur 3 tahunnya, Ajaytelah banyak /hidung/ /idung/
memperoleh dan memproduksi berbagai /hitung / /itung/
fonem yang dapat membedakan arti kata- /haus/ /aus/
kata yang dapat diucapkan. Fonem-fonem Sementara konsonan [s] di akhir, Ajay
konsonan dan vokal yang telah dikuasai oleh sudah mampu mengucapkannya dengan jelas
Ajaypada usia 3 tahun adalah [a], [b], [c], di misalnya:
[d], [e], [g], [i], [j], [k], [l], [n], [o], [s], [t], /sosis/ /ojis/ /tojis/
[u], dan [y]. Ada beberapa konsonan tersebut /es/ /e‟es/
yang belum bisa diucapkan jika konsonan Sementara konsonan [n], Ajay tidak
terebut berada di awal, di tengah dan di sulit mengucapkannya baik jika di awal, di
akhir. tengah maupun di akhir kata, misalnya:
Untuk konsonan [s], Ajayakan /enak/ /nak/
menghilangkan konsonan tersebut jika /jajan/ /djajan/
konsonan tersebut berada di awal misalnya /ikan/ /itjan/
/satu/ /catu/ atau /atu/ /makan/ /matjan/
/sudah/ /udja/
Sementara, jika konsonan tersebut Fonologi merupakan cabang mikro
berada di tengah misalnya /sosis/ di ucapkan linguistik yang ruang lingkupnya membahas
/sosis/ /tojis/ tentang bunyi bahasa ditinjau dari fungsinya,
Selanjutnya, untuk konsonan [k] dan fonetik adalah cabang linguistik yang
Ajayakan menghilangkan konsonan tersebut ruang lingkupnya membahas tentang bunyi
jika konsonan tersebut berada di awal. bahasa yang lebih terfokus pada sifat-sifat
Misalnya: akusitknya atau pelafalanya (Verhaar:
/kerja/ /edja/ 2001:10). Pada tataran fonologi ini terdapat
/kakak / /akak / beberapa kejanggalan dalam meneliti
pemerolehan bahasa Ajay karena ada
beberapa bunyi bahasa yang tidak lengkap
ataupun tidak jelas pada saat Ajay KESIMPULAN
mengucapkannya.
Berdasarkan hasil penelitian Setelah dilakukannya penelitian
pemerolehan fonologi dapat dilihat bahwa pemerolehan fonologi pada anak usia 0 – 5
anak berusia 3 tahun menyederhanakan tahun, diketahui bahwa kemampuan anak
bunyi-bunyi bahasa yang kompleks.Ada dalam berbahasa memang sangat beragam,
beberapa bunyi konsonan seperti /r/ yang adapun dalam pemerolehan bahasanya
berubah bunyi menjadi /l/, dan /s/ menjadi /c/ sangatlah dipengaruhi oleh keluarga dan juga
atau terkadang menjadi /t/.Hal ini sering lingkungan.
muncul pada anak yang berumur 3 tahun, Pemerolehan fonologi anak tidak
namun seiring bertambahnya usia hal berpengaruh terhadap usia yang dimiliki oleh
tersebut akan berangsur menghilang dan anak tersebut karena faktor pemerolehan
anak akan dapat mengucapkan bahasanya fonologi sangat berpengaruh terhadap
dengan lebih lancar. lingkungan tempat tinggalnya dan dengan
Dari hasil penelitian ini juga siapa anak itu bergaul, jika anak itu bergaul
ditemukan bahwa dalam bahasa anak umur 3 dengan teman sebayanya maka mereka akan
tahun terjadi perubahan bunyi vokal rangkap mengerti bahasa yang mereka gunakan satu
seperti /ai/ menjadi /e/ dan /au/ menjadi dengan yang lainnya tetapi jika anak itu
/o/.Hal ini terjadi karena kebiasaan orang tua bergaul dengan orang dewasa maka bahasa
dan orang-orang di sekitarnya yang sering yang dikeluarkan anak tersebut sulit
mengucapkan hal yang sama. dimengerti oleh orang dewasa.
Ada sejumlah proses dasar yang
digunakan anak-anak ketika berbicara. Hal DAFTAR PUSTAKA
tersebut adalah tahapan yang dilalui oleh
anak-anak untuk dapat berbicara seperti https://media.neliti.com/media/publications/1
18084-ID-pemerolehan-fonology-pada-anak-
orang dewasa. Seiring dengan bertambahnya
usia-dua.pdf
usia anak dan diperolehnya keterampilan-
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/
keterampilan bahasa yang lebih kompleks,
parole/article/download/964/pdf
anak akan mulai meninggalkan pengucapan-
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpud/art
pengucapan yang sederhana.
icle/download/138/95/

Anda mungkin juga menyukai