Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. T DENGAN KASUS RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI BANGSAL NAKULA

RSJD dr.ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun oleh :

1. Abdul Shomad 12. Endang Sri W


2. Barokah Nurul A 13. Eny Setiawati N
3. Den Bagus M D 14. Antonius Adi A
4. Hndayani 15. Lisa Tamara
5. Iga Ayu A 16. Dian Oktaviana S
6. Irma Ayu R 17. Tiyas Novena S
7. Istikharomah 18. Teguh Yuliawan
8. Khoirul Anisa 19. Topbi Mahendra
9. Lantana Camara 20. Febriana Munika
10. Ratna Prasetya N 21. Istia Prabaninsih
11. Siti Mudrikah 22. Maria Yesica

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TUJUH BELAS

2020
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. T DENGAN KASUS RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI BANGSAL NAKULA

RSJD dr.ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Pengkajian

A. Identitas pasien
Nama :Tn.T
Usia : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : islam
Alamat : Blora
No RM : 085XXX
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Tani
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.S
Jenis Kelamin :Perempuan
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Swasta
Alamat : Blora
Hubungan dengan pasien : Istri
C. Alasan masuk rumah sakit
Keluarga pasien mengatakan ±selama satu bulan pasien selalu marah-
marah,mengamuk,berbicara kasar,dan suka mengancam tetapi tidak sampai melukai
orang lain.
D. Faktor presipitasi
Keluarga pasien datang ke IGD RSJD dr ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
pada Sabtu tanggal 8 Februari 2020 jam 09.00 pagi, untuk memeriksakan pasien.
Didapat pengkajian, keluarga pasien mengatakan pasien sering marah-
marah,berbicara kasar,mengamuk,suka mengancam tapi tidak sampai melukai diri
sendiri,orang lain dan lingkungan, selama ± 1 bulan. Keluarga pasien mengatakan
pasien baru pertama kali dibawa ke RSJD dr.ARIF ZAINUDIN dan belum pernah di
rawat. Di IGD dilakukan tindakan vital sing (TD = 130/80 mmHg, N = 80 x/menit, R
= 20 x/menit, S = 36,6C).
Setelah dari IGD pasien dirawat di bangsal puntadewa pada hari Sabtu 8 Februari
2020 jam 10.30. Saat di puntadewa di dapat hasil pengkajian pasien tampak
bingung,kontak perhatian agak lama,verbal seperlunya, agak sulit diarahkan. Pasien
mendapat terapi Resperidol, Trihexypenidil,Chlapnomazine. Pasien belum biasa
diajarkan SP1. Pada hari Minggu 9 Februari 2020 jam 10.00 pagi pasien dipindah ke
bangsal nakula. Pada hari Senin 10 Februari 2020 jam 09.00 pagi. Dilakukan
pengkajian pasien mengatakan sering marah-marah,berbicara kasar,mengancam
istrinya jika istrinya sering keluar rumah,jarang meluangkan waktu untuk
keluarganya. Pasien mengatakan hanya ingin istrinya dirumah merawat anak-anaknya.
Pasien mengatakan selalu beranggapan bahwa istrinya memiliki selingkuhan,dan
termakan omongan tetangganya bahwa istrinya berselingkuh,tetapi pasien belum
memiliki bukti. Emosi pasien tidak terkontrol,kontakmata pasien tampak tajam,ketika
berbicara pasien menggunakan nada tinggi,pasien menulis bahwa ingin segerah
pulang dan berkumpul dengan keluarga.

E. Faktor Presipitasi
1. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien baru satu kali dibawakan RSJD dr.
AZ dan sebelumnya tidak pernah dirawat atau dirawat jalan di RSJD dr AZ serta
tidak pernah mengkonsumsi obat. Pasien mengatakan terbakar api cemburu karena
istrinya sering keluar rumah,dan sering mendengar tetangganya mengatakan
bahwa istrinya diluar rumah memiliki selingkuhan.

2. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien mengatakan dalam keluargannya tidak ada yang sakit yang sama
seperti yang dialami pasien

F. Pemeriksaan Fisik
-Tanda-tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
N : 89x/menit
S : 36,5C
RR : 20x/menit
BB : 60 kg
TB : 163 cm

G. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menerima keadaannya saat ini
b. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang laki-laki berusia 31 thn dan sudah
menikah serta beragama islam
c. Peran diri
Pasien mengatakn seorang ayah dari dua orang anak dan seoarang suami
d. Identitas
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali pulang agar dapat berkumpul
dengan keluargannya
e. Harga diri
Pasien mengatakan tidak ingin dirawat di RSJD karena pasien merasa baik-baik
saja
H. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah istri dan anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan didalam masyarakat seperti kerja
bakti
c. Hambatan hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan jika ada masalah enggan bercerita dengan sembarang orang
terutama yang tidak dipercaya oleh pasien
I. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam
2. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan selalu berada dan sholat tepat waktu

J. Status Mental
a. Penampilan
Cara berpakaian rapi dab bersih dalam pemakaian pakaian RS
b. Pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian, pasien berbicara dengan lancar dan jelas
c. Aktivitas Motorik
Pasien mengatakan bingung kenapa dirawat di RSJD, dan pasien gelisah ingin
cepat pulang
d. Alam perasaan
Pasien mengatakan ingin segera berkumpul dengan keluargannya terutama anak
istrinya
e. Afek
Saat diwawancarai pasien menunjukkan ekspresi tenang, respon emosional
lumayan stabil dan pasien tampak kooperatif
f. Interaksi selama wawancara
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, menjawab pertanyaan dengan baik,
pasien kooperatif
g. Persepsi
Pasien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara yang aneh
h. Proses pikir
Pasien dapat menjawab pertanyaan tetap, berbelit-belit namaun sampai pada
tujuannya
i. Isi pikir
Pasien dapat mengendalikan isi fikirannya
j. Tingkat kesehatan
Pasien menyadari bahwa dirinya berada di RSJD dr AZ dan pasien memiliki
kesadaraan penuh sehingga bisa diajak berkomunikasi
k. Memori
Paseien dapatmengingat kejadian yang lalu dengan baik
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampuberkonsentrasi dan berhitung secara sederhana misal menghitung 1-
10
m. Daya titik diri
Pasein tidak paham dengan penyakitnya dan tidaktahu dengan kenapa ia dirawat
di rs

K. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Makanan disiapkan oleh ahli gizi, makan secara mandiri 3x sehari, makanan
dihabiskan
b. BAB/BAK
Pasien mampu memenuhi kebutuhan BAB/BAK secara mandiri BAB 2x sehari
BAK 5-6 x sehari
c. Mandi
Pasien mengatakan mandi 2x sehari secara mandiri
d. Berpakaian
Pasien mampu menggunakan baju secara mandiri dan berpenampilan rapi
e. Istirahat tidur
Pasien selalu tidur siang sekitar 1-2 jam dan tidur malam sekitar 9 jam
f. Penggunaan Obat
Pasein mengatakan minum obat 2 kali sehari pagi dan sore. Obat diberikan oleh
perawat dan pasien meminum obat secara mandiri
g. Pemeliharaan kesehatan
Paseien mengatakan jika sudah pulang pasien akan teratur minum obat dan
mengontrol emosinya
h. Kegiatan didalam rumah
Paseien mengatakan bila tiba dirumah akan meluangkan waktu unyuk bermain
dengan anak-anak
i. Kegiatan diluar rumah
Pasien mengatakan jika pulang pasien akan kembali bekerja

L. Mekanisme koping
Bila pasien marah pasien mengancam menggunakansenjata tajamdan berbicara tajam
M. Maslah psikososial dan lingkungan
a. Masalah dukungan kelompok
Pasien sulit bercerita tentang masalahnya kepada orang lain
b. Masalah hubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan merasa tidak memiliki masalah dengan lingkungan sekitar
c. Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan putus sekolah sejak SMP
d. Masalah dengan pekerjaan
Pasien dapat melakukan berbagai pekerjaan
e. Masalah ekonomi
Pasien didukung oleh keluarganya yang mampu dan berkecukupan
N. Pengetahuan kurang
Pasien kurang mampu untuk menahan amarahnya

Data Fokus

Subjektif

Pasien mengatakan sering marah-marah ketika istrinya telat pulang kerja

- Keluarga pasien mengatakan pasien mengancam istrinya bila ia sering keluar rumah
Obyektif
-Emosi pasien tidak terkotrol
-Kontak mata pasien tampak tajam
-Nada suara pasien tinggi
-Pasien tampak sedikit menulis bahwa ingin segera pulang dan berkumpul dengan
anak istrinnya.
-Tanda-tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
N : 89x/menit
S : 36,5C
RR : 20x/menit
BB : 60 kg
TB : 163 cm

Analisa Data

Data Fokus Masalah Keperawatan


Data Subjektif: Resiko perilaku kekerasan
- Pasien mengatakan sering marah-marah
ketika istrinya telat pulang kerja
- Keluarga pasien mengatakan pasien
mengancam istrinya bila ia sering keluar
rumah

Data Obyektif:
-Emosi pasien tidak terkotrol
-Kontak mata pasien tampak tajam
-Nada suara pasien tinggi
-Pasien tampak sedikit menulis bahwa
ingin segera pulang dan berkumpul
dengan anak istrinnya.
-Tanda-tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
N : 89x/menit
S : 36,5C
RR : 20x/menit
BB : 60 kg
TB : 163 cm

Pohon Masalah

Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan (Core Problem)

Perilaku akekerasan/amuk

Koping individu tidak Efektif (Cause)

Proritas Masalah

a. CP = Perilaku kekerasan/amuk
b. C = Koping individu tidak Efektif
c. E = Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Diagnosa
a. CP = Perilaku kekerasan/amuk

-Terapi Medis

a. Rispendone (Pisp) 2x2 mg


Untuk penderita skizoprenia atau gangguan psikosis untuk menstabilkan senyawa
alami otak yang mengendalikan pola pikir, perasaan dan perilaku
b. Trhexyl phendyl (THP) 2x2 mg
Untuk mengatasi gangguan gerakan yang tidak normal akibat obat psikosis
c. Clompine (CPZ) 1x100 mg
Untuk menangani gejala psikosis
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan SP Intervensi


Kriteria hasil
Resiko Setelah dilakukan a. Identifikasi penyebab, tanda gejala, perilaku
perilaku tindakan kekerasan yang dilakukan akibat PK
kekesaran keperawatan b. Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
selama 3 x fisik, obat, verbal dan spiritual
pertemuan 1 a. Latihan mengontrol perilaku kekerasan fisik, tarik
diharapkan resiko nafas dalam dan pukul bantal
perilaku kekerasan b. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
tidak terjadi fisik
dengan kriteria 2 a. Evaluasi kegiatan latihan fisik, beripujian
hasil : b. Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan
- Mampu dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis,
mengidentifika kegunaan, dosis, waktu pemberian, penggunaan)
si tanda dan minum obat
gejala RPK c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
- Pasien mampu fisik dan minum obat
mengontrol 3 a. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan minum obat,
RPK dengan beri pujian
cara nafas b. Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik
dalam dan secara verbal ( 3 cara : yaitu mengungkapkan,
pukul bantal meminta dan menolak dengan baik)
- Pasien mampu c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
mengontrol fisik, minum obat dan verbal.
RPK dengan 4 a. Evaluasi kegiatan latihan fisik, minum obat,
minum obat verbal, dan beri pujian
secara teratur b. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
- Pasien mampu spiritual
mengontrol c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
RPK dengan fisik, minum obat, verbal dan spiritual
komunikasi 5 a. Evaluasi kegiatan latihan fisik, minum obat,
verbal verbal, spiritual dan beri pujian
- Pasien mampu b. Nilai kemampuan yang telah mandiri
mengontrol c. Nilai apakah perilaku kekerasan terkontrol
RPK dengan
kegiatan
spiritual
IMLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


Senin, 10 Data subjektif: S: Pasien mengatakan sering
februari 2020 - Pasien mengatakan sering marah-marah ketika istrinya
marah-marah ketika telat pulang kerja
istrinya telat pulang kerja Pasien mengatakan belum bisa
- Keluarga pasien melakuakan SP 1 (Nafas dalan
mengatakan pasien dan pukul bantal)
mengancam istrinya jika
istrinya sering keluar O:
rumah - Pasien tampak bercakap-
cakap dan mampu
Data objektif : menjawab pertanyaan
- Emosi pasien tidak - Pasien tampak
terkontrol mempraktikan SP 1(nafas
- Tatapan mata pasien dalam dan pukul bantal)
tampak tajam ketika - Tatapan mata pasien
marah tampak tajam ketika
- Nada suara pasien tinggi berbincang-bincang
- Pasien sering menulis - Nada suara pasien tinggi
bahwa ingin segera pulang - TTV : TD: 130/80 mmHg
dan berkumpul dengan N : 89 x/menit
anak istrinya
A: Resiko perilaku kekerasan
TTV: belum teratasi
TD : 130/80 mmHg
N : 89 x/ menit P: Ajarkan pasien cara
R : 20 x/menit mngontrol perilaku kekerasan
S : 36,5°C dengan SP 1(nafas dalam dan
pukul bantal)

Tindakan keperawatan : -RTL :


1. Membina hubungan saling Evaluasi SP 1 (nafas dalam
percaya dan pukul bantal)
2. Mengidentifikasi Ajarkan SP 2 (minum obat)
penyebab, tanda gejala
perilaku kekerasan
3. Menjelaskan cara
mengontrol perilaku
kekerasan
4. Latihan mengontrol
perilaku kekerasan dengan
tarik nafas dalam dan
pukul bantal

Rencana tindak lanjut :


Validasi SP 1 : Tarsik nafas
dalam dan pukul bantal
Selasa, 11 Data subjektif : S: pasien mengatakan sudah
februari 2020 - Pasien mengatakan masih melakukan latihan nafas dalam
marah jika teringat dan pukul bantal ketika marah
istrinya
- Pasien mengatakan sudah O:
bisa mengontrol marah - Emosi pasien mulai
dengan nafas dalam dan terkontrol
pukul bantal - Tatapan mata pasien
tampak tajam ketika marah
Data Objektif : - Nada suara pasien tinggi
- Emosi pasien mulai - TTV : TD : 120/80 mmHg
terkontrol N : 87 x/menit
- Tatapan mata pasien tapak
tajam ketika marah A: Perilaku kekerasan belum
- Nada suara pasien tinggi teratasi

TTV : P: Evaluasi pasien mengontrol


TD : 120/80 mmHg perilaku kekerasan dengan SP
N : 87 x/ menit 1(nafas dalam dan pukul
R : 20 x/ menit bantal) dan ajarkan kembali SP
S : 36,1°C 2 (minum obat)

Tindakan keperawatan : RTL:


1. Membina hubungan saling -Evaluasi SP 1(Nafas
percaya dalam dan pukul bantal)
2. Mengkaji penyebab, tanda dan SP 2(minum obat)
gejal perilaku kekerasan - Ajarkan kembali SP
3. Mengevaluasi SP 1 2(minum obat)
4. Mengajarkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan dengan minum
obat secara rutin.

Rencana tindak lanjut :


Validasi SP 1 (nafas dalam
dan pukul bantal ) SP 2
(minum obat secara teratur)
Rabu 11 Data subjektif : S:
Februari 2020 - Pasien mengatakan masih - Pasien mengatakan masih
marah jika teringat marah jika teringat istrinya
istrinya - Pasien mengatakan sudah
- Pasien mengatakan sudah bisa melakukan SP 1 (nafas
bisa melakukan SP 1 dalam dan pukul bantal),
(nafas dalam dan pukul tetapi pasien masih belum
bantal), tetapi pasien bisa melakukan SP 2
masih belum bisa (minum obat) secara
melakukan SP 2 (minum mandiri
obat) secara mandiri
O:
Data Objektif : - Emosi pasien mulai
- Emosi pasien mulai terkontrol
terkontrol - Tatapan mata pasien tapak
- Tatapan mata pasien tapak tajam ketika marah
tajam ketika marah - Nada suara pasien tinggi
- Nada suara pasien tinggi
TTV :
TTV : TD : 120/80 mmHg
TD : 120/80 mmHg N : 87 x/ menit
N : 87 x/ menit R : 20 x/ menit
R : 20 x/ menit S : 36,1°C
S : 36,1°C
A: Perilaku kekerasan belum
Tindakan keperawatan : teratas
1. Membina hubungan saling
percaya P: Ajarkan pasien mengontrol
2. Mengkaji penyebab, tanda perilaku kekerasan dengan SP
gejal perilaku kekerasan 1(nafas dalam dan pukul
3. Mengevaluasi SP 1 bantal) dan SP 2 (minum obat)
4. Mengajarkan kembali cara
mengontrol perilaku
kekerasan dengan minum RTL:
obat secara rutin. -Evaluasi SP 1(Nafas
dalam dan pukul bantal)
Rencana tindak lanjut : dan SP 2(minum obat)
Validasi SP 1 (nafas dalam - Ajarkan pasien mengontrol
dan pukul bantal ) SP 2 marah dengan SP 3
(minum obat secara teratur) (komunikasi verbal)

Anda mungkin juga menyukai