Anda di halaman 1dari 11

1.

INSTRUMEN PENGKAJIAN MENGENAI PROGNOSIS DAN


STATUS FUNGSIONAL

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang


bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan
mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
berbagai permasalahan yang ada .

Prognosis adalah suatu tindakan untuk memprediksi perjalanan


penyakit yang didasarkan pada informasi diagnosis yang tersedia. istilah
medis ini menunjukkan prediksi dokter tentang bagaimana pasien akan
berkembang, dan apakah ada kemungkinan pemulihan. Istilah ini juga sering
digunakan dalam laporan medis dari pandangan dokter pada suatu kasus,
seperti prognosis penyakit kanker, patah kaki dan lain – lain. Fungsi dari
prognosis ini adalah menentukan rencana terapi selanjutnya, sebagai bahan
pertimbangan perawatan dan rehabilitasi.

4
Definisi Status Fungsional
Wilkinson (2010) menjelaskan status fungsional merupakan suatu
konsep mengenai kemampuan individu untuk melakukan self care (perawatan
diri), self maintenance (pemeliharaan diri), dan aktivitas fisik. Berdasarkan
definisi yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa status
fungsional merupakan suatu kemampuan individu untuk menggunakan
kapasitas fisik yang dimilikinya untuk memenuhi kewajiban hidup meliputi
kewajiban melaksanakan aktivitas fisik, perawatan diri, pemeliharaan dan
kewajiban untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat
meningkatkan kesehatan individu. Pengkajian status fungsional sangat
penting, terutama ketika terjadi hambatan pada kemampuan lansia dalam
melaksanakan fungsi kehidupan sehari-harinya.

Prognosis dan status fungsional merupakan dua hal yang saling


berkaitan satu sama lain. Untuk menentukan keduanya, pengkajian dapat
dilakukan dengan empat cara yang terdiri atas :
a. The Karnofsky performance scale (KPS) / skala status kinerja Karnofsky)
b. The Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) / Organisasi Penelitian
Kanker di Amerika Serikat )
c. The edmonton functional assesment tool (EFAT) / Alat penilaian
Fungsional edmonton)
d. The Instrumental Activity Daily Living (IADL) / Penilaian aktivitas sehari-hari
A. The Karnofsky performance scale (KPS) / skala status kinerja Karnofsky)
Seseorang yang membuat skala karnofsky adalah Dr. David Karnofsky
pada tahun 1949. Skala Kinerja Status Karnofsky (KPS) secara luas
digunakan untuk mengukur status fungsional pasien kanker. Tujuan utama
adalah untuk memungkinkan dokter mengevaluasi kemampuan pasien yang
dilakukan kemoterapi kanker untuk bertahan hidup.. KPS dapat digunakan
untuk membandingkan efektivitas terapi yang berbeda dan untuk menilai
prognosis pada masing-masing pasien. Dalam kebanyakan penyakit yang
serius, semakin rendah skor Karnofsky, semakin Kecil kemungkinan bertahan
hidup.KPS juga dapat digunakan untuk pasien resiko tinggi seperti Lansia
yang menjalani perawatan.
Skala ini tersusun dari empat kategori yaitu kemampuan perawatan
diri, aktivitas sehari-hari, kemampuan melakukan pekerjaan, dan gejala
penyakit yang dialami oleh pasien kanker. Skor Karnofsky mulai dari 100 ke
0, di mana 100 adalah kesehatan "sempurna" dan 0 adalah kematian.
Berikut adalah rentang skala karnofsky:
100 : Normal tidak ada keluhan, tidak ada bukti penyakit.
90 : Mampu melakukan aktivitas normal; tanda-tanda kecil atau gejala penyakit.
80 : aktivitas normal dengan sedikit kesukaran, beberapa tanda penyakit
70 : Peduli diri sendiri; tidak dapat melakukan aktivitas normal atau untuk
melakukan pekerjaan aktif.
60 : Membutuhkan bantuan sesekali, tetapi mampu merawat sebagian besar
kebutuhan pribadinya.
50 : Membutuhkan banyak bantuan dan perawatan medis sering. Tidak dapat
merawat diri sendiri; memerlukan perawatan institusional setara atau rumah
sakit; penyakit mungkin maju dengan cepat.
40 : tidak mampu merawat diri, Cacat; membutuhkan perawatan khusus dan
bantuan.
30 : cacat parah; masuk rumah sakit diindikasikan meskipun kematian tidak
dekat.
20 : Sangat sakit; masuk rumah sakit diperlukan, pengobatan suportif aktif
diperlukan.
10 : Hampir mati; proses fatal maju dengan cepat.
0 : Mati

Dengan penilaian :
0 - 40 = buruk
50 – 70 = sedang
80 – 100 = baik

B. The Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) / Organisasi Penelitian


Kanker di Amerika Serikat )
The Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) adalah salah satu
organisasi penelitian kanker klinis terbesar di Amerika Serikat dan melakukan
uji klinis pada semua jenis kanker . ECOG digunakan oleh dokter dan peneliti
untuk menilai bagaimana penyakit pasien berkembang, menilai bagaimana
penyakit mempengaruhi kemampuan hidup sehari-hari pasien, dan
menentukan pengobatan yang tepat dan prognosis. ECOG juga digunakan
untuk referensi di
masa mendatang dan untuk memacu standardisasi lebih lanjut di antara para
peneliti yang merancang dan mengevaluasi penelitian kanker klinis.
The Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) skor (Diterbitkan
oleh Oken et al pada tahun 1982 , mulai dari 0 sampai 5, dengan 0 yang
menunjukkan kesehatan yang sempurna dan 5 kematian. Keuntungannya atas
skala Karnofsky terletak pada kesederhanaannya.
0 – Asimtomatik (aktif penuh, mampu melaksanakan semua kegiatan tanpa
pembatasan)
1 – Dibatasi dalam aktivitas fisik yang berat tetapi bisa berjalan dan mampu
melakukan pekerjaan ringan atau menetap, misalnya : pekerjaan rumah yang
ringan, pekerjaan kantor.
2 - Gejala, <50% di tempat tidur pada siang hari (Ambulatif dan mampu
melakukan semua perawatan diri tetapi tidak dapat melakukan aktivitas kerja
apa pun)
3 - Gejala,> 50% di tempat tidur, tapi tidak tidur terikat (hanya mampu
melakukan perawatan diri terbatas, terbatas pada tempat tidur atau kursi)
4 - Bedbound (Sepenuhnya cacat tidak bisa melakukan apapun perawatan diri
Benar-benar terbatas pada tempat tidur atau kursi)
5 – Kematian

Pasien kanker dengan penilaian ECOG : Tidak bisa mengurus diri


sendiri, selalu membutuhkan bantuan atau perlu hospitalisasi, terbaring
ditempat tidur > 50%.
C. The Edmonton functional assesment tool ( Alat penilaian Fungsional edmonton)
EFAT digunakan dalam perawatan paliatif. EFAT secara khusus
dirancang untuk mengevaluasi kinerja fungsional pasien dengan kanker
stadium lanjut dari waktu ke waktu dan untuk mendokumentasikan derajat
kinerja fungsional pasien sepanjang fase terminal. Ini juga berguna dalam
evaluasi efek rehabilitasi. Penilaian ini cepat dan sederhana dan tidak
memerlukan banyak pelatihan. EFAT menilai status dari 10 fungsi, terutama;
komunikasi, rasa sakit, status mental, dyspnea, keseimbangan duduk atau
berdiri, mobilitas, berjalan atau kursi roda, aktivitas kehidupan sehari-hari,
kelelahan, dan motivasi. Setiap item dievaluasi oleh skala peringkat 4, poin
dari 0 hingga 3 (0 = fungsional; 3 = disfungsional). Nilai tertinggi pada EFAT
adalah 30. Selain EFAT, peringkat status kinerja global (PS)
mempertimbangkan 10 fungsi yang dinilai oleh EFAT.

0 1 2 3
Fungsional Disfungsi Disfungsi Disfungsi total
Minimal Sebagian /sangat
tergantung
komunikasi Komunikasi Memerlukan Komunikasi Tidak Mampu
baik, tidak kacamata,alat efektif<50 % berkomunikasi
memerlukan bantu dengar
bantuan dan berbicara

Status mental Mampu Orientasi respon dengan orientasi/


berorientasi minimal, tidak konsisten, memory rusak
dengan baik mengikuti gelisah,agitasi atau tidak
arahan berespon kepada
sederhana perintah verbal
Rasa sakit/nyeri Tanpa rasa Nyeri Nyeri hadir Tidak dapat
nyeri, nyeri membatasi sepanjang waktu. melakukan aktivitas
tidak beberapa Menghambat apapun
mempengaruhi aktivitas. fungsi karena kesakitan
fungsi Menghambat sebagian
fungsi secara
minimal
Dyspnea/sesak Tidak ada Dyspnea Dyspnea sedang, Dyspnea berat,
dsypnea sementara namun membutuhkan 1- membutuhkan >4
kembali 3 liter liter oksigen
berangsur oksigen
nornal
Keseimbangan Keseimbangan Penurunan Keseimbangan Mempertahankan
(Duduk,berdiri) normal keseimbangan tidak aman. posisi dengan
membutuhkan mempertahank dua orang atau
1 orang untuk an posisi lebih, tidak dapat
menjaga dengan bantuan mengevaluasi
keseimbangan, 1 atau lebih,
Resiko minimal Resiko
terjatuh
Mobilitas Dapat Dapat Dibantu 2 Tidak dapat
mengontrol/me menggerakkan orang untuk mengubah posisi.
nggerakan semua anggota badan pindah Membutuhkan alat
anggota tapi terbatas. untuk
badan dengan 1 orang berpindah
mandiri membantu
untuk pindah
Berjalan atau Berjalan tanpa Berjalan dengan Berjalan dengan Tidak dapat
Kursi roda bantuan atau bantuan satu bantuan 2 berjalan.
mandiri orang (berjalan orang dengan Bergantung pada
kaki) jarak pendek kursi roda
atau
membutuhkan
kursi roda

kelelahan Jarang Istirahat <50 % Istirahat >50 % Terbaring di


membutuhkan setiap hari setiap hari tempat tidur
istirahat karena kelelahan
motivasi Ingin Peserta Peserta Tidak ada
berpartisipasi aktif/pasif <50 aktif/pasif >50 keinginan untuk
meskipun ada % tiap waktu % tiap waktu berpartisipasi dalam
keterbatasan kegiatan

ADL independent Mandiri namun Memerlukan Bantuan total untuk


memerlukan Bantuan 1 kegiatan sehari-hari
peralatan orang untuk
beraktivitas,
pengawasan
verbal untuk
menyelesaikan
tugas
Status kinerja Independent di Independent Dibantu Butuh 1-2 orang di
ruangan atau unit dengan bantuan sebagian, ruangan,
pelayanan minimal 1 Membutuhkan sangat tergantung
orang satu orang atau
lebih

D. The Instrumental Activity Daily Living (IADL) / Penilaian aktivitas sehari-hari


IADL adalah instrument yang tepat untuk menilai kemampuan hidup
mandiri seseorang pada saat ini ,dimana kemampuan yang dinilai lebih
kompleks dibanding kegiatan sehari-hari. Kegiatan instrumental diperlukan
untuk melakukan kegiatan dan keterampilan sehari-hari tertentu yang
diperlukan untuk melakukan tugas sehari-hari tertentu yang terkait dengan
gaya hidup mandiri. Kegiatan-kegiatan ini tidak dianggap penting untuk
fungsi dasar, tetapi penting untuk menilai kualitas kehidupan sehari-hari dan
kemandirian relatif. Kemampuan untuk mengelola aktivitas instrumental yang
dapat digunakan sebagai alat untuk terus bekerja secara berkelanjutan.
Biasanya ada 8 area fokus untuk aktivitas instrumental kehidupan sehari-hari,
termasuk:
 Kemampuan untuk menggunakan telepon
 Binatu dan pakaian
 Belanja dan menjalankan tugas
 Transportasi
 Persiapan makan
 Manajemen pengobatan
 Kegiatan rumah tangga
 Kemampuan mengelola keuangan
No Item Angka Tugas Nilai
1 Telepon 1 Tidak bisa sama sekali
2 Dapat menjawab
3 Dapat menjawa & menekan nomor
penting
4 Mandiri sepenuhnya
2 Binatu/Laundry 1 Semua dilakukan orang lain
2 Dapat mencuci pakaian yang kecil-kecil
3 Dapat melakukan sendiri namun
memerlukan sedikit bantuan orang lain
4 Dapat mandiri sepenuhnya
3 Belanja 1 Tidak dapat belanja sepenuhnya
2 Perlu ditemani saat belanja
3 Belanja sendiri hal-hal kecil
4 Belanja sendiri dengan bebas
4 Transportasi 1 Perlu bantuan total dari orang lain
2 Pergi dengan angkutan umum, dibantu
sebagian oleh orang lain
3 Pergi dengan mobil namum
membutuhkan sedikit bantuan orang
lain
4 Pergi dengan bebas dan mandiri
5 Persiapan 1 Makan disiapkan dan dilayani
makan 2 Dapat memanaskan dan siapakan
sendiri
3 Dapat menyiapkan sesuai keinginan
dan resep
6 Kerumah- 1 Tidak bias sama sekali
tanggaan 2 Dapat melaksanakan beberapa tugas
tapi tidak sesuai standar
3 Dapat laksanakan tugas ringan
4 Dapat laksanakan dengan bebas
7 manajemen 1 Tidak mampu mengambil obat sendiri
pengobatan 2 Dapat dilakukan sendiri jika disiapkan
3 Dapat dilakukan sendiri dengan dosis
dan waktu yang benar
8 Kemampuan 1 Tidak mampu menangani keuangan Dapat
Mengelola 2 atur belanja sehari-hari tapi perlu bantuan
keuangan Dapat mengatur sendiri sepenuhnya
3

Keterangan :
26-30 : Mandiri
21-25 : ketergantungan
ringan 16-20 :
ketergantungan sedang
9-15 : ketergantungan
berat
0-8 : ketergantungan total

DAPUS
Indrawati, N., Kupa, C. N., Putri, E. M., & Lesimanuaya, L. L. (2020). COMPARISON OF
GLASGOW COMA SCALE ( GCS ) AND FULL OUTLINE OF UNRESPONSIVENESS (
FOUR ) TO ASSESS MORTALITY OF PATIENTS WITH HEAD INJURIES IN
CRITICAL CARE AREA : A LITERATURE REVIEW KOMPARASI GLASGOW COMA
SCALE ( GCS ) DAN FULL OUTLINE OF UNRESPONSIVENESS ( FOUR ) UNTUK
MENILAI MORTALITAS PADA PASIEN CEDERA KEPALA DI AREA PERAWATAN
KRITIS : LITERATUR REVIEW. 19–27.

Anda mungkin juga menyukai