TINJAUAN TEORI
1
penyakit paru yang akut, yang se ara menyeluruh melibatkan pengisian airan
pada unit alveolus atau kolaps dari unit alveolus# +eberapa ontoh dari
gagal napas tipe 6 adalah edema paru kardiogenik atau nonkardiogenik,
pneumonia, dan
perdarahan pulmoner#
5ipe 66 - .isebut gagal nafas Hiperkapnu hipoksemia - PaO2 rendah dan
PCO2 5inggi# Gagal napas hiperkapnia (tipe 66) ditandai dengan
meningkatnya PaCO2melebihi % mm Hg# Hipoksemia biasa ter&adi pada
pasien dengan gagal napas tipe ini yang bernapas dengan udara
ruangan# 8easaman atau pH
bergantung pada kadar bikarbonat, yang kembali lagi bergantung pada durasi
hiperkapnia# 9tiologi umum termasuk overdosis obat, penyakit neuromuskular,
abnormalitas dinding dada, dan gangguan &alan napas berat (ontohnya padaasma
dan PPO8:penyakit paru obstruktif kronis)#
E T IO L O G
C. # . ep r es i s6istem saraf pusat
Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat#
Pusat
pernafasan yang mengendalikan pernapasan, terletak diba7ah batang otak (pons dan
medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal#
2# 8elainan neurologis primer
/kan memperngaruhi fungsi pernapasan# 6mpuls yang timbul dalam
pusat pernafasan men&alar melalui saraf yang membentang dari batang
otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot'otot pernafasan# Penyakit pada
saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot'otot pernapasan atau pertemuan
neuromuslular yang ter&adi pada pernapasan akan sangat
mempengaruhi ventilasi#
perdarahan dari hidung dan mulut dapat mengarah pada obstruksi &alan nafas
atas dan depresi pernapasan# Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang
iga dapat ter&adi dan mungkin menyebabkan gagal nafas# ;lail hest dapat
ter&adi dan dapat mengarah pada gagal nafas# Pengobatannya adalah untuk
d# Obat'obatan - narkotika,
2# anestesi
e P nyebab perifer
a# 8elainan neuromuskuler - G+, tetanus, trauma ervial, musle rela<ans
b# 8elainan &alan nafas - obstruksi &alan nafas, asma bronhiale
# 8elainan di paru - edema paru, atelektasis, /$.
d# 8elainan tulang iga:thoraks- fraktur ostae, pneumo
thora<, e# Haematothoraks
f# 8elainan &antung - kegagalan &antung kiri
D. PATOFISIOLOGI
Gagal nafas ada dua maam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik
dimana masing masing mempunyai pengertian yang bebrbeda# Gagal nafas akut
adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunyanormal se ara struktural
maupun fungsional sebelum a7itan penyakit timbul# edangkan gagal
nafas kronik adalah ter&adi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti
bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang
batubara)#Pasien mengalalmi toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang
memburuk seara
bertahap# etelah gagal nafas akut biasanya paru'paru kembali kekeasaan asalnya#
Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireversibel#
6ndikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital,
frekuensi penapasan normal ialah 0'2% <:mnt# +ila lebih dari2%<:mnt tindakan
yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena =ker&a pernafasan> men&adi
tinggi sehingga timbul kelelahan# 8apasitasvital adalah ukuran ventilasi (normal
%'2% ml:kg)#
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak
adekuatdimana ter&adi obstruksi &alan nafas atas# Pusat pernafasan
yang mengendalikan pernapasan terletak di ba7ah batang otak (pons dan
medulla)# Pada kasus pasien dengan anestesi, idera kepala, stroke, tumor otak,
ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan
pusat
pernafasan# ehingga pernafasan men&adi lambat dan dangkal# Pada periode
postoperatif dengan anestesi bisa ter&adi pernafasan tidak adekuat karena terdapat
agen menekan pernafasan denganefek yang dikeluarkanatau dengan meningkatkan
efek dari analgetik opiood# Pnemonia atau dengan penyakit paru'paru dapat
mengarah ke gagal nafas akut#
F. &ANIFESTASI KLINIS
# Gagal nafas total
a# /liran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar:dirasakan#
b# Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga
serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
# /danya kesulitasn inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi
buatan 2# Gagal nafas parsial
a# 5erdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Gro7ing dan 7hiing#
b# /da retraksi dada
# Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
d# Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis
(PO2 menurun)
G. PE&ERIKSAAN PENUNJANG
# Pemerikasan
$ingan gas'gas
- PaO2darah
3 D% arteri
mmHg - Hipoksemia a#
b# edang - PaO2 3 0% mmHg
# +erat - PaO2 3 *% mmHg
2# Pemeriksaan rontgen dada
1# Hemodinamik
*# 98G
I. ASU'AN KEPERAWATAN
# Pimary survey
a# /ir7ay
) Peningkatan sekresi pernapasan
2) +unyi nafas krekels, ronki dan mengi
b# +reathing
) .istress pernapasan - pernapasan uping hidung,
takipneu:bradipneu,
retraksi#
2) Menggunakan otot aksesori pernapasan
1) 8esulitan bernafas - lapar udara, diaforesis, sianosis
# Cirulation
) Penurunan urah &antung - gelisah, letargi, takikardia
2) akit kepala
1) Gangguan tingkat kesadaran - ansietas, gelisah, kaau mental, mengantuk
*) Papiledema
) Penurunan haluaran urine
d# .isability
Perhatikan bagaimana tingkat kesadaran klien, dengan penilain GC ,
dengan memperhatikan refleks pupil, diameter pupil#
e# 9ksposure
Penampilan umum klien seperti apa, apakah adanya udem, pu at,
tampak lemah, adanya perlukaan atau adanya kelainan yang didapat se ara
ob&ektif#
2# eondary survey (Menurut pengumpulan data dasar oleh .oengoes, 2%%%)
a. istem kardiovaskuler
) 5akikardia, irama ireguler
2) 1*:6rama gallop
1) .aerah PM6 bergeser ke daerah mediastinal
*) HammanEs sign (bunyi udara beriringan dengan denyut
&antung
menandakan udara di mediastinum)
/0 5. - hipertensi:hipotensi
b. istem pernafasan
) $i7ayat trauma dada, penyakit paru kronis, inflamasi paru , keganasan,
=lapar udara>, batuk
2) 5akipnea, peningkatan ker&a pernapasan, penggunaan otot
asesori,
penurunan bunyi napas, penurunan fremitus vokal, perkusi - hiperesonan
K. RENCANA
N Dia%!(a T")"a% ,a%
I%+e$e%(i
! Ke-e$a9a+a% #$i+e$ia
'a(il
+ersihan alan OC - NIC :
afas tidak $espiratory status Ai$9a; ("#+i!%
9fektif - Bentilation Pastikan kebutuhan oral :
;aktor'faktor $espiratory traheal sutioning
yang status /uskultasi suara nafas
berhubungan- - /ir7ay pateny sebelum dan sesudah sutioning#
' Iingkung /spiration 6nformasikan pada klien dan
an - Control keluarga tentang sutioning
merokok, Minta klien nafas dalam
menghiru 8riteria Hasil - sebelum sution dilakukan#
p asap Mendemonstrasika +erikan O2 dengan
rokok, n batuk efektif menggunakan nasal untuk
perokok dan suara nafas memfasilitasi
pasif' yang suksion
PO8, bersih, tidak ada nasotrakeal
sianosis dan Gunakan alat yang steril
in f e
' ; i s io dyspneu (mampu
ks i sitiap melakukan tindakan
l o gis
mengeluarkan /n&urkan pasien
- sputum, mampu
untuk istirahat
disfungsi bernafas dengan
dan napas dalam
neuromus mudah, tidak ada
setelah kateter dikeluarkan dari
kular, pursed lips)
nasotrakeal
hiperplasi Menun&ukkan &alan
Monitor status oksigen
a dinding nafas yang paten
pasien
bronkus, (klien tidak merasa
/&arkan keluarga bagaimana
alergi terekik, irama
&alan ara melakukan suksion
nafas, frekuensi
nafas, Hentikan suksion dan
pernafasan dalam
asma# rentang normal, berikan oksigen apabila pasien
tidak ada suara menun&ukkan
' Obstruksi
&alan nafas abnormal) bradikardi,
nafas - Mampu
peningkatan saturasi O2, dll#
spasme mengidentifikasika
&alan n dan menegah Ai$9a; &a%aeme%+
nafas, fator yang dapat
• +uka &alan nafas,
sekresi menghambat &alan
guanakan teknik hin lift atau
tertahan, nafas
&a7 thrust
banyakny
bila perlu
a mukus,
adanya • Posisikan pasien untuk
&alan memaksimalkan ventilasi
nafas • 6dentifikasi pasien perlunya
pemasangan alat &alan nafas
buatan,
buatan
• Pasang
mayo bila
perlu
• Iakukan
fisioterapi
dada &ika
perlu
sekresi • 8eluarkan sekret dengan
bronkus, batuk atau sution
adanya
• /uskultasi suara nafas, atat
eksudat di
adanya suara tambahan
alveolus,
•
adanya Iakukan sution pada mayo
benda • +erikan bronkodilator bila
asing di perlu
&alan • +erikan pelembab udara
nafas# 8assa basah aCl Iembab
• /tur intake untuk
airan mengoptimalkan
keseimbangan#
2 Pola afas NOC : • Monitor respirasi dan status O2
tidak efektif $espiratory status - NIC :
;aktor yang Bentilation Ai$9a; &a%aeme%+
berhubungan - $espiratory • +uka &alan nafas,
' Hiperv
status - guanakan teknik hin lift atau
entilasi /ir7ay
' .efor &a7 thrust
pateny
mitas bila perlu
Bital sign tatus
tulang • Posisikan pasien untuk
K$i+e$ia 'a(il :
' 8elain memaksimalkan ventilasi
Mendemonstrasika
an bentuk n batuk efektif dan • 6dentifikasi pasien perlunya
dinding pemasangan alat &alan nafas
suara nafas yang
dada buatan
bersih, tidak ada
' Penuru • Pasang mayo bila perlu
sianosis dan
nan
dyspneu (mampu • Iakukan fisioterapi dada &ika
energi:kel
mengeluarkan perlu
elahan
sputum, mampu • 8eluarkan sekret dengan
' Perusa
bernafas dengan batuk atau sution
kan:pelem
ahan mudah, tidak ada • /uskultasi suara nafas, atat
pursed lips)
muskulo' adanya suara tambahan
Menun&ukkan &alan
skeletal • Iakukan sution pada mayo
nafas yang paten
' Obesit +erikan bronkodilator bila
(klien tidak merasa •
as perlu
terekik, irama
' Posisi +erikan pelembab udara
nafas, frekuensi •
tubuh
pernafasan dalam 8assa basah aCl Iembab
' 8elela
rentang normal, • /tur intake untuk
han otot
tidak ada suara airan mengoptimalkan
pernafasa
nafas abnormal) keseimbangan#
n
5anda 5anda vital • Monitor respirasi dan status
' Hipov dalam rentang O2
normal (tekanan
Te$a-i Ok(ie%
+ersihkan
mulut,
hi
du
ng
da
n
se
re
t
tr
ak
ea
entilasi darah, nadi, Pertahankan
sindrom pernafasan) &alan nafas yang
' yeri
paten
' /tur peralatan
8eem
oksigenasi
asan
' .isfun Monitor aliran
oksigen
gsi Pertahankan posisi
euromus pasien
kuler Onservasi adanya
' 8erusa
tanda tanda hipoventilasi
kan
Monitor adanya
persepsi:k
keemasan pasien terhadap
ognitif
oksigenasi
' Perluk
aan pada
<i+al (i% &!%i+!$i%
åan
Monitor 5., nadi, suhu, dan
syaraf
$$
tulang Catat adanya fluktuasi
belakang
' 6matur tekanan darah
itas Monitor B saat pasien
eurologi berbaring, duduk, atau
s berdiri
/uskultasi 5. pada
kedua lengan dan
bandingkan
Monitor 5., nadi, $$,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, 7arna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya ushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
6dentifikasi penyebab dari
perubah an vital sign
1 Gangguan NOC : NIC :
Pertukaran gas $espiratory Ai$9a; &a%aeme%+
;aktor faktor tatus - Gas • +uka &alan nafas,
yang e<hange guanakan teknik hin lift atau
berhubungan - $espiratory &a7 thrust
•
bila perlu
8etidaksei
mbangan tatus -
ventilation •
k
Fl"i, &!%i+!$i%
• 5entukan ri7ayat ¨ah
dan tipe intake airan dan
eliminai
•
kan kemampuan
kognitif yang
ditandai dengan-
berkomunik asi
dengan
&elas dan
sesuai
dengan
kemampuan
menun&ukka
n perhatian,
konsentrasi
dan orientasi
memproses
informasi
membuat
keputusan
dengan
benar
# menun&ukkan
fungsi sensori
motori ranial
yang utuh -
tingkat
kesadaran
mambaik, tidak
ada gerakan gerakan involunter
DAFTAR PUSTAKA
/min, ulkifliF Pur7oto, ohanes# (2%%0)# Gagal apas /kut# udoyo,
/##,
etiyohadi, +#, /l7i, 6#, imandibrata, M#, etiati, (9ds)# +uku
/&ar 6lmu Penyakit .alam# 9disi 8eempat# ilid # akarta-
.epartemen 6lmu Penyakit .alam ;8 L6#
Guyton, /rthur C#, Hall, ohn 9#, 2%%, =+uku /&ar ;isiologi 8edokteran>,
edisi !, akarta- 9GC#
Prie, ylvia /#, ilson, Iorraine M#, (2%%0)# Patofisiologi 8onsep 8linis
Proses'Proses Penyakit>, volume 2, edisi 0, akarta - 9GC#
$ahard&o, ri# (2%%2)# Gagal apas# Modul /nestesi HC LGM# ogyakarta-
;akultas 8edokteran Lniversitas Gad&ah Mada