Anda di halaman 1dari 24

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI GAGAL NAFAS

Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan


untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida
(PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau
 perfusi (Martin, !!")#
Gagal nafas adalah kegagalan system pernafasan untuk mempertahankan
 pertukaran O2 dan CO2 dalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan pada
kehidupan ($okhaeni, 2%%)
Gagal nafas ter&adi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida
dalam paru'paru tidak dapat memelihara la&u konsumsi oksigen dan pembentukan
karbon dioksida dalam sel'sel tubuh# ehingga menyebabkan tegangan oksigen

kurang dari % mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih


besar dari * mmHg (hiperkapnia)# (+runner  udarth, 2%%)#
Gagal pernafasan akut - tidak berfungsinya pernafasan pada dera&at dimana
 pertukaran gas tidak adekuat untuk mempertahankan G./ normal (Huddak
 Gallo, 2%%0 - 01)# Gagal nafas - gangguan signifikan kapasitas perubahan
gas dalam respirasi, bisa merupakan gagal oksigenasi dan gagal ventilasi#
Gagal nafas - suatu keadaan yg menganam kehidupan akibat
tdk adekuatnya pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 (ditandai dgn PaO2 3
%mmHg dan PaCO2 4 % mmHg)# $espiratory failure (lung failure)
merupakan kondisi dimana kadar O2 dalam darah men&adi sangat rendah atau
kadar CO2 sangat tinggi# $espiratory failure meruakan kondisi emergensi
diakibatkan oleh kondisi penyakit paru atau penyakit paru berat yang dapat
munul tiba'tiba sebagai respiratory distress syndrome#

B. KLASIFIKASI GAGAL NAFAS


5ipe 6 - .isebut gagal nafas normokapnu hipoksemia - PaO2 rendah dan
PCO2 normal# Gagal napas hipoksemia (tipe 6) ditandai dengan
menurunnya tekanan arterial oksigen (Pa  O2) hingga di ba7ah 0% mm Hg dengan
tekanan arterial karbon dioksida yang normal atau rendah (P a CO 2)# 6ni
merupakan bentuk 
 paling umum dari gagal napas dan dapat diasosiasikan dengan segala bentuk 

1
 penyakit paru yang akut, yang se ara menyeluruh melibatkan pengisian airan
 pada unit alveolus atau kolaps dari unit alveolus# +eberapa ontoh dari
gagal napas tipe 6 adalah edema paru kardiogenik atau nonkardiogenik,
pneumonia, dan

 perdarahan pulmoner# 
5ipe 66 - .isebut gagal nafas Hiperkapnu hipoksemia - PaO2 rendah dan
PCO2 5inggi# Gagal napas hiperkapnia (tipe 66) ditandai dengan
meningkatnya PaCO2melebihi % mm Hg# Hipoksemia biasa ter&adi pada
pasien dengan gagal napas tipe ini yang bernapas dengan udara
ruangan# 8easaman atau pH
 bergantung pada kadar bikarbonat, yang kembali lagi bergantung pada durasi
hiperkapnia# 9tiologi umum termasuk overdosis obat, penyakit neuromuskular,
abnormalitas dinding dada, dan gangguan &alan napas berat (ontohnya padaasma
dan PPO8:penyakit paru obstruktif kronis)#

E T IO L O G
C.  # . ep r es i s6istem saraf pusat
Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat#
Pusat
 pernafasan yang mengendalikan pernapasan, terletak diba7ah batang otak (pons dan
medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal#
2# 8elainan neurologis primer 
/kan memperngaruhi fungsi pernapasan# 6mpuls yang timbul dalam
 pusat pernafasan men&alar melalui saraf yang membentang dari batang
otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot'otot pernafasan# Penyakit pada
saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot'otot pernapasan atau pertemuan
neuromuslular yang ter&adi pada pernapasan akan sangat
mempengaruhi ventilasi#

1# 9fusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks


Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui penghambatan
ekspansi paru# 8ondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari,
 penyakit pleura atau trauma dan edera dan dapat menyebabkan gagal nafas#
*# 5rauma
.isebabkan oleh kendaraan bermotor dapat men&adi penyebab
gagal nafas# 8eelakaan yang mengakibatkan idera kepala,
ketidaksadaran dan

 perdarahan dari hidung dan mulut dapat mengarah pada obstruksi &alan nafas
atas dan depresi pernapasan# Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang
iga dapat ter&adi dan mungkin menyebabkan gagal nafas# ;lail hest dapat
ter&adi dan dapat mengarah pada gagal nafas# Pengobatannya adalah untuk 

memperbaiki patologi yang mendasar#


 Penyakit akut paru
# Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus# Pnemonia kimia7i atau
 pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi
lambung yang bersifat asam# /sma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan
edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyababkan gagal nafas#
Penyebab gagal nafas berdasarkan lokasi adalah -
# Penyebab sentral
a# trauma kepala - ontusio erebri
 b# radang otak - enephaliti
# gangguan vaskuler - perdarahan otak , infark otak 

d# Obat'obatan - narkotika,
2# anestesi
e P nyebab perifer 
a# 8elainan neuromuskuler - G+, tetanus, trauma ervial, musle rela<ans
 b# 8elainan &alan nafas - obstruksi &alan nafas, asma bronhiale
# 8elainan di paru - edema paru, atelektasis, /$.
d# 8elainan tulang iga:thoraks- fraktur ostae, pneumo
thora<, e# Haematothoraks
f# 8elainan &antung - kegagalan &antung kiri

D. PATOFISIOLOGI
Gagal nafas ada dua maam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik  

dimana masing masing mempunyai pengertian yang bebrbeda# Gagal nafas akut
adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunyanormal se ara struktural
maupun fungsional sebelum a7itan penyakit timbul# edangkan gagal
nafas kronik adalah ter&adi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti
bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang
batubara)#Pasien mengalalmi toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang
memburuk seara
 bertahap# etelah gagal nafas akut biasanya paru'paru kembali kekeasaan asalnya#
Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireversibel#
6ndikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital,

frekuensi penapasan normal ialah 0'2% <:mnt# +ila lebih dari2%<:mnt tindakan
yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena =ker&a pernafasan> men&adi
tinggi sehingga timbul kelelahan# 8apasitasvital adalah ukuran ventilasi (normal
%'2% ml:kg)#
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak 
adekuatdimana ter&adi obstruksi &alan nafas atas# Pusat pernafasan
yang mengendalikan pernapasan terletak di ba7ah batang otak (pons dan
medulla)# Pada kasus pasien dengan anestesi, idera kepala, stroke, tumor otak,
ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan
pusat
 pernafasan# ehingga pernafasan men&adi lambat dan dangkal# Pada periode
 postoperatif dengan anestesi bisa ter&adi pernafasan tidak adekuat karena terdapat
agen menekan pernafasan denganefek yang dikeluarkanatau dengan meningkatkan
efek dari analgetik opiood# Pnemonia atau dengan penyakit paru'paru dapat
mengarah ke gagal nafas akut#

E. PATWAY GAGAL NAFAS


5rauma
.epresi system saraf pusat
Penyakit akut paru
8elainan neurologis
9fusi pleura,hemotokrat dan pneumotorka
  ?
Gg saraf pernafasan dan otot pernafasan
?
@ permeabilitas membrane alveolan kafiler 

Gg evitalium alveolar gg endothalium


? kapiler  
Odema paruA   ↓
kelebiham
? airan m asuk k e i ntertisial
!l"me #ai$a%
?omlain pa ru ?
? @ ta hanan &a lan n afas
? a iran su rfaktan ?
? kehilangan f ungsi s ilia s al p
ernafasan
Gg p engembangan p aru ?
be$(iha% )ala% %a*a( +i,ak 
8olap alveoli
? ekspansi paru

Bentilasi dan perfusi


-!la %a*a( +i,ak e*ek+i* 
? 5idak seimbang  

5er&adi
hipoksemia:hiperkapnia  -e$+"ka$a% a(
?
?O2 dan CO2A dyspenia,sianosis A ?urah &antungA  -e$*"(i )a$i%a%

F. &ANIFESTASI KLINIS
# Gagal nafas total
a# /liran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar:dirasakan#
 b# Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga
serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
# /danya kesulitasn inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi
buatan 2# Gagal nafas parsial
a# 5erdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Gro7ing dan 7hiing#
 b# /da retraksi dada
# Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
d# Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis
(PO2 menurun)

G. PE&ERIKSAAN PENUNJANG

# Pemerikasan
$ingan gas'gas
- PaO2darah
3 D% arteri
mmHg - Hipoksemia a#
 b# edang - PaO2 3 0% mmHg
# +erat - PaO2 3 *% mmHg
2# Pemeriksaan rontgen dada
1# Hemodinamik 
*# 98G

'. PENANGANAN &EDIS DAN KEPERAWATAN


# 5erapi oksigen Pemberian oksigen keepatan rendah - masker Benturi atau
nasal prong
2# Bentilator mekanik dengan tekanan &alan nafas positif kontinu (CP/P)
atau
P99P
1# 6nhalasi nebuliser
*# ;isioterapi dada
# Pemantauan
hemodinamik:&antung 0#
Pengobatan +rokodilator teroid
"# .ukungan nutrisi sesuai
kebutuhan

I. ASU'AN KEPERAWATAN
# Pimary survey
a# /ir7ay
) Peningkatan sekresi pernapasan
2) +unyi nafas krekels, ronki dan mengi
 b# +reathing
) .istress pernapasan - pernapasan uping hidung,
takipneu:bradipneu,
retraksi#
2) Menggunakan otot aksesori pernapasan
1) 8esulitan bernafas - lapar udara, diaforesis, sianosis
# Cirulation
) Penurunan urah &antung - gelisah, letargi, takikardia
2) akit kepala
1) Gangguan tingkat kesadaran - ansietas, gelisah, kaau mental, mengantuk 
*) Papiledema
) Penurunan haluaran urine
d# .isability
Perhatikan bagaimana tingkat kesadaran klien, dengan penilain GC ,
dengan memperhatikan refleks pupil, diameter pupil#
e# 9ksposure
Penampilan umum klien seperti apa, apakah adanya udem, pu at,
tampak lemah, adanya perlukaan atau adanya kelainan yang didapat se ara
ob&ektif#
2# eondary survey (Menurut pengumpulan data dasar oleh .oengoes, 2%%%)
a. istem kardiovaskuler 
) 5akikardia, irama ireguler
2) 1*:6rama gallop
1) .aerah PM6 bergeser ke daerah mediastinal
*) HammanEs sign (bunyi udara beriringan dengan denyut
&antung
menandakan udara di mediastinum)
/0 5. - hipertensi:hipotensi
b. istem pernafasan
) $i7ayat trauma dada, penyakit paru kronis, inflamasi paru , keganasan,
=lapar udara>, batuk
2) 5akipnea, peningkatan ker&a pernapasan, penggunaan otot
asesori,
 penurunan bunyi napas, penurunan fremitus vokal, perkusi - hiperesonan

di atas area berisi udara (pneumotorak), dullnes di area berisi airan


(hemotorak)F perkusi - pergerakan dada tidak seimbang, reduksi ekskursi
thorak#
10 istem integumen
Cyanosis, puat, krepitasi sub kutanF mental- emas, gelisah, bingung,
stupor
20 istem musuloskeletal
9dema pada ektremitas atas dan ba7ah, kekuatan otot dari 2' *#
/0 istem endokrin
5idak ada pembesaran kelen&ar tiroid,
30 istem gastrointestinal
/danya mual atau muntah# 8adang disertai konstipasi#
40 istem neurologi
akit kepala
50 istem urologi
Penurunan haluaran urine
60 istem indera
a0 Penglihatan - penglihatan buram,diplopia, dengan atau tanpa kebutaan
tiba'tiba#
b0 Pendengaran - telinga berdengung
#0 Peniuman - tidak ada masalah dalam peniuman
,0 Pengeap - tidak ada masalah dalam pengeap
e0 Peraba - tidak ada masalah dalam peraba, sensasi terhadap
 panas:dingin ta&am:tumpul baik#
780 istem abdomen
+iasanya kondisi disertai atau tanpa demam#
770 yeri:8enyamanan
 yeri pada satu sisi, nyeri ta&am saat napas dalam, dapat men&alar ke
leher, bahu dan abdomen, serangan tiba'tiba saat batuk# Melindungi
 bagian nyeri, perilaku distraksi, ekspresi meringis

J. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


# 5idak efektifnya &alan nafas berhubungan dengan hilangnya fungsi &alan nafas,
 peningkatan sekret pulmonal, peningkatan resistensi &alan nafas
2# Pola nafas tidak efektif b#d# penurunan ekspansi paru
1# Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan abnormalitas
ventilasi'perfusi
sekunder terhadap hipoventilasi
*# 8elebihan volume airan b#d# edema pulmo
# Gangguan perfusi &aringan b#d# penurunan urah &antung

K. RENCANA
N Dia%!(a T")"a% ,a%
I%+e$e%(i
! Ke-e$a9a+a% #$i+e$ia
'a(il
 +ersihan alan  OC - NIC :
 afas tidak  $espiratory status Ai$9a; ("#+i!%
9fektif  - Bentilation  Pastikan kebutuhan oral :
;aktor'faktor  $espiratory traheal sutioning
yang status    /uskultasi suara nafas
 berhubungan- - /ir7ay pateny sebelum dan sesudah sutioning#
' Iingkung  /spiration  6nformasikan pada klien dan
an - Control keluarga tentang sutioning
merokok,  Minta klien nafas dalam
menghiru 8riteria Hasil - sebelum sution dilakukan#
 p asap  Mendemonstrasika  +erikan O2 dengan
rokok, n batuk efektif menggunakan nasal untuk 
 perokok dan suara nafas memfasilitasi
 pasif' yang suksion
PO8,  bersih, tidak ada nasotrakeal
sianosis dan  Gunakan alat yang steril
in f e
' ; i s io dyspneu (mampu
ks i sitiap melakukan tindakan
l o gis
mengeluarkan  /n&urkan pasien
- sputum, mampu
untuk istirahat
disfungsi  bernafas dengan
dan napas dalam
neuromus mudah, tidak ada
setelah kateter dikeluarkan dari
kular,  pursed lips)
nasotrakeal
hiperplasi  Menun&ukkan &alan
 Monitor status oksigen
a dinding nafas yang paten
 pasien
 bronkus, (klien tidak merasa
 /&arkan keluarga bagaimana
alergi terekik, irama
 &alan ara melakukan suksion
nafas, frekuensi
nafas,   Hentikan suksion dan
 pernafasan dalam
asma# rentang normal,  berikan oksigen apabila pasien
tidak ada suara menun&ukkan
' Obstruksi
 &alan nafas abnormal) bradikardi,
nafas -  Mampu
 peningkatan saturasi O2, dll#
spasme mengidentifikasika
 &alan n dan menegah Ai$9a; &a%aeme%+
nafas, fator yang dapat
• +uka &alan nafas,
sekresi menghambat &alan
guanakan teknik hin lift atau
tertahan, nafas
&a7 thrust
 banyakny
 bila perlu
a mukus,
adanya • Posisikan pasien untuk 
 &alan memaksimalkan ventilasi
nafas • 6dentifikasi pasien perlunya
 pemasangan alat &alan nafas
 buatan,
 buatan
• Pasang
mayo bila
perlu
• Iakukan
fisioterapi
dada &ika
 perlu
sekresi • 8eluarkan sekret dengan
 bronkus,  batuk atau sution
adanya
• /uskultasi suara nafas, atat
eksudat di
adanya suara tambahan
alveolus,

adanya Iakukan sution pada mayo
 benda • +erikan bronkodilator bila
asing di  perlu
 &alan • +erikan pelembab udara
nafas# 8assa basah aCl Iembab
• /tur intake untuk
airan mengoptimalkan
keseimbangan#
2 Pola afas NOC : • Monitor respirasi dan status O2
tidak efektif   $espiratory status - NIC :
;aktor yang Bentilation Ai$9a; &a%aeme%+
 berhubungan -  $espiratory • +uka &alan nafas,
' Hiperv
status - guanakan teknik hin lift atau
entilasi /ir7ay
' .efor &a7 thrust
 pateny
mitas  bila perlu
 Bital sign tatus
tulang • Posisikan pasien untuk 
K$i+e$ia 'a(il :
' 8elain memaksimalkan ventilasi
 Mendemonstrasika
an bentuk n batuk efektif dan • 6dentifikasi pasien perlunya
dinding  pemasangan alat &alan nafas
suara nafas yang
dada  buatan
 bersih, tidak ada
' Penuru • Pasang mayo bila perlu
sianosis dan
nan
dyspneu (mampu • Iakukan fisioterapi dada &ika
energi:kel
mengeluarkan  perlu
elahan
sputum, mampu • 8eluarkan sekret dengan
' Perusa
 bernafas dengan  batuk atau sution
kan:pelem
ahan mudah, tidak ada • /uskultasi suara nafas, atat
 pursed lips)
muskulo' adanya suara tambahan
 Menun&ukkan &alan
skeletal • Iakukan sution pada mayo
nafas yang paten
' Obesit +erikan bronkodilator bila
(klien tidak merasa •

as  perlu
terekik, irama
' Posisi +erikan pelembab udara
nafas, frekuensi •

tubuh
 pernafasan dalam 8assa basah aCl Iembab
' 8elela
rentang normal, • /tur intake untuk
han otot
tidak ada suara airan mengoptimalkan
 pernafasa
nafas abnormal) keseimbangan#
n
 5anda 5anda vital • Monitor respirasi dan status
' Hipov dalam rentang O2
normal (tekanan
Te$a-i Ok(ie%
  +ersihkan
mulut,
hi
du
ng
da
n
se

re
t
tr
ak
ea
entilasi darah, nadi,   Pertahankan
sindrom  pernafasan) &alan nafas yang
' yeri
paten
'   /tur peralatan
8eem
oksigenasi
asan
 
' .isfun Monitor aliran
oksigen
gsi   Pertahankan posisi
 euromus  pasien
kuler   Onservasi adanya
' 8erusa
tanda tanda hipoventilasi
kan
  Monitor adanya
 persepsi:k 
keemasan pasien terhadap
ognitif
oksigenasi
' Perluk
aan pada
<i+al (i% &!%i+!$i%
 &aringan
 Monitor 5., nadi, suhu, dan
syaraf
$$ 
tulang  Catat adanya fluktuasi
 belakang
' 6matur tekanan darah
itas  Monitor B saat pasien
 eurologi  berbaring, duduk, atau
s  berdiri
 /uskultasi 5. pada
kedua lengan dan
bandingkan
 Monitor 5., nadi, $$,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama

 pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan
abnormal
 Monitor suhu, 7arna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer 
 Monitor adanya ushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
 bradikardi, peningkatan
sistolik)
 6dentifikasi penyebab dari
 perubah an vital sign
1 Gangguan NOC : NIC :
Pertukaran gas  $espiratory Ai$9a; &a%aeme%+
;aktor faktor tatus - Gas • +uka &alan nafas,
yang e<hange guanakan teknik hin lift atau
 berhubungan -  $espiratory &a7 thrust

 bila perlu
8etidaksei
mbangan tatus -
ventilation •

 perfusi Posisikan pasien untuk 


 Bital ign tatus memaksimalkan ventilasi
ventilasi K$i+e$ia 'a(il : • 6dentifikasi pasien perlunya
• Perubahan
 Mendemonstrasik an  pemasangan alat &alan nafas
membran
peningkatan  buatan
kapiler'
ventilasi dan • Pasang mayo bila perlu
alveolar 
oksigenasi yang
• Iakukan fisioterapi dada &ika
adekuat
 perlu
 Memelihara
• 8eluarkan sekret dengan
kebersihan paru
 batuk atau sution
 paru dan bebas
dari tanda tanda • /uskultasi suara nafas, atat
adanya suara tambahan
distress
 pernafasan •
Iakukan sution pada mayo
 Mendemonstrasi • +erika bronkodilator bial
kan batuk  perlu
efektif dan suara • +arikan pelembab udara
nafas yang • /tur intake untuk
bersih, airan mengoptimalkan
tidak ada keseimbangan#
sianosis dan
• Monitor respirasi dan status
dyspneu (mampu
O2
mengeluarkan
sputum, mampu
Re(-i$a+!$; &!%i+!$i%
 bernafas dengan
• Monitor rata J rata,
mudah, tidak ada
 pursed lips) kedalaman, irama dan usaha
 5anda tanda vital respirasi
dalam rentang • Catat pergerakan dada,amati
normal kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot
supralaviular dan interostal
• Monitor suara nafas, seperti
dengkur 
• Monitor pola nafas -
 bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, heyne stokes,
 biot
• Catat lokasi trakea
• Monitor kelelahan otot
d
ia
g
fr
a
g
m
a
(
g
e
r
a
k
a
n
 paradoksis)
• /uskultasi suara nafas, atat
area penurunan : tidak adanya
ventilasi dan suara tambahan

5entukan kebutuhan sution


dengan mengauskultasi rakles
dan ronkhi pada &alan napas
utama
• auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya
* 8elebihan NOC : NIC :
Bolume  9letrolit and Fl"i, ma%aeme%+
Cairan aid base • 5imbang popok:pembalut
;aktor'faktor balane &ika diperlukan
yang  ;luid balane • Pertahankan atatan intake dan
 berhubungan -  Hydration output yang akurat
' Mekan
• Pasang urin kateter &ika
isme K$i+e$ia 'a(il:
 pengaturan diperlukan
 5erbebas dari
melemah • Monitor hasil l/b yang
edema, efusi,
' /supa sesuai dengan retensi airan
anaskara
n airan (+L , Hmt , osmolalitas urin
 +unyi nafas bersih,
 berlebihan )
tidak ada
' /supa • Monitor status
dyspneu:ortopneu
n natrium hemodinamik termasuk CBP, M/P,
 5erbebas dari
 berlebihan P/P, dan PCP
distensi vena
• Monitor vital sign
 &ugularis, reflek
hepato&ugular (K) • Monitor indikasi retensi :
 Memel kelebihan airan (rales,
CBP , edema, distensi vena
ihara tekanan
sentral, vena
tekanan leher,
kapiler paru, asites)
output &antung dan • 8a&i lokasi dan luas edema
vital sign dalam • Monitor masukan makanan :
 batas normal airan dan hitung intake kalori
 5erbeb harian
as dari kelelahan, • Monitor status nutrisi
keemasan atau • +erikan diuretik sesuai interuksi
kebingungan
• +atasi masukan airan pada
 Men&el
keadaan hiponatrermi dilusi
askanindikator keleb
dengan serum a 3 1% m9N:l
airan
• 8olaborasi dokter &ika tanda
airan berlebih munul
m

k
Fl"i, &!%i+!$i%
• 5entukan ri7ayat &umlah
dan tipe intake airan dan
eliminai

5entukan kemungkinan faktor resiko


dari ketidak seimbangan
airan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
 &antung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
• Monitor berat badan
• Monitor serum dan elektrolit
urine
• Monitor serum dan osmilalitas
urine
• Monitor +P, H$, dan $$ 
• Monitor tekanan darah
orthostatik dan perubahan irama
 &antung
• Monitor parameter
hemodinamik infasif 
• Catat seara akutar intake dan
output
• *Monitor adanya distensi leher,
rinhi, eodem perifer dan
 penambahan ++
• Monitor tanda dan ge&ala
dari odema
• +eri obat yang dapat
meningkatkan output urin

 Perfusi NOC : dengan -


 &aringan tidak  Cirulation  5ekanan
efektif b:d status
menurunnya  5issue Prefusion -
urah &antung, erebral
hipoksemia K$i+e$ia 'a(il :
 &aringan, a#
asidosis dan
kemungkinan mendemonstras
thrombus atau i kan status
emboli sirkulasi yang
ditandai
NIC : si
Pe$i-he$al Se% kul
(a+i!% &a%aeme it
%+
&ik
=&a%a)eme% (e%
(a(i -e$i*e$0 a
 M ada
on lsi
ito ata
u
r
las
ad
era
an
si
ya
 Gunakan sarun
da tangan untuk
er
ah
ter
te
nt
u
ya
ng
ha
ny
a
pe
ka
ter
ha
da
p
 panas:dingin:t
a&am:tumpul
 Monitor
adanya
paretese
 6n
str
uk
sik
an
ke
lu
ar
ga
un
tu
k
m
en
go
bs
er
va
systole  proteksi
dandiastole  +atasi gerakan pada kepala,
dalam leher dan punggung
rentang yang  Monitor kemampuan +/+
diharapkan 
 5idak ada 8olaborasi pemberian analgetik 
 Monitor adanya tromboplebitis
ortostatikhip
 .iskusikan menganai penyebab
ertensi
 perubahan sensasi
 5idak ada
tanda tanda
 peningkatan
tekanan
intrakranial
(tidak lebih
dari 
mmHg)
 b# mendemonstrasi

kan kemampuan
kognitif yang
ditandai dengan-
  berkomunik asi
dengan
 &elas dan
sesuai
dengan
kemampuan
 menun&ukka
n perhatian,
konsentrasi
dan orientasi
 memproses
informasi
 membuat
keputusan
dengan
 benar 
# menun&ukkan
fungsi sensori
motori ranial
yang utuh -
tingkat
kesadaran
mambaik, tidak
ada gerakan gerakan involunter 
DAFTAR PUSTAKA
/min, ulkifliF Pur7oto, ohanes# (2%%0)# Gagal apas /kut# udoyo,
/##,
etiyohadi, +#, /l7i, 6#, imandibrata, M#, etiati,  (9ds)# +uku
/&ar 6lmu Penyakit .alam# 9disi 8eempat# ilid # akarta-
.epartemen 6lmu Penyakit .alam ;8 L6#
Guyton, /rthur C#, Hall, ohn 9#, 2%%, =+uku /&ar ;isiologi 8edokteran>,
edisi !, akarta- 9GC#

Iatief, /# aid# (2%%2), Petun&uk Praktis /nestesiologi# +agian


/nestesiologi dan 5erapi 6ntesif, akarta- ;8 L6#

Prie, ylvia /#, ilson, Iorraine M#, (2%%0)# Patofisiologi 8onsep 8linis
Proses'Proses Penyakit>, volume 2, edisi 0, akarta - 9GC#
$ahard&o, ri# (2%%2)# Gagal apas# Modul /nestesi HC LGM# ogyakarta-
;akultas 8edokteran Lniversitas Gad&ah Mada

Anda mungkin juga menyukai