Keluhan Utama : Ibu mengatakan telah melahirkan anak ketiganya jam 11.20, tapi ari-ari belum lahir, perut
terasa mules.
Kesadaran : composmentis.
Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 37OC
Palpasi abdomen :
- Tinggi fundus uteri : setinggi pusat ± 24 cm, tidak ada janin kedua.
- Kontraksi uterus : Lemah ( ) Kuat (+), uterus teraba keras.
- Vesika urinaria : kandung kemih kosong.
Analisa Data
No Diagnosa Perencanaan
Paraf
. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut Setelah 1. Kaji skala 1. Mengetahui
berhubungan dilakukan nyeri tingkat nyeri
dengan trauma tindakan akibat
jaringan keperawatan kontraksi
setelah selama kala III uterus.
pelepasan pasien mampu 2. Ajarkan 2. Teknik
plasenta. beradaptasi teknik non napas dalam
dengan baik farmakologis dapat
dan nyeri untuk mengurangi
berkurang mengurangi rasa nyeri
dengan kriteria nyeri (napas dan relaksasi
hasil: dalam). abdomen.
- Mampu 3. Anjurkan 3. Dapat
mengontrol pasien membantu
nyeri. mengejan proses
- Melaporka saat pengeluaran
n nyeri kontraksi. plasenta.
berkurang
skala 3-4.
- Melaporka
n rasa
nyaman
setelah
nyeri
berkurang.
2. Resiko Setelah 1. Monitor 1. Mengetahui
defiesien dilakukan tanda vital tekanan
volume cairan tindakan ibu darah dan
berhubungan keperawatan berdasarkan nadi dalam
dengan selama kala III kehilangan keadaan
peningkatan pasien darah. normal dan
kehilangan terhindar dari mencegah
cairan tanpa kekurangan terjadinya
disadari. volume cairan syok
dengan kriteria hemoragik.
hasil: 2. Monitor 2. Mengetahui
1. Tekanan jumlah kehilangan
darah, nadi, kehilangan darah dalam
dan suhu darah. batas
dalam batas normal/tidak.
3. Kolaborasi
normal. 3. Membantu
pemberian
2. Kehilangan memenuhi
darah dalam cairan IV, kebutuhan
batas normal. jika perlu. cairan dan
3. Tidak ada elektrolit
tanda-tanda pasien.
dehidrasi.
4. Kolabolasi
4. Meningkatka
pemberian
n efek
oksitosin.
vasokontriksi
dalam uterus
untuk
mengontrol
perdarahan
setelah
pengeluaran
plasenta.
5. Berikan
5. Membantu
asupan
memenuhi
cairan oral.
cairan yang
dibutuhkan
tubuh.
Diagnosa
No. Tanggal/jam Tindakan Keperawatan Paraf
Keperawatan
1. Nyeri akut 1. Mengkaji skala nyeri.
berhubungan Hasil: skala nyeri 6.
dengan trauma 2. Mengajarkan teknik non farmakologis
jaringan setelah untuk mengurangi nyeri (napas dalam).
pelepasan plasenta. Hasil: pasien mampu melakukan secara
mandiri, dan mengatakan nyeri dapat
dikontrol.
3. Menganjurkan pasien mengejan saat
kontraksi.
Hasil: pasien mengejan dengan baik saat
kontraksi sampai plasenta berhasil
keluar.
2. Resiko defisien 1. Memonitor tanda vital ibu berdasarkan
volume cairan kehilangan darah.
berhubungan Hasil: TD : 110/70 MmHg, Nadi : 83
dengan peningkatan x/menit, RR : 24 x/menit, Suhu 37OC.
kehilangan cairan 2. Memonitor jumlah kehilangan darah.
tanpa disadari. Hasil: perdarahan pervaginam ± 150 cc.
3. Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika
perlu.
Hasil: cairan IV diberikan sesuai intruksi
RL 20 tpm.
4. Berkolabolasi pemberian oksitosin.
Hasil: oksitosin dapat diberikan.
5. Memberikan asupan cairan oral.
Hasil: pasien setuju untuk asupan cairan
oral dan kebutuhan cairan pasien cukup
terpenuhi.
Diagnosa
Tanggal/jam Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri nya berkurang. Annisa
berhubungan dengan O: pasien tidak tampak menahan sakit, skala nurwahyuni
trauma jaringan nyeri 4, pasien tampak mengejan dengan baik
setelah pelepasan saat kontraksi pengeluaran plasenta.
plasenta. A: Nyeri akut teratasi.
P: Intervensi dihentikan.
melahirkan anak
Perdarahan
ketiganya dan ari-ari
telah lahir.
DO : Resiko kekurangan volume cairan
Keadaan umum baik,
TD 110/60 mmHg,
nadi 76x/mnt,
suhu 37°C
Tinggi Fundus
Uteri : sepusat
Kontraksi Uterus :
Lemah ( ) Kuat (+)
Vesica Urinaria :
Kosong (+) Penuh
()
Pengeluaran darah :
± 50 cc
Tidak ada laserasi
jalan lahir
2. DO : Kontraksi Uterus Ketidaknyamanan pasca
- Kontraksi Uterus kuat partum
6. Pindahkan ibu ke
ruang nifas
2. Ketidaknyamanan Pasca Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan 1. Mengetahui
Partum berhubungan keperawatan selama 20 menit pemeriksaan uterus perubahan
dengan kontraksi uterus ketidaknyamanan pasca partum kontraksi pada
dapat berkurang atau hilang uterus
dengan kriteria hasil : 2. Memberikan
2. Ajarkan pada ibu
- Kontraksi uterus cara masase uterus kenyamanan dan
menurun memandirikan
Pasien dapat mengontrol rasa tidak pasien
nyamannya 3. Jelaskan bahwa 3. Kurangnya
ketidaknyamanan yang pengetahuan yang
dialami merupakan hal menyebabkan
yang normal ketidaknyamanan
4. Berikan support
4. Agar lebih
semangat untuk
pulih
IV. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN & EVALUASI FORMATIF