Definisi : ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh.
Data Subjektif Data Objektif
Pasien mengatakan jantungnya sering Pasien terlihat gelisah, pasien tampak berdebar – debar, cepat lelah saat melakukan memegangi dadanya, terdengar suara jantung aktivitas, nyeri pada dada sebelah kiri. S3, suhu : 36°C, TD : 130/70 mmHg, nadi : 70 x/mnt, RR : 20 x/mnt.
Table Perencanaan Keperawatan Pasien
Dx Kriteria hasil Intervensi Rasional Keperawatan Penurunan Setelah melakukan Perawatan jantung 1. Mengetahui curah jantung asuhan keperawatan 1. Identifikasi tanda/gejala berhubungan selama 3x24 jam tanda/gejala primer penurunan dengan diharapkan suara primer curah jantung perubahan jantung S3menurun penurunan (meliputi dispnea, afterload dengan KH : curah jantung kelelahan, edema, ditandai 1. Bunyi nafas (meliputi ortopnea, dengan pasien tambahan dispnea, paroxysmal tampak menurun. kelelahan, nocturnal dyspnea, gelisah dan 2. Kekeuatan nadi edema,ortopnea, peningkatan cvp). memegangi meningkat. paroxysmal 2. Memberikan diet dadanya.dan nocturnal jantung yang terdengar dyspnea, sesuai (mis. Batasi suara jantung peningkatan asuhan kafein, S3, suhu : cvp). natrium, 36°C, TD : 2. Berikan diet kolesterol, dan 130/70 jantung yang makanan tinggi mmHg, nadi : sesuai (mis. lemak). 70 x/mnt, RR Batasi asuhan 3. Memonitoring : 20 x/mnt. kafein, natrium, keluhan nyeri kolesterol, dan dada. makanan tinggi 4. Memfasilitasi lemak). pasien dan 3. Monitor keluarga pasien keluhan nyeri untuk modifikasi dada (mis, gaya hidup sehat. intensitas, lokasi, radiasi, durasi, resivitasi yang mengurangi nyeri) 4. Fasilitasi pasien dan keluarga pasien untuk modifikasi gaya hidup sehat. Diangnosis Keperawatan : Perfusi Perifer Tidak Efektif Definisi : Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolism tubuh. DS : Pasien mengatakan badannya terasa lemas dan cepat lelah, pasien mengatakan kepalanya terasa pusing dan berkunang-kunang serta pasien mengatakan sulit berkonsentrasi. DO : Pasien tampak lemas serta kulit pasien tampak pucat, pengisian kapiler > 3 detik, akral teraba dingin. TD : 100/70 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,5° C, RR : 16 x/ menit
Tabel Perencanaan keperawatan pasien 1
Dx Kriteria hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Pefusi perifer Setelah dilakukan 1.Perawatan sirkulasi
tidak efektif asuhan 1. Periksa sirkulasi 1. Menegtahui adanya nadi berhubungan keperawatan perifer perifer atau edema dengan selama 2x24 jam 2. Anjurkan pasien 2. Melatih pasien untuk penurunan diharapkan perfusi melakukan merawat kulit agar tidak konsetrasi perifer pasien perawatan kulit mengalami kerusakan. hemoglobin meningkat dengan yang tepat. ditandai dengan kriteria hasil: 2.Manajemen sensasi pasien tampak 1) Warna perifer lemas,kulit kulit pucat 3. Identifikasi pasien tampak pasien penyebab 3. Mengetahui adanya pucat dan akral menurun, perubahan penyebab perubahan teraba dingin. TD 2) Turgor sensasi sensasi. : 100/70 mmHg kulit 4. Monitor 4. Menjelaskan adanya N : 80 x/menit pasien perubahan kulit. perubahan kulit. S : 36, ° 𝐶 membaik. RR : 16 x/ menit Diangnosis Keperawatan : Risiko Perdarahan Definisi : Berisiko mengalami kehingan darah baik internal (terjadi di dalam tubuh) maupun ekternal (terjadi hingga keluar tubuh) DS: Pasien mengatakan tidak nyaman pada bagian bekas luka operasi, pasien mengatakan pusing, dan pasien mengatakan kelembapan kulit menurun. DO : Pasien tampak tidak nyaman, pasien tampak menjalani pembedahan pada inguinalis lateralis, kulit pasien tampak kering. TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,7 oC, RR : 20 x/menit
Table Perencanaan Keperawatan
Dx Keperawatan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 2 3 4 Risiko pendarahan Setelah dilakukan asuhan Pencegahan Perdarahan 1. Menjelaskan tanda berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 1. Monitor tanda dan dan gejala tindakan pembedahan 24 jam diharapkan risiko gejala pendarahan. pendarahan. ditandai dengan pasien pendarahan pasien 2. Monitor nilai 2. Mengetahui nilai mengalami trauma. menurun dengan kriteria hematorik/hemogl hemoglobin TD : 110/70 mmHg hasil : obin sebelum dan sebelum dan N : 80 x/menit 1. Kemampuan seteah kehilangan setelah kehilangan S : 36,7 oC pasien darah. darah. RR : 20 x/menit menghindari 3. Monitor tanda- faktor risiko tanda vital 3. Mengetahui tanda- meningkat. ortostatik. tanda vital 2. Kemampuan 4. Anjurkan ortostatik. paien mengenali meningkatkan 4. Peningkatan perubahan status asupan cairan asupan cairan kesehatan untuk menghindari untuk menghindari meningkat konstipasi. konstipasi. 5. Anjurkan 5. Meningkatkan meningkatkan asupan makanan asupan makanan dan vitamin K. dan vitamin K. Diagnosis Keperawatan : Gangguan Sirkulasi Spontan Definisi : ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk menunjang kehidupan. Data subjektif Data objektif Pasien mengatakan susah bernafas, pasien Pasien terlihat kesulitan dalam bernafas, mengatakan badannya terasa lemas. pasien tampak memegangi dadanya, pasien tampak pucat. TD :160/80 mmHg, N: 90 x/menit, RR : 30 x/menit, S : 36o C.
Tabel Perencanaan Keperawatan
Dx keperawatan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 2 3 4 Gangguan sirkulasi spontan Setelah dilakukan 1) Resusitasi 1. Memonitor berhubungan dengan asuhan keperawatan cairan status oksigen abnormalitas kelistrikan jantung selama 3x24 jam 1. Monitor status 2. Memonitor ditandai dengan diharapkan gangguan oksigen tanda dan Pasien tampak kesulitan dalam sirkulasi spontan pasien 2. Monitor tanda dan gejala edema bernafas, pasien tampak pucat, meningkat dengan gejala edema paru. paru kesadaran pasien menurun kreteria hasil : 2) Pemantauan 3. Memonitor 1. Frekuensi nadi tanda vital tekanan darah pasien menurun 1. Monitor tekanan 4. Memonitor 2. Tekanan darah darah nadi (frekuensi pasien menurun 2. Monitor nadi( kekuatan 3. Frekuensi Frekuensi kekuatan irama) respirasi pasien irama) 5. Memonitor menurun. 3. Monitor pernafasan( pernafasan 4. Tingkat Frekuensi, (frekuensi, kesadaran pasien kedalaman) kedalaman) meningkat Diagnosa Keperawatan : Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif. Definisi : Berisiko mengalami penurrunan sirkulasi darah ke otak. DS : keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kecelakaan lalu lintas kepala pasien terbentur ke aspal pasien tidak sadarkan diri dan keluar darah pada bagian hidung pasien. DO : Pasien tampak kehilangan kesadaran, keluar darah pada bagian hidung. GCS : 7 (E1 M4 V2 ) TD : 110/80 mmHg N : 70X/menit R : 20X/menit S : 37,8 °C
Tabel Perencanaan Keperawatan
Dx Keperawatan Kreteria Hasil Intervensi Rasional
1 2 3 4 Perfusi serebral tidak setelah dilakukan asuhan Pemantauan 1) Menjelaskan Efektif berhubungan keperawatan selama 2x24 tekanan intracranial adanya penurunan dengan Cedera kepala jam diharapkan aliran 1) Monitor tingkat kesadaran. ditandai dengan pasien darah serebral untuk penurunan 2) Menjelaskan kehilangan kesadaran menunjang fungsi otak kesadaran. adanya dan keluar darah pada meningkat dengan kriteria 2) Monitor peningkatan hidung. hasil : peningkatan tenkanan darah. GCS : 7 (E1 M4 V2 ) 1. Tingkat kesadaran tekanan darah. 3) Mengurangi risiko TD : 100/80 mmHg pasien meningkat. 3) Pertahankan cedera. N : 70X/menit 2. Nilai rata-rata posisi kepala dan 4) Memahami tujuan R : 20X/menit tekanan darah leher netral. dan prosedur S : 37,8 °C membaik. 4) Jelaskan tujuan pemantauan. dan prosedur pemantuan