Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TERAPI EMOTIONAL FREEDOM

TECHNIQUE (EFT) TERHADAP TINGKAT


KECEMASAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI
DI DESA BLIMBING

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk memenuhi persyaratan mencapai sarjana keperawatan

Oleh :
Intan Wahyu
Dhamayanti Nim :
S17182

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses penuaan merupakan sebuah proses mutlak yang terjadi pada


lansia. proses ini ditandai dengan menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya, sehingga cenderung ada resiko atau
tidak mampu untuk memperbaiki kerusakan yang diderita (Maryam 2018).
Proses penuaan yang terjadi pada lansia secara perlahan mengakibatkan
kemunduran struktur dan kondisi fisiologis maupun psikologis. perubahan
fisiologis terlihat dari perubahan dari tingkat sel dan organ tubuh,
,diantaranya sistem pernafasan, pendengaran dan penglihatan, sistem
kardiovaskuler.

Perubahan sistem kardiovaskuler menyebabkan terjadinya pennyakit


jantung. Penyakit jantung adalah penyakit yang melibatkan pembuluh
jantung atau darah (arteri dan vena) dengan faktor resiko yaitu usia, jenis
kelamin, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, merokok tembakau,
konsumsi alkohol yang berlebihan, riwayat keluarga, obesitas, kurangnya
aktivitas fisik, faktor psikososial, diabetes melitus, polusi udara dan
penyakit degenerative yang sering dijumpai oleh lansia dengan hipertensi
(Suiraoka, 2012). Pada hipertensi yang terus-menerus tanpa terjadi
penurunan, yang ditandai dengan tekanan darah sistolik diatas 160 mmHg
dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg , pola asupan garam yang tidak
seimbang, jika tidak ditangani dengan baik maka akan menurunkan
kualitas hidup lansia .
World Health Organization(WHO) menyatakan,17 juta orang
meninggal setiap tahun diakibatkan oleh hipertensi. prevalensi hipertensi
tertinggi adalah di wilayah Afrika, yaitu 46% sedangkan prevalensi
terendah, di Amerika yaitu 35%.Hipertensi juga banyak ditemukan di
negara- negara berkembang termasuk Indonesia menempati peringkat ke-1
dari 10 negara dengan prevelensi (46,16%) di Asia tenggara (DEPKES,
2016). Prevelensi kejadian hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 sebesar
658.201 orang, sedangkan berdasarkan gejala yang diagnosis oleh dokter
yaitu sebesar 8,26 juta - 8,47 juta orang . Jawa Tengah mengalami kejadian
hipertensi sebanyak 89.648 orang dari 34 provinsi yang ada di Indonesia
(Riskesdas 2018). Berdasarkan data Dinas Kabupaten Sragen Menurut data
tahun 2016 yang menderita hipertensi sebanyak 5.950 kasus, 2.821 pada
kasus laki-laki dan 3.129 pada kasus perempuan. Hipertensi tidak hanya
menyebabkan perubahan fisiologis tetapi psikologis.

Lansia yang menderita hipertensi akan mengalami perubahan


psikologis seperti : gejala kecemasan. Kecemasan pada lansia hipertensi
dialami oleh lansia yang cenderung memerlukan pengobatan relatif lama,
terdapat risiko komplikasi dan dapat memperpendek usia dengan kualitas
hidup yang buruk adalah karena berkurangnya kepercayaan diri,
berkurangnya aktivitas dengan kehilanganya penghasilan, kedudukan,
jabatan, peran, dan harga diri.(pour 2018) Masing-masing sikap tersebut
sebenarnya mempunyai dampak kecemasan yang dialami oleh lansia . hal
tersebut membutuhkan upaya untuk mengatasi kecemasan agar tidak
terjadi masalah demgan hipertensi.

Upaya untuk mengatasi masalah kecemasan dapat dilakukan dengan


terapi farmakologi dengan resep dokter Benzodiazepin, contohnya
diazepam 2 mg, tiga kali sehari. Dosis maksimal adalah 30 mg per hari.
akan tetapi pemakaian obat dapat menjadi faktor kontribusi utama untuk
terjadinya Kadar obat yang terlalu tinggi dalam plasma dapat
mengakibatkan efek
samping yang merugikan (Sonu2015).Penggunaan obat antihipertensi
Alprazolam, lorazepam, diazepam, dan estazolam merupakan golongan
obat benzodiazepine yang penggunaannya tidak sesuai digunakan pada
pasien usia lanjut, karena pada usia lanjut khususnya yang sensitif dengan
obat ini dapat meningkatkan risiko kemunduran mental, apabila
penggunaan obat dihentikan dengan jangka panjang, dapat menyebabkan
efek samping obat yaitu pusing, lemah, mengantuk yang dapat mengurangi
konsentrasi, dan kepadatan tulang dan seharusnya dipertimbangkan dengan
baik, karena umur pasien yang sudah tua.(Edward 2018)Selain itu ada obat
terapi farmakologi untuk menurunkan kecemasan lansia seperti relaksasi
nafas dalam , Aromatherapi, dan Terapi EFT.

Terapi EFT memiliki ketukan yang dilakukan pada titik tubuh dapat
menimbulkan respon melalui jaringan sensorik sampai melibatkan saraf
sentral, Proses ketukan dapat memberikan respon relaksasi karena ketukan
titik meridian tubuh pada EFT dapat merangsang hormon endorphin untuk
memproduksi hormon serotonin dan dopamine sehingga membuat respon
relaksasi dan kenyamanan. Peranan hormon endorfin pada sinaps sel-sel
saraf dapat mengakibatkan penurunan gejala psikologis terutama
kecemasan (Sahilia 2018) gerakan pengetukan dengan tangan pada area
titik tertentu diantaranya ada 9 yaitu titik atas kepala, titik permulaan alis
mata, di atas tulang di samping mata, di bawah kelopak mata, di bawah
hidung, di antara dagu dan bagian bawah bibir, di ujung tempat
bertemunya tulang dada , di bawah ketiak, dan di bawah puting susu
selama sekitar 10 menit. (Thahir 2014).
Hasil pengukuran kecemasan (Ridho2019) sebelum tindakan
Emotional Freedom Technique (EFT) pada kelompok intervensi sebesar
86,20 sedangkan setelah tindakan EFT menjadi 79,66. Pada kelompok
kontrol sebelum dilakukan EFT sebesar 86,43 dan setelah EFT menjadi
87,63. Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa terapi Emotional
Freedom Technique (EFT) secara signifikan dapat menurunkan kecemasan
pada pasien pre operasi bedah jantung. Hal ini ditunjukkan dengan
sebagian
besar pasien setelah mendapatkan intervensi mengalami penurunan skor
kecemasan dengan rata-rata penurunan nilai sebesar 6,53

Hasil Studi Pendahuluan dengan didampingi oleh kader desa


blimbing didapatkan bahwa hasil wawancara 10 orang lanjut usia, dengan
usia 60-80 tahun dengan Hipertensi ≥ 150/90 dengan 10 lansia tersebut
mengalami kecemasan. Lansia mengungkapkan bahwa penyakit hipertensi
yang di deritanya membuat mereka mengalami kecemasan dengan tanda
dan gejala sepeti , gelisah ,merasa sesuatu yang akan terjadi pada lansia
yaitu kematian
, sulit tidur , kram otot dan punggung. ketika cemas lansia tertarik
melakukan aktifitas fisik dan memperbanyak hobi, dan meminum obat
Maka penelitian ini penting dilakukan karena mengingat lansia merupakan
tahap akhir dari suatu kehidupan manusia. Sehingga perlu di kaji lebih
dalam mengenai pengaruh terapi emotional freedom technique (EFT)
terhadap tingkat kecemasan lansia dengan hipertensi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dilihat bahwa


Hipertensi menimbulkan dampak fisik maupun psikologis pada lansia.
dampak psikis salah satunya kecemasan . ,maka peneliti dapat
merumuskan masalah yaitu “Apakah ada pengaruh terapi Emotional
Freedom Technique (EFT) terhadap tingkat kecemasan lansia dengan
hipertensi ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Terapi EFT terhadap tingkat kecemasan lansia dengan hipertensi

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
usia lansia
2. Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan lansia
3. Untuk menganalisis pengaruh terapi EFT terhadap tingkat
kecemasan lansia dengan hipertensi

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi perawat dirumah sakit

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam

praktik keperawatan atau intervensi keperawatan pada tingkat

kecemasan lansia dengan hipertensi

1.4.2 Bagi Institusi pendidikan

Hasil penelitian terkait EFT dapat dijadikan sebagai sumber

pembelajaran dalam ilmu keperawatan dan memperluas ilmu

keperawatan khususnya intervensi keperawatan yang merupakan

terapi komplementer

1.4.3 Bagi Responden

Hasil penelitian ini apabila berhasil diharapkan agar dapat

digunakan responden sebagai terapi non farmokologi untuk

menurunkan tingkat kecemasan lansia dengan Hipertensi

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan informasi dan

menambah Wawasan mengenai intervensi keperawatan yang

berkaitan dengan pengaruh EFT untuk mengetahui tingkat

kecemasan lansia dengan hipertensi


1.4.5 Bagi peneliti

Sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman dengan melakukan

pengaruh EFT terhadap tingkat kecemasan lansia dengan Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai