Suatu hari di Jln. Adam pedolot terjadi kecelakaan, seorang remaja laki - laki yang
mengendarai sepeda motor menabrak tiang pembatas jalan. Remaja itu mengalami luka pada
daerah tangan dan kaki nya dan ia langsung di larikan ke Rumah Sakit dotoe’ binang kang
sambil meraung-raungkesakitan.
Setelah lukman, selesai diobati ia dipindah kan keruangan perawatan. Setelah tiga hari kemudian
perawat datang keruangan lukman dirawat untuk mengganti balutan lukanya.
Perawat : Selamat siang de’, saya perawat jefiska akan mengganti balutan
lukanya. Oh ya de’gimana rasanya setelah beberapa hari
dirawatdisini?
lukman : Rasanya nyaman kok... udah agak mendingan rasa sakitnya, tapi
saya pingin cepet pulang soalnya udah kangen rumah.
komang : Iya nih brur... kapan adik saya bisa pulang? Soalnya biaya nya tidak
perawat : Kalau soal itu tergantung dari kesembuhan adik nya mbak......
baik lah mbak saya akan mulai mengganti balutan luka nya mbak.
komang : kok pakai diganti segala balutan nya? Biarin aja brur kan nggak
Perawat : de’ balutan luka de’akan dibuka terus dibersih kan setelah itu
Diberi betadine dan ditutup kembali dengan has kemudian
diplester.
Perawat : Baiklah mas dan mbak perawatan luka nya telah selesai. Jadi
De’bisa istirahat agar lekas sembuh.
Setelah perawatan selesai, perawat meninggal kan ruangan itu dan drama kami
pun berakhir.Terima kasih atas perhatian nya.
1. Fase Perkenalan
1. 3. FASE KERJA
Tidak lama kemudian perawat datang membawa alat untuk phelebotomy.
P :”Assalamualaikum”
K :”Waalaikumsalam sus”
P :”Bu saya kembali lagi, sekarang saya akan mengambil sampel darah ibu apakah ibu
bersedia?”
K :”Iya silahkan sus”
(Perawat pun mengambil darah pasien)
P :”Sudah selesai bu, sampel darah ini akan saya bawa ke laboratorium, mungkin hasilnya akan
keluar siang nanti. Nanti pukul 12.00 siang saya akan kembali untuk memberikan obat kepada ibu ”
K :”Iya sus”
P :”Baiklah saya tinggal dulu ya bu”
K :”Iya sus, terimakasih”
4.A TERMINASI SEMENTARA
Pada pukul 12.00 perawat kembali keruangan Mawar untuk memberikan obat sesuai janji
pertemuan sebelumnya, dan perawat juga membawa hasil lab
P :”Assalamualaikum bu”
K :”Waalaikumsalam”
P :” ibu masih ingat dengan saya?”
K :”Masih sus, perawat Mery kan”
P :”Ibu sesuai janji saya tadi pagi , sekarang saya datang kesini untuk memberikan obat kepada
ibu. Ini nama obatnya Ultraproct untuk mengurangi rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di daerah
anus dan ini satu lagi obat Psyllium untuk menghentikan pendarahan di dinding pembuluh darah ,
obat ini dalam bentuk injeksi atau disuntikan, saya berikan lewat Intra Vena atau ke pembuluh
darah, namun karena ibu menggunakan infuse jadi akan saya suntikan melalui selang infuse ibu.
Apakah ibu bersedia?”
P :”Iya silahkan sus”
(perawat pun memberikan obat melalui selang infuse)
K :”Kenapa harus lewat injeksi tidak berbentuk tablet dan diminum?”
P :”Karena agar efeknya cepat dan langsung masuk ke pembuluh darah”
K :”Oh gitu ya sus”
P :”Ibu saya datang kesini juga membawa hasil lab tadi pagi”
K :”Wah bagaimana hasilnya sus?”
P :”Hasilnya ibu sudah siap untuk dilakukan operasi”
K :”Lalu kapan saya akan dioperasinya sus?”
P :”Sekitar pukul 20.00 nanti, jadi mulai sekarang pukul 12.00 ibu harus berpuasa selama 8 jam
ya bu”
K :”Kenapa saya harus puasa sus?”
P :” supaya saat operasi nanti tidak terjadi kerja usus yang berlebihan dan operasinya berjalan
dengan lancar” (INFORMING)
K :”Oh begitu yah sus, baiklah saya akan berpuasa. Tapi tiba tiba saja saya merasa gugup dan
takut”
P :”Agar ibu tidak merasa gugup, coba ibu lakukan relaksasi yaitu menarik nafas dari hidung lalu
keluarkan melalui mulut, seperti ini bu (perawat mencontohkannya)”
(Pasien pun mengikuti apa yang perawat sarankan)
P :”Bagaimana bu perasaannya setelah melakukan relaksasi?” (SHARING PERSEPTION)
K :”Lumayan Agak mendingan sus”
4. b FASE TERMINASI AKHIR
P :”Ibu apakah ibu masih ingat dengan apa yang kita bicara tentang penyakit
ibu”(MENYIMPULKAN / SUMMERIZING)
K :”Ingat, jadi saya tidak boleh makan makanan yang pedas lagi, harus banyak minum, dan jangan
sering menahan BAB, supaya nanti penyakit saya tidak kambuh lagi”
P :”Baiklah ibu bagaimana perasaan ibu setelah saya rawat?” (SHARING PERSEPTION)
K :”Saya merasa senang dirawat oleh suster mery yang baik”
P :”Ah ibu bisa aja”
P :”Baiklah ibu, jadwal dinas saya hanya sampai pukul 14.00, jadi nanti malam ibu akan ditemani
oleh perawat lain .Nanti akan ada teman saya yang menggantikan dinas saya sekarang ibu istirahat
yang cukup jangan banyak fikiran dan saya akan mengurus surat persetujuan operasi dengan
keluarga ibu. Baiklah ibu saya tinggal dulu ya bu. Assalamualaikum”
K :”Terimakasih sus. Waalaikumsalam”
(Perawat pun meninggalkan ruangan, dan pasien merasa senang dirawat oleh perawat Mery
walaupun hanya beberapa kali pertemuan)
2. FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Suster : Selamat pagi bapak Rusdi, masih ingat dengan saya? saya suster Galih yang akan merawat bapak
hari ini, dari jam 8 sampai jam 2 siang nanti (sambil tersenyum dan berjabat tangan)
Pasien : iya sus, suster yang kemarin kan?
Suster : iya pak
Evaluasi/validasi:
Suster : Bagaimana perasaan bapak rusdi pagi ini?
Pasien : Lebih enakan dari yang kemarin
Suster : Apa semalam, tidurnya pulas?
Pasien : Iya sus
Suster : Tadi bapak sudah minum obat ?
Pasien : Sudah sus
Suster : Bapak masih demam?
Pasien : Iya sus
b. Kontrak (Topik, Waktu, Tempat)
Suster : Karena masih demam, bagaimana kalau sekarang ditempat tidur bapak saya ajarkan dan lakukan
kompres hangat, mungkin keluarga yang menunggu dapat belajar juga, sebentar saya sedikit
jelaskan baru saya lakukan kompres hangat, apa bapak bersedia jika saya jelaskan? (sambil
tersenyum)
Pasien : Iya sus
3. FASE KERJA
Suster : Sebelum saya ajarkan dan lakukan kompres demam saya akan jelaskan tujuan dan manfaat
tindakan ini, tujuan kompres hangat adalah membantu tubuh beradaptasi dengan suhu tubuh
yang meningkat agar tidak lebih meningkat lagi, dan memberikan rasa nyaman. alat-alat yang
digunakan adalah baskom air hangat , 2 handuk sedang, 1 handuk kecil.
Caranya bapak akan kita posisikan nyaman terlebih dahulu, lalu suhu ruangan akan kita buat
sejuk agar nyaman, bapak kita anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat, setelah
itu kita alaskan handuk dibawah kepala baru kita kompres hangat dari air hangat yang sudah
disiapkan ya.
Suster : Bagaimana bapak, sudah siap?
Pasien : Iya sus, sudah siap.
Suster : mari kita posisikan yang nyaman. iya bagus pak, kebetulan sudah mamakai kaus yang menyerap
keringat dan nyaman, kamar kita buat suhu 22˚C yaa. Handuk sedangnya kita pasang di bawah
kepala yaa, handuk kecil ini yang sudah dibilas air hangat saya letakkan didahi ya pak?
Pasien : Iya sus
Suster : Kompres hangat bisa bapak ulang bila handuk yang dikompres sudah dingin atau bila sudah
lebih baik atau demamnya sudah turun kompres bisa dihentikan, apa bapak mengerti yang saya
jelaskan?
Pasien : Iya ngerti sus
Suster : Sejauh ini, apa yang bapak rasakan? Apakah lebih nyaman?
Pasien : Iya sus
Suster : Ada pertannyaan pak?
Pasien : tidak ada sus, saya rasa sudah cukup
4. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif:
Suster : Bagaimana perasaan bapak setelah dikompres air hangat?
Pasien : Agak lebih baik sus
Evaluasi Objektif:
Pasien Menunjukkan perasaan lebih nyaman, dan lebih rileks
Suster : Oh iya pak, bapak saya sarankan minum lebih banyak air putih lebih dari 2lt per hari menbantu
menstabilkan kehilangan cairan, karena suhu tubuh yang meningkat. bila ada perubahan dapat
kita lihat 1-2 jam setelah ini saya akan observasi datang kembali.
Pasien : iya sus
b. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat):
Suster : karena saya rasa bapak sudah lebih baik saya sudahi dulu, nanti saya akan mengecek kembali
suhu bapak pada jam 10 siang disini, untuk mengobservasi kembali apakah suhu tubuh bapak,
sudah tidak demam
Suster : Terima kasih atas kerja samanya pak, saya suster Galih, ingin pamit ke ruangan perawat, jika
bapak perlu sesuatu, bapak bisa memanggil atau menyuruh keluarga bapak memanggil saya di
ruangan perawat.
Pasien : Iya sus, sama sama
2. ORIENTASI
Perawat 1 : Selamat sore pak, perkenalkan saya perawat Arif. saya adalah perawat
yang jaga sore ini dari jam 3 sampai jam 8 malam, apakah bapak
suami dari ibu yang di rawat ini ?
Keluarga klien : Benar, saya suaminya mas.
Perawat 1 : Nama bapak siapa ?
Keluarga Klien : Bapak Khoirul Anam
Perawat 1 : Bapak suka di panggil, dengan panggilan apa ?
Keluarga Klien : Panggil saja saya pak Anam
Perawat 1 : Baik pak, oh ya sudah berapa kali istri bapak masuk RS dengan
penyakit seperti ini ?
Keluarga klien : Istri saya ini masuk RS dengan kasus penyakit maag adalah yang ke-2
kalinya mas.
Perawat 1 : Begini saya ingin mengajak bapak untuk berdiskusi tentang cara
pertolongan pada orang menderita maag. Lama waktunya kurang lebih
20 menit. Apakah bapak bersedia ?
Keluarga klien : Ya, saya bersedia mas
Perawat 1 : Apakah bisa kita mulai sekarang ?
Keluarga klien : Ya, silahkan.
Perawat 1 : Bapak tahukah penyakit maag, kalau tahu apakah bapak bisa jelaskan
penyakit maag itu apa ?
Keluarga klien : Setahu saya penyakit maag adalah penyakit pada lambung yang
disebabkan karena telat makan.
Perawat 1 : Bapak benar, tapi ada yang perlu saya tambahkan bahwa penyakit
maag adalah rusaknya lapisan dinding lambung yang disebabkan oleh
sekresi asam lambung yang berlebihan oleh sesuatu hal dengan gejala
yang dapat sembuh sendiri.
Keluarga klien : Oh begitu.
Perawat 1 : Apakah bapak tahu penyebab dari maag.
Keluarga klien : Setahu saya penyebab maag karena telat makan bukan begitu mas !
Perawat 1 : Ya, pak !
Penyebab maag adalah :
o Waktu makan yang tidak teratur
o Kalau makan tidak dikunyah dengan lembut
o Bekerja terlalu keras dan kurang istirahat
o Pikiran yang terlalu tegang atau stres psikologis
Keluarga klien : Oh, begitu. Lalu bagaimana cara menghindari penyakit maag itu. ?
Perawat 1 o: Biasakan untuk makan secara teratur
o Jangan terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas
dan asam. Hindari segala faktor yang dapat mengakibatkan stres dan
tekanan batin
Keluarga klien : Baru saya mengerti sekarang
Perawat 1 : Pada waktu istri bapak menderita maag apa yang bapak lakukan ?
Keluarga klien : Memberi obat maag mas.
Perawat 1 : Sebenarnya tindakan bapak itu benar, tetapi bukan itu saja dan perlu
diperhatikan karena dalam memberi obat maag bila kurang tepat dosis
obat ataupun jenis obat yang sesuai dengan penyebab maag bukannya
akan menghentikan atau mengobati maag tetapi bisa menyebabkan
penyakitnya bertambah parah, sehingga jika belum mengerti betul
jangan coba-coba mengobati sendiri sebaiknya dibawa berobat ke
puskesmas, RS, atau dokter praktek. Untuk tahap pertolongan pertama
yang bisa ibu lakukan selain memberikan obat anti maag agar
penyakitnya tidak semakin parah sambil menunggu di bawa ke
puskesmas atau rumah sakit berikan obat terlebih dahulu. Apakah
bapak tahu apa obat yang perlu diberikan pada penderita maag ?
Keluarga klien : Setahu saya obat anti maag mas.
Perawat 1 : Bapak memang benar tetapi ada resep yang lebih bisa mengobati
penyakit maag agar rasa nyerinya berkurang.
Perawat 1 : Kalau begitu tolong bapak jelaskan kembali pengertian dari penyakit
maag ?
Keluarga klien : Penyakit maag adalah rusaknya lapisan dinding lambung yang
disebabkan oleh sekresi asam lambung yang berlebihan oleh sesuatu
hal dengan gejala yang dapat sembuh sendiri.
Perawat 1 : Tolong bapak ulang 4 penyebab maag yang seperti saya sampaikan
Keluarga klien : Penyebab maag adalah :
o Waktu makan yang tidak teratur
o Kalau makan tidak dikunyah dengan lembut
o Bekerja terlalu keras dan kurang istirahat
o Pikiran yang terlalu tegang atau stres psikologis
Perawat 1 : Bapak masih ingat cara membuat resep obat maag ?
Keluarga klien : Masih ingat mas.
Caranya adalah, siapkan bahan :
Beberapa buah bengkuang
Seujung sendok teh garam
Proses pembuatannya
Buah bengkuang dikupas terlebih dahulu kemudian diparut dan dii
peras usahakan sampai menghasilkan satu gelas ukuran 240-250 cc,
selanjutnya tambahkan garam kemudian aduk sampai rata
Perawat 1 : Karena bapak sudah mengerti cara pertolongan pada penderita maag
dan tidak ada lagi yang ditanyakan serta saya harus mengerjakan tugas
yang lain, maka diskusi kita akhiri sampai disini.
Keluarga klien : Terima kasih mas, jika lain waktu saya ada masalah yang belum
dimengerti tentang perawatan suami saya apakah boleh kita berdiskusi
lagi ?
Perawat 1 : Oh tentu, saya dengan senang hati akan membantu bapak, selamat sore
pak !. (tersenyum). Baik pak nanti kalau perlu bantuan bisa cari atau
hubungi saya atau perawat lain di ruang perawat. Ya sudah pak trima
kasih saya doakan supayaa cepat sembuh istrinya pak.