Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN AUTONOMY

(OTONOM)

OLEH:

KELOMPOK 1

1. FLORIANA NGINAL 2119038


2. MOH. TAUFIQ MANTO 2119004
3. ABDUL KHALID SAIUN 2119026
4. EMILIA MIRAWATI 2119016
5. WIHELMINA WILANTI 2119019
6. ALOYSIUS NONG JIMY 2119040

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2019
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang kami hormati Ners Weny selaku pengampu mata kuliah KDK 1, yang
kami banggakan teman-teman sekalian. Selamat pagi untuk kita semua. Kami dari
kelompok 1 akan memberikan sebuah adegan sebagai contoh dari prinsip etika
keperawatan otonomi (autonomy). Otonomi adalah hak dan kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut pembedaan diri dan dalam praktek keperawatan profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak pasien. Prinsip ini dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.

Untuk lebih jelasnya mari kita saksikan bersama adegan berikut ini.

Pada siang hari, tepatnya hari rabu disebuah rumah sakit, seorang perawat
masuk ke ruangan 07, tepatnya di ruangan pasien yang bernama Mirawati Sudirman
(Mira) usia 19 tahun dan pasien ini korban tabrak lari.

Perawat : Assalamualaikum......... selamat siang ibu bapak. Perkenalkan saya perawat


Fona disini saya ditugaskan untuk melakukan pembersihan luka anak Ibu.

Bapak/Ibu : (Dengan memohon) tolong selamatkan anak saya Sus

Perawat : Iya Bu, kami akan berusaha melakukan yang terbaik

Narator : Setelah perawat selesai membersihkan luka pasien, seorang dokter datang
melihat kondisi pasien.

Dokter : Dek......... , apakah kamu bisa mendengarkan saya?

Anak :Bisa dokter

Dokter : di bagian mana kamu merasa sakit?

Anak : di bagian paha di sebleah kiri dokter.

Narator : Dokter pun mulai mengobservasi sakit yang dirasakan Anak tersebut, Lalu
dokter menyampaikan kepada Perawat.
Dokter : Sus, tolong beritahukan kepada orang tua pasien apakah anaknya mau di foto
kakinya atau di Instalasi Radiologi untuk melihat seberapa besar patah tulang yang
dialami anak ini.

Perawat : Ohhh, baik Dok

Narator : Perawat memasuki ruangan pasien

Perawat : Bapak .ibu , apakah anaknya mau untuk dilakukan foto di bagian
kakinya? Dikarenakan anak ibu mengeluh di bagian paha sebelah kiri , mungkin dia
mengalami fraktur atau patah tulang di bagian dalam, apakah ibu dan bapak bersedia?

Ibu : Bersedia Sus, tolong lakukan yang terbaik untuk anak saya

Narator : Tidak lama Kemudian Anak tersebut di bawa oleh Perawat ke Instalasi
Radiologi untuk melakukan Foto di bagian Fraktur.

(Perawat membawa pasien ke bagian Instalasi Radiologi)

Tak lama kemudian Perawat dan anak tersebut keluar dari Instalasi Radiologi.

Perawat :Ibu , sekitar 1 jam lagi hasil fotonya ya.

Ibu : iya suster , trima kasih.

Narator : Tak lama kemudian hasil foto pun keluar dan dokter menyampaikan:

Dokter : Suster coba kamu panggilkan keluarga dari Anak yang fraktur tadi,
dikarenakan hasil foto sudah keluar.

Perawat :Baik lah dokter

Narator : Kemudian Perawat pun menemui keluarga Pasien , untuk di panggil ke


ruangan dokter.

Perawat : Ibu , bapak disuruh datang ke ruangan dokter , untuk membicarakan


tindakan selanjutnya pada anak ibu dan bapak.

Ibu & bapak : Baik lah suster.


Narator : Dan tak lama kemudian , mereka pun tiba di ruangan Dokter.

Bapak/Ibu : Bagaimana keadaan anak saya Dokter?

Dokter : Bisa bapak lihat , terjadi patah tulang pada paha sebelah kiri , dan kami
menyarankan anak bapak untuk dilakukan pembedahan .

Bapak/Ibu : kalau mau di lakukan pembedahan kira-kira biayanya berapa, Dok ?

Dokter : Sekitar 10 juta pak.

Bapak : kami tanyakkan terlebih dahulu dengan keluarga kami ya dokter.


Dok , boleh kah kami membawa hasil fotonya ke ruangan anak saya?

Dokter : Boleh pak, silahkan

Narator : Setelah mereka keluar dari ruangan dokter, dan keluarga pasien meminta
pendapat pada saudaranya , apakah tetap dilakukan pembedahan atau ada alternatif lain .

Bapak : Bagaimana ini Rita , kata dokter harus dilakukan Pembedahan.


Sedangkan uang yang diperlukan sebesar 10 juta , kami tidak bisa membayarnya .

Rita : Biar saya lihat fotonya bang. Tidak terlalu parah ini bang, lagian kan
frakturnya hanya di bagian paha , tidak terkena fraktur di bagian lain . Kalo menurut
saya, kita bawa ke dukun patah saja, itu juga lebih baik dan tak ada efek samping

Bapak : apakah Tidak apa- apa ? Saya takut, nanti anakku pincang karena
fraktur ini.

Ibu : Iya Pak, saya juga takut kalo anak kita sampai pincang nanti. Saya
benar-benar tidak sanggup, tapi darimana kita dapatkan uang Rp.10 juta dalam waktu
singkat ini

Narator : Setelah mereka Melakukan Perbincangan , perawat pun tiba di kamar , dan
Memberikan Inform contion .
Perawat : siang, maaf mengganggu disini saya mau memberikan surat persetujuan
tindakan yang diberikan dokter.Apakah bapak dan ibu bersedia untuk dilakukan operasi
pada anak ibu dan bapak?

Ibu : Maaf suster , kami tidak bersedia. Kami akan membawa anak kami
untuk melakukan pengobatan di alternatif lain.

Perawat : Baik lah pak bu, silahkan menanda tangani surat ini, bahwa bapak tidak
bersedia anaknya untuk dioperasi.

Bapak/Ibu : Baik lah suster. Terima kasih

Narator : Demikianlah anak dari bapak dan ibu ini tidak jadi dioperasi atas dasar
persetujuan mereka sendiri dengan bukti ditanda tanginya surat persetujuan ini. Sekian
dan terima kasih.

Perawat : silahkan bapak untuk membayar uang administrasi di depan. Semoga


anaknya lekas cepat sembuh

Ayah : Terima kasih suster.

Anda mungkin juga menyukai