Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWTAN ANAK SEHAT PADA BY.

DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

DI PUSKESMAS SELAPARANG MATARAM

TANGGAL 13 APRIL 2020

Oleh:

Nama : Uswatun Hasanah

NIM : P071201180 90

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D.III KEPERAWATAN MATARAM

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing lahan dan
pembimbing akademik pada :

Hari/ tanggal :

Bangsal/Ruangan :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN

PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

I. Konsep Dasar
A. Definisi Imunisasi Campak
Istilah asing untuk penyakit campak ialah morbilli (latin) measles (Inggris). Penyakit 
ini sangat mudah menular, kuman penyebabnya adalah sejenis virus yang termasuk
kedalam golonggan paramiksovirus. Gejala yang khas pada campak adalah timbulnya
bercak-bercak merah di kulit   (eksantem) 3-5 hari setelah anak menderita demam, batuk
atau pilek. Komplikasi campak yang berbahaya adalah radang otak, (esenfalitis atau
ensefalopati), radang paru-paru radang saluran kemih dan menurunnya keadaan    gizi     
anak (Markum, 2002).
Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada
anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak (Anik Maryunani, 2007).

B. Tanda dan Gejala


1. Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi, mendadak), batuk, pilek harus dicurigai
atau di diagnosis banding morbili.
2. Mata merah, mukopurulen, menambah kecurigaan.
3. Dapat disertai diare dan muntah
4. Dapat disertai dengan gejala perdarahan (pada kasus yang berat) : epistaksis, petekie,
ekimosis.
5. Anak resiko tinggi adalah bila kontak dengan penderita morbili (1 atau 2 minggu
sebelumnya) dan belum pernah vaksinasi campak.

C. Patofisiologi
Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet udara, menempel dan berbiak. Infeksi
mulai saat orang yang rentan menghirup percikan mengandung virus dari secret
nasofaring pasien campak. Di tempat masuk kuman, terjadi periode pendek perbanyakan
virus local dan penyebaran terbatas, diikuti oleh viremia primer singkat bertiter rendah,
yang memberikan kesempatan kepada agen untuk menyebar ketempat lain, tempat virus
secara aktif memperbanyak diri di jaringan limfoid. Viremia sekunder yang memanjang
terjadi, berkaitan dengan awitan prodromal klinis dan perluasan virus. Sejak saat itu 
( kira-kira 9 sampai 10 hari setelah terinfeksi ) sampai permulaan keluarnya ruam, virus
dapat dideteksi di seluruh tubuh, terutama di traktus respiraturius dan jaringan limfoid.
Virus juga dapat ditemukan di secret nasofaring, urine, dan darah.pasien paling mungkin
menularkan pada orang lain dalam periode 5 sampai 6 hari. Dengan mulainya awitan
ruam ( kira-kira 14 hari setelah infeksi awal ), perbanyakan virus berkurang dan pada 16
hari sulit menemukan virus, kecuali di urine, tempat virus bisa menetap selama beberapa
hari lagi. Insiden bersamaan dengan munculnya eksantema adalah deteksi antibody
campak yang beredar dalam serum yang ditemukan pada hampir 100% pasien dihari ke
dua timbulnya ruam. Perbaikan gejala klinis dimulai saat ini, kecuali pada beberapa
pasien, dimulai beberapa hari kemudian karena penyakit sekunder yang disebabkan oleh
bakteri yang bermigrasi melintasi barisan sel epitel traktus respiraturius. Terjadi sinusitis,
otitis media, bronkopneumonia sekunder akibat hilangnya pertahanan normal setempat.
Pemberian imunisasi campak merupakan salah satu pencegahan agar tidak terjadi
campak pada anak. Vaksin imunisasi campak diberikan kepada anak umur 9-11 bulan
dengan dosis baku minimal 0,5 cc untuk vaksin yang dilemahkan dan disuntikkan
melalui subkutan pada bagian lengan kiri atas. Setelah vaksin masuk, makrofag akan
menangkap/ mengikat virus campak, sehingga terjadi reaksi peradangan yang akan
meningkatkan suhu tubuh.
D. Phatway

Imunisasi Campak

SC : 0,5 cc
Vaksin Masuk dalam Tubuh
Usia : 9 bulan

Makrofag menangkap / mengikat

Hipertermi Peradangan

Mengeluarkan kemokin

Limfosit

Antibodi
II. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan Kesehatan Bayi
2. Resiko Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh
3. Defisiensi pengetahuan

B. Intervensi Keperawatan
1. Dx 1 : Peningkatan kesehatan bayi
Tujuan : Anak mendapatkan imunisasi campak
KH : KU bayi baik
Mendapat imunisasi campak dengan baik
S : 36,5 – 37,5 C
N : 120 – 160 x /menit
R : 30 – 40 x/menit

Intervensi:
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga.
R: dengan pendekatan terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya dan
terjalin kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan dan klien.
2. Jelaskan pada ibu tentang prosedur pemberian imunisasi campak.
R : akan membuat ibu lebih tenang sehingga dapat mudah di ajak
kerja sama.
3. Lakukan imunisasi campak dengan cara yang tepat.
R : suntikan SC pada muskulus deltoideus vaksin campak lebih mudah diserap
pada lapisan subcutan.
4. Tulis pada buku KIA / KMS tanggal pemberian imunisasi.
R : penulisan tanggal akan mempermudah proses imunisasi dan pemantauan
jadwal yang benar/tepat akan meningkatkan efektifitas imunisasi.
5. Motivasi kunjungan ulang untuk pemantauan tumbuh kembang anak dan
mendapatkan imunisasi berikutnya
R : informasi yang leas tentang jadwal pemberian imunisasi berikutnya
sehingga anak dapat imunisasi dengan tepat waktu

2. Dx 2 : Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh


Tujuan : Ibu mengetahui kondisi kesehatan bayinya
KH : Demam yang di alami anak dapat ditangani dengan tepat

Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang demam yang mungkin akan dialami anak.
R : penjelasan tersebut mengurangi rasa khawatir dan takut ibu/keluarga
terhadap kondisi anaknya.
2. Berikan obat penurun panas.
R : obat penurunan panas diberikan kepada anak agar jika setelah imunisasi si
anak panas, ibu bisa langsung memberikan obat.

3. Dx 3 : Defisiensi pengetahuan
Tujuan : Ibu mendapatkan informasi yang tepat mengenai imunisasi campak
KH : Mengetahui imunisasi yang diberikan
Ibu tidak khawatir dengan kondisi anaknya setelah imunisasi

Intervensi:
1. Jelaskan kepada ibu manfaat, efek samping dan prosedur pemberian imunisasi
campak.
R : Penjelasan yang baik dan benar dapat mengurangi kekhawatiran orang tua
terhadap anaknya yang telat diberikan imunisasi campak.
2. Jelaskan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) dengan jelas pada ibu bayi.
R : ibu bayi tidak khawatir jika terjadi KIPI
3. Jelaskan apa yang harus dilakukan ibu bayi jika terjadi KIPI.
R : ibu bayi mengetahui apa yang dapat dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul 2007. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC

Markum, 2002. Imunisasi Edisi Kedua (Cetak Ulang). Jakarta: FKUI

Maryunani ,Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info

Media.

Nakita. 2006. Panduan Imunisasi. Jakarta: Sarana Kinasih Satya Sejati.

Stephanie Cave MD & Deborah Mitchell. 2003. Yang Orang Tua Harus Tahu

Tentang Vaksinasi Pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


FORMULIR DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Puskesmas Selaparang Kec Selaparang Kab/Kota Mataram Prov NTB

I. IDENTITAS ANAK
1. Nama : By. K Laki-laki/Perempuan
2. Nama Ayah : Tn. M Nama Ibu : Ny. Y
3. Alamat : Jalan Bumi Ginseng, Mataram
4. Tanggal Pemeriksaan : 13 April 2020
5. Tanggal Lahir : 9 Juli 2019
6. Umur Anak : 9 bulan

II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Ibu “Y” mengatakan ingin melakukan deteksi dini penyimpangan
pertumbahan dan perkembangan pada bayinya.
2. Apakah anak mempunyai masalah tumbuh kembang (tidak)

III. PEMERIKSAAN RUTIN SESUAI JADWAL/JIKA ADA KELUHAN


1. BB : 8.60 Kg PB/TB : 72.50 cm. BB/TB : a. Baik b. Kurang c. Buruk d. Lebih e.
Rujuk : Ya/Tidak
2. LKA : 45 cm. LKA/U: a. Normal b. Mikrosefal c. Makrosefal d. Rujuk : Ya/Tidak
3. Perkembangan Fisik
1) Sesuai
2) Meragukan a. G. Kasar b. G. Halus c. B. Bahasa d. Sos. Kemandirian e. Rujuk
Ya/Tidak
3) Penyimpangan a. G. Kasar b. G. Halus c. B. Bahasa d. Sos. Kemandirian e. Rujuk
Ya/Tidak
4. Daya lihat : a. Normal b. Curiga ada gangguan c. Rujuk Ya/Tidak
5. Daya dengar : a. Normal b. Curiga ada gangguan c. Rujuk Ya/Tidak
6. Mental emosional : a. Normal b. Curiga ada gangguan c. Rujuk Ya/Tidak
IV. PEMERIKSAAN ATAS INDIKASI/JIKA ADA KELUHAN
1. Autis : a.Resiko tinggi b.Resiko rendah c.Gangguan lain d.Batas normal e.Rujuk
Ya/Tidak.
2. GPPH : a. kemungkinan GPPH b. Bukan GPPH c. Rujuk Ya/Tidak

V. KESIMPULAN
By. K dengan usia 9 bulan menjalani tes Deteksi Dini Tumbuh Kembang dengan jenis
pemeriksaan yaitu BB/TB, LK, KPSP, dan TDD. Hasil test BB/TB yaitu 8.6 kg/72.5 cm
dengan BMI 16.36 kg/m2, normal untuk anak usia 9 bulan. Kemudian hasil tes LK dalam
nilai normal yaitu 45 cm dengan rentang normal untuk anak 9 bulan yaitu 42 – 48 cm. Hasil
tes KPSP normal, dengan kemampuan gerak halus, gerak kasar, sosialisasi & kemandirian,
dan bicara dan bahasa sesuai untuk anak 9 bulan. Hasil tes TDD yaitu normal, sesuai dengan
instrument TDD untuk anak 9 bulan. By. K tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya
dan tidak terjadi penyimpangan.

VI. TINDAKAN INTERVENSI


1. Konseling stimulasi bagi ibu : a. Diberikan b. Tidak diberikan
2. Intervensi stimulasi perkembangan :
a. G. Kasar b. G. Halus c. B. Bahasa d. Sos. Kemandirian e. Tgl evaluasi intervensi
3. Tindakan pengobatan lain (tidak ada)
4. Dirujuk ke (tidak dirujuk) a. Ada surat rujukan b. Tidak ada surat rujukan
FORMAT PENGUMPULAN DATA DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT

I. IDENTITAS PASIEN
A. Anak
1. Nama : By. K
2. Anak yang ke :1
3. Tanggal lahir/ Umur : 9 Juli 2019/ 9 bulan 4 hari
4. Jeniskelamin : Laki-Laki
5. Agama : Islam
B. Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. M (kandung)
b. Umur : 25 tahun
c. Pekerjaan : Swasta
d. Pendidikan : D.III
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jalan Bumi Ginseng, Mataram
2. Ibu
a. Nama : Ny. Y (kandung)
b. Umur : 23 tahun
c. Pekerjaan : IRT
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jalan Bumi Ginseng, Mataram

II. GENOGRAM
Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

= meninggal

= teridentifikasi

= tinggal serumah

III. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama:
Ibu By. K mengatakan ingin memberi imunisasi lanjutan pada bayinya sesuai jadwal
yang ditetapkan bidan sebelumnya yaitu Imunisasi Campak.

B. Riwayat kesehatan anak (0-5 tahun)


1. Perawatan dalam masa kandungan :
Dilakukan pemeriksaan kehamilan/tidak : (YA)
Berapa kali : 9 kali Kapan : 2 kali pada trimester ke-I, 3 kali pada trimester
ke-II, dan 4 kali pada trimester ke-III
Tempat di : Puskesmas Selaparang
Kesan pemeriksaan tentang kehamilan : normal (tidak ada masalah), bayi tunggal
hidup
Obat-obat yang telah diminum : (ibu tidak ingat)
Imunisasi : TT 2 kali pada usia kehamilan 7 dan 8 bulan
Pemeriksaan lain : TB, BB, LILA, TFU
Penyakit yang pernah diderita ibu : (tidak ada)
Penyakit dalam keluarga : (tidak ada)
2. Perawatan pada waktu kelahiran :
Umur kehamilan 38 -39 minggu dilahirkan di Puskesmas Selaparang
Ditolong oleh : (bidan)
Berlangsungnya kelahiran : (biasa) spontan
Lamanya proses persalinan : + 9 jam
Keadaan bayi setelah lahir : segera menangis, pada kulit bayi berwarna merah jambu
sehat, ada rambut di kepala, tali pusar berwarna kuning dan masih basah.
BB lahir = 3100 gram PBL = 55 cm LK/LD = 33 cm / 34 cm

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit berat atau menular.

IV. RIWAYAT IMUNISASI (IMUNISASI LENGKAP)

Imunisasi Umur Tgl diberikan Reaksi Tempat imunisasi


HB 0 3 jam 09/07/2019 - Puskesmas
BCG 18 hari 27/07/2019 Bengkak kecil Puskesmas
Pentavalen 1 2 bulan 11/09/2019 - Puskesmas
Pentavalen 2 3 bulan 14/10/2019 - Puskesmas
Pentavalen 3 4 bulan 12/11/2019 - Puskesmas
Polio 1 1 bulan 09/08/2019 - Puskesmas
Polio 2 2 bulan 11/09/2019 - Puskesmas
Polio 3 3 bulan 14/10/2019 - Puskesmas
Campak 9 bulan 13/04/2020 - Puskesmas
(hari ini)
Hib ulangan -
Campak ulangan -

V. TUMBUH KEMBANG
A. Pertumbuhan Fisik
1. PB/TB : 72.50 cm
2. BB : 8.60 kg
3. LK : 45 cm
4. LLA : 14.5 cm
B. Perkembangan (Gunakan KPSP untuk menilai perkembangan anak). Lingkari yang sesuai
dengan perkembangan anak :
1. Sesuai dengan umur (YA)
2. Meragukan
3. Kemungkinan penyimpangan
VI. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Ibu By. K mengatakan anak dalam keadaan sehat dan kumbuh kembang yang baik sesuai
dengan umurnya. By. K rutin dibawa ke Posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
B. Nutrisi-Metabolik
Ibu By. K mengatakan anaknya hanya mendapatkan ASI dan terkadang susu formula.
Makanan pendamping ASI yang diberikan adalah nasi bubur yang dicampur dengan sayur-
sayuran dan buah-buahan yang diperas airnya dan diberikan pada umur 7 bulan. Ibu By. K
mengatakan biasanya makan 3 kali sehari dengan 1/3 porsi dari orang dewasa.

C. Eliminasi (BAB &BAK)


1. BAB
Ibu By. K mengatakan anaknya biasa BAB + 1-2 dalam sehari dengan warna kuning
kecoklatan, bau khas feses, konsistensi lunak/cair, tidak ada kelainan seperti darah dan
nanah pada feses.
2. BAK
Ibu By. K mengatakan anaknya biasanya kencing + 10 kali sehari tergantung banyaknya
minum ASI dan susu formula. Kencing berwarna kuning, bau khas urine dan tidak ada
kelainan seperti susah kencing.

D. Aktifitas/latihan
Ibu By. K mengatakan anaknya sering diajak berjalan-jalan disekitar rumah pada pagi
hari sehingga anaknya tidak akan rewel dan bercanda dengan orang-orang disekitarnya
sehingga anaknya tersenyum dan tertawa. Dan dirumah ibu By. K mengatakan biasanya main
mainan seperti balok susun, bola, dan beberapa mainan lainnnya.

E. Tidur dan istirahat


Ibu By. K mengatakan anaknya tidur sepanjang waktu dan biasa tidur ketika sedang
menyusui dan setelah bermain, mengorok (-), sesekali mengigau seperti tersenyum saat tidur.
Tidak ada gangguan dalam tidur. By. K tidur + 12 jam perhari. Tidur malam mulai jam 20.00
WITA, bangun pagi jam 08.00 WITA. An. K biasa tidur siang + 2 jam dan tidur ditemani
Ayah dan Ibunya.
F. Kognitif-Persepsi
Ibu By. K mengatakan anaknya mulai meniru tindakan yang diamatinya dan menanggapi
permintaan verbal sederhana seperti menyerahkan botol susunya ketika Ibu nya meminta. Ibu
By. K mengatakan anaknya sudah mengenli namanya dan menoleh ketika dipanggil.

G. Persepsi diri-Konsep diri


Ibu By. K mengatakan anaknya sudah tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

H. Pola Hubungan Peran


Ibu By. K mengatakan anaknya dekat dengan seluruh anggota keluarga, tetapi paling
dekat dengan ayah dan ibunya.

I. Pola Reproduksi dan kesehatan


Ibu By. K mengatakan anaknya biasa mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari
menggunakan air hangat di bak mandi bayi, memakai sabun, dikeringkan dengan handuk,
keramas 3 kali seminggudan mengganti baju 2-3 kali sehari.

J. Pola toleransi terhadap stress-koping


Ibu By. K mengatakan anaknya akan menangis ketika mainannya direbut dan ketika
menangis anaknya akan memeluk Ibunya dan akan diberikan susu untuk menenangkannya.

K. Pola keyakinan dan nilai


Ibu By. K mengatakan anaknya belum diajarkan sholat. By. K hanya melihat ibunya
sholat. By. K sering diajak untuk mengaji bersama Ayah dan Ibunya.

VII. ANALISA DATA

TGL/JAM DATA FOKUS INTERVENSI/PENYEBAB MASALAH


Senin, 13 DS : Ibu ingin meningkatkan Peningkatan
April 2020 Ibu By. K mengatakan kesehatan anaknya denagn kesehatan bayi
Pukul 09.00 mengajak anaknya ke pemberian imunisasi
WITA puskesmas untuk lanjutan
mendapatkan imunisasi
lanjutan pada usia 9 bulan Pemberian imunisasi
yaitu imunisasi campak. campak
DO : Peningkatan kesehatan anak
Pada buku kesehatan ibu
dan anak terdapat jadwal
imunisasi campak yaitu
pada usia 9 bulan, dan di
buku tertulis tanggal 13-
04-2020 untuk jadwal
imunisasi campak.

Senin, 13 DS : Program imunisasi Defisiensi


April 2020 Ibu. By. K mengatakan pengetahuan
Pukul 09.15 tidak mengetahui apa saja Ibu tidak menetahui
WITA manfaat imunisasi campak, manfaat, efek samping, dan
efek samping yang prosedur imunisasi campak
mungkin terjadi setelah
pemberian imunisasi, dan Keluarga kurang terpajan
bagaimana prosedur informasi
pemberian imunisasi
campak. Defisiensi pengetahuan

DO :
Ibu By. K tampak
penasaran dan ingin tahu.

Senin, 13 DS : Imunisasi campak Resiko Gangguan


April 2020 Ibu By. K mengatakan Pengaturan Suhu
Pukul 09.30 tidak tahu harus Vaksin masuk dalam tubuh Tubuh
WITA melakukan apa apabila
terjadi efek samping pada Efek samping dari imunisasi
anaknya.
Peradangan
DO :
Ibu By. K tampak Resiko Gangguan
khawatir. Pengaturan Suhu Tubuh
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

NO TANGGAL MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Senin, 13 April 2020 Peningkatan kesehatan bayi berhubungan dengan
pemberian imunisasi campak ditandai dengan Ibu By . K
mengatakan mengajak anaknya ke puskesmas untuk
mendapatkan imunisasi lanjutan yaitu imunisasi campak
yang sudah dijadwalkan di buku KIA sebelumnya.
2. Senin, 13 April 2020 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang
pajanan (terhadap informasi) ditandai dengan Ibu By. K
mengatakan tidak mengetahui apa saja manfaat imunisasi
campak, efek samping yang mungkin terjadi setelah
pemberian imunisasi, dan bagaimana prosedur pemberian
imunisasi campak, Ibu By. K tampak penasaran dan ingin
tahu.
3. Senin, 13 April 2020 Resiko gangguan pengaturan suhu tubuh berhubungan
dengan reaksi peradangan akibat efek samping imunisasi
ditandai dengan Ibu By. K mengatakan tidak tahu harus
melakukan apa apabila terjadi efek samping pada
anaknya, ibu By. K tampak khawatir.

IX. RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1 Peningkatan Setelah 1. Lakukan pendekatan 1. Dengan pendekatan
kesehatan anak dilakukan terapeutik pada klien terapeutik akan
berhubungan intervensi dan keluarga. tercipta hubungan
dengan pemberian keperawatan saling percaya dan
imunisasi campak selama 1x15 terjalin kerjasama
ditandai dengan menit diharapkan yang baik antara
Ibu By. K anak tenaga kesehatan
mengatakan mendapatkan dan klien.
mengajak anaknya imunisasi 2. Jelaskan pada ibu 2. Akan membuat ibu
ke puskesmas campak, dengan tentang prosedur lebih tenang
untuk kriteria hasil: pemberian imunisasi sehingga dapat
mendapatkan 1. KU anak campak. mudah diajak kerja
imunisasi lanjutan baik sama
yaitu imunisasi 2. Mendapat 3. Lakukan imunisasi 3. Suntikkan SC pada
campak yang imunisasi campak dengan cara muskulus
sudah dijadwalkan campak yang tepat deltoideous, vaksin
di buku KIA dengan baik campak lebih
sebelumnya. mudah diserap
pada lapisan
4. Tulis pada buku subcutan.
KIA/KMS tanggal 4. Penulisan tanggal
pemberian imunisasi akan
mempermudah
proses imunisasi
dan pemantauan
jadwal yang
benar/tepat akan
meningkatkan
efektifitas
5. Motivasi kunjungan imunisasi
ulang untuk 5. Informasi yang
pemantauan tumbuh jelas tentang
kembang anak dan jadwal pemberian
mendapatkan imunisasi
imunisasi berikutnya berikutnya
sehingga anak
dapat imunisasi
dengan tepat waktu

2 Defisiensi Setelah 1. Jelaskan kepada ibu 1. Penjelasan yang


pengetahuan dilakukan manfaat, efek baik dan benar
berhubungan intervensi samping dan dapat mengurangi
dengan kurang keperawatan prosedur pemberian kekhawatiran
pajanan (terhadap selama 1x15 imunisasi campak. orang tua terhadap
informasi) menit diharapkan anaknya yang telat
ditandai dengan Ibu By. K diberikan
Ibu By. K mendapatkan imunisasi campak.
mengatakan tidak informasi yang 2. Jelaskan KIPI 2. Ibu anak tidak
mengetahui apa tepat mengenai (kejadian ikutan khawatir apabila
saja manfaat imunisasi pasca imunisasi) terjadi KIPI.
imunisasi campak, campak, dengan 3. Jelaskan apa yang 3. Ibu mengetahui
efek samping yang kriteria hasil: harus dilakukan ibu apa yang dapat
mungkin terjadi 1. Mengetahui anak apabila terjadi dilakukan
setelah pemberian imunisasi KIPI.
imunisasi, dan yang
bagaimana diberikan
prosedur 2. Ibu tidak
pemberian khawatir
imunisasi campak, dengan
Ibu By. K tampak kondisi
penasaran dan anaknya
ingin tahu. setelah
imunisasi

3 Resiko gangguan Setelah 1. Jelaskan pada ibu 1. Penjelasan


pengaturan suhu dilakukan mengenai demam tersebut
tubuh intervensi yang mungkin mengurangi rasa
berhubungan keperawatan terjadi pada anak khawatir dan
dengan reaksi selama 1x15 takut ibu
peradangan akibat menit, terhadap anaknya
efek samping diharapkan Ibu 2. Berikan obat 2. Obat penurun
imunisasi ditandai mengetahui penurun panas panas diberikan
dengan Ibu By. K kondisi kepada anak,
mengatakan tidak kesehatan agar jika si anak
tahu harus bayinya, dengan demam, ibu
melakukan apa kriteria hasil: dapat langsung
apabila terjadi 1. Apabila memberikan obat
efek samping pada demam
anaknya, ibu By. terjadi dapat
K tampak ditangani
khawatir. dengan tepat

X. CATATAN KEPERAWATAN

NO TANGGAL NOMOR JAM IMPLEMENTASI RESPON HASIL NAMA/


DIAGNOSA TTD
1 13/04/2020 1 09.00 1. Melakukan 1. Bu By. K Uswa
pendekatan tampak
terapeutik pada terbuka
klien dan dengan
keluarga pendekatan
yang
dilakukan
2 13/04/2020 1 09.03 2. Menjelaskan 2. Ibu Uswa
pada ibu memahami
tentang penjelasan
prosedur yang
pemberian diberikan
imunisasi
campak
3 13/04/2020 2 09.07 3. Menjelaskan 3. Ibu By. K Uswa
pada ibu memahami
manfaat, penjelasan
efeksamping yang
dan prosedur diberikan
pemberian
imunisasi
campak
4 13/04/2020 1 09.12 4. Melakukan 4. By. K Uswa
imunisasi menangis saat
campak dengan disuntik dan
cara yg tepat Ibu tampak
menenagkan
anak
5 13/04/2020 1 09.20 5. Menulis pada 5. Ibu By. K Uswa
buku KIA/KMS memberikan
tanggal buku KIA
pemberian
imunisasi
6 13/04/2020 2 09.21 6. Menjelaskan 6. Ibu By. K Uswa
KIPI (kejadian tampak
ikutan pasca responsive
imunisasi) terhadap
dengan jelas penjelasan
pada ibu yang
diberikan
7 13/04/2020 2 09.25 7. Menjelaskan 7. Ibu By. K Uswa
apa yang harus tampak
dilakukan ibu memahami
jika terjadi KIPI apa yang
harus
dilakukan
apabila KIPI
terjadi
8 13/04/2020 3 09.30 8. Menjelaskan 8. Ibu By. K Uswa
pada ibu tampak cemas
mengenai
demam yang
mungkin terjadi
pada anak
9 13/04/2020 3 09.35 9. Memberikan 9. Ibu By. K Uswa
obat penurun menerima dan
panas tampak lega
10 13/04/2020 1 09.40 10. Memotivasi 10. Ibu tampak Uswa
kunjungan responsif
ulang untuk
pemantauan
tumbuh
kembang anak
dan
mendapatkan
imunisasi
berikutnya

XI. EVALUASI

NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI NAMA/


TTD
1 13/04/2020 Peningkatan kesehatan bayi S : Ibu By. K mengatakan Uswa
berhubungan dengan pemberian menyetujui tindakan
imunisasi campak ditandai imunisasi yang dilakukan.
dengan Ibu By. K mengatakan
mengajak anaknya ke O : KU anak baik
puskesmas untuk mendapatkan
imunisasi lanjutan yaitu A : Masalah peningkatan
imunisasi campak yang sudah kesehatan anak teratasi
dijadwalkan di buku KIA
sebelumnya. P : Memberitahu ibu By. K
jadwal imunisasi lanjutan
untuk anaknya pada usia 18
bulan yaitu untuk
mendapatkan imunisasi
lanjutan penta booster.
2 13/04/2020 Defisiensi pengetahuan S : Ibu By. K mengatakan Uswa
berhubungan dengan kurang sudah mengetahui
pajanan (terhadap informasi) mengenai pemberian
ditandai dengan Ibu By. K imunisasi campak, apa saja
mengatakan tidak mengetahui manfaatnya, dan bagaimana
apa saja manfaat imunisasi efeksampingnya
campak, efek samping yang ByO : Ibu A. K tidak
mungkin terjadi setelah tampak khawatir lagi
pemberian imunisasi, dan
bagaimana prosedur pemberian A : Masalah defisiensi
imunisasi campak, Ibu By. K pengetahuan teratasi
tampak penasaran dan ingin
tahu. P : Ingatkan ibu untuk
mengompres bekas
suntikan pada lengan kiri
anak
3 13/04/2020 Resiko gangguan pengaturan S : Ibu By. K mengatakan Uswa
suhu tubuh berhubungan dengan sudah mengetahui
reaksi peradangan akibat efek kemungkinan demam tidak
samping imunisasi ditandai tinggi yang akan terjadi
dengan Ibu By. K mengatakan pada anaknya
tidak tahu harus melakukan apa
apabila terjadi efek samping O : Ibu By. K tampak tidak
pada anaknya, ibu By. K tampak khawatir lagi
khawatir.
A : Masalah resiko
gangguan pengaturan suhu
tubuh teratasi

P : Ibu dan anak pulang.

Anda mungkin juga menyukai