Oleh:
NIM : P071201180 90
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing lahan dan
pembimbing akademik pada :
Hari/ tanggal :
Bangsal/Ruangan :
Mengetahui,
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Konsep Dasar
A. Definisi Imunisasi Campak
Istilah asing untuk penyakit campak ialah morbilli (latin) measles (Inggris). Penyakit
ini sangat mudah menular, kuman penyebabnya adalah sejenis virus yang termasuk
kedalam golonggan paramiksovirus. Gejala yang khas pada campak adalah timbulnya
bercak-bercak merah di kulit (eksantem) 3-5 hari setelah anak menderita demam, batuk
atau pilek. Komplikasi campak yang berbahaya adalah radang otak, (esenfalitis atau
ensefalopati), radang paru-paru radang saluran kemih dan menurunnya keadaan gizi
anak (Markum, 2002).
Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada
anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak (Anik Maryunani, 2007).
C. Patofisiologi
Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet udara, menempel dan berbiak. Infeksi
mulai saat orang yang rentan menghirup percikan mengandung virus dari secret
nasofaring pasien campak. Di tempat masuk kuman, terjadi periode pendek perbanyakan
virus local dan penyebaran terbatas, diikuti oleh viremia primer singkat bertiter rendah,
yang memberikan kesempatan kepada agen untuk menyebar ketempat lain, tempat virus
secara aktif memperbanyak diri di jaringan limfoid. Viremia sekunder yang memanjang
terjadi, berkaitan dengan awitan prodromal klinis dan perluasan virus. Sejak saat itu
( kira-kira 9 sampai 10 hari setelah terinfeksi ) sampai permulaan keluarnya ruam, virus
dapat dideteksi di seluruh tubuh, terutama di traktus respiraturius dan jaringan limfoid.
Virus juga dapat ditemukan di secret nasofaring, urine, dan darah.pasien paling mungkin
menularkan pada orang lain dalam periode 5 sampai 6 hari. Dengan mulainya awitan
ruam ( kira-kira 14 hari setelah infeksi awal ), perbanyakan virus berkurang dan pada 16
hari sulit menemukan virus, kecuali di urine, tempat virus bisa menetap selama beberapa
hari lagi. Insiden bersamaan dengan munculnya eksantema adalah deteksi antibody
campak yang beredar dalam serum yang ditemukan pada hampir 100% pasien dihari ke
dua timbulnya ruam. Perbaikan gejala klinis dimulai saat ini, kecuali pada beberapa
pasien, dimulai beberapa hari kemudian karena penyakit sekunder yang disebabkan oleh
bakteri yang bermigrasi melintasi barisan sel epitel traktus respiraturius. Terjadi sinusitis,
otitis media, bronkopneumonia sekunder akibat hilangnya pertahanan normal setempat.
Pemberian imunisasi campak merupakan salah satu pencegahan agar tidak terjadi
campak pada anak. Vaksin imunisasi campak diberikan kepada anak umur 9-11 bulan
dengan dosis baku minimal 0,5 cc untuk vaksin yang dilemahkan dan disuntikkan
melalui subkutan pada bagian lengan kiri atas. Setelah vaksin masuk, makrofag akan
menangkap/ mengikat virus campak, sehingga terjadi reaksi peradangan yang akan
meningkatkan suhu tubuh.
D. Phatway
Imunisasi Campak
SC : 0,5 cc
Vaksin Masuk dalam Tubuh
Usia : 9 bulan
Hipertermi Peradangan
Mengeluarkan kemokin
Limfosit
Antibodi
II. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan Kesehatan Bayi
2. Resiko Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh
3. Defisiensi pengetahuan
B. Intervensi Keperawatan
1. Dx 1 : Peningkatan kesehatan bayi
Tujuan : Anak mendapatkan imunisasi campak
KH : KU bayi baik
Mendapat imunisasi campak dengan baik
S : 36,5 – 37,5 C
N : 120 – 160 x /menit
R : 30 – 40 x/menit
Intervensi:
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga.
R: dengan pendekatan terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya dan
terjalin kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan dan klien.
2. Jelaskan pada ibu tentang prosedur pemberian imunisasi campak.
R : akan membuat ibu lebih tenang sehingga dapat mudah di ajak
kerja sama.
3. Lakukan imunisasi campak dengan cara yang tepat.
R : suntikan SC pada muskulus deltoideus vaksin campak lebih mudah diserap
pada lapisan subcutan.
4. Tulis pada buku KIA / KMS tanggal pemberian imunisasi.
R : penulisan tanggal akan mempermudah proses imunisasi dan pemantauan
jadwal yang benar/tepat akan meningkatkan efektifitas imunisasi.
5. Motivasi kunjungan ulang untuk pemantauan tumbuh kembang anak dan
mendapatkan imunisasi berikutnya
R : informasi yang leas tentang jadwal pemberian imunisasi berikutnya
sehingga anak dapat imunisasi dengan tepat waktu
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang demam yang mungkin akan dialami anak.
R : penjelasan tersebut mengurangi rasa khawatir dan takut ibu/keluarga
terhadap kondisi anaknya.
2. Berikan obat penurun panas.
R : obat penurunan panas diberikan kepada anak agar jika setelah imunisasi si
anak panas, ibu bisa langsung memberikan obat.
3. Dx 3 : Defisiensi pengetahuan
Tujuan : Ibu mendapatkan informasi yang tepat mengenai imunisasi campak
KH : Mengetahui imunisasi yang diberikan
Ibu tidak khawatir dengan kondisi anaknya setelah imunisasi
Intervensi:
1. Jelaskan kepada ibu manfaat, efek samping dan prosedur pemberian imunisasi
campak.
R : Penjelasan yang baik dan benar dapat mengurangi kekhawatiran orang tua
terhadap anaknya yang telat diberikan imunisasi campak.
2. Jelaskan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) dengan jelas pada ibu bayi.
R : ibu bayi tidak khawatir jika terjadi KIPI
3. Jelaskan apa yang harus dilakukan ibu bayi jika terjadi KIPI.
R : ibu bayi mengetahui apa yang dapat dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.Aziz Alimul 2007. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Maryunani ,Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Stephanie Cave MD & Deborah Mitchell. 2003. Yang Orang Tua Harus Tahu
I. IDENTITAS ANAK
1. Nama : By. K Laki-laki/Perempuan
2. Nama Ayah : Tn. M Nama Ibu : Ny. Y
3. Alamat : Jalan Bumi Ginseng, Mataram
4. Tanggal Pemeriksaan : 13 April 2020
5. Tanggal Lahir : 9 Juli 2019
6. Umur Anak : 9 bulan
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Ibu “Y” mengatakan ingin melakukan deteksi dini penyimpangan
pertumbahan dan perkembangan pada bayinya.
2. Apakah anak mempunyai masalah tumbuh kembang (tidak)
V. KESIMPULAN
By. K dengan usia 9 bulan menjalani tes Deteksi Dini Tumbuh Kembang dengan jenis
pemeriksaan yaitu BB/TB, LK, KPSP, dan TDD. Hasil test BB/TB yaitu 8.6 kg/72.5 cm
dengan BMI 16.36 kg/m2, normal untuk anak usia 9 bulan. Kemudian hasil tes LK dalam
nilai normal yaitu 45 cm dengan rentang normal untuk anak 9 bulan yaitu 42 – 48 cm. Hasil
tes KPSP normal, dengan kemampuan gerak halus, gerak kasar, sosialisasi & kemandirian,
dan bicara dan bahasa sesuai untuk anak 9 bulan. Hasil tes TDD yaitu normal, sesuai dengan
instrument TDD untuk anak 9 bulan. By. K tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya
dan tidak terjadi penyimpangan.
I. IDENTITAS PASIEN
A. Anak
1. Nama : By. K
2. Anak yang ke :1
3. Tanggal lahir/ Umur : 9 Juli 2019/ 9 bulan 4 hari
4. Jeniskelamin : Laki-Laki
5. Agama : Islam
B. Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. M (kandung)
b. Umur : 25 tahun
c. Pekerjaan : Swasta
d. Pendidikan : D.III
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jalan Bumi Ginseng, Mataram
2. Ibu
a. Nama : Ny. Y (kandung)
b. Umur : 23 tahun
c. Pekerjaan : IRT
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jalan Bumi Ginseng, Mataram
II. GENOGRAM
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= meninggal
= teridentifikasi
= tinggal serumah
V. TUMBUH KEMBANG
A. Pertumbuhan Fisik
1. PB/TB : 72.50 cm
2. BB : 8.60 kg
3. LK : 45 cm
4. LLA : 14.5 cm
B. Perkembangan (Gunakan KPSP untuk menilai perkembangan anak). Lingkari yang sesuai
dengan perkembangan anak :
1. Sesuai dengan umur (YA)
2. Meragukan
3. Kemungkinan penyimpangan
VI. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Ibu By. K mengatakan anak dalam keadaan sehat dan kumbuh kembang yang baik sesuai
dengan umurnya. By. K rutin dibawa ke Posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
B. Nutrisi-Metabolik
Ibu By. K mengatakan anaknya hanya mendapatkan ASI dan terkadang susu formula.
Makanan pendamping ASI yang diberikan adalah nasi bubur yang dicampur dengan sayur-
sayuran dan buah-buahan yang diperas airnya dan diberikan pada umur 7 bulan. Ibu By. K
mengatakan biasanya makan 3 kali sehari dengan 1/3 porsi dari orang dewasa.
D. Aktifitas/latihan
Ibu By. K mengatakan anaknya sering diajak berjalan-jalan disekitar rumah pada pagi
hari sehingga anaknya tidak akan rewel dan bercanda dengan orang-orang disekitarnya
sehingga anaknya tersenyum dan tertawa. Dan dirumah ibu By. K mengatakan biasanya main
mainan seperti balok susun, bola, dan beberapa mainan lainnnya.
DO :
Ibu By. K tampak
penasaran dan ingin tahu.
X. CATATAN KEPERAWATAN
XI. EVALUASI