Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok pembahasan: tanda dan bahaya pada kehamilan


2. Sub pokok bahasan:
a) Pengertian tanda dan bahaya ibu hamil
b) Macam-macam tanda dan bahaya kehamilan
c) Penangan umum bahaya kehamilan
3. Sasaran: ibu hamil Distikes syedza saintika padang
4. Waktu: 09.00 WIB- selesai
5. Tempat: diruang promkes stikes syedza saintika padang
6. Hari/tanggal: kamis, 19 september 2019
7. Pemberi materi: mahasiswa stikes syedza saintika padang

A. Latar belakang
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat
ditangani  dengan  benar  karena  setiap  tanda  bahaya  kehamilan  bisa mengakibatkan
komplikasi  kehamilan.
Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat
memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari
seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90%  disebabkan   oleh  
komplikasi   obstetric,  yang  sering  tidak  diramalkan pada  saat  kehamilan. Komplikasi
obstetric secara langsung adalah Perdarahan, infeksi dan eklamsia..
Angka kematian  ibu di  Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN. Angka
kematian ibu di Indonesia  menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2005 sebesar 262  per 100.00  kelahiran  hidup.  Tahun 2007   Angka Kematian Ibu
(AKI) sebesar 248 per 100.000  kelahiran  hidup (Andra,  2007) Angka  Kematian   Ibu
di Jawa  Tengah  tahun   2003-2007 sebesar  101,36   per 100.000   kelahiran   hidup.
Pada tahun 2010 diharapkan AKI menjadi  125 per 100.000  kelahiran  hidup. Tanda
bahaya  kehamilan   harus  dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga  dapat ditangani
dengan  benar   karena  setiap   tanda bahaya  kehamilan  bisa  mengakibatkan

1
komplikasi  kehamilan.  Tanda  bahaya  kehamilan antara lain: perdarahan pervaginam,
bengkak pada muka atau  tangan yang  disertai  sakit  Kepala yang  hebat,  penglihatan
kabur  dan  kejang, nyeri  abdomen Bagian  bawah, mual  muntah berlebihan, demam
tinggi,  janin   kurang   bergerak   seperti  biasanya  dan  ketuban   pecah   dini.

B. Tujuan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, apa saja tanda dan bahaya
kehamilan
2. Untuk menambah pengetahuan pada pembaca

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya jawab)

D. MEDIA
1. LAPTOP
2. INFOKUS

E. Pengorganisasian kelompok
No Nama pengorganisasian tugas
1 Fefrina helda moderator  Membuka dan
menutup acara
 Memperkenalkan
anggota
kelompok
 Menetapkan tata
tertib
penyuluhan

2 Fauziah hariani penyaji  Menjalaskan


tujuan
penyuluhan
2
3 Zahara muthia observer  Mengamati
rusdy jalannya
kegiatan dan
mengevaluasi
kegiatan
4 Moniza putri notulis  Mencatat
kegiatan
pertanyaan
5 Elsa suprianti fasilitator  Menjalin
kerjasama
dengan perserta
penyuluhan
 Memotivasi
perserta dalam
kegiata
penyuluhan
6 Afiqri rahma putra fasilitator  Menjalin
kerjasama
dengan perserta
penyuluhan
 Memotivasi
perserta dalam
kegiata
penyuluhan

F. Setting tempat

3
LAYAR
INFOCUS

OPERAT
MODERATOR NOTULIS
OR

PENYAJI
PESERTA
PESERTA PESERTA

FASILITATOR
FASILITATOR

PESERTA PESERTA

OBSERVER

4
G. Kegiatan
No Kegiatan penyuluh Pesrta Waktu
1 Moderator 1. Mengucapkan salam Menjawab 5 menit
dan perkenalkan diri salam
2. Menjelaskam
kontrak waktu dan
bahasa
2 penyaji 1. Menjelaskan kepada Mendengarkan 15 menit
ibu hamil tanda dan penjelasan
bahaya kehamilan penyuluh dan
2. Menjelas pada hamil berdiskusi
macam-macam
tanda dan bahaya
kehamilan
3. Menjelaskan
penanganan umum
bahaya kehamilan
3 Moderator 1. Evaluasi: pengkajian Menjawab 10 menit
pemahaman ibu pertanyaan ,
hamil dengan mengucapkan
memberikan terima kasih,
beberapa tersenyum dan
pertanyaan mengucapkan
2. Mengucapkan salam terima kasih,
menjawab
salam

H. Eveluasi
Mengakaji pemahaman peserta tentang apa yang disampaikan dengan memberikan
beberapa pertanyaan secara lisan:
1. Proses

5
Penyuluhan berlangsung dengan lancer dan perserta memahaminya. Peserta
penyuluhan memperhatikan materi sebanyak 90%

2. Struktur
a) Acara dimulai jam 09.00 WIB
b) Jumlah mahasiswa yang hadir 6 orang dan para undangan 23 orang
c) Seluruh mahasiswa aktif dalam kegiatan, fasilitator telah memfalitasi
masyarakat, notulen telah mencatat pertanyaan dari masyarakat,
moderator mengarahkan diskusi dengan baik,
d) Selama pelaksanaa acara, suasana tenag dan undangan antusias dengan
dikusi

3. evaluasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(TANDA DAN BAHAYA KEHAMILAN)

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

6
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang
Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius
pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal
kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya  kehamilan adalah
gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan


1. Perdarahan vagina
Perdarahan dalam kehamilan adalah perdarahan pada kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin mengalami pendarahan yang
sedikit/spotting disekitar waktu terlambat haid. Hal ini karena terjadinya implantasi.
Pada waktu lain dalam kehamilan, pendarahan perdarahan ringan mungkin pertanda
servik yang rapuh (erosi), disebabkan oleh infeksi.
Perdarhan vagina yang terjadi pada wanita hamil dapat dibedakan menjadi 2
bagian:
a) Pada awal kehamilan: abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik
terganngu.

b) Pada akhir kehamilan: solution plasenta dan plasenta previa.

7
Gambar: solusio plasenta Gambar: plasenta previa
Tanda/gejala perdarahan.
1) Pada wanita dengan anemia, penyakit radang panggul (pelvic in
flammatory disease, PID), gejala abortus atau keluhan nyeri perut yang
tidak biasa, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik.
2) Pada wanita usia reproduktif yang mengalami keterlambatan haid dan
mempunyai satu atau lebih tanda seperti: perdarahan, kaku perut,
pengeluaran sebagai hasil konsepsi, dilatasi servik atau uterus yang lebih
kecil dari biasanya, kemunkinan terjadi abortus.

2. Sakit kepala yang hebat dan tidak hilang


Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidak
nyamananyang normal dalam kehamilan yang Biasa disebabkan oleh pengaruh
hormone dan keletihan.
Sakit kepala menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebay
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, ini adalah salah satu gejala
preeklamsi. Preekamplsi biasanya juga disertai dengan penlihatan tiba-tiba hilang
/kabur, bengkak/oedema pada kaki dan muka serta nyeri pada epigastrium.
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan
oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan, khusunya hormon
progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata
bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya
menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan
pertama kehamilan.

8
3. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang dimaksud adalah yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal. Ini merupakan nyeri perut yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
beristirahat bisa berarti appendicitis, abortus, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis dan infeksi kandung kemih.
Nyeri abdomen bagian bawah dapat bersifat:
a) Nyeri kuat, terus-menerus dalam 3 bulan pertama. Mungkin bisa
disebabkan oleh kehamilan diluar kandungan yaitu didalam tuba fallopi
( saluran sel telur). Tanda dan gejala kehamilan ektopik terganggu ini
adalah:
1) Terlambat datang bulan.
2) Nyeri perut bagian bawah di satu sisi
3) Perdarahan yang sedikit dari liang vagina
4) Pusing, TD menurun, dan nadi meningkat.
5) Abdomen ibu terasa tegang.
b) Nyeri kuat yang berdenyut-denyut (sepert kram)
c) Nyeri kuat, terus menerus di akhir kehamilan. Bisa berarti terjadi robekan
plasenta dari dinding Rahim. Ini sangat berbahaya dan mengancam jiwa
ibu.
d) Nyeri yang berdenyut-denyut disekitar bulan ke7 dan 8 bisa berarti akan
mengalami persalinan yang lebih cepat.

4. Bayi kurang bergerak seperti biasa

9
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama nulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalm
periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu sebanyak 10 kali.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti
biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya.Bayi kurang bergerak seperti biasa
dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu
maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.

5. keluar air ketuban sebelum waktunya (ketuban pecah dini)


dapat diidentifikasi keluarnya cairan mendadak disertai bau yang khas. Adanya
kemungkinan infeksi dalam Rahim dan persalinan prematuritas yang dapat
meninkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
Ketuban pecaha dini yang disertai kelainan letak akan mempersulit persalian yang
dilakukan ditempat dengan fasilitas belum memadai.

10
6. Muntah terus-menerus ( hiperemisis gravidarum)
Terdapat muntah yang terus menerus yang menimbulkn gangguan kehidupan
sehari-hari dan dehidrasi.
Gejala-gejala hiperemisis lainnya:
1) Nafsu makan menurun
2) Berat badan menurun
3) Nyeri pada daerah epigastrium
4) Tekanan darah menurun dan nadi meningkat
5) Lidah kering
6) Meta Nampak cekung

7. Demam
Demam tinggi, terutama yang diikuti dengan tubuh menggil, rasa sakit seluruh
tubuh, sangat pusing biasanya disebabkan malaria.
Pengaruh malaria terhadap kehamilan:
1) Memecahkan butir darah merah sehingga menimbulkan anemia
2) Infeksi plasenta dapat menghalangi pertukaran dan menyalurkan nutrisi
kejanin
3) Panas badan tinggi merangsang terjadinya kontraksi Rahim
Akibat gangguan tersebut dapat terjadi keguguran, persalinan prematuritas,
dismaturitas, kematian neontus tinggi, dan retensio plasenta.

11
8. Anemia
Pembagian anemia:
a) Anemia ringan: 9-10 gr %
b) Anemia sedang : 7-8 gr %
c) Anemia berat : <7 gr %
Pengaruh anemia pada kehamilan dapat terjadiabortus, portus prematurus, IUGR,
infeksi, hiperemisis gravidarum, dan lain-lain.
Anemia ditandai dengan: bagian kelopak mata, lidah, dan kuku pucat, lemah dan
merasa cepat lelah, kunang-kunang, napas pendek-pendek, nadi meningkat, pingsan.

9. Kejang
Kejang pada ibu hamil merupakan gejala lanjut dari preekampsi. Pada umumnya
kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala -gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.

C. Penanganan umum bahaya kehamilan


1. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
Penanganan:
a) Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada
dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
b) Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)

12
Komplikasinya: kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian

2. Nyeri abdomen yang hebat


Penanganan:
a) Lakukan segera pemeriksaan umum meliputu tanda-tanda vital
b) Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalugus gejala syok tidak jelas,
waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat
c) Jika ada syok segera terapi dengan baik
Komplikasi:kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio
plasenta, dan abortus

3. Bayi kurang bergerak seperti biasa


Penangan:
a) Memberikan dukungan emosional pada ibu
b) Menilai denyut jantung janin (DJJ):
c) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang
d) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan
stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)

4. Ketuban pecah dini


Penanganan:
a) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
b) Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai
cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan
lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
d) Mengobservasi tidak ada infeksi
e) Mengobservasi tanda tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)

13
Komplikasi: perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, tanda-tanda infeksi (demam,
cairan vagina berbau), jika terdapat darah lendir kemungkinan terjadi persalinan
preterm.

5. Muntah dan mual berlebihan


Penanganan:
a) Makan sedikit tapi sering
b) Hindari makanan yang berlemak
c) Jaga masukan cairan
d) Selingi makanan berkuah dengan makana kering
e) Hindari hal-hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
f) Istirahat cukup
g) Hindari hal yang membuat berkerinagt atau kepanasan, yang dapat memicu
rasa mual

6. Demam
Penanganan:
a) demam tinggi dapat ditangani dengan istirahat, minum banyak, kompres untuk
menurunkan suhu

7. Kejang
Penaganan:
b) Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan atau darah
c) Bebaskan jalan nafas
d) Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
e) Lakukan pengawasan ketat
Komplikasi: syok, eklamsia, hipertensiproteinuria

14
DAFTAR PUSTAKA

Yulaikhah,lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Nasional. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC
Jannah, nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: C.V. ANDI OFFSET

15
MAKALAH
SAP TANDA DAN BAHAYA KEHAMILAN

Mata kuliah: praktek keperawatan maternitas


Dosen pembimbing:
Nama kelempok :
1. Afiqri rahma putra
2. Elsa suprianti
3. Fauziah hariani
4. Fefrina helda
16
5. Moniza putri
6. Zahara muthia rusdy

STIKES SYEDZA SAINTKA PADANG


2018/2019

17

Anda mungkin juga menyukai