Anda di halaman 1dari 62

KURIKULUM

Pelatihan Keperawatan Bencana-Dasar

Pusdiklat Aparatur, Badan PPSDM Kesehatan


Kementerian Kesehatan
2014
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terletak di antara lempengan Asia, Australia


dan Pasifik dan juga dilalui gugusan gunung berapi
(ring of fire) yang merupakan wilayah sangat rawan
bencana letusan gunung berapi gempa bumi,
tsunami. Selain itu Indonesia juga merupakan daerah
Negara industri baru yang berkembang dengan pesat
yang memungkinkan segala akibat ikutannya dari
teknologi tinggi buatan manusia (teror) yang mungkin
saja akan meningkat seiring dengan berbagai
perubahan global. Bencana alam maupun buatan
manusia akan menimbulkan berbagai permasalahan,
baik korban jiwa, barang dan lingkungan.

Bencana yang sekarang ini sering melanda wilayah


Indonesia harus disikapi dengan tepat. Sangat
diperlukan kordinasi lintas sektoral dan lintas
program, diiringi dengan kemampuan seluruh
masyarakat Indonesia untuk mengatasi bencana.
Permasalahan yang terjadi adalah sampai dengan saat
ini sering kali penatalaksanaan manajemen bencana
belum dapat dilaksanakan dengan optimal.Untuk itu
perlu sekali memperkenalkan kepada dosen
keperawatan dan perawat yang bertugas di layanan
kesehatan tentang keperawatan bencana agar dapat
memberikan asuhan dan mensosialisasikan
keperawatan bencana secara lebih adekuat.
Pelayanan keperawatan bencana dapat terlaksana
dengan baik bila Perawat Klinik (PK) I yang dengan
pengalaman klinik minimal 2 tahun, PK II, serta PK III
yang belum pernah mengikuti pelatihan Keperawatan
bencana, mendapatkan pelatihan guna tercapainya

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 1
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

kompetensi Keperawatan Bencana Tingkat Dasar. PK I


dengan pengalaman klinik minimal 2 tahun, sangat
ditekankan mengikuti pelatihan tersebut dengan
tujuan dapat melaksanakan asuhan keperawatan
bencana dalam kondisi internal disaster. Serta bagi
PK II dan PK III dapat menerapkan asuhan
keperawatan bencana dalam kondisi baik internal
disaster maupun eksternal disaster dengan baik.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi serta peran


dalam keperawatan bencana, Kementerian Kesehatan
melalui Badan PPSDM Kesehatan c.q Pusdiklat
Aparatur bekerjasama dengan Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI) melalui Himpunan Perawat
Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI),
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK
UI), Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisian Medik Kementerian Kesehatan, serta Unit
Pelayanan lain dalam penyelenggaraan pelatihan
Keperawatan Bencana-Dasar. Dalam penyelenggaraan
pelatihan tersebut diperlukan adanya kurikulum
pelatihan sebagai panduan bagi fasilitator dalam
memfasilitasi Pelatihan Keperawatan Bencana
tersebut. Oleh karena itu, perlu disusun Kurikulum
Pelatihan Keperawatan Bencana-Dasar.

B. Filosofi Pelatihan

Untuk meningkatkan keterampilan, dalam melakukan


pelatihan mengacu pada filosofi pelatihan sebagai
berikut:
1. Prinsip andragogi,pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya
dalam memfasilitasi Pelatihan Keperawatan
Bencana-Dasar.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 2
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya,


sejauh berada di dalam konteks Pelatihan.
c. Diberikan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi dalam setiap proses
pembelajaran.

2. Berorientasi kepada peserta, yaitu bahwa peserta


berhak untuk:
a. Mendapatkan satu paket bahan belajar yaitu
buku acuan dan panduan peserta Pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan dalam
memfasilitasi Pelatihan Keperawatan Bencana-
Dasar.
b. Menggunakan modal pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki masing-masing
tentang keperawatan gawat darurat dan
bencana.
c. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat
memfasilitasi, menguasai materi dan dapat
menberikan umpan balik yang konstruktif.
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan
balik terhadap proses pembelajaran yang
dialami.
e. Melakukan evaluasi bagi penyelenggara dalam
melaksanakan pelatihan.
f. Melakukan evaluasi bagi fasilitator dalam
menyampaikan materi Pelatihan Keperawatan
Bencana-Dasar.

3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta


untuk:
a. Mencapai penguasaan materi dan kompetensi
yang ditetapkan dalam 7 (tujuh) hari pelatihan.
b. Meningkatkan keterampilan langkah demi
langkah dalam memperoleh kompetensi di
bidang Keperawatan Bencana-Dasar
sebagaimana yang telah ditetapkan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 3
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

c. Mendapatkan penilaian tentang


keberhasilannya mencapai kompetensi yang
ditetapkan pada akhir pelatihan.

4. Learning by doing dan Learning by experience,


yang memungkinkan peserta untuk memperoleh
kesempatan melakukan sendiri penerapan teori
dalam praktik.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 4
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

BAB II
PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI

A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai
pemberi asuhan keperawatan dan edukasi
keperawatan bencana kepada masyarakat.

B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan asuhan keperawatan pra bencana
2. Memberikan asuhan keperawatan saat bencana
3. Memberikan asuhan keperawatan pasca bencana

C. Kompetensi
Untuk menjalankan fungsinya peserta memiliki
kompetensi dalam:
1. Menjelaskan pencegahan/mitigasi pada pra
bencana
2. Melakukan kesiapsiagaan bencana
3. Memberikan pelayanan keperawatan kepada
masyarakat saat bencana
4. Menyediakan pelayanan bagi individu dan
keluarga saat bencana
5. Memberikan perawatan mental dasar saat bencana
6. Memberikan perawatan pada vulnerable/
kelompok rentan saat bencana
7. Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 5
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

BAB III.
TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
memberikan asuhan keperawatan bencana tingkat
dasar sesuai standar yang berlaku.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Menjelaskan pencegahan/mitigasi pada pra
bencana
2. Melakukan kesiapsiagaan bencana
3. Memberikan pelayanan keperawatan kepada
masyarakat saat bencana
4. Menyediakan pelayanan bagi individu dan
keluarga saat bencana
5. Memberikan perawatan mental dasar saat bencana
6. Memberikan perawatan pada vulnerable/
kelompok rentan saat bencana
7. Menjelaskan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 6
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

BAB IV
STRUKTUR PROGRAM

Waktu
No Materi
T P PL JML
A Materi Dasar
Kebijakan dan strategi nasional
1 penanggulangan bencana di 2 0 0 2
Indonesia
Konsep Keperawatan Bencana di
2 3 0 0 3
Indonesia
Sub Total 5 0 0 5
B Materi Inti
Pencegahan/mitigasi pada pra
1. 2 2 0 4
bencana
2. Kesiapsiagaan bencana bencana 2 2 0 4
Pelayanan keperawatan kepada
3. 2 2 0 4
masyarakat saat bencana
Pelayanan bagi individu dan
4. 4 8 0 12
keluarga saat bencana
5. Perawatan mental 2 6 0 8
Perawatan pada vulnerable/
6. 6 10 0 16
kelompok rentan saat bencana
Rehabilitasi dan rekonstruksi
7. 2 4 0 6
pasca bencana
Sub Total 20 34 0 54
C Materi Penunjang
Buillding Learning Commitment
1. 0 3 0 3
(BLC)
2. Anti korupsi 3 0 0 3
3. Rencana Tindak Lanjut (RTL) 0 2 0 2
Sub Total 3 5 0 8
TOTAL 28 39 0 67
Keterangan: Teori; P: Penugasan; PL: Praktik Lapangan; 1 JPL @ 45
menit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 7
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
BAB V
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor: Materi Dasar 1


Materi: Kebijakan dan strategi nasional penanggulangan bencana di Indonesia
Waktu: 2 JPL (T= 2, P =0, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami kebijakan dan strategi nasional
penanggulangan bencana di Indonesia.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu
menjelaskan:
1. Kebijakan nasional 1. Kebijakan nasional  Tugas  Bahan  UU RI NO 24
penanggulangan penanggulangan baca tayang tahun 2007
bencana di Indonesia bencana di Indonesia  Ceramah  Modul  Rencana
a. Regulasi nasional tanya  Laptop Nasional
bencana jawab  LCD Penanggulanga
b. Organisasi yang  ATK n Bencana
terkait  Flipchart Tahun 2010-
penanggulangan 2014
bencana  Kep Men Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 8
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
1) BNPB No. 876
2) PPKK  Heru Susetyo
3) NGO (2006),
4) BASARNAS “Menuju
Kebijakan
2. Strategi nasional 2. Strategi nasional Penanggulanga
penanggulangan penanggulangan n Bencana
bencana di Indonesia bencana di Indonesia yang
Integratif”,
Jurnal Inovasi
Edisi:
Vol.8/XVIII/No
vember 2006
dalam
http://io.ppi-
jepang.org/arti
cle.php?id=201,
diakses pada 5
Juli 2014. hlm.
 Charlotte
Benson, John
Twigg, Tiziana
Rossetto
(2007),

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 9
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Perangkat
untuk
Pengurangan
Risiko
Bencana:
Catatan
Panduan bagi
Lembaga-
Lembaga yang
bergerak dalam
Bidang
Pembangunan,
(Trj.) Laurentia
Sumarni,
Valentinus
Irawan,
(Yogyakarta:
ProVention
Consortium,
Hivos Kantor
Regional Asia
Tenggara,
CIRCLE
Indonesia),

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 10
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
hlm. 20.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 11
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Dasar 2
Materi: Konsep keperawatan bencana di Indonesia
Waktu: 3 JPL (T =3, P= 0, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami konsep keperawatan bencana di
Indonesia.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan dan Alat
Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu 1. Kristine M.
menjelaskan: Gebbie, dan
1. Definisi, siklus dan 1. Definisi, siklus, dan ▪ Tugas  Bahan Kristine
dampak bencana dampak bencana baca tayang Qureshi.
▪ Ceramah  Modul 2002.
2. Dasar keperawatan 2. Dasar keperawatan tanya  Laptop Emergency
bencana bencana jawab  LCD and
a. Teori community ▪ Curah  ATK Disaster
resilience pendapa  Flipchart Preparedne
b. Teori system t ss.
American
Journal of
3. Asuhan keperawatan 3. Asuhan keperawatan Nursing.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 12
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
bencana bencana 2. Argonne
National
4. Peran, fungsi, dan 4. Peran, fungsi, dan Laboratory
kewenangan kewenangan perawat – US. 2012.
saat bencana Resilience:
Theory and
5. Etik dan legal 5. Etik dan legal Applications
keperawatan bencana keperawatan bencana . U.S.
a. Etika dan legal Departemen
keperawatan t of Energy:
dalam bencana Oak Ridge.
b. Peka budaya
3. Undang
Undang
No.24
Tahun 2007
Tentang
Penanggula
ngan
Bencana.
4. Association
of Public
Health
Nurse.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 13
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
2007. The
Role of The
Public
Health
Nurse in
Disaster
Preparednes
s,
Response,
and
Recovery.
APHN:
United
States of
America
5. Bella
Magnaye, et
al.2011.E-
Internationa
l Scientific
Research
JournalVOL
UME – III,
ISSUE- 4,
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 14
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
ISSN 2094-
1749.Lyceu
m of the
Philippines
University.
6. Susan B.
Hassmiller,
Sharon A.
R.
Stanley.20
11.Public
Health
Nursing
and the
Disaster
Manageme
nt Cycle.
STANHOPE
:
mededconn
ect.com

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 15
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Inti 1
Materi: Pencegahan/mitigasi pada pra bencana
Waktu: 4 JPL (T= 2 ;P= 2 ;PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami pencegahan/mitigasi pada pra
bencana.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Mengidentifikasikan 1. Identifikasi hazard ▪ Tugas  Bahan
hazard dan resiko dan resiko bencana baca tayang
bencana ▪ Ceramah  Modul
2. Menjelaskan sistem 2. Sistem surveillance tanya  Laptop
surveillance bencana bencana jawab  LCD
3. Mengidentifikasikan 3. Identifikasi ▪ Curah  ATK
kelompok beresiko kelompok beresiko pendapa  Flipchart
4. Menjelaskan prinsip- 4. Prinsip-prinsip t  Data
prinsip proses isolasi, proses isolasi, ▪ Diskusi epidemiol
karantina, karantina, kasus ogi/kasu
kontaminasi, dan kontaminasi, dan s
dekontaminasi di dekontaminasi di  Program
masyarakat masyarakat prepared

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 16
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
5. Menjelaskan koordinasi 5. Koordinasi bencana ness
bencana  Panduan
diskusi
kasus

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 17
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Inti 2
Materi: Kesiapsiagaan bencana
Waktu: 4 JPL (T= 2, P= 2, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melakukan kesiapsiagaan bencana.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu :
1. Melakukan 1. Komunikasi dan ▪ Tugas  Bahan
Komunikasi dan informasi baca tayang
informasi kesiapsiagaan ▪ Ceramah  Modul
kesiapsiagaan bencana tanya  Laptop
bencana jawab  LCD
▪ Curah  ATK
2. Melakukan kegiatan 2. Kegiatan pendapa  Flipchart
peningkatan peningkatan t  Skenario
kemampuan kemampuan ▪ Bermain bermain
masyarakat untuk masyarakat untuk peran peran
menghadapi bencana menghadapi (TPK-1)  Kasus
bencana ▪ Studi  Panduan
a. Edukasi kasus studi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 18
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
masyarakat (TPK-2 kasus
terkait dan
kesiapsiagaan TPK-3)
bencana
b. Tata laksana
simulasi kegiatan

3. Melakukan 3. Penyiapan peralatan


penyiapan peralatan kebutuhan bencana
kebutuhan bencana

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 19
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Inti 3
Materi: Pelayanan keperawatan kepada masyarakat saat bencana
Waktu: 4 JPL (T= 2, P =2, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memberikan pelayanan keperawatan kepada
masyarakat saat bencana.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat
Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu: 1. Allender
1. Mengidentifikasi 1. Masalah kesehatan di ▪ Tugas  Bahan (2014)
masalah kesehatan di komunitas saat baca tayang Community
komunitas saat bencana bencana ▪ Ceramah  Modul & Public
2. Melakukan kegiatan 2. Kegiatan pemenuhan tanya  Laptop Health
pemenuhan kebutuhan kebutuhan dasar jawab  LCD Nursing.
dasar untuk untuk masyarakat ▪ Curah  ATK Promoting
masyarakat (bio, psiko, (bio, psiko, social, pendapat  Mannequ the Public’s
sosial, cultural, dan cultural, dan ▪ Bermain in Health.US
spiritual) spiritual) peran  Skenario A.
▪ Demons bermain Lippincoot
3. Melakukan peran serta 3. Peran serta untuk trasi peran Williams &
untuk tindakan tindakan pencegahan  Panduan Wilkins

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 20
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
pencegahan (second (second disaster) demonstr 2. Budhi
disaster) asi Mulyadi
4. Melakukan edukasi 4. Edukasi untuk (2009)
untuk masyarakat saat masyarakat saat Buku
bencana bencana Keperawat
an
Komunitas.
Jakarta.

3. Asmadi
(2008)
Prosedural
Keperawat
an, Konsep
dan
Aplikasi
KDM,
4. Salemba
Medika
Jakarta.
5. DepKes.RI
(2006)Seri
PPGD.Pena
nggulanga

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 21
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
n
Penderita
Gawat
Darurat /
6. General
Emergency
Life
Support
(GELS).
Sistem
Penanggul
angan
Gawat
Darurat
Terpadu
(SPGDT).
Cetakan
Ketiga.
7. Direktorat
Jenderal
Bina
Pelayanan
Medik
Departeme

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 22
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
n
Kesehatan
R.I.
8. (2006)
Penanggul
angan
Kegawatd
aruratan
sehari-hari
&
bencana.
9. Departeme
n
Kesehatan
R.I.
Jakarta
10. Depkes
RI (2006)
Tanggap
Darurat
Bencana
(Safe
Communi
ty).

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 23
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
11. Departe
men
Kesehata
n R.I.
Jakarta :
Departe
men
Kesehata
n.
12. Depkes.
RI
(2002)
Prosedu
r Tetap
Pelayan
an
Kesehat
an
Penangg
ulangan
13. Bencana
dan
Penanga
nan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 24
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Pengungs
i.
Departe
men
Kesehata
n R.I.
Pusat
Penangg
ulangan
Masalah
Kesehata
n.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 25
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Inti 4
Materi: Pelayanan bagi individu, dan keluarga saat bencana
Waktu: 12 JPL (T= 4 ;P= 8 ;PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melakukan pelayanan bagi individu dan
keluarga saat bencana.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan Metode Media Referensi


Khusus (TPK) daan Sub Pokok dan Alat
Bahasan Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:
 Tugas  Bahan 1. Kementrian
1. Menjelaskan 1. Manajemen krisis baca tayang Kesehatan
manajemen krisis saat bencana  Ceramah  Modul Republik
saat bencana tanya  Laptop Indonesia.
jawab  LCD 2012.
2. Melakukan 2. Pengkajian  Simulasi  ATK Pedoman
pengkajian kebutuhan table top  Formulir Teknis
kebutuhan keperawatan  Exercise excercis Penanggulang
keperawatan individu s e an Krisis
individu  table top Kesehatan
exercises Akibat

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 26
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
3. Melakukan tindakan 3. Tindakan Bencana,
keperawatan saat keperawatan saat Edisi Revisi.
bencana bencana Diunduh dari
a. Triase bencana http://ino.se
b. Tindakan untuk aro.who.int/L
pemenuhan inkFiles/Eme
kebutuhan klien rgency_and_h
akibat bencana umanitarian_
c. Lingkungan yang action_Techni
aman untuk: cal_quide_for
 Korban selamat _Health_Crisi
(Individu, s_Response_i
keluarga dan n_Disaster.pd
masyarakat) f Diunduh
 Petugas pada tanggal
kesehatan 20 Juli 2014.
d. Sistem rujukan 2. Nasrabadi, A.
e. Pencegahan N., Naji, H.,
penyebaran Mirzabeigi,
penyakit menular dan
f. Dokumentasi Dadbakhs,
asuhan M. 2007.
keperawatan Earthquake
bencana relief: Iranian

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 27
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
nurses’
responses in
Bam, 2003,
and lessons
learned.
International
Nursing
Review,
54(1), 13-18.
3. Yang, Y.,
Xiao, L.,
Cheng, H.,
Zhu, J dan
Arbon , P.
2010.
Chinese
nurses’
experience in
the
Wenchuan
earthquake
relief.
International
Nursing

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 28
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Review,
57(2), 217-
223.
4. Public Health
Emergency.
2013.
http://www.p
he.gov/Prepa
redness/plan
ning/playboo
ks/rdd/Pages
/intro.aspx
diunduh
pada tanggal
1 Agustus
2014.
5. SPGDT Kota
Salatiga.
2013.
http://spgdt
kotasalatiga.
blogspot.com
6. World Health
Organisation.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 29
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
2008
http://ino.se
aro.who.int/L
inkFiles/Eme
rgency_and_h
umanitarian_
action_Pedom
an_RS_Lapan
gan_rev.pdf
diunduh
pada tanggal
24 Juli 2014.
7. Yin, H., He,
H., Arbon, P
& Zhu, J.
2011. A
survey of the
practice
nurses’ skills
in
Wenchuan
earthquake
disaster
sites:

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 30
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
implications
for disaster
training.
Journal of
Advanced
Nursing, 67
(10), 2231-
2238.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 31
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Inti 5
Materi: Perawatan Mental Dasar Saat Bencana
Waktu: 8 JPL (T = 2 ;P = 6 ;PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melakukan perawatan mental dasar saat
bencana.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan dan
Alat
Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu: 1. Pedoman
1. Mengidentifikasikan 1. Respons psikologis  Tugas  Bahan Teknis
respons psikologis saat bencana baca tayang Penanggula
 Cerama  Modul ngan Krisis
2. Melakukan tindakan 2. Tindakan h tanya  Laptop Akibat
keperawatan kesehatan keperawatan jawab  LCD Bencana,
mental dasar yang kesehatan mental  Demons  ATK Kementeria
tepat untuk menangani dasar yang tepat trasi  Kit n
masalah psikologis saat untuk menangani stabilisa Kesehatan
bencana masalah psikologis si emosi RI Jakarta,
saat bencana : matras, 2010.
tape 2. Undang-

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 32
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
3. Melakukan pencegahan 3. Pencegahan dasar recorder, Undang
dasar Syndrom Pasca Syndrom Pasca music Nomor 27
Trauma Trauma  Panduan Tahun 2007
a. Psikologycal first demons tentang
aid trasi Penanggula
b. Stabilisasi emosi ngan
Bencana.
3. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor 145
Tahun 2007
tentang
Penanggula
ngan
Bencana
Bidang
Kesehatan,
tahun
2007.
4. Departemen
Kesehatan
RI (2007).
Pedoman

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 33
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Teknis
Penanggula
ngan Krisis
Kesehatan
Akibat
Bencana.
Jakarta.
5. Direktorat
Keswamas,
Departemen
Kesehatan
RI (2005).
Panduan
bagi Petuga
dan
Relawan
Kesehatan
Mental.
Jakarta.
6. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia.
Buku Ajar

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 34
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Psikiatri.
Jakarta,
2010.
7. Hipshman,
Lawrence.
Behavioral
Health
Triage in
Disaster
Settings.
8. Keliat, B.A.,
Daulima,
N.H.C.,
Farida, P.
(2011).
Manajemen
Keperawata
n
Psikososial
& Kader
kesehatan
Jiwa:
CMHN
(Intermediat

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 35
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
e Course).
Jakarta:
EGC.
9. Stuart G.W.
& Laraia
M.T. (2005).
Principles
and Practice
of
Psychiatric
Nursing. 8th
edition.
Mosby:Else
vier.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 36
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR

Nomor: Materi Inti 6


Materi: Perawatan pada Vulnerable/Kelompok Rentan Saat Bencana
Waktu: 16 JPL (T= 6 ;P= 10, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memberikan perawatan pada vulnerable/
kelompok rentan saat bencana.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan dan
Alat
Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu : 1. Enarson, E.
1. Mengidentifikasi 1. Identifikasi  Tugas  Bahan (2000).
kelompok beresiko kelompok beresiko baca tayang Infocus
 Cerama  Modul Programme
2. Memberikan tindakan 2. Tindakan yang h tanya  Laptop on Crisis
yang sesuai untuk sesuai untuk jawab  LCD Response
kelompok beresiko kelompok beresiko  Demons  ATK and
pada: trasi  Kit yang Reconstructi
a. Bayi (TPK-2 dibutuh on Working
b. Anak PB-2a) kan paper 1:
c. Ibu hamil  Bermain dalam Gender and

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 37
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
d. Ibu menyusui peran bermain natural
e. Lansia peran disaster.
f. Orang dgn  Panduan Geneva:
penyakit kronik demons Recovery
trasi and
3. Mengidentifikasi 3. Sumber daya yang  Skenario Reconstructi
sumber daya yang tersedia bermain on
tersedia di lingkungan dilingkungan peran Department.
untuk kebutuhan untuk kebutuhan 2. Federal
kelompok beresiko kelompok beresiko Emergency
Management
4. Menciptakan 4. Lingkungan yang Agency
lingkungan yang sesuai sesuai dengan (FEMA).
dengan kebutuhan kebutuhan (2010).
kelompok beresiko kelompok beresiko Developing
and
Maintaining
Emergency
Operations
Plans:
Comprehens
ive
Preparednes
s Guide

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 38
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
(CPG): US
Department
of Homeland
Security.
3. Indriyani, S.
(2014). Bias
Gender
dalam
Penanganan
Bencana.
from
http://www.
suaramerdek
a.com/v1/in
dex.php/rea
d/cetak/201
4/01/28/25
0789/Bias-
Gender-
dalam-
Penanganan-
Bencana
4. Klynman, Y.,
Kouppari,

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 39
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
N., &
Mukhier, M.,
(Eds.).
(2007).
World
disasters
report 2007:
Focus on
discriminatio
n. Geneva,
Switzerland:
International
Federation of
Red Cross
and Red
Crescent
Societies.
5. Morrow, B.
H. (1999).
Identifying
and mapping
community
vulnerability.
Disasters,

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 40
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
23(1), 1-18.
6. Powers, R.,
& Daily, E.,
(Eds.).
(2010).
International
disaster
nursing.
Cambridge,
UK: The
World
Association
for Disaster
and
Emergency
Medicine &
Cambridge
University
Press.
7. Undang-
Undang No.
24 tahun
2007
tentang

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 41
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Penanggulan
gan
Bencana.
8. Veenema, T.
G. (2007).
Disaster
Nursing and
Emergency
Preparednes
s for
Chemical,
Biological
and
Radiological
Terorism and
Other
Hazards
(2nd ed.).
New York,
NY: Springer
Publishing
Company,
LLC.
9. World Health

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 42
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Organization
(WHO), &
International
Council of
Nursing
(ICN). (2009).
ICN
Framework
of Disaster
Nursing
Competencie
s. Geneva,
Switzerland:
ICN.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 43
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Inti 7
Materi: Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Waktu: 6 JPL (T = 2 ;P= 4 ;PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami program pemulihan pasca bencana.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan Metode Media Referensi


Khusus (TPK) dan Sub Pokok dan
Bahasan Alat
Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:
1. Melakukan 1. Pemulihan  Tugas  Bahan
pemulihan individu individu dan baca tayang
dan keluarga keluarga  Ceramah  Modul
tanya  Laptop
jawab  LCD
 ATK

2. Melakukan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 44
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Pemulihan 2. Pemulihan
Masyarakat Masyarakat

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 45
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Penunjang 1
Materi: Buillding Learning Commitment (BLC)
Waktu: 3 JPL (T = 0, P= 3, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
membangun komitmen belajar.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan dan
Alat
Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu :
1. Melakukan perkenalan 1. Perkenalan dan  Curah  Bahan  Depkes RI,
dan pencairan pencairan diantara pendapa tayang Pusdiklat
diantara peserta, peserta, fasilitator t  Modul Kesehatan,
fasilitator dan panitia dan panitia  Diskusi  Laptop 2004,
kelompo  LCD Kumpulan
2. Merumuskan 2. Kesepakatan k  ATK Games dan
kesepakatan tentang tentang harapan  Permain  Kertas Energizer,
harapan peserta peserta terhadap an Flipchart Jakarta
terhadap Pelatihan, Pelatihan, nilai,  White  Munir,
nilai, norma, norma, board Baderel,
kekhawatiran kekhawatiran  Panduan 2001,
mencapai harapan dan mencapai harapan Diskusi Dinamika

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 46
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
kontrol kolektif yang dan control kolektif Kelompok,
disepakati bersama yang disepakati Penerapanny
sebagai komitmen bersama sebagai a dalam
belajar komitmen belajar Laboratoriu
m Ilmu
3. Menetapkan 3. Penetapan Perilaku,
organisasi kelas organisasi kelas Jakarta

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 47
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Penunjang 2
Materi: Anti Korupsi
Waktu: 3 JPL (T = 0 ; P= 3 ; PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami anti korupsi.

Pokok Bahasan Media


Tujuan Pembelajaran
dan Sub Pokok Metode dan Alat Referensi
Khusus (TPK)
Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan Konsep 1. Konsep Definisi  Tugas  Bahan
Korupsi korupsi baca tayanga
a. Definisi Anti  Curah n (Slide
Korupsi pendapat power
b. Ciri-ciri  Tanya point)
korupsi Jawab  Laptop
c. Bentuk/ jenis  Diskusi  LCD
korupsi  Flip
d. Tingkatan chart
korupsi  White
e. Faktor board
Penyebab  Spidol
Korupsi (ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 48
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
f. Dasar Hukum  Petunju
tentang k
korupsi diskusi

2. Menjelaskan Konsep 2. Konsep anti


Anti Korupsi korupsi
a. Definisi Anti
Korupsi
b. Nilai-nilai anti
korupsi
c. Prinsip-
prinsip anti
korupsi

3. Menjelaskan Upaya 3. Upaya


Pencegahan dan Pencegahan dan
Pemberantasan Pemberantasan
Korupsi Korupsi
a. Upaya
pencegahan
korupsi
b. Upaya
Pemberantasa

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 49
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
n Korupsi
c. Strategi
Komunikasi
Anti Korupsi

4. Menjelaskan Tata Cara 4. Menjelaskan Tata


Pelaporan Dugaan Cara Pelaporan
Pelanggaran Tindak Dugaan
Pidana Korupsi Pelanggaran
Tindak Pidana
Korupsi:
a. Laporan
b. Pengaduan
c. Tata cara
penyampaian
pengaduan
d. Pendidikan
Anti Korupsi

5. Menjelaskan gratifikasi 5. Gratifikasi


a. Pengertian
Gratifikasi
b. Aspek hukum

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 50
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
gratifikasi
c. Gratifikasi
merupakan
tindak Pidana
Korupsi
d. Contoh
Gratifikasi
e. Sanksi
Gratifikasi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 51
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Nomor: Materi Penunjang 3
Materi: Rencana tindak lanjut (RTL)
Waktu: 2 JPL (T = 0, P = 2, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
menyusun rencana tindak lanjut pasca pelatihan

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi,
peserta mampu :
1. Menjelaskan Konsep 1. Konsep Rencana
RTL Tindak Lanjut :  Ceramah  Power Panduan
a. Pengertian tanya Point Peserta
RTL jawab  Kertas
b. Tujuan  Menyusun Flipchart
c. Manfaat RTL  Whiteboar
d
2. Rencana Tindak  Spidol
2. Menyusun rencana Lanjut  Laptop
tindak lanjut pasca  LCD
Pelatihan  Screen
 Format
RTL

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 52
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
BAB VI
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan Pengetahuan dan Keterampilan

1. Kebijakan dan 1. Pencegahan/mitigasi pada pra


strategi bencana
E nasional 2. Kesiapsiagaan bencana
V penanggulanga
3. Pelayanan keperawatan kepada
A n bencana di
Indonesia
masyarakat saat bencana
L 4. Pelayanan bagi individu dan
2. Konsep
U keluarga saat bencana
keperawatan
A 5. Perawatan mental saat bencana
bencana di
S Indonesia 6. Perawatan pada vulnerable/
I
kelompok rentan saat bencana
Metode: 7. Rehabilitasi dan rekonstruksi
 Curah pasca bencana
pendapat
 Ceramah Metode:
tanya jawab  CTJ  Demonstrasi
 Diskusi  Studi kasus

Skill site : Role play dan simulasi


(table top)

RTL Anti Korupsi

Penutupan Post Test (tulis dan tabletop)&


Evaluasi Penyelenggaraan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 53
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
Rincian Rangkaian Alur Proses Pembelajaran:

1. Pre test
Sebelum acara pembukaan dilakukan pre test
terhadap peseerta, dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan
dan kemampuan peserta terkait materi

2. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan
pelatihan secara resmi. Proses pembukaan pelatihan
meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang
latar belakang perlunya pelatihan.
c. Perkenalan peserta secara singkat.

3. Membangun komitmen belajar (Building Learning


Commitment/BLC)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta
dalam mengikuti proses pelatihan. Faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam proses BLC adalah tujuan
pelatihan, peserta (jumlah dan karakteristik), waktu
yang tersedia, sarana dan prasarana yang tersedia.
Proses pembelajaran dilakukan dengan berbagai
bentuk permainan sesuai dengan tujuan pelatihan.
Proses BLC dilakukan dengan alokasi waktu minimal
3 jpl dan proses tidak terputus. Dalam prosesnya 1
(satu) orang fasilitator memfasilitasi maksimal 30
orang peserta.
Proses pembelajaran meliputi:
a. Forming
Pada tahap ini setiap peserta masing-masing
masih saling observasi dan memberikan ide ke
dalam kelompok. Pelatih berperan memberikan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 54
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
rangsangan agar setiap peserta berperan serta dan
memberikan ide yang bervariasi.
b. Storming
Pada tahap ini mulai terjadi debat yang makin
lama suasananya makin memanas karena ide yang
diberikan mendapatkan tanggapan yang saling
mempertahankan idenya masing-masing. Pelatih
berperan memberikan rangsangan pada peserta
yang kurang terlibat agar ikut aktif menanggapi.
c. Norming
Pada tahap ini suasana yang memanas sudah
mulai reda karena kelompok sudah setuju dengan
klarifikasi yang dibuat dan adanya kesamaan
persepsi. Masing-masing peserta mulai menyadari
dan muncul rasa mau menerima ide peserta
lainnya. Dalam tahap ini sudah terbentuk norma
baru yang disepakati kelompok. Pelatih berperan
membulatkan ide yang telah disepakati menjadi
ide kelompok.
d. Performing
Pada tahap ini kelompok sudah kompak, diliputi
suasana kerjasama yang harmonis sesuai dengan
norma baru yang telah disepakati berssama.
Pelatih berperan memacu kelompok agar masing-
masing peserta ikut serta aktif dalam setiap
kegiatan kelompok dan tetap menjalankan norma
yang telah disepakati.
Hasil yang didapatkan pada proses pembelajaran:
1) Harapan yang ingin dicapai
2) Kekhawatiran
3) Norma kelas
4) Komitmen
5) Pembentukan tim (organisasi kelas)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 55
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
4. Pemberian wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan
memberikan materi sebagai dasar
pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui
peserta dalam pelatihan ini.

5. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan


Pemberian materi pengetahuan dan ketrampilan dari
proses pelatihan mengarah pada kompetensi yang
akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode
yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta
aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu
pencegahan/mitigasi pada pra bencana,
kesiapsiagaan bencana, pelayanan keperawatan
kepada masyarakat saat bencana, pelayanan bagi
individu dan keluarga saat bencana, perawatan
mental saat bencana, perawatan pada
vulnerable/kelompok rentan saat bencana,
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Untuk menguatkan capaian kompetensi peserta latih,


diakhir pembelajaran dilakukan simulasi dengan cara
tabletop. Tabletop dilakukan dengan cara memberikan
kasus disaster sebagai pemicu untuk diselesaikan
oleh peserta latih dan diakhiri dengan melakukan
evaluasi hasil dari tabletop oleh fasilitator.

6. Evaluasi peserta : post test dan test komprehensif


(tabletop)
7. dan evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi peserta diberikan setelah semua materi
disampaikan dan sebelum penutupan dengan tujuan
untuk melihat peningkatan dan kemajuan peserta
dalam proses pembelajaran. Kemudian dilanjutkan
dengan evaluasi penyelenggaraan untuk mendapatkan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 56
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
masukan dari peserta tentang penyelenggaraan
pelatihan yang akan digunakan untuk
penyempurnaan penyelenggaraan berikutnya.

8. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi pengakhiran dari semua
rangkaian kegiatan.

9. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap
proses pembelajaran setiap hari dan terhadap
fasilitator.
 Evaluasi tiap hari dilakukan dengan cara me-
review kegiatan proses pembelajaran yang sudah
berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya.
 Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh
peserta pada saat fasilitator telah mengakhiri
materi yang disampaikannya. Evaluasi digunakan
dengan menggunakan form evaluasi terhadap
fasilitator.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 57
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
BAB VII
PESERTA DAN PELATIH

A. Peserta
1. Kriteria peserta sebagai berikut :
 Latar belakang pendidikan minimal D3
 Perawat : PK I dengan pengalaman minimal 2
tahun di pelayanan kesehatan, PK II, dan PK III
yang belum pernah mengikuti pelatihan
keperawatan bencana di seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan dan pendidikan
 Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
 Telah mengikuti pelatihan
kegawatdaruratan:keperawatan gawat darurat
tkt dasar (emergencynursingbasiclevel), PPGD,
BTCLS 2 (dua) tahun terakhir
2. Jumlah peserta
 Jumlah peserta maksimal 30 orang per kelas

B. Pelatih/ Fasilitator
1. Kriteria pelatih/ fasilitator sebagai berikut:
 Latar belakang pendidikan minimal Ners
 Mempunyai sertifikat TOT Pelatihan
Keperawatan Bencana.
 Memiliki pengalaman dalam penanganan
bencana.
 Memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat/ Ners
yang masih berlaku.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 58
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
Penyelenggara pelatihan Keperawatan Bencana
tingkat Dasar memiliki kriteria sebagai berikut:
 Berbadan hukum sebagai penyelenggara
pendidikan dan atau pelatihan kesehatan dengan
melampirkan AKTA Pendirian
 Memiliki pengendali pelatihan (Master of
Training/MOT) dengan latar belakang pendidikan
minimal perawat dan memiliki pengalaman dalam
pelatihan Keperawatan Bencana Dasar
 Memiliki pengelola pelatihan (panitia penyelenggara)

B. Tempat penyelenggaraan
Pelatihan Keperawatan Bencana tingkat Dasar
diselenggarakan di fasilitas yang dapat menyediakan
sarana dan prasarana sesuai standar pelatihan
Keperawatan Bencana Dasar.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 59
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
BAB IX
EVALUASI

Evaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran


terdiri dari evaluasi terhadap :
1. Peserta, meliputi:
a. Pre test(Kuesioner Awal)
b. Post test (Kuesioner Tengah)

2. Pelatih/Fasilitatormeliputi:
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran
e. Empati/gesture dan sikap kepada peserta
f. Pencapaian kompetensi sesuai bidang yang
diajarkan
g. Kesempatan tanya jawab
h. Kemampuan menyajikan
i. Kerjasama antara pelatih

3. Penyelenggara:
a. Tingkat kepuasan peserta terhadap proses
pembelajaran
b. Kenyamanan ruang Pelatihan
c. Penyediaan alat bantu Pelatihan
d. Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti
pengadaan dan bahan diskusi)
e. Tingkat semangat peserta untuk mengikuti program
Pelatihan
f. Penilaian proses pelatihan baik di kelas

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 60
Kurikulum Pelatihan
KEPERAWATAN BENCANA-DASAR
BAB X
SERTIFIKAT

Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiap


peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan ketentuan
kehadiran 95% akan diberikan sertifikat yang
dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI dengan angka
kredit 1 (satu) yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dan panitia penyelenggara, dan atau sertifikat
dari penyelenggara dengan nilai Satuan Kredit Profesi
(SKP) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR-TAHUN 2014 Page 61

Anda mungkin juga menyukai