DISUSUN OLEH :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Orientasi Pegawai Baru tahun 2019
Calon Pegawai Negeri Sipil Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung selesai
disusun,
Kami mengucapkan terima kasih kepada Yth:
1. Dr. Artiyono, M. Kes. selaku Direktur RSUD Kabupaten Temanggung
2. Pembimbing Orientasi
3. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini
Program orientasi ini sebagai upaya pengenalan gambaran RSUD Temanggung secara
umum terhadap karyawan baru untuk mengenal lingkungan kerja. Kami menyadari masih
banyak kekurangan yang perlu disempurnakan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu
kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
(…………………………)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tenaga keperawatan yang baru di rekrut oleh RSUD Kabupaten Temanggung sangat
strategis untuk dikembangkan dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Oleh
karena itu perlu adanya persamaan persepsi tentang visi misi dan tujuan dalam memberikan
pelayanan keperawatan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya program orientasi bagi
tenaga keperawatan baru agar tetap dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan di RSUD
Kabupaten Temanggung.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD Kabupaten Temanggung
2. Tujuan Khusus :
a. Menyamakan persepsi tentang visi, misi dan tujuan tentang pelayanan di RSUD
Kabupaten Temanggung, khususnya pelayanan keperawatan
b. Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan
c. Meningkatkan ketrampilan tenaga keperawatan
d. Membina sikap profesional tenaga keperawatan
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pengertian Program orientasi pegawai baru adalah serangkaian kegiatan yang wajib diberikan
kepada setiap tenaga baru yang masuk ke RSUD Kabupaten Temanggung, seperti Pegawai Negeri
Sipil (PNS), Kontrak, pindahan dari rumah sakit lain, tentang semua kebijakan dan aturan-aturan
yang ada di rumah sakit, sehingga dalam melaksanakan kegiatan tenaga terdapat persepsi yang
sama untuk semua karyawan.
D. METODE PELAKSANAAN :
1. Penerimaan Pegawai Baru
Di bidang keperawatan, pegawai baru diterima oleh Kepala Bidang Keperawatan, apabila
Kepala Bidang Keperawatan berhalangan maka yang bertanggung jawab adalah Kepala Seksi
Keperawatan untuk di berikan orientasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit
(ICU), dan High Care Unit (HCU), dan untuk selanjutnya diberikan penjelasan dan diserah
terimakan kepada ruang terkait.
2. Pelaksanaan Program Orientasi
Setiap pegawai baru akan diorientasikan secara bersamaan selama 7 hari yang dikelola oleh
bidang kepegawaian bekerja sama dengan bidang diklat dan keperawatan dilaksanakan di Aula
Jenderal Soedirman RSUD Kabupaten Temanggung.
3. Pelaksanaan Pemberian Materi
Orientasi pegawai baru dibagi menjadi dua jenis yaitu orientasi umum dan orientasi khusus.
Orientasi umum meliputi pemberian materi melalui presentasi dan diskusi yang diberikan oleh
seluruh bidang yang ada di RSUD Kabupaten Temanggung (materi terlampir). Sedangkan
orientasi khusus merupakan orientasi tingkat ruangan di bangsal yang telah dibagi oleh Kabid
Keperawatan dan diserah terimakan oleh Kasi Keperawatan kepada Kepala Ruang perawatan.
BAB II
ISI
Kenanga 10
Mawar 4 6 25
Melati 2 5 4 25
Nusa Indah 8 10 2
PICU NICU 6
Seruni 2 6 15
Tulip 5 7
Wijaya 6 3 1
kusuma 1
Wijaya 6 3 1
kusuma 2
Misi :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan mutu dan kerjasama pendidikan kesehatan
3. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien
4. Meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai
Motto :
Kesembuhan Dan Kepuasan Pasien Merupakan Kebahagiaan Kami.
A. Pengarahan Direktur RSUD Kabupaten Temanggung
Disampaikan pada hari Rabu, 10 April 2019 oleh Direktur RSUD Kab.
Temanggung dr. Artiyono, M. Kes. Materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :
3. Himbauan agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru dan
menaati segala peraturan yang berlaku di RSUD Kab. Temanggung
D. Bagian Umum
Bagian Umum dikepalai oleh Sugiyarto SH. Sesuai dengan Peraturan Bupati
Temanggung Nomor 46 tahun 2011 tentang penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung, Bagian Umum
mempunyai tugas mengkoordinir penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan
dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang perencanaan, pendidikan dan
pelatihan, hukum, hubungan masyarakat, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
organisasi dan kepegawaian.
Bagian Umum membawahi 3 Sub Bagian, yaitu :
G. Bidang Keperawatan
Bidang keperawatan dikepalai oleh Rejono S,kep. Ns. Sesuai dengan Peraturan
Bupati Temanggung Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung, Bidang
Keperawatan mempunyai tugas mengkoordinir penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis bidang keperawatan.
Bidang Keperawatan membawahi dua seksi, yaitu :
I. Instalasi
Selain itu terdapat juga beberapa Instalasi di RSUD Kabupaten Temanggung.
Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis, keperawatan dan
pelayanan penunjang medis yang dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan non
structural. RSUD Kabupaten Temanggung menyelenggarakan 20 jenis instalasi, yaitu
:
1. Instalasi Rawat Jalan
Bertugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan
bagi pasien rawat jalan, serta melaksanakan rujukan intern maupun extern.
6. Instalasi Radiologi
Bertugas menyelengarakan pelayanan pemeriksaan radiodiagnostik guna
penunjang penegakan diagnose dan penyelenggaraan pelayanan radioterapi
bagi pasien rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.
8. Instalasi Farmasi
Bertugas menyelenggarakan kegiatan penyediaan, peracikan dan penyaluran
obat, alat kedokteran, alat kesehan, gas medic dan bahan kimia.
9. Instalasi Gizi
Bertugas menyelenggarakan perencanaan, penataan dan penyediaan makanan
biasa maupun dietary.
A. ORIENTASI UMUM
Orientasi umum dilaksanakan di aula jenderal Soedirman RSUD Kabupaten Temanggung yang
selama 7 hari mulai tanggal 10 – 15 April 2019. Orientasi khusus dilaksanakan di bangsal perawatan
mulai tanggal 16 April – 15 Juni 2019.
B. RINGKASAN MATERI
CODE RED
Code red adalah kode yang mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkunga rumah
sakit baik berupa api maupun asap, sekaligus melakukan penanggulangan bencana kebakaran
mengaktifkan tim ssiagaa bencana rumah sakit khususnya kebakaran.
Kewajiban RS
1. Bangunan rumah sakit sesuai standar sehingga elindungi penghuni dari ancaman bencana.
Rumah sakit menyediakan :
a. Sistem proteksi
b. Deteksi dini api atau asap
c. Speker darurat
d. Jalur evakuasi
e. Area aman
f. Control room
2. Memerikan pelatihan khusus
3. Membentuk tim komando HDP
4. Membentuk system managemen penanggulangan kebakaran rumah sakit
Penatalaksanaan:
1. R RESCUE/ SELAMATKAN stiap orang yang berada dalam areakebakaran, teriakan “kode
red.. kode red..”
2. A AKARN/ SEBARLUASKAN dengan cara “telpon line code red 188”
3. C CONTAIN/ SEKAT “TELEPON BAGIAN IPSRS (133)”
4. E EXTINGUISH/ PADAMKAN menggunakan APAR
Prosedur evakuai adalah prioritas utama adalah penyelamtn jiwa dan dipimpin oleh petugas evakuasi.
CODE BLUE
Code blue system merupakan strategi pencegahan, resusitasi kegawatan termasuk kejadian
henti jantung dan aktivasi system emergency di rumahsakit. Komponen code blue adalah :
(PASIEN SAVETY )
1. Hak pasien
2. Pendidikan pasien dan keluarga.
3. Kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode
5. Peningkatan kinerja.
6. Peran pimpinan dalam dalam meningkatkan keselamatan pasien.
7. Pendidikan staff tentang keselamatan pasien.
8. Komunikasi efektif
Pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit ditujukan untuk melindungi pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
sangat Penting untuk melindungi pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya
infeksi karena dirawat, bertugas juga berkunjung ke suatu rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Keberhasilan program PPI perlu keterlibatan lintas profesional: Klinisi, Perawat,
Laboratorium, Kesehatan Lingkungan, Farmasi, Gizi, IPSRS, Sanitasi &Housekeeping, dan lain-lain
sehingga perlu wadah berupa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.Healt-care Associated
Infections (HAIs) adalah penyakit infeksi yang muncul dalam waktu antara 48 jam dan empat hari
setelah pasien masuk rumah sakit atau dalam waktu 30 hari stelah psien keluar dari rumah sakit
Pengetahuan tentang rantai penularan infeksi sangat penting karena apabila satu mata rantai
dihilangkan atau dirusak, maka infeksi dapat dicegah atau dihentikan. Komponen yang diperlukan
sehingga terjadi penularan adalah:
1. Kebersihan tangan/Handhygiene
2. Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker, goggle (kaca mata pelindung), face
shield (pelindungwajah), gaun
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
6. Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
7. Penempatan pasien
8. Hyangiene respirasi/Etika batuk
9. Praktek menyuntik yang aman
10. Praktek pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal pungsi
Lapis kedua Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
Tujuan untuk memutus rantai penularan mikroba penyebab infeksi. Diterapkan pada
pasien gejala/dicurigai terinfeksi atau kolonisasi kuman penyebab infeksi menular yang dapat
ditransmisikan lewat udatra, droplet, kontak kulit atau permukaan terkontaminasi. 3 Jenis
kewaspadaan berdasarkan transmisi: kewaspadaan transmisi kontaki droplet, airborne
Kebersihan Tangan
Tangan merupakan media transmisi patogen tersering di RS. Menjaga kebersihan tangan
dengan baik dan benar dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi
nosokomial. Kepatuhan terhadap kebersihan tangan merupakan pilar pengendalian infeksi. Teknik yang
digunakan adalah teknik cuci tangan 6 langkah. Dapat memakai antiseptik, dan air mengalir atau
handrub berbasis alkohol. Mencuci tangan merupakan prosedur terpenting untuk mencegah transmisi
penyebab infeksi (orang ke orang ; objek ke orang). Banyak penelitian menunjukkan bahwa cuci tangan
menunjang penurunan insiden MRSA, VRE di ICU.
Enam langkah kebersihan tangan :
Langkah 2 : Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan, dan lakukan sebaliknya
Langkah 3 : Gosokkan kedua telapak tangan dengan jari-jari tangan saling menyilang
Langkah 4 : Gosok ruas-ruas jari tangan kiri dengan ibu jari tangan kanan dan lakukan sebaliknya
Langkah 5 : Gosok Ibu Jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan secara memutar, dan lakukan
sebaliknya
Langkah 6 : Gosokkan semua ujung-ujung jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri, dan
lakukan sebaliknya
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi adalah proses perpindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. Dalam komunikasi
ada komponen komponennya yaitu :
1. Pengirim pesan
2. Pesan
3. Saluran komunikasi
4. Dan si penerima.
5. Dan diharapkan ada umpan balik dari si penerima.
1. Manajemen pengetahuan
2. Pembuatan keputusan
3. Koordinasi kegiatan
4. Pemenuhan kebutuhan hubungan.
1. Komunikasi ke atas
Aliran komunikasi dari bawahan ke atasan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Komunikasi kebawah
Aliran komunikasi dari orang yang lebih tinggi ke tingkat hirarki yang lebih rendah.
3. Komunikasi horizontal
Aliran komunikasi antar fungsi di organisasi.
4. Komunikasi diagonal
Aliran komunikasi yang melintasi fungsi dan tingkat organisasi.
Komunikasi efektif adalah penyampaian pesan yang terlaksana sesuai dengan maksud dan tujuan si
pengirim .
UU No 44 tahun 2009 berisi tentang Rumah Sakit yang didalamnya menyatakan bahwa
akreditasi Rumah Sakit minimal dilakuakn setiap 3 tahun sekali. Permenkes No 12 tahun 2012
menjelaskan tentang Akreditasi RumaH Sakit.
1. Pembuatan skala prioritas masalah. Meliputi : indikator mutu unit kerja, analisis akar
masalah, dan analisis manajemen risiko.
2. Penentuan area prioritas berbaikan. Meliputi : hight risk, hight volume dan problem
proun.
3. Penentuan indikator mutu Rimah Sakit, meliputi : Indikator utama yang didalamnya
memuat 10 indikator klinis, 9 Manajemen, 4 International Library dan 6 sasaran
keselamatan pasien . Dan indikator unit kerja lainnya.
1. Nili-nilai professional
2. Metode pemberian asuhan keperawatan
3. Hubungan professional
4. Sistem kompensasi dan penghargaan ( sebagai motivasi)
5. Pendekatan managemen
Pilar dari MPKP terdiri dari lima pilar utama yang mendasari yaitu :
1. Professional value
2. Manajemen asuhan
3. Hubungan professional
4. Penghargaan
5. Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan sendiri meliputi fungsi :
a. Perencanaan (Visi,misi, filosofi)
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian
1. Meeting morning : merupakan pertemuan pada awal sebelum dinas dimana kepala ruang
sebagai pemimpin pertemuan dalam hal ini petugas yang dinas dan mau digantikan oleh
petugas yang jaga selanjutnya menyampaikan kejadian ataupun kendala-kendala yang
ditemui selama jaga berlangsung.
2. Operan jaga : dipimpin oleh perawat primer dimana proses serah terima pasien dengan
menyebutkan komponen nama, diagnosa pasien tindakan yang telah dilakukan serta
evaaluasi hasil yang sudah dilakukan.
3. Pre conference : kegiatan ini dilakukan setelah operan jaga dipimpin oleh perawat primer
dalam hal ini dilakukan pembagian tugas serta rencana program yang akan dilakukan.
4. Post conference : kegiatan dilakukan sebelum operan jaga dimana inti dari post conference
membahas bagaimana jalan nya pemberiian asuhan keperawatan selama jaga berlangsung.
PRINSIP DAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)
Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan. Sedangkan
pendekatan asuhan keperawatan dilakukan dengan proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang
dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi keperawatan.
Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar yang
didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada pedoman standar
asuhan keperawatan . Pengertian standar menurut sendiri, adalah pernyataan deskriptif tentang tingkat
penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas struktur, proses, dan hasil. Sedangkan pengertian
Standar Asuhan Keperawatan merupakan penyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini memberikan petunjuk kinerja mana yang
tidak sesuai atau tidak dapat diterima.
Manfaat penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan tersebut antara lain dapat
meningkatkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pasien. Juga untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan otonomi dari perawat,
disamping meningkatkan tanggung jawab dari perawat atas tindakan serta mutu asuhan keperawatan
yang diberikan pada pasien. Penerapan asuhan keperawatan juga bermanfaat untuk meningkatkan peran
perawat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan atas hal yang berkaitan dengan
perawatan pasien.
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan
penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan
pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Kriteria kualitas asuhan keperawatan mencakup : aman,
akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan memberikan harapan yang sama tentang apa yang
baik bagi perawat dan pasien. Standar menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar
dan melaksanakan intervensi intervensi yang aman dan akuntabel.
Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar of care atau
pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh pasien dan standar of practice atau
harapan terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan. Aktifitas pemantauan dan evaluasi
memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat telah dicapai dengan baik. Dua macam
kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu
sruktur untuk praktek tersebut dan untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi
keperawatan dalam perawatan pasien.
Di Indonesia secara legal telah ditetapkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan
diberlakukan dan diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia melalui SK Direktorat Pelayanan
Medik No. YM 00.03 .2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya SAK di rumah sakit.
Alasan diberlakukannya SAK yaitu sebagai salah satu kriteria asuhan profesional, tolok ukur
mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar hukum asuhan profesional. Kemudian tujuan dari
diberlakukan SAK antara lain, secara umum untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan, sedangkan
secara khusus untuk mengetahui mutu asuhan keperawatan, mengetahui kemampuan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan, meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan,
dan menurunkan biaya perawatan, serta melindungi kepentingan pasien dan perawat.
22/4/2019 Ny. Esha Budi 021878 Post op. 1. Memandikan pasien ICU
laparatomy, 2. Memonitor KU dan
KET, MOW hemodinamik setiap jam
3. Memonitor urine output
dan balance cairan
4. Medikasi luka post op
23/4/2019 Sdr. David S. 69658 Post op. 1. Oral hygiene ICU
laparatomy 2. Memonitor KU dan
cholesistectomy, hemodinamik setiap jam
3. Memonitor urine output,
drain, NGT, dan balance
cairan
24/5/2019 Ny. Arniatun CKD
Ny.
BAB III PENUTUP
PENUTUP
Demikian laporan orientasi ini kami buat semoga bermanfaat khususnya bagi pegawai
baru sebagai upaya pengenalan terhadap lingkungan kerja yang baru.
Program orentasi ini sebagai upaya pengenalan gambaran RSUD Kab. Temanggung
secara umum terhadap pegawai baru untuk mengenal lingkungan. Kami menyadari masih
banyak kekurangan yang perlu disempurnakan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu
kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan laporan ini.