Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

LATIHAN ROM PADA PASIEN GERONTIK DENGAN STROKE

Disusun oleh :
NURILLA TUNISA
P1337420515048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN ROM PADA STROKE

MATERI : KEPERAWATAN KOMUNITAS

TEMA : LATIHAN ROM PADA STROKE

HARI/TANGGAL : JUMAT, 26 JANUARI 2018

SASARAN/PESERTA :.TN. W

WAKTU : 10-15 MENIT

TEMPAT : TIDAR SARI

PEMATERI : NURILLA TUNISA

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan , diharapkan pengunjung dapat memahami

tentang latihan ROM pada Stroke.


B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga dapat mempraktikan

latihan ROM pada Stroke


C. POKOK BAHASAN : Latihan ROM pada Stroke
D. MATERI : Terlampir
E. MEDIA : 1. Materi SAP

2. Leaflet

3. Botol kaca dan handuk

F. METODE : 1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

G. KEGIATAN PROSES PEMBELAJARAN

NO. WAKTU KEGIATAN PROSES PENYULUHAN


PEMATERI PESERTA
1. 2 menit Pembukaan : 1) Menjawab salam
NO. WAKTU KEGIATAN PROSES PENYULUHAN
PEMATERI PESERTA
1) Salam 2) Mendengar dan
2) Perkenalan
3) Menjelaskan materi memperhatikan
3) Mendengar dan
yang akan
menjawab
disampaikan

2. 8 menit Pelaksanaan : 1) Mendengarkan


2) Mencatat
 Menjelaskan materi 3) Memperhatikan

penyuluhan secara berurutan

dan teratur.

Materi : latihan ROM pada

Stroke
3. 3 menit Evaluasi : 1) Mendengarkan dan

1) Menyimpulkan materi memperhatikan


2) Bertanya
penyuluhan 3) Merespon jawaban
2) Memberikan

pertanyaan kepada

peserta
3) Memberikan

kesempatan kepada

peserta untuk bertanya


4) Memberikan

kesempatan kepada

peserta untuk

menjawab pertanyaan
5) Menjawab /
NO. WAKTU KEGIATAN PROSES PENYULUHAN
PEMATERI PESERTA
menanggapi

pertanyaan dari

peserta
4. 5 menit Penutup : Menjawab salam

1) Mengucapkan

terimakasih
2) Mengucapkan salam

penutup

H. EVALUASI
Beberapa pertanyaan yang diberikan kepada Tn.W dan keluarga :
1. Kapan Latihan Rom dilakukan ?
2. Bagaimana latihan ROM pada Stroke dilakukan ?
I. LAMPIRAN MATERI
a)Latihan ROM (Range of Motion), dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan klien dan keluarga cara menjaga atau memelihara
kekuatan otot dan mobilitas persendian (Tarwoto, 2013).
Menurut Potter & Perry (2010) latihan rentang gerak dapat dilakukan
dengan :
(1) Leher
Klien diminta untuk gerakan fleksi (dagu diletakkan dekat dada),
mengembalikan kepala ke posisi ekstensi (tegak), hiperekstensi
(menekuk kepala sejauh mungkin ke belakang), fleksi lateral (kepala
miringkan sejauh mungkin mendekati masing-masing bahu), rotasi
(memutar kepala dalam pergerakan sirkuler).

(2) Bahu
Klien diminta untuk melakukan gerakan fleksi (angkat lengan dari
posisi samping ke depan ke posisi atas kepala), ekstensi (kembalikan
lengan ke posisi di samping tubuh), dan hiperekstensi (gerakan lengan
ke belakang tubuh tetapi posisi siku masih tetap lurus). Lakukan posisi
abduksi (naikkan lengan ke arah samping ke atas kepala dengan
telapak tangan menjauhi kepala), aduksi (menurunkan lengan ke
samping dan melewati tubuh sejauh mungkin). Lakukan gerakan
rotasi internal (dengan siku difleksikan, rotasi bahu dengan
menggerakkan lengan hingga ibu jari bergerak menghadap ke depan
dan ke belakang), rotasi eksternal (dengan siku difleksikan, gerakan
lengan hingga ibu jari bergerak ke atas dan ke samping kepala), serta
lakukan gerakan sirkumduksi (gerakan lengan dalam satu lingkaran
penuh).

(3) Siku
Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi (bengkokan siku

sehingga lengan bawah bergerak menuju sendi bahu dan tangan sejajar
bahu), dan ekstensi (kencangkan siku dengan menurunkan tangan).
(4) Lengan bawah
Meminta klien untuk melakukan supinasi (balikkan lengan dan tangan
sehingga telapak tangan menghadap ke atas), dan pronasi (balikkan
lengan sehingga telapak tangan menghadap ke bawah).

(5) Telapak tangan


Meminta klien untuk menggerakkan telapak tangan secara fleksi
(gerakan telapak tangan menghadap bagian bawah lengan atas),
ekstensi (gerakan jari dan tangan posterior ke garis tengah),
hiperekstensi (bawa permukaan dorsal tangan ke belakang sejauh
mungkin). Lakukan gerakan abduksi/ deviasi radial (bengkokan
pergelangan ke samping menuju jari ke lima), aduksi/deviasi ulnaris
(bengkokan pergelangan tangan ke tengah menuju ibu jari).

(6) Jari tangan


Klien diminta melakukan gerakkan fleksi (lakukan genggaman),
ekstensi (luruskan jari), hiperekstensi (bengkokan jari ke belakang
sejauh mungkin). Serta lakukan gerakan abduksi (sebarkan jari ke
samping) dan aduksi (bawa jari-jari bertemu).

(7) Jempol/ibu jari


Lakukan gerakan fleksi (gerakan ibu jari melewati permukaan tangan
bagian depan), ekstensi (gerakan ibu jari menjauhi tangan), abduksi
(ekstensikan ibu jari secara lateral), aduksi (gerakan ibu jari ke
belakang menuju tangan), dan oposisi (pertemukan ibu jari pada
masing-masing jari tangan yang sama).

(8) Pinggul
Lakukan gerakan fleksi (gerakkan kaki ke depan dan ke atas), ekstensi
(kembalikan ke posisi semula, di samping kaki yang lain),
hiperekstensi (gerakan kaki ke belakang tubuh), abduksi (gerakkan
kaki ke samping menjauhi tubuh), aduksi (gerakkan kaki ke belakang
menuju posisi tengah dan melewati posisi tengah jika
memungkinkan), rotasi internal (balikan kaki dan tungkai bawah
menjauhi tungkai bawah yang lain), rotasi eksternal (balikan kaki dan
tungkai bawah yang lain), dan lakukan sirkumdiksi (gerakan kaki
melingkar).

(9) Lutut
Lakukan gerakan fleksi dan ekstensi dengan menggerakkan tumit ke
arah belakang paha kemudian dikembalikan

(10) Pergelangan kaki (ankle)


Meminta klien untuk melakukan gerakan
dorsal fleksi (gerakkan kaki sehingga ibu jari
menghadap ke atas), dan plantar fleksi (gerakkan kaki sehingga ibu
jari menghadap ke bawah).

(11) Kaki
Lakukan gerakan inversi (balikkan telapak kaki ke tengah), dan eversi
(balikkan telapak kaki ke samping).

(12) Ibu jari kaki


Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi dengan
melengkungkan ibu jari ke bawah lalu luruskan kembali. Lakukan
juga gerakan abduksi dan aduksi dengan memisahkan kaki ke
samping lalu rapatkan lagi ke tengah.

Menurut hasil dari jurnal penelitian Astrid, dkk (2008) latihan ROM
(Range of Motion) berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot
dan kemampuan fungsional sendi namun tidak berpengaruh terhadap
gerak sendi. Pelaksanaan latihan ROM harus dilakukan sedini
mungkin sebanyak 3-4 kali sehari.

DAFTAR PUSTAKA

Astrid, Maria, dkk.(2008). Pengaruh Latihan Range of Motion Terhadap


Kekuatan Otot, Luas Gerak Sendi Dan Kemampuan Fungsional
Pasien Stroke Di RS Sintcoralus Jakarta. Jurnal Keperawatan.
Volume 1(4):175-182 (diakses 13 November 2017)

Maimurahman, Havid, dkk.(2012). Keefektifan Range of Motion Terhadap


Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Pasien Stroke (diakses 13
November 2017)

Setiawati, Santun., Agus Citra. (2008). Panduan Praktis Pengkajian Fisik


Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai