secara terus menerus sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan TUJUAN SURVEILANS
• Memperoleh data dasar
• Kewaspadaan dini KLB • Menilai standard mutu pelayanan • Sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek • Menilai keberhasilan suatu program PPI • Meyakinkan para klinisi • Sebagai suatu tolok ukur akreditasi • Kegiatan Surveilans dilakukan oleh IPCN yang memiliki kompetensi,berpengalaman, mendapatkan pelatihan • Pencatatan surveilens diruangan bisa dikontrol oleh IPCLN dan data dikumpulkan ke IPCN, sembari IPCN juga aktif setiap hari untuk turun ke lapangan • Kegiatan surveilans dilakukan secara aktif, terus menerus • Hasil surveilans di desiminasikan kepada yang berkepentingan • Beretemu dengan Panitia PPI untuk menanyakan tentang Kebijakan, Prosedur, Pedoman/Panduan, Program->telaah dokumen • Telusur ke unit kerja - ruangan perawatan, dapur, laundry, hemodialisa, sterilisasi, incinerator, IPAL • Pertanyaan untuk pelaksana di unit kerja sesuai dengan uraian tugas/pekerjaan mereka. • Bila ada temuan-2 sampaikan di forum klarifikasi & masukan PMK NO.27 TAHUN 2017 Catheter Associated Urinary Tract Infection (CA - UTI)/INFEKSI SALURAN KEMIH
Pengertian :
Infeksi Saluran Kemih yang terjadi setelah pemasangan
urine kateter ≥ 2 x 24 jam (48 jam) • Pasien A=3 hari • B:7 • C:7 • D:5 • E:7 • Total =29 hari • IDO=1/29*100%=3.44% Surveilens PPI • Pemantauan angka kejadian Infeksi Daerah Oprasi (IDO) / Site Surgery Infection (SSI) • Pemantauan angka kejadian Infeksi pada pemasangan Vena atau arteri Catheter/ IAD • Pemantauan angka kejadian infeksi aliran darah perifer / Phlebitis • Pemantauan angka kejadian Infeksi terkait pemasangan kateter urine/CAUTI (Catheter Associated Urinary Tract Infection)/ISK • Pemantauan angka kejadian Pneumonia terkait pemakain Ventilator/VAP (Ventilator Associater Pneumonia) • Pemantauan angka kejadian infeksi karena jarum infus/ phlebitis • Pemantauan angka kejadian decubitus pada pasien tirah baring total / decubitus Batasan Operasional HAI’S • Sewaktu pasien masuk rumah sakit tidak sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut tidak didapatkan tanda-tanda klinis infeksi tersebut, sudah ada tanda-tanda klinis infeksi tersebut dan terbukti infeksi tersebut didapat pasien ketika ia dirawat dirumah sakit yang sama pada waktu lalu (sebelumnya), serta belum dilaporkan sebagai infeksi nosokomial • Infeksi bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya • Tanda-tanda klinis infeksi tersebut baru timbul setelah pasien dirawat 2 x 24 jam • Infeksi Daerah Operasi • Infeksi daerah operasi adalah infeksi pada daerah operasi atau organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari paska operasi atau 90 hari apabila terdapat implan IAD • IAD adalah infeksi yang timbul karena tindakan infasif pada vena dan arteri, seperti setelah pemasangan kanule plastik, atau kateter intravena, tanpa ada organ atau jaringan lain yang dicurigai sebagai sumber infeksi. • Kriteria infeksi aliran darah primer secara klinis adalah sebagai berikut : – Ditemukan salah satu diantara gejala berikut tanpa penyebab lain : • Adanya tanda-tanda radang pada daerah atau sekitar insersi • Panas atau keluar nanah dari tempat tusukan • Suhu > 37.50 C bertahan minimal 24 jam dengan atau tanpa pemberian anti Biotik ISK/CAUTI • Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang timbul setelah tindakan invasif pemasangan kateter menetap. ISK dibagi menjadi dua yaitu : ISK simptomatik dan Bacterium Asimptomatik. • ISK Simptomatik apabila ditemukan salah satu kriteria sebagai berikut : – Demam > 380 C – Disuria – Urgensi (nikuri) – Polakisuri – Nyeri supra pubik – Biakan urine > 105 organisme / ml urine dengan jenis kuman tidak lebih dari 2 spesies (urine porsi tengah). – Biakan urine dengan pertumbuhan organisme satu jenis uropatogen / ml pada pasien yang telah mendapat pengobatan anti mikroba. VAP • VAP/Ventilator Associated Pneumonie adalah infeksi saluran napas bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi mekanik > 48 jam, dan sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran napas. • Kriteria VAP/Ventilator Associated Pneumonia – Early Onset : < 4 hari di ruang ICU – Late Onset : > 4 hari di ruang ICU – Suhu > 38ºC – Timbul batuk berdahak dengan secret yang purulent – Nyeri dada pleuritik – Timbul ronchi dikedua lapang paru – Perburukan pertukaran gas darah, ratio PaO2 : FiO2 , < 250 – WBC < 3500 atau > 11.000 – Biakan darah dan sputum positif terhadap timbulnya kuman penyebab atau yang diduga menimbulkankan VAP