INFECTION (HAI’S)
Dr. Torajasa Achamar, Sp.PK, M.Biomed
INSTALASI LABORATORIUM & POKJA PPI
RS.HASRIE AINUN HABIBIE
PENDAHULUAN
• Konsep Dasar Penyakit
– Berdasarkan sumber infeksi, maka infeksi dapat
berasal dari masyarakat/komunitas (Community
Acquired Infection) atau dari rumah sakit (Healthcare-
Associated Infections/HAIs).
• Penyakit infeksi yang didapat di rumah sakit
beberapa waktu yang lalu disebut sebagai Infeksi
Nosokomial (Hospital Acquired Infection). Saat ini
penyebutan diubah menjadi Infeksi Terkait
Layanan Kesehatan atau “HAIs” (Healthcare-
Associated Infections)
infections (CAUTI) /ISK
IAD (Infeksi Aliran Darah ) : termasuk
(VAP)
Catheter Associated UTI’s (CAUTI)/ISK
Catheter Associated Urinary Tract Infection (CA -
UTI)/INFEKSI SALURAN KEMIH
Pengertian :
• Angka Infeksi :
Jumlah kasus ISK
Jmlh hari pemakaian kateter x 1000 = /00
0
Menghitung dan menganalisa data infeksi
Contoh :
Rate ISK
Jumlah ISK
------------------------------------ X 1000 ‰
Jumlah hari pemakaiankateter urine
Contoh:
Pada bulan Mei 2013 jumlah pasien terpasang
kateter urine 16 orang dengan total hari
pemakaian kateter urine 75 hari. Jumlah pasien
ISK dua orang, maka rate ISK adalah 2/75 X 1000
‰ = 26.6 ‰
IAD (Infeksi Aliran Darah)/BSI BloodStream
Infection)
• Infeksi Aliran Darah (Blood Stream Infection/BSI)
dapat terjadi pada pasien yang menggunakan alat
sentral intra vaskuler (CVC Line) setelah 48 jam
dan ditemukan tanda atau gejala infeksi yang
dibuktikan dengan hasil kultur positif bakteri
patogen yang tidak berhubungan dengan infeksi
pada organ tubuh yang lain dan bukan infeksi
sekunder, dan disebut sebagai Central Line
Associated Blood Stream Infection (CLABSI).
Populasi yang berisiko
• Semua pasien yang menggunakan alat intravaskuler
dalam waktu > 2 X 24 jam
• Faktor risiko adalah :
– Lamanya terpasang kateter
– Lamanya hari perawatan
– Kondisi penurunan daya tahan tubuh
(immunocompromised)
– Malnutrisi
– Luka bakar
– Luka operasi tertentu
Mikroorganisme penyebab IADP
Kelbsiella
pnemoniae
Pseudomonas Candida spp.
3%
aeruginosa 8%
4% Coagulase-
nagative
Enterobacter
staphylococci
5%
37%
E.Coli
2%
Staphylococcus
Gram negative
Enterococcus aureous
rods
13% 13%
14%
35
Diklasifikasikan menjadi:
• Infeksi insisional superfisial
• Infeksi insisional dalam
• Infeksi organ/ rongga
Consensus group, 1992 :Association of Professionalsin
Infection Control and Epidemiology (APIC) Society foof America (SHEA) Surgical
Infection Society (SIS
Healthcare Epidemiology
Kriteria SSI
3. T. Time / T Point
1. Klasifikasi operasi / jenis operasi :
Operasi Bersih
Operasi Bersih Tercemar
Operasi Tercemar
Operasi Kotor atau dengan Infeksi
3.T .TIME ( T POINT )
Jenis operasi T Point ( Hours )
Coronary artery bypass graft 5
Bile duct, liver or pancreatic surgery 4
Craniotomy 4
Head and neck surgery 4
Colonic surgery 3
Joint prosthesis surgery 3
Vascular surgery 3
Abdominal or vaginal hysterectomy 2
Ventricular shunt 2 2
Herniorrhaphy 2
Appendectomy 1 1
Limb amputation 1
SC 1
Kondisi Pasien Berdasarkan American Society
of Anesthesiologists (ASA Score)
Berdasarkan :
Klasifikasi jenis operasi (kategori operasi)
Bersih
0
Bersih tercemar
Tercemar 1
Kotor}
Klasifikasi kondisi pasien
ASA : 1
0
ASA : 2
ASA : 3
ASA : 4 1
ASA : 5
Durasi operasi
Sesuai dgn waktu yg ditentukan nilai } 0
Lebih dari waktu yg ditentukan nilai } 1
84
Kontrol Kadar Glukosa
• Kadar glukosa sebelum operasi harus dibawah
200 mg/dL
• Konsul ke DPJP Interna sebelum operasi jika
kadar glukosa tinggi
Metode pencukuran rambut dan
resiko infeksi
Razor 1.3%
Clipper 0.4%
• The longer the time between the shave & the operation,
the greater the infection rate
6/3/14
Surveilans
Populasi berisiko SSI → semua pasien yang
dilakukan tindakan pembedahan
94
• IDO bedah =1/40*100%= 2.5 %
• IDO Obgyn =3/50*100%= 6%
• Pasien A=4 hari
• B:7
• C:7
• D:5
• E:7
• Total =30 hari
• IDO=1/30*100%=3.33%
Terimakasih