PENGERTIAN 1. Penanggulangan kegawatan takhikardia pada pasien dengan denyut
jantung lebih dari 100 kali/menit yang disertai keluhan fisik yang menyertainya menggunakan obat-obatan dan tindakan kardioversi 2. Kardioversi adalah tindakan memberikan terapi energi listrik diberikan tepat pada gelombang QRS dengan jumlah energi yang diberikan lebih rendah daripada defibrilasi. 3. Rekomendasi kardioversi dilakukan pada pasien dengan takhiaritmia tidak stabil seperti SVT, Atrial Fibrilasi, Atrial Flutter dan pada Monomorpik Ventrikel Takhicardia
TUJUAN Sebagian acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan kegawatan
takhikardia
KEBIJAKAN 1. SK Direktur tentang Kebijakan Umum Pelayanan Rumah Sakit.
2. SK Direktur tentang Kebijakan Pasien Resiko Tinggi Rumah Sakit. 3. SK Direktur tentang Pedoman Pelayanan dan Pengorganisasian Unit Rawat Khusus ICU Rumah Sakit.
2. Perawat melakukan kebersihan tangan. 3. Perawat melakukan identifikasi pasien. 4. Perawat menjaga privasi pasien. 5. Perawat mempertahankan jalan nafas pasien secara adekuat, memberikan terapi oksigen, memantau irama EKG pada monitor, mengukur tekanan darah, memantau saturasi oksigen, dan memasang intra vena. 6. Perawat dan atau dokter memastikan gambaran EKG, melakukan pengkajian untuk menentukan status klinis pasien, danmengidentifikasi faktor penyebab serta mengidentifikasi tanda dan gejala perfusi yang buruk yang disebabkan oleh takhikardia. 7. Pada takhikardia yang disertai nadi, perawat atau dokter menentukan apakah takhikardia tersebut disertai kondisi klinis yang stabil atau tidak stabil. Pemeriksaan terhadap kondisi pasien didasarkan pada pendekatan BHD CAB (sirkulasi, jalan nafas dan pernafasan) 8. Perawat melakukan observasi untuk takhikardia yang tidak disertai tanda dan gejala klinis yang buruk untuk mengetahui tanda dan gejala perfusi yang tidak adekuat. 9. Pada takhikardia tidak stabil yaitu takhikardia yang disertai tanda dan gejala gangguan perfusi seperti hypotensi, gangguan kesadaran yang akut, gagal jantung kongesti, kejang, sinkope atau tanda-tanda syok yang lain, perawat dan atau dokter harus mengatasi dengan mencari faktor penyebab dan tindakan kardioversi serta pemberian obat-obatan. 10. Gejala dan tanda takhikardia serius pada umumnya tidak terjadi bila HR<150 xmnt pada orang yang jantungnya sehat, sedangkan pada pasien dengan gangguan fungsi jantung dapat menunjukan gejala dan tanda serius walaupun HR rendah. 11. Takhikardia dengan gelombang QRS sempit seperti SVT, perawat atau dokter dapat memberikan terapi adenosin jika kardioversi belum tersedia, tetapi kardioversi tidak boleh tertunda akibat pemberian obat atau pemasangan intra vena. 12. Energi awal yang diberikan pada atrial fibrilasi adalah 100-200 joule untuk kardioversi monofasik dan 100-120 joule untuk kardioversi bifasik. Energi dapat dinaikan secara bertahap jika masih diperlukan. 13. Energi awal yang diberikan pada SVT atau atrial flutter adalah 50-100 joule dan dapat ditingkatkan secara bertahap. 14. Jumlah energi yang dibutuhkan pada ventrikel takhikardia tergantung dari karakteristik dan iramanya, pada ventrikel takhikardia monomorfik tidak stabil dapat dilakukan kardioversi dengan energi awal 100 joule monofasik dan dapat dinaikan bertahap (100, 200, 300, dan 360 joule) 15. Energi yang diberikan untuk ventrikel takhycardia polimorfik diberikan lebih tinggi dan dilakukan sinkron atau sama dengan defibrilasi 360 joule monofasik. 16. Kardioversi tidak efektif bila gambaran junksional takhikardia atau multifokal atrial takhikardia. 17. Perawat/dokter melakukan kardioversi sesuai SPO Defibrilasi dan Kardioversi. 18. Pasien dengan takhikardia stabil yang tidak disertai tanda dan gejala yang serius setelah penyebab diketahui dan diatasi, maka perawat/dokter dapat melakukan perekaman EKG 12 lead untuk menentukan terapi yang harus diberikan dan dikonsultasikan ke dokter ahli jantung. 19. Penanganan sinus takhikardia pada umumnya disebabkan oleh rangsangan fisiologis seperti demam, anemia, syok dan tidak terdapat tindakan khusus yang dilakukan hanya mengatasi penyebab. 20. Perawat dan dokter mendokumentasikan tindakan yang dilakukan pada Form Catatan Perkembangan Terintegrasi. 21. Perawat merapikan pasien dan peralatan bila kegawatan takhikardi telah teratasi. 22. Perawat atau dokter melakukan kebersihan tangan.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Khusus ICU
2. Unit Rawat Jalan 3. Unit Rawat Inap 4. Instalasi Gawat Darurat 5. Instalasi Kamar Bedah 6. SMF