Anda di halaman 1dari 3

Ditetapkanoleh

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit : Direktur,


OPERASIONAL
30 Desember 2016

PENGERTIAN 1. Penanggulangan kegawatan takhikardia pada pasien dengan denyut


jantung lebih dari 100 kali/menit yang disertai keluhan fisik yang
menyertainya menggunakan obat-obatan dan tindakan kardioversi
2. Kardioversi adalah tindakan memberikan terapi energi listrik diberikan
tepat pada gelombang QRS dengan jumlah energi yang diberikan lebih
rendah daripada defibrilasi.
3. Rekomendasi kardioversi dilakukan pada pasien dengan takhiaritmia
tidak stabil seperti SVT, Atrial Fibrilasi, Atrial Flutter dan pada
Monomorpik Ventrikel Takhicardia

TUJUAN Sebagian acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan kegawatan


takhikardia

KEBIJAKAN 1. SK Direktur tentang Kebijakan Umum Pelayanan Rumah Sakit.


2. SK Direktur tentang Kebijakan Pasien Resiko Tinggi Rumah Sakit.
3. SK Direktur tentang Pedoman Pelayanan dan Pengorganisasian Unit
Rawat Khusus ICU Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Perawat mempersiapkan peralatan emergency trolley lengkap.


2. Perawat melakukan kebersihan tangan.
3. Perawat melakukan identifikasi pasien.
4. Perawat menjaga privasi pasien.
5. Perawat mempertahankan jalan nafas pasien secara adekuat,
memberikan terapi oksigen, memantau irama EKG pada monitor,
mengukur tekanan darah, memantau saturasi oksigen, dan memasang
intra vena.
6. Perawat dan atau dokter memastikan gambaran EKG, melakukan
pengkajian untuk menentukan status klinis pasien, danmengidentifikasi
faktor penyebab serta mengidentifikasi tanda dan gejala perfusi yang
buruk yang disebabkan oleh takhikardia.
7. Pada takhikardia yang disertai nadi, perawat atau dokter menentukan
apakah takhikardia tersebut disertai kondisi klinis yang stabil atau tidak
stabil. Pemeriksaan terhadap kondisi pasien didasarkan pada
pendekatan BHD CAB (sirkulasi, jalan nafas dan pernafasan)
8. Perawat melakukan observasi untuk takhikardia yang tidak disertai tanda
dan gejala klinis yang buruk untuk mengetahui tanda dan gejala perfusi
yang tidak adekuat.
9. Pada takhikardia tidak stabil yaitu takhikardia yang disertai tanda dan
gejala gangguan perfusi seperti hypotensi, gangguan kesadaran yang
akut, gagal jantung kongesti, kejang, sinkope atau tanda-tanda syok yang
lain, perawat dan atau dokter harus mengatasi dengan mencari faktor
penyebab dan tindakan kardioversi serta pemberian obat-obatan.
10. Gejala dan tanda takhikardia serius pada umumnya tidak terjadi bila
HR<150 xmnt pada orang yang jantungnya sehat, sedangkan pada
pasien dengan gangguan fungsi jantung dapat menunjukan gejala dan
tanda serius walaupun HR rendah.
11. Takhikardia dengan gelombang QRS sempit seperti SVT, perawat atau
dokter dapat memberikan terapi adenosin jika kardioversi belum tersedia,
tetapi kardioversi tidak boleh tertunda akibat pemberian obat atau
pemasangan intra vena.
12. Energi awal yang diberikan pada atrial fibrilasi adalah 100-200 joule untuk
kardioversi monofasik dan 100-120 joule untuk kardioversi bifasik. Energi
dapat dinaikan secara bertahap jika masih diperlukan.
13. Energi awal yang diberikan pada SVT atau atrial flutter adalah 50-100
joule dan dapat ditingkatkan secara bertahap.
14. Jumlah energi yang dibutuhkan pada ventrikel takhikardia tergantung dari
karakteristik dan iramanya, pada ventrikel takhikardia monomorfik tidak
stabil dapat dilakukan kardioversi dengan energi awal 100 joule
monofasik dan dapat dinaikan bertahap (100, 200, 300, dan 360 joule)
15. Energi yang diberikan untuk ventrikel takhycardia polimorfik diberikan
lebih tinggi dan dilakukan sinkron atau sama dengan defibrilasi 360 joule
monofasik.
16. Kardioversi tidak efektif bila gambaran junksional takhikardia atau
multifokal atrial takhikardia.
17. Perawat/dokter melakukan kardioversi sesuai SPO Defibrilasi dan
Kardioversi.
18. Pasien dengan takhikardia stabil yang tidak disertai tanda dan gejala
yang serius setelah penyebab diketahui dan diatasi, maka perawat/dokter
dapat melakukan perekaman EKG 12 lead untuk menentukan terapi yang
harus diberikan dan dikonsultasikan ke dokter ahli jantung.
19. Penanganan sinus takhikardia pada umumnya disebabkan oleh
rangsangan fisiologis seperti demam, anemia, syok dan tidak terdapat
tindakan khusus yang dilakukan hanya mengatasi penyebab.
20. Perawat dan dokter mendokumentasikan tindakan yang dilakukan pada
Form Catatan Perkembangan Terintegrasi.
21. Perawat merapikan pasien dan peralatan bila kegawatan takhikardi telah
teratasi.
22. Perawat atau dokter melakukan kebersihan tangan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Khusus ICU


2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Kamar Bedah
6. SMF

Anda mungkin juga menyukai