Anda di halaman 1dari 26

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

03
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

TIM PATIENT SAFETY

RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung, 16 Mei 2016


KEPUTUSAN
KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04
NOMOR …………………/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM PATIENT SAFETY


(KESELAMATAN PASIEN)
RUMKIT TINGKAT IV 02.07.04

KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumkit Tk IV 02.07.04, maka


diperlukan pedoman pengorganisasian Tim Patient Safety (Keselamatan Pasien) .
b. Bahwa agar Tim Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Rumkit Tk IV 02.07.04 dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala Rumkit Tk IV 02.07.04 sebagai
landasan bagi penyelenggaraan keselamatan pasien di Rumkit Tk IV 02.07.04.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumkit Tk IV 02.07.04.

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
3. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Nomor : Kep / 50 / XII / 2006 tanggal 29
Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas Rumkit Tk IV 02.07.04.
4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktek Kedokteran
5. Permenkes 1144/Menkes/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian
Kesehatan
6. Permenkes 436/Menkes/Per/XI/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RUMKIT TINGKAT IV 02.07.04


TENTANG KEBIJAKAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM
KESELAMATAN PASIEN RUMKIT TK IV 02.07.04

Kedua : Kebijakan pedoman pengorganisasian Tim Keselamatan Pasien Rumkit Tk IV


02.07.04 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan keselamatan pasien Rumkit Tk


IV 02.07.04 dilaksanakan oleh Paurmed Rumkit Tk IV 02.07.04.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandar Lampung


Pada tanggal 2016

Kepala Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04

dr. Djoko Sulistyo Purwodarminto,Sp.An


Mayor Ckm Nrp 1100000350571
Lampiran Keputusan
Kepala Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN REKAM MEDIK


RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

Kebijakan Umum :

1. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh petugas kesehatan dan non
kesehatan Rumkit Tk IV 02.07.04 harus mematuhi setiap ketentuan yang telah
ditetapkan.
2. Pengorganisasian Tim Keselamatan Pasien di Rumkit TK IV 02.07.04 berorientasi
kepada Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota keselamatan pasien mengacu pada
pedoman pengorganisasian di Rumkit Tk IV 02.07.04
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
5. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi mutu patient safety, Tim keselamatan
pasien wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali.

Kepala Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04

dr. Djoko Sulistyo Purwodarminto,Sp.An


Mayor Ckm Nrp 1100000350571
I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.

Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu :

keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,

keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap

keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap

pencemaran lingkungan dan keselamatan ”bisnis” rumah sakit yang terkait dengan

kelangsungan hidup rumah sakit. Ke lima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting

untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Karena itu keselamatan pasien merupakan

prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra

perumahsakitan.

Program keselamatan pasien dimulai Institusi Kedokteran (IOM) pada 2000.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004, sedikitnya 38 negara,

tengah mengembangkan sistem pelaporan insiden dalam program keselamatan pasien

rumah sakit. Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di Indonesia, program ini

dimulai sejak tahun 2005. Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit diawali dengan

pembentukan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit/KKPRS oleh PERSI pada Juni

2005 sebagai hasil Raker PERSI Maret 2005 di Surabaya, diikuti dengan pencanangan

Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadillah

Supari pada 21 Agustus 2005 dalam Seminar Nasional PERSI di Jakarta.

Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen resiko,

identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan

dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta

implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah


terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu

tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Rumkit Tk IV 02.07.04 adalah Rumah Sakit tipe C, yang mempunyai tugas pokok

melayani prajurit, pns dan keluarganya yang terletak di Kota Bandar Lampung.

Hal ini tercantum dalam visi Rumah Sakit Tk IV 02.07.04,yaitu :

“ Menjadi rumah sakit pilihan utama dan kebanggaan prajurit, pns dan keluarganya serta

masyarakat Lampung”

Agar terwujudnya Rumah Sakit yang menjadi pilihan utama keluarga besar TNI serta

masyarakat Lampung yang profesional, excelent, manusiawi dan nyaman tidak terlepas

dari pelayanan kesehatan aman dan bermutu.

Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah

sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya

terhadap kemanusiaan, maka penerapan Keselamatan Pasien di Rumkit Tk IV 02.07.04

merupakan prioritas utama.

2. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Pedoman pengorganisasian Tim Keselamatan Pasien Rumkit Tk IV 02.07.04 disusun


dengan tujuan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam penyelenggaraan
patient safety di Rumkit Tk IV 02.07.04.

B. Tujuan Khusus

a. Sebagai pedoman pengorganisasian dalam penyelenggaraan keselamatan pasien


di Rumkit Tk IV 02.07.04
b. Sebagai salah satu alat ukur kinerja rumah sakit dalam penyelenggaraan
keselamatan pasien sesuai standar pelayanan minimal kemenkes.
3. SASARAN

Pedoman pengorganisasian Tim Keselamatan Pasien diperuntukkan bagi anggota


rumah sakit yang menjadi Tim Keselamatan Pasien Rumkit Tk IV 02.07.04
II. RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

A. LOKASI

Seperti lazimnya kesatuan kesehatan TNI-AD, pada awalnya Rumkit Tk IV Bandar


Lampung dikenal dengan nama DKT atau RS DKT yang turut memberikan andil dukungan
kesehatan pada masa perjuangan kemerdekaan antara tahun 1945-1950 (tidak ada arsip atau
data pasti tanggal berdirinya). Cikal bakal Rumkit Tk IV adalah 3 unit bangunan bekas
perkantoran perusahaan perkebunan karet Belanda (sekarang masih digunakan) dengan
kemampuan poliklinik dan KSA. Kemudian pada tahun 1958 dibangun ruang administrasi,
bangsal umum dan bangsal bersalin dan pada tahun 1974 dibangun lagi ruang perawatan
perwira dan dapur / laundry. Untuk kelengkapan dan efektivitas pelayanan kesehatan ABRI di
jajaran Korem 043/Gatam maka pada tahun 1975 dibangun poliklinik umum dalam rangka
pemindahan dan penyatuan poliklinik garnizun dengan Rumkit IV/431, kemudian
disempurnakan lagi pada tahun 1982 dengan dibangunnya ruang rontgen dan kamar operasi.

B. PELAYANAN RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04

Rumah Sakit Tk IV 02.07.04 melayani pasien dinas TNI, pasien umum, pasien pengguna
BPJS Kesehatan / ASKES PNS/Jamkesmas.Untuk pasien BPJS Kesehatan baik itu dari BPJS
Mandiri, TNI/POLRI, bawalah rujukan dari puskesmas Faskes Tk I, puskesmas atau praktek
dokter, lalu mendaftar dahulu ke Loket BPJS Kesehatan yang ada di Rumah Sakit DKT,
Setelah itu baru kebagian pendaftaran poli, atau bagian rekam medis untuk rawat jalan. Untuk
pasien gawat/emergency, silahkan langsung bawa pasien ke bagian Unit Gawat Darurat (IGD)
untuk segera mendapat penanganan.Rumah Sakit Tk IV 02.07.04 atau RS DKT Bandar
Lampung juga melayani pasien Jamkesda / Jamkeskot Bandar Lampung.
III. VISI, MISI, FALSAFAH

RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

VISI :

Menjadi rumah sakit pilihan utama dan kebanggaan prajurit PNS dan keluarganya serta
masyarakat Lampung

Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada prajurit pns dan keluarganya secara
profesional, excellent, manusiawi dan nyaman.

2. Memanfaatkan kapasitas lebih rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum secara profesional dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan
dengan biaya terjangkau.

3. Menyelenggarakan fungsi pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan kesehatan


yang seimbang komprehensif dan terintegrasi.

4. Meningkatkan sumber daya manusia rumah sakit sesuai kompetensinya guna meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.

5. Mengembangkan rumah sakit yang paripurna bagi prajurit, pns dan keluarganya.
Filosofi :

Pelayanan Kesehatan Yang Prima Mengantar Pada TerwujudnyaPersonel Tni Yang


Sehat Jasmani Dan Rohani

Tujuan :

Agar Prajurit, Pns Dan Keluarganya Mendapatkan Derajat Kesehatan Yang Optimal
Dengan Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna Dan Terpadu Di Rumah Sakit DKT
IV. STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03


RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
KOMITE MEDIK
KARUMKIT
KOMITE KEPERAWATAN

KOMITE TENAGA KES WAKA KARUMKIT

KOMITE MUTU & KES. PASIEN

KOMITE PPI & TIM PPI STAF MEDIK FUNGSIONAL

KOMITE K3RS

KOMITE ETIK

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

PANITIA REKAM MEDIS


PAURMED PAURTUUD

BENDAHARA KADIKLAT KABINA YANKES KA KEPERAWATAN KA REKAMEDIK


INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT
CSSD WATLAN WATNAP BED&ANES GAWAT FARMASI JANGDIAG JANGWAT RIKKES FISIOTHERAPHY
DARURAT

Bandar Lampung, 2016


Kepala Rumah Sakit Tk IV 02.04.03

dr. Djoko Sulistyo Purwodarminto,Sp.An


Mayor Ckm NRP 11000003530571
BAB IV
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
KOMITE MEDIK
KARUMKIT
KOMITE KEPERAWATAN

KOMITE TENAGA KES WAKA KARUMKIT

KOMITE MUTU & KES. PASIEN

KOMITE PPI & TIM PPI STAF MEDIK FUNGSIONAL

KOMITE K3RS

KOMITE ETIK

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

PANITIA REKAM MEDIS


PAURMED PAURTUUD

BENDAHARA KADIKLAT KABINA YANKES KA KEPERAWATAN KA REKAMEDIK


INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT
CSSD WATLAN WATNAP BED&ANES GAWAT FARMASI JANGDIAG JANGWAT RIKKES FISIOTHERAPHY
DARURAT

Bandar Lampung, 2016


Kepala Rumah Sakit Tk IV 02.04.03

dr. Djoko Sulistyo Purwodarminto,Sp.An


Mayor Ckm NRP 11000003530571
V. STRUKTUR ORGANISASI PAYIENT SAFETY
RUMKIT TK IV 02.07.04

KETUA TIM PATIENT SAFETY

dr. IMELDA MEILINA

PJ EDUKASI DAN IMPLEMENTASI PJ MONITORING DAN EVALUASI PJ PENCATATAN DAN PELAPORAN

TUGINI, Amd. Kep MONITA WULANDARI, SKM ROHMA, Amd.KG

CHAMPION

M. WAHIED,Amd.Kep

MASNI,Amd.kep

Elly, Amd.Kep

LYNDA, Amd.Kep

RENNIE, Amd.AK

Yuliyanti

RIKA, Amd.Kep

DWI HARTATI,Amd.Kep

EKA FITRA

HENDA
VI. URAIAN JABATAN

VI.1 Ketua Tim Patient Safety

Nama Jabatan : Ketua Tim Patient Safety


Uraian Tugas :

1. Menyusun sistem dan SPO tentang sasaran keselamatan pasien


2. Membuat dan mengevaluasi laporan keselamatan pasien
3. Membuat dan mengevaluasi kegiatan keselamatan pasien.
4. Merencanakan dan menetapkan program keselamatan pasien.
5. Membuat dan menyajikan laporan keselamatan pasien rumah sakit untuk
kepentingan manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan.
6. Membuat laporan dan analisa insiden keselamatan pasien.
7. Membuat uraian pekerjaan bagi anggota keselamatan pasien
8. Menetapkan tim investigasi insiden keselamatan pasien dengan persetujuan Kepala
Rumah Sakit.
9. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan
10. Mengembangkan solusi untuk pembelajaran
11. Memberi masukan dan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit dalam rangka
pengambilan kebijakan keselamatan pasien rumah sakit
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait
dengan kegiatan Instalasi Rekam Medis.

Tanggung jawab :

1. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di Tim Patient Safety.
2. Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien yang sesuai
dengan SPO, Juknis yang ditetapkan
3. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasi.
4. Kebenaran dan ketepatan laporan kepada managemen.
Wewenang :

1. Menilai, menegur dan memotivasi anggota Tim Patient Safety.


2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan keselamatan pasien.
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari anggota dan unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

Nama Bawahan Langsung :

1. Penanggung jawab Edukasi dan implementasi


2. Penanggung jawab Monitoring dan Evaluasi
3. Penanggung jawab Pencatatan dan Pelaporan
4. Champions

Persyaratan jabatan :
Pendidikan : S1 tenaga kesehatan
Pengalaman:
- Pelatihan Patient Safety

VII. 2 Penanggung Jawab Edukasi dan Implementasi

Nama Jabatan: Penanggung jawab Edukasi dan Implementasi

Uraian Tugas :
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang edukasi dan
implementasi keselamatan pasien.
2. Memberi petunjuk dilingkungan rumah sakit tentang keselamatan pasien
3. Melakukan motivasi untuk penyelenggaraan keselamatan pasien di rumah sakit.
4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tentang patient safety.

Tanggung Jawab :
1. Kelancaran dan ketepatan penyelenggaraan keselamatan pasien rumah sakit.
2. Ketepatan dan kebenaran penyelenggaraan keselamatan pasien.
3. Kebenaran laporan insiden keselamatan pasien.
Wewenang :
1. Memotivasi anggota rumah sakit untuk penyelenggaraan pasien safety.
2. Mengatur rencana kegiatan pelatihan dan pendidikan untuk anggota rumah sakit
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan champions dan monev.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
Syarat jabatan : - pelatihan patient safety

VI. 3 Penanggung jawab Monitoring dan Evaluasi

Nama Jabatan : Penanggung jawab Monitoring dan Evaluasi.

Uraian Tugas :
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang monitoring dan evaluasi
2. Memonitoring dan mengevaluasi kegiatan keselamatan pasien
3. Mengkoordinir semua kegiatan penyelenggaraan keselamatan pasein.
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan/ menangani
bila terjadi penyimpangan/kasus yang terjadi pada penyelenggaraan keselamatan
pasien.
5. Membuat laporan kinerja tim patient safety

Tanggung Jawab :
1. Kelancaran dan ketepatan waktu penyelenggaraan keselamatan pasien.
2. Ketepatan dan kebenaran kegiatan penyelenggaraan keselamatan pasien.
3. Kelancaran penyelenggaraan keselamatan pasien.
4. Kebenaran laporan penyelenggaraan keselamatan pasien.
Wewenang :
1. Memotivasi tim patient safety.
2. Memonitoring kegiatan patient safety
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari tim patient safety dan unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
Syarat jabatan : - pelatihan patient safety

VI.4. Penanggung jawab Pencatatan dan Pelaporan

Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pencatatan dan Pelaporan


Uraian Tugas :
1. Melakukan pencatatan kegiatan keselamatan pasien.
2. Membuat laporan yang telah dibuat oleh ketua.
3. Membuat laporan insiden keselamatan pasien.
4. Mengarsipkan formulir insiden keselamatan pasien.
5. Melaporkan insiden keselamatan pasien ke komite KPPRS pusat setelah disetujui
Kepala Rumah Sakit.
6. Membuat laporan harian penyelenggaraan patient safety.

Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keselamatan pasien.
2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan..
3. Bertanggung jawab atas perangkat kerja.

Wewenang :
1. Menghubungi anggota patient safety dan unit kerja tentang laporan keselamatan
pasien.
2. Menjelaskan kepada atasan tentang laporan keselamatan pasien.
3. Memberikan masukan kepada atasan langsung

Syarat Jabatan : pelatihan patient safety


VI.5. Champions

Nama Jabatan : Champions

Uraian Tugas :

1. Memotivasi anggota ditiap unit kerja tentang penyelenggaraan keselamatan pasien


2. Melaksanakan keselamatan pasien ditiap unit kerja sebagai contoh untuk yang lain.
3. Melaporkan kejadian keselamatan pasien
4. Membuat laporan kegiatan keselamatan pasien di unit kerja

Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas kegiatan keselamatan pasien di unit kerja
2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan.
3. Bertanggung jawab atas perangkat kerja.
4. Bertanggung jawab atas laporan harian keselamatan pasien.

Wewenang :
1. Memberi masukan pada kepala unit kerja tentang keselamatan pasien .
2. Memberikan masukan kepada atasan langsung

Syarat Jabatan : pelatihan patient safety


VII. TATA HUBUNGAN KERJA

Skema Hubungan Kerja

IRJ IRNA Keuangan Manajemen

INTERN

PASIEN PATIENT SAFETY TENAGA


KESEHATAN

EKSTERN

KPPRS PUSAT PERSI Dep.Kes/Pem LAIN-LAIN

 Hubungan tata kerja di patient safety bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi
dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan dan atau surat dinas.

Hubungan Intern :

 Tim Patient Safety menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi, koordinasi dan
informasi yang dibutuhkan IRJ, IRNA, Keuangan dan Manajemen dalam mengambil
keputusan.
 Antara pasien dan tenaga kesehatan berfungsi sebagai mediator dalam
penyelenggaraan patient safety.
Hubungan Ekstern:

 TimPatient Safety merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga yaitu


KPPRS,PERSI dll.
VIII. POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan tim patient safety yang handal, perlu kiranya melakukan

kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan

menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah

mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat

dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan

oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Rekam Medis adalah

sebagai berikut :

Tabel 9.1

POLA KETENAGAAN TIM PATIENT SAFETY

NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG


DIBUTUHKAN
FORMAL & INFORMAL

Ketua Tim Patient Safety S1 kesehatan 1


( Pelatihan patient safety+
pelatihan manajemen risiko )

Penanggung jawab Edukasi D III tenaga 1


dan Implementasi kesehatan(Pelatihan patient
safety)

Penanggung jawab Monitoring DIII tenaga kesehatan 1


dan Evaluasi (Pelatihan patient safety)

Penanggung jawab Pencatatan DIII tenaga kesehatan 1


dan Pelaporan (Pelatihan patient safety)

champions DIII tenaga kesehatan / SLTA 13


Plus (Pelatihan patient safety)

Jumlah 17
IX . KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilakukan pada seluruh anggota tim patient safety, sebelum orientasi
diadakan pre test dan post tes, berupa soal pilihan ganda 100 soal dengan materi yang meliputi
:

1. Sasaran keselamatan pasien


2. Insiden keselamatan pasien
3. Laporan keselematan pasien

X. RAPAT

.1 Rapat Rutin

Rapat Rutin diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap Rabu ke tiga setiap bulan

Jam : 12.00 s.d selesai

Tempat : ruang patient safety

Peserta : seluruh tim patient safety

Materi :

1. Evaluasi kinerja patient safety.


2. Evaluasi SDM tim patient safety
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaaan keselamatan pasien
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja tim Patient safety.
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelenggaraan keselamatan
pasien.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan
.2 Rapat Insidentil

Rapat Insidentil diselenggarakan pada :

Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.

Jam : Sesuai undangan

Tempat : Sesuai undangan

Peserta : seluruh tim patient safety

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas

Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi


/usulan kepada pimpinan
XI.PELAPORAN

1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan

Tim Patient Safety membuat laporan tahunan terdiri dari :

1. Laporan insiden keselamatan pasien


2. Laporan kinerja mutu penyelenggaraan keselamatan pasien

Mengetahui, Bandar Lampung

Kepala Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04, Ketua Tim Patient Safety

dr. Djoko Sulistyo Purwodarminto, Sp.An dr. Imelda Meilina

Mayor Ckm Nrp 11000003530571 Pns III/c Nip 197605042009122002

Anda mungkin juga menyukai