03
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
BANDAR LAMPUNG
TENTANG
Menimbang :
Mengingat :
Menetapkan :
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Kebijakan Umum :
1. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh petugas kesehatan dan non
kesehatan Rumkit Tk IV 02.07.04 harus mematuhi setiap ketentuan yang telah
ditetapkan.
2. Pengorganisasian Tim Keselamatan Pasien di Rumkit TK IV 02.07.04 berorientasi
kepada Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota keselamatan pasien mengacu pada
pedoman pengorganisasian di Rumkit Tk IV 02.07.04
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
5. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi mutu patient safety, Tim keselamatan
pasien wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
1. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu :
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan ”bisnis” rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Ke lima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting
untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Karena itu keselamatan pasien merupakan
prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra
perumahsakitan.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004, sedikitnya 38 negara,
rumah sakit. Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di Indonesia, program ini
dimulai sejak tahun 2005. Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit diawali dengan
pembentukan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit/KKPRS oleh PERSI pada Juni
2005 sebagai hasil Raker PERSI Maret 2005 di Surabaya, diikuti dengan pencanangan
Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadillah
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
Rumkit Tk IV 02.07.04 adalah Rumah Sakit tipe C, yang mempunyai tugas pokok
melayani prajurit, pns dan keluarganya yang terletak di Kota Bandar Lampung.
“ Menjadi rumah sakit pilihan utama dan kebanggaan prajurit, pns dan keluarganya serta
masyarakat Lampung”
Agar terwujudnya Rumah Sakit yang menjadi pilihan utama keluarga besar TNI serta
masyarakat Lampung yang profesional, excelent, manusiawi dan nyaman tidak terlepas
sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya
2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
A. LOKASI
Rumah Sakit Tk IV 02.07.04 melayani pasien dinas TNI, pasien umum, pasien pengguna
BPJS Kesehatan / ASKES PNS/Jamkesmas.Untuk pasien BPJS Kesehatan baik itu dari BPJS
Mandiri, TNI/POLRI, bawalah rujukan dari puskesmas Faskes Tk I, puskesmas atau praktek
dokter, lalu mendaftar dahulu ke Loket BPJS Kesehatan yang ada di Rumah Sakit DKT,
Setelah itu baru kebagian pendaftaran poli, atau bagian rekam medis untuk rawat jalan. Untuk
pasien gawat/emergency, silahkan langsung bawa pasien ke bagian Unit Gawat Darurat (IGD)
untuk segera mendapat penanganan.Rumah Sakit Tk IV 02.07.04 atau RS DKT Bandar
Lampung juga melayani pasien Jamkesda / Jamkeskot Bandar Lampung.
III. VISI, MISI, FALSAFAH
VISI :
Menjadi rumah sakit pilihan utama dan kebanggaan prajurit PNS dan keluarganya serta
masyarakat Lampung
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada prajurit pns dan keluarganya secara
profesional, excellent, manusiawi dan nyaman.
2. Memanfaatkan kapasitas lebih rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum secara profesional dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan
dengan biaya terjangkau.
4. Meningkatkan sumber daya manusia rumah sakit sesuai kompetensinya guna meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
5. Mengembangkan rumah sakit yang paripurna bagi prajurit, pns dan keluarganya.
Filosofi :
Tujuan :
Agar Prajurit, Pns Dan Keluarganya Mendapatkan Derajat Kesehatan Yang Optimal
Dengan Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna Dan Terpadu Di Rumah Sakit DKT
IV. STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE K3RS
KOMITE ETIK
KOMITE K3RS
KOMITE ETIK
CHAMPION
M. WAHIED,Amd.Kep
MASNI,Amd.kep
Elly, Amd.Kep
LYNDA, Amd.Kep
RENNIE, Amd.AK
Yuliyanti
RIKA, Amd.Kep
DWI HARTATI,Amd.Kep
EKA FITRA
HENDA
VI. URAIAN JABATAN
Tanggung jawab :
1. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di Tim Patient Safety.
2. Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien yang sesuai
dengan SPO, Juknis yang ditetapkan
3. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasi.
4. Kebenaran dan ketepatan laporan kepada managemen.
Wewenang :
Persyaratan jabatan :
Pendidikan : S1 tenaga kesehatan
Pengalaman:
- Pelatihan Patient Safety
Uraian Tugas :
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang edukasi dan
implementasi keselamatan pasien.
2. Memberi petunjuk dilingkungan rumah sakit tentang keselamatan pasien
3. Melakukan motivasi untuk penyelenggaraan keselamatan pasien di rumah sakit.
4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tentang patient safety.
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran dan ketepatan penyelenggaraan keselamatan pasien rumah sakit.
2. Ketepatan dan kebenaran penyelenggaraan keselamatan pasien.
3. Kebenaran laporan insiden keselamatan pasien.
Wewenang :
1. Memotivasi anggota rumah sakit untuk penyelenggaraan pasien safety.
2. Mengatur rencana kegiatan pelatihan dan pendidikan untuk anggota rumah sakit
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan champions dan monev.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
Syarat jabatan : - pelatihan patient safety
Uraian Tugas :
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang monitoring dan evaluasi
2. Memonitoring dan mengevaluasi kegiatan keselamatan pasien
3. Mengkoordinir semua kegiatan penyelenggaraan keselamatan pasein.
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan/ menangani
bila terjadi penyimpangan/kasus yang terjadi pada penyelenggaraan keselamatan
pasien.
5. Membuat laporan kinerja tim patient safety
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran dan ketepatan waktu penyelenggaraan keselamatan pasien.
2. Ketepatan dan kebenaran kegiatan penyelenggaraan keselamatan pasien.
3. Kelancaran penyelenggaraan keselamatan pasien.
4. Kebenaran laporan penyelenggaraan keselamatan pasien.
Wewenang :
1. Memotivasi tim patient safety.
2. Memonitoring kegiatan patient safety
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari tim patient safety dan unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
Syarat jabatan : - pelatihan patient safety
Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keselamatan pasien.
2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan..
3. Bertanggung jawab atas perangkat kerja.
Wewenang :
1. Menghubungi anggota patient safety dan unit kerja tentang laporan keselamatan
pasien.
2. Menjelaskan kepada atasan tentang laporan keselamatan pasien.
3. Memberikan masukan kepada atasan langsung
Uraian Tugas :
Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas kegiatan keselamatan pasien di unit kerja
2. Bertanggung jawab atas informasi yang diberikan.
3. Bertanggung jawab atas perangkat kerja.
4. Bertanggung jawab atas laporan harian keselamatan pasien.
Wewenang :
1. Memberi masukan pada kepala unit kerja tentang keselamatan pasien .
2. Memberikan masukan kepada atasan langsung
INTERN
EKSTERN
Hubungan tata kerja di patient safety bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi
dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan dan atau surat dinas.
Hubungan Intern :
Tim Patient Safety menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi, koordinasi dan
informasi yang dibutuhkan IRJ, IRNA, Keuangan dan Manajemen dalam mengambil
keputusan.
Antara pasien dan tenaga kesehatan berfungsi sebagai mediator dalam
penyelenggaraan patient safety.
Hubungan Ekstern:
Dalam upaya mempersiapkan tim patient safety yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Rekam Medis adalah
sebagai berikut :
Tabel 9.1
Jumlah 17
IX . KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi dilakukan pada seluruh anggota tim patient safety, sebelum orientasi
diadakan pre test dan post tes, berupa soal pilihan ganda 100 soal dengan materi yang meliputi
:
X. RAPAT
.1 Rapat Rutin
Materi :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan