Oleh:
Aisyiah Sarahdita Said
Pembimbing:
dr. Kartin Akune, Sp.A
Biasanya terlihat pada anak-anak umumnya tidak berat dan lebih mudah
ditangani daripada bentuk intrinsik.
Ditandai
Ditandai dengan
dengan adanya
adanya reaksi
reaksi non
non alergi
alergi yang
yang
bereaksi
bereaksi terhadap
terhadap pencetus
pencetus yang
yang tidak spesifik
tidak spesifik atau
atau
tidak
tidak diketahui,
diketahui, seperti
seperti aspirin
aspirin dan
dan obat-obat
obat-obat
sejenisnya,
sejenisnya, latihan
latihan jasmani,emosi,
jasmani,emosi, cuaca/
cuaca/ udara
udara
dingin
dingin atau
atau bisa
bisa juga
juga disebabkan
disebabkan oleh
oleh adanya
adanya infeksi
infeksi
saluran
saluran pernafasan
pernafasan dan
dan emosi.
emosi.
Serangan
Serangan asma
asma ini
ini menjadi
menjadi lebih
lebih berat
berat dan
dan sering
sering
sejalan
sejalan dengan
dengan berlalunya
berlalunya waktu
waktu dan
dan dapat
dapat
berkembang
berkembang menjadi
menjadi bronkhitis
bronkhitis kronik
kronik dan
dan emfisema
emfisema
Patogenesis
Manifestasi klinis
Gejala dan tanda klinis sangat dipengaruhi oleh berat ringannya
asma yang diderita
1. Batuk
2. Nafas sesak (dispnea) terlebih pada saat mengeluarkan nafas
(ekspirasi)
3. Wheezing (mengi)
4. Nafas dangkal dan cepat
5. Ronkhi
6. Retraksi dinding dada
7. Pernafasan cuping hidung
8. Hiperinflasi toraks
Klasifikasi
Intermiten Episode gejala asma >6x/tahun atau jarak antar gejala 26 minggu
Persisten sedang Episode gejala asma >1x/minggu, namun tidak setiap hari
Anamnesis
Obat antikolinergik :
Ipratropium bromide /
atrovent® (solution 0,025 %),
usia > 6 tahun : 8-20 tetes,
usia < 6 tahun : 4-10 tetes.
Pemberian obat pengendali:
Pada pasien <12 tahun diberikan budesonide 100-200 mcg atau flutikason 50-100 mcg, pada
pasien diatas 12 tahun diberikan budesonide 200-400 mcg atau flutikason 100-200 mcg.
Evaluasi 6-8 minggu (maksimal 8-12 minggu), jika memburuk naikkan hingga 400 mcg dan jika
membaik dosisnya diturunkan.
Pencegahan
Kontrol lingkungan
merupakan upaya
pencegahan untuk
menghindari pajanan
alergen dan polutan, baik
untuk mencegah sensitisasi
maupun penghindaran
pencetus
Prognosis
Prevalensi total asma di dunia diperkirakan 7,2% (6% pada dewasa dan 10%pada
anak). Di Indonesia, prevalensi asma pada anak berusia 6-7 tahun sebesar 3% dan
untuk usia 13-14 tahun sebesar 5,2%.
Secara umum faktor risiko asma dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu faktor genetik
dan faktor lingkungan