STRUMA
Reissa Amira Pratiwi
PENDAHULUAN
Kelenjar tyroid terletak dibagian bawah leher, antara fascia koli media dan
fascia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terletak trakhea, esofagus,
pembuluh darah besar, dan syaraf.
Fungsi kelenjar tiroid adalah menghasilkan hormon tiroid (T3 dan T4),
selain itu juga menghasilkan kalsitonin yang berfungsi mengatur kalsium
dalam darah
Struma atau goiter adalah suatu keadaan pembesaran kelenjar tiroid oleh
sebab apapun
Defisiensi yodium, sering terdapat di daerah yang kondisi air minum dan
tanahnya kurang mengandung iodium
Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol,
lobak, kacang kedelai).Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan
(misalnya: thiocarbamide, sulfonylurea dan litium).
KLASIFIKASI STRUMA
Berdasakan fisiologisnya struma dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Eutiroidisme
• Suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid
yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar hipofisis menghasilkan TSH dalam
jumlah yang meningkat
2. Hipotiroidisme
• kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormon tiroid
menjadi berkurang.
• Kegagalan dari kelenjar untuk mempertahankan kadar plasma yang cukup dari hormon
• Gejala hipotiroidisme adalah penambahan berat badan, sensitif terhadap udara dingin,
dementia, sulit berkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi, kulit kasar, rambut rontok,
mensturasi berlebihan, pendengaran terganggu dan penurunan kemampuan bicara.
KLASIFIKASI STRUMA
Berdasakan fisiologisnya struma dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
3. Hipertiroidisme
• Dikenal juga sebagai tirotoksikosis atau Graves yang dapat didefenisikan sebagai
respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang
berlebihan
• Keadaan ini dapat timbul spontan atau adanya sejenis antibodi dalam darah yang
merangsang kelenjar tiroid
• Gejala hipertiroidisme berupa berat badan menurun, nafsu makan meningkat,
keringat berlebihan, kelelahan, leboh suka udara dingin, sesak napas. Selain itu juga
terdapat gejala jantung berdebar-debar, tremor pada tungkai bagian atas, mata
melotot (eksoftalamus), diare, haid tidak teratur, rambut rontok, dan atrofi otot
PEMBESARAN KELENJAR TIROID (KECUALI
KEGANASAN) MENURUT AMERICAN SOCIETY
FOR STUDY OF GOITER MEMBAGI :
Struma Non
Toxic Diffusa
Stuma Toxic
Diffusa
Struma Struma
STRUMA NON TOKSIK difusa
nontoksi
nodusa
nontoksi
k k
TOKSIK nontoksi
k
nontoksi
k
Kelebihan yodium: jarang dan pada umumnya terjadi pada preexisting penyakit
tiroid autoimun
Goitrogen : Obat : Propylthiouracil, litium, phenylbutazone, aminoglutethimide, expectorants yang
mengandung yodium
Agen lingkungan : Phenolic dan phthalate ester derivative dan resorcinol berasal dari tambang batu
dan batubara
menghambat
pembentukan mensekresikan
hormon tiroid hipofisis
tiroglobulin kelenjar tiroid
& terjadi pula mensekresikan
dalam jumlah dapat
↓Yodium penghambatan TSH dalam
yang besar bertambah
pembentukan jumlah yang
TSH oleh (kolid) ke berat & besar
berlebihan
hipofisis dalam folikel
anterior
LANGKAH-LANGKAH PENEGAKAN DIAGNOSIS
STRUMA
Anamnesis :
Pemeriksaan Fisik :
- Lokasi: lobus kanan, lobos kiri, ismus - Keadaan umum pasien : Agitasi, a.Inspeksi
- Ukuran: dalam sentimeter, diameter anxietas - Massa : struma, limponodi
panjang - Pemeriksaan tangan pasien : tremor, - Minta pasien menelan : lihat
- Jumlah nodul: satu (uninodosa) atau kulit kering atau telapak tangan pergerakan massa di leher
lebih dari satu (multinodosa) eritema - Minta pasien menjulurkan lidah : lihat
- Konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, - Denyut nadi : frekuensi, ritme pergerakan massa di leher
keras - Wajah : berkeringat, kulit kering a.Palpasi
- Nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat - Mata : retraksi kelopak mata, - Raba isthmus kelenjar tiroid tepat
dilakukan palpasi eksophthalmus, lid lag dibawah kartilago krikoid dan palpasi
- Mobilitas: ada atau tidak perlekatan isthmus serta masing-masing lobus di
terhadap trakea, muskulus kiri dan kanan isthmus
sternokleidomastoidea - Sambil di palpasi minta pasien
- Kelenjar getah bening di sekitar tiroid menjulurkan lidah dan rasakan
: ada pembesaran atau tidak apakah ada pergerakan dari massa
- Sambil di palpasi, minta pasien untuk
menelan dan nilai pergerakan massa
- Lihat juga deviasi trakhea
Klasifikasi struma berdasarkan palpasi dan imaging :
• memberikan gambaran fungsi tiroid, yaitu dengan mengukur kadar T4, T3, FT4, TBG, dan TSH
dalam plasma.
ultrasonografi
hipotiroid
• Thyroid Hormone Replacement Therapy • Ada 4 golongan penghambat sintesis hormon tiroid
• Tiroksin (Na-levotiroksin : LT4) merupakan obat yaitu :
pilihan utama untuk replacement therapy pada 1.Antitiroid : Yang menghambat sintesis hormon secara
hipotiroidisme atau kretinisme karena potensinya langsung
konsisten dan lama kerjanya panjang Antitiroid golongan tionamida, misalnya
• Triyodotironin (Na-liotironin) dapat dugunakan bila propiltiourasil, menghambat proses inkorporasi
diperlukan obat dengan mula kerja lebih cepat yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin dan juga
• Tujuan terapi ini ialah untuk mencapai kisaran kadar menghamabt penggabungan residu yodo-tirosil
TSH normal yaitu 0,5-5,0 uIU/mL untuk membentuk yodotironin.
2.Penghambat ion : Yang memblok mekanisme
transport yodida
Cth : tiosianat, perklorat dan fluoborat
3. Yodium dengan konsentrasi tinggi : Yang dapat
mengurangi sintesis dan pengeluaran hormon dari
kelenjar
4. Yodium radioaktif : Yang merusak kelenjar dengan
radiasi ionisasi
PENATALAKSANAAN
Non- Medikamentosa:
Pembedahan diagnostik
Pembedahan terapeutik
(biopsi)
a.Lobektomi total • Merupakan biopsi insisi atau
b.Lobektomi subtotal eksisi sangat jarang dilakukan
c.Istmolobektomi dan telah ditinggalkan
d.Tiroidektomi total : terutama denagn semakin
Dilakukan pada karsinoma akuratnya penggunaan biopsi
tiroid berdiferensiasi baik atau jarum halus (BAJAH).
karsinoma medularis dengan
atau tanpa diseksi leher
radikal.
KESIMPULAN
Struma adalah kelainan glandula tyroid dapat berupa gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau
perubahan susunan kelenjar dan morfologinya
Secara morfologis, struma atau pembesaran kelenjar tiroid dapat bersifat diffus yang berarti
pembesaran terjadi secara merata pada seluruh kelenjar tiroid (Struma Diffusa), atau nodosa
yang berarti pembesaran kelenjar tiroid yang diakibatkan karena terdapatnya nodul di dalam
kelenjar tiroid (Struma Nodusa).
Struma termasuk salah satu penyakit yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mendiagnosis struma, diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat.
Namun terdapat juga beberapa jenis pemeriksaan penujang yang dapat membantu kita untuk
mendiagnosis penyakit struma.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Djokomoeljanto, 2014., Kelenjar Tiroid Embriologi, Anatomi dan Faalnya., Dalam : Suyono, Slamet (Editor)., 2014., Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam.,FKUI., Jakarta
2. Sjamsuhidajat R, De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 3. Jakarta: EGC; 2010.
3. Elamin, Ali Ibrahim., Mahmoed, Muhammad E.T. Epidemiology of goiter in Elfigaiga, River Nile state, Sudan. 2016 Apr;3(4):977-
981
4. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah: Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2006.
5. Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. h. 708-710.
6. Vanderpump ,Mark P. J. The epidemiology of thyroid disease. Department of Endocrinology, Royal Free Hampstead NHS Trust,
Pond Street, London. 2011
7. Anonim, 1994., Struma Nodusa Non Toksik., Pedoman Diagnosis dan Terapi., Lab/UPF Ilmu Bedah., RSUD Dokter Sutomo.,
Surabaya
8. Silbernagl Stefan, Lang Florian. 2006. Penyebab Hipotiroidisme, Hipertiroidisme dan Struma. Teks dan Atlas Berwarna
Patofisiologi. Jakarta : EGC
9. Anonim, 1994., Struma Nodusa Non Toksik., Pedoman Diagnosis dan Terapi., Lab/UPF Ilmu Bedah., RSUD Dokter Sutomo.,
Surabaya
10. American Tiroid Assosiation. Goiter. United States : 2016