Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BOTANI FARMASI

DISUSUN OLEH : RAMA MULYADI 1111012030

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

RESPIRASI Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Contoh: Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya: C6H,206 + 6 02 > 6 H2O + 6 CO2 + Energi (gluLosa) Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap : 1. Glikolisis. 2. Daur Krebs. 3. Transpor elektron respirasi. 1. Glikolids: Peristiwa perubahan : Glukosa Glulosa - 6 - fosfat Fruktosa 1,6 difosfat 3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Asam piravat. Jadi hasil dari glikolisis : 1.1. 2 molekul asam piravat. 1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi. 1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. 2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat): Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia

Gbr. Bagan reaksi pada siklus Krebs 3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori: Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi. Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut: PROSES 1. Glikolisis: Glukosa > 2 asam piruvat 2. Siklus Krebs: 2 asetil piruvat > 2 asetil KoA + 2 C02 2 asetil KoA > 4 CO2 3. Rantai trsnspor elektron respirator: 10 NADH + 502 > 10 NAD+ + 10 H20 2 FADH2 + O2 > 2 PAD + 2 H20 Total AKSEPTOR ATP

2 NADH 2 NADH 6 NADH

2 ATP 2 ATP 2 PADH2 30 ATP 4 ATP

38 ATP

Kesimpulan : Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206) + O2 > 6 H20 + 6 CO2 menghasilkan energi sebanyak 38 ATP. Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob. Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alkohol. A. Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob. Reaksinya: C6H12O6 > 2 C2H5OCOOH + Energi enzim Prosesnya : 1. Glukosa > asam piruvat (proses Glikolisis). enzim C6H12O6 > 2 C2H3OCOOH + Energi 2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat. 2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 > 2 C2H5OCOOH + 2 NAD piruvat dehidrogenasa Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat : 8 ATP 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP. B. Fermentasi Alkohol Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.

Reaksinya : 1. Gula (C6H12O6) > asam piruvat (glikolisis) 2. Dekarbeksilasi asam piruvat. Asampiruvat > asetaldehid + CO2. piruvat dekarboksilase (CH3CHO) 3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol). 2 CH3CHO + 2 NADH2 > 2 C2HsOH + 2 NAD. alkohol dehidrogenase enzim Ringkasan reaksi : C6H12O6 > 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi C. Fermentasi Asam Cuka Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob. Reaksi: aerob C6H12O6 > 2 C2H5OH > 2 CH3COOH + H2O + 116 kal (glukosa) bakteri asam cuka asam cuka

Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP digunakan sebagai sumber energi bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi. Menurut Campbell et al. (2002), aktivitas hidup yang memerlukan energi antara lain, kerja mekanis (kontraktil dan motilitas), transpor aktif (mengangkut molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat), produksi panas (bagi tubuh burung dan hewan menyusui). Namun, selain ketiga tujuan tersebut, energi dibutuhkan oleh tubuh untuk transfer materi genetik dan metabolisme sendiri. Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahapan metabolik yaitu glikolisis, siklus krebs, rantai transport electron dan fosforilasi oksidatif (gambar 4). Dua tahapan

yang pertama, glikolisis dan siklus krebs merupakan jalur katabolic yang menguraikan glukosa dan bahan bakar organik lainya.

Gambar : Gambaran umum respirasi seluler pada eukarioti. Sumber: Pearson education inc. Gambar 4 menunjukkan bahwa glikolisis terjadi dalam sitosol dan mengawali perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa piruvat. Siklus krebs terjadi dalam mitokondria dengan menguraikan turunan piruvat menjadi karbodioksida. Dengan demikian, karbondioksida yang dihasilkan respirasi dan biasanya dikeluarkan oleh organisme ke udara merupakan fragmen dari molekul organik yang teroksidasi. Sebagian tahap glikolisis dan daur krebs merupakan reaksi redoks di mana enzim dehidrogenase mentransfer electron dari substrat ke NAD+ dan membentuk NADH. Pada langkah ketiga respirasi, rantai transport elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut dan melewatkan electron ini dari satu molekul ke molekul yang lain. pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion hydrogen dan oksigen melekuler untuk membentuk air. Energi

yang dilepas dari rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk dan digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sintesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan oksigen. Selama respirasi seluler, pemanenan energi makanan untuk sintesis ATP jika satu molekul glukosa terurai secara sempurna maka fosforilasi tingkat substrat menghasilkan 4 ATP dan fosforilasi oksidatif menghasilkan 34 ATP. Proses oksidasi satu molekul glukosa dapat memanen energi sebanyak 38 ATP. Sementara itu, dalam oksidasi sempurna satu molekul glukosa melepaskan 686 kkal (DG = -686 kkal/mol), dan fosforilasi ADP menjadi ATP menyimpan sedikitnya 7,3 kkal per mol ATP. Oleh karena itu, efisiensi respirasi adalah 7,3 kali 38 dibagi 686, atau kira-kira 40%. Sedangkan sisa energi simpanan hilang sebagai panas untuk mempertahankan suhu tubuh, dan menghamburkan sisanya melalui keringat dan mekanisme pendinginan lainnya (Campbell et al., 2002).

Jadi dapat disimpulkan Perbedaan Respirasi Aerob & Anaerob yaitu : RESPIRASI AEROB Memerlukan Oksigen (O2) Terjadi dalam matriks mitokondria Untuk pemecahan senyawa organik menjadi senyawa anorganik Menghasilkan energi yang lebih besar Menghasilkan 36 ATP Proses respirasi aerob : 1. Glikolisis 2. Dekarboksilasi Oksidatif 3. Siklus Krebs 4. Transfer Elektron

RESPIRASI ANAEROB Tidak memerlukan Oksigen (O2) Terjadi dalam sitoplasma Untuk penguraian senyawa organik Menghasilkan energi yang lebih kecil Menghasilkan 2 ATP Proses respirasi anaerob : 1. Fermentasi 2. Pernafasan intramolekul

ENZIM PROTEOLITIK Enzim proteolitik atau sering disebut juga protease merupakan kelompok enzim yang menguraikan protein menjadi molekul yang lebih kecil. Setiap tipe enzim proteolitik memiliki kemampuan berbeda dalam menghidrolisis ikatan peptida. Contoh enzim proteolitik antara lain pepsin, tripsin, kimotripsin, papain, bromelain, dan subtilisin. Peran Enzim Proteolitik Enzim proteolitik berperan penting dalam pencernaan karena mereka memecah protein dalam makanan menjadi asam amino yang diperlukan tubuh. Enzim proteolitik telah digunakan dalam berbagai terapi medis, misalnya dalam onkologi, peradangan, pengaturan darah dan imun. Enzim yang berperan penting dalam metabolisme tubuh dari pengaturan fungsi hati hingga sistem imun adalah enzim proteolitik. Peran lain yang tidak kalah pentingnya adalah enzim proteolitik menguraikan fibrin berlebih di sistem peredaran darah dan jaringan penghubung lainnya, seperti otot. Enzim ini memberi nutrisi dan darah kaya oksigen untuk membuang sisa metabolisme yang dihasilkan dari peradangan dan fibrin berlebih. Dengan demikian enzim proteolitik mencegah penggumpalan darah. Manfaat Enzim Proteolitik Saat ini, enzim proteolitik telah diproduksi dalam bentuk suplemen. Umumnya, suplemen tersebut mengelompokkan enzim proteolitik menjadi dua golongan. Pertama, kelompok enzim proteolitik pencernaan, yaitu untuk membantu kerja sistem pencernaan. Kedua, kelompok enzim proteolitik yang masuk ke dalam peredaran darah dan membantu metabolisme enzim. Berikut ini adalah manfaat dari enzim proteolitik.

Mengurangi Peradangan

Radang merupakan respon alamiah tubuh ketika terluka. Namun, radang yang berlebihan memperlambat proses penyembuhan. Enzim proteolitik mengurangi peradangan dengan cara menetralisasi sifat biokimiawi sehingga perbaikan dan regenerasi jaringan dapat segera dimulai.

Mengurangi peradangan berdampak signifikan pada peningkatan kesehatan jantung, mencegah kanker, dan alzheimer. Enzim ini juga mempercepat penyembuhan luka setelah pembedahan dan arthritis.

Membersihkan Sel Mati

Enzim proteolitik adalah senjata utama tubuh untuk mencerna sisa-sisa sel organik di sistem peredaran darah dan getah bening.

Mencegah Penggumpalan Darah

Dengan melarutkan fibrin dalam darah, akan mengurangi risiko terjadinya gumpalan. Enzim proteolitik yang bernama nattokinase sangat efektif meningkatkan kualitas sel darah, mengoptimalkan peredaran darah dan mencegah penggumpalan. Hal ini penting untuk mengurangi risiko terkena penyakit stroke.

Memaksimalkan Sistem Imun

Kendaraan utama sistem imun untuk melawan zat asing adalah enzim. Makrofag misalnya, mencerna penyusup asing dengan enzim proteolitik. Enzim proteolitik meningkatkan performa sistem imun untuk melakukan tugasnya. Bakteri, virus, dan jamur, merupakan organisme berbahan dasar protein atau asam amino. Enzim proteolitik mencerna para penyusup ini. Selain itu, enzim proteolitik berperan mengurangi alergi dan gangguan autoimun, sinusitis, dan asma.

Menghilangkan Bekas Luka

Bekas luka pada jaringan kulit terbuat dari protein. Enzim proteolitik dapat mencerna bekas luka pada jaringan terutama pada sistem peredaran darah.

Produk-Produk Hasil Bakteri Fermentasi

Sebagian besar orang mungkin tidak pernah terpikir bahwa pada makanan atau minuman favorit mereka terdapat peranan bakteri dalam penciptaannya. Makanan atau minuman itu dapat dinikmati dengan rasa, bahkan bau, yang khas hasil aktivitas bakteri.

Sebut saja, yoghurt, mentega, sosis, asinan, terasi, kefir, dan terasi. Pruduk-produk makanan ini adalah hasil fermentasi bakteri fermentasi. Karena banyaknya minat masyarakat akan makanan-makanan tersebut, tidak jarang bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi bahan makanan dikembangbiakan. Hal ini tentu saja menguntungkan manusia karena bakteri itu dapat menambah nilai makanan tertentu, baik gizi maupun sisi komersil karena makanan tersebut biasanya dijual lebih mahal daripada bahan pokoknya.

Yoghurt Minuman ini rasanya segar. Walaupun kecut di lidah, lama kelamaan menyegarkan. Apalagi, jika diminum siang hari di terik matahari. Minuman ini terbuat dari bahan dasar susu. Kemudian, dengan bakteri fermentasi Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dihasilkanlah apa yang dinamai yoghurt beraneka rasa. Ketika minuman ini dikonsumsi, bakterinya masih hidup dan ikut masuk ke dalam tubuh. Dalam yoghurt, terkandung beberapa jenis vitamin B, mineral penting untuk tubuh, dan lemak dari bahan aslinya. Mentega Selain yoghurt, makanan berbahan susu yang telah difermentasi oleh bakteri adalah mentega. Mentega biasanya digunakan untuk membuat kue atau memasak sebagai pengganti minyak goreng. Tekstur dan wanginya yang khas membuat kue atau masakan menjadi lebih lezat. Bakteri yang berperan sebagai penghasil mentega adalah bakteri fermentasi Streptococcus lactis. Kefir Minuman ini bentuknya kurang lebih seperti yoghurt, namun kandungannya lebih banyak. Kefir sangat kaya akan kalsium, magnesium, asam amino, berbagai vitamin B, vitamin K, asam folat, dan zinc. Kandungan inilah yang membuat banyak orang mengonsumsinya untuk kepentingan kesehatan. Susu menjadi kefir dengan bantuan aktivitas bakteri Lactobacillus kefiranofaciens dan Streptococcus lactis. Wujudnya berupa cairan berwarna putih dengan wangi yang khas dan rasanya sangat lezat.

Sosis Daging dijadikan tempat untuk beraktivitas bagi bakteri fermentasi Pediococcus cerevisiae yang menghasilkan sosis. Wangi dan rasa yang dihasilkan juga sangat khas, berbeda dari rasa aslinya. Sosis biasanya dijadikan bahan untuk memasak walaupun sebetulnya cukup dengan menggoreng atau membakarnya. Sosis sangat praktis untuk dibawa menjadi bahan perbekalan. Sosis termasuk salah satu makanan favorit anak-anak. Biasanya, diolah menjadi nasi goreng sosis atau hot dog. Terasi Terasi biasanya digunakan sebagai bahan masakan. Biasanya, dicampur ke dalam makanan untuk mendapatkan citarasa khas dari aroma terasi. Misalnya, membuat sayur kacang, sambal terasi, atau makanan-makanan lain. Bahan dasarnya adalah ikan yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus sp. Biasanya, sebelum diolah, terasi dibakar sampai matang sehingga bau dan rasanya lebih terasa. Asinan Makanan khas Bogor ini juga merupakan salah satu hasil fermentasi dari bakteri fermentasi yang sama dengan terasi, yaitu Lactobacillus sp. Namun, bahan utama makanan ini adalah buah-buahan. Hasilnya memiliki rasa dan aroma yang khas, sangat lezat dan segar untuk dinikmati di siang hari yang cerah.

ENZIM Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis ( s e n y a w a y a n g mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekulawal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadimolekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat.Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksidan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim m e n u r u n k a n e n e r g i pengaktifan yang dengan sendirinya akan m e m p e r m u d a h terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenise n z i m h a n y a d a p a t b e k e r j a p a d a s a t u m a c a m s e n y a w a a t a u r e a k s i k i m i a . H a l i n i disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh,e n z i m - a m i l a s e h a n y a d a p a t d i g u n a k a n p a d a p r o s e s p e r o m b a k a n p a t i m e n j a d i glukosa. Amilase dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan enzim, yaitu: -amilaseE n z i m i n i m e m e c a h i k a t a n 1 - 4 y a n g t e r d a p a t d a l a m a m i l u n d a n disebut endoamilase sebab enzim ini memecah bagian dalam atau b a g i a n t e n g a h m o l e k u l a m i l u m . E n z i m - a m i l a s e t e r d a p a t p a d a tanaman, jaringan mamalia d a n m i k r o b a . - a m i l a s e m r u n i d a p a t diperoleh dari berbagai sumber, misalnya malt, ludah manusia dan pankreas. Dapat juga diisolasi dari Aspergillus oryzaedan Bacillus subtilis. Berat molekul -amilase sekitar 50.000. setiap m o l e k u l mengandung satu ion Ca++. Dengan filtrasi gel dapat dipisahkan dua j e n i s - a m i l a s e , y a i t u y a n g c e p a t b e r g e r a k dengan BM 50.000 dany a n g l a m b a t d e n g a n B M 1 0 0 . 0 0 0 . E n z i m d e n g a n B M 5 0 . 0 0 0 merupakan monomer enzim amilase. Enzim dimer terjadi bila adaion zink, dan kedua enzim dihubungkan melalui ion zink tersebut.Cara kerja -amilase melalui 2 tahap: Degradasi amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa yangterjadi secara acak. Degradasi ini terjadi sangat cepat dan diikuti dengan menurunnya viskositas dengan cepat pula. Pembentukkan glukosa dan maltosa sebagai hasil a k h i r . Yang kedua ini reaksinya relatif sangat lambat.K e d u a r e a k s i t e r s e b u t m e r u p a k a n k e r j a e n z i m - a m i l a s e p a d a molekul amilosa saja.A k t i v i t a s e n z i m - a m i l a s e d i t e n t u k a n d e n g a n

m e n g u k u r h a s i l degradasi pati. Pati merupakan karbohidrat polisakarida yang terdiria t a s r a n t a i u n i t g l u k o s a d a n p e n t i n g s e b a g a i s i m p a n a n e n e r g i p a d a tumbuhan. Pati disintesis selama proses fotosintesis dan mudah diubahmenjadi glukosa oleh enzim amilase.Hasil degradasi pati biasanya dari penurunan kadar pati yang larutatau kadar dekstrinnya dengan menggunakan substrat jenuh. Ptialin a d a l a h enzim amilase yang ditemukan pada air liur dan m e m e c a h amilum menjadi maltosa dan dextrin. Aksi dari amilase dapat diujidengan test iodine. Iodin memiliki warna merah kecoklatan dan jikad i t a m b a h d e n g a n z a t t e p u n g m a k a a k a n b e r u b a h menjadi birukehitaman. Pada saat amilum dihidrolisis oleh amilase menjadim a l t o s a , m a k a j u m l a h a m i l u m m e n u r u n d a n d i t a n d a i d e n g a n menghilangnya warna biru kehitaman dari larutan (iodine+zat tepung).A m i l a s e t i d a k d a p a t b e k e r j a p a d a s u h u t i n g g i k a r e n a d a p a t t e r j a d i denaturasi.Disamping itu, keaktifan enzim -amilase dapat juga dinyatakand a l a m b e r b a g a i c a r a , m i s a l n y a d e n g a n p e n g u k u r a n v i s k o s i t a s d a n jumlah pereduksi yang terbentuk. -amilaseEnzim ini berfungsi menghidrolisis unit -unit gula dari ujungmolekul pati. Oleh karena itu maka disebut sebagai eksoamilase.amilase terdapat pada berbagai hasil tanaman, tetapi tidak terdapat pada mamalia dan mikroba. Secara murni telah dapat diisolasidari kecambah barley, ubi jalar dan kacang kedelai.M e s k i p u n n a m a n y a - a m i l a s e n a m u m e n z i m i n i t i d a k memecah ikatan glukosida -1,4. Enzim amilase ini memecah ikatan Makalah g l u k o s i d a - 1 , 4 p a d a p a t i d a n g l i k o g e n d e n g a n m e m b a l i k k a n konfigurasi karbon anomeri glukosa dari menjadi . Karena perubahan konfigurasi dari ke inilah maka enzim t e r s e b u t dinamakan -amilase.C a r a h i d r o l i s i s i k a t a n - 1 , 4 o l e h a m i l a s e t e r j a d i s e c a r a bertahap, dari arah luar atau ujung rantai gula yang bukan pereduksi.Hidrolisis terjadi dengan memotong 2 unit glukosa.E n z i m - a m i l a s e a k t i f p a d a p H 5 , 0 - 6 , 0 . - a m i l a s e y a n g berasal dari barley lebih tahan panas daripada -amilase. Molekul -amilase lebih berat dari BM -amilase, tidak memerlukan koenzim b a i k d a l a m b e n t u k k o f a k t o r i n o r g a n i k m a u p u n o r g a n i k , d a n inaktivasinya dengan pereduksi sulfhidril ( p-kloro merkuri benzoate)atau oleh oksidasi. -amilase diketahui terdapat dalam hati, enzim ini dapat m e m e c a h ikatan 1-1 dan 1-6 pada glikogen dan menghasilkan glukosa

Anda mungkin juga menyukai