Anda di halaman 1dari 5

KEBIJAKAN

PUBLIK
SISTEM ZONASI SEKOLAH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum lama ini
mengeluarkan peraturan baru terkait Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB
2019. Peraturan tersebut tertuang dalam Permendikbud 51 tahun 2018.
Aturan baru tersebut merupakan penyempurnaan dari aturan sebelumnya, yakni
Permendikbud 17/2017 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA, SMK atau Bentuk
Lain yang Sederajat, dan Permendikbud 14/2018 tentang PPDB pada TK, SD, SMP,
SMA, SMK atau Bentuk Lain yang Sederajat

Penerimaan siswa baru 2019 dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu zonasi dengan
kuota minimal 90%, prestasi dengan kuota maksimal 5% dan jalur perpindahan
orang tua dengan kuota maksimal 5%.

Sistem zonasi juga bertujuan menghilangkan dikotomi sekolah favorit dan


nonfavorit.
PRO KONTRA
Sistem zonasi dan tidak melihat aspek nilai sebagai
prioritas utama memberikan kesan kurang greget
buat anak-anak

Sistem zonasi menyebabkan adanya calon siswa


yang tak terakomodasi, sehingga tak bisa
mendaftar di sekolah mana pun.

PROBLEMATIKA Keterbatasan kuota dan tidak semua wilayah


terdapat sekolah negeri. Hal ini membuat siswa
yang rumahnya jauh dari sekolah terhambat
pemenuhan haknya untuk memperoleh pendidikan

Penerimaan siswa hanya dilihat dari zonasi yang


telah ditetapkan

sekolah yang kekurangan peserta didik baru atau


kuota yang telah ditetapkan sekolah belum
semuanya terpenuhi.
EVALUASI
1.
Pemerintah pusat dan daerah
harus berkoordinasi serta
menerapkan satu format dalam
pembagian zonasi . harus
seimbang antara daya tampung
2. dan jumlah calon peserta didik
Pemerintah daerah perlu
memperbaiki fasilitas dan
pemerataan kualitas 3.
pendidikan di daerah-daerah Sistem perankingan dilihat
berdasarkan nilai akademis
dengan penambahan poin
untuk NEM masing-masing
calon siswa baru sebagai acuan
penerimaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai