Anda di halaman 1dari 4

SISTEM ZONASI SEKOLAH DI BANYUWANGI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem zonasi adalah seleksi penerimaan siswa didik atau peserta didik baru secara lebih
transparan dan adil sesuai dengan tempat tinggal. Sistem ini mulai digunakan pada tahun 2017
dalam penataan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018, tentang Penerimaan Peserta Didik
Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. Pemberlakuan sistem ini
baru efektif di tahun 2018. Permasalahan yang terjadi di Indonesia tentang pendidikan adalah
kurangnya pemerataan pendidikan seperti fasilitas di sekolah yang berbeda antara satu sekolah
dengan sekolah yang lain, jumlah murid yang tidak seimbang antara satu sekolah dan sekolah
lain, serta banyaknya orangtua yang mengeluh bahwa anaknya tidak dapat bersekolah yang dekat
dengan rumah. Dengan sistem ini, diharapkan semua jenjang pendidikan khususnya sekolah
negeri untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu secara merata bagi masyarakat pada
suatu areal atau kawasan tertentu.

Pada sistem ini, ditargetkan bisa mengubah paradigma calon peserta didik baru tidak perlu
mencari ‘sekolah terbaik’ yang berlokasi jauh dari tempat tinggalnya. Sejauh penerapannya,
sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diklaim mampu memberi pengaruh terhadap
kesiapan seluruh sekolah dengan mutu yang setara sekolah unggul atau sekolah favorit. Salah
satu Sekolah Dasar yang menerapkan sistem zonasi yaitu SDN 3 Kebondalem. Para orang tua
peserta didik dan calon peserta didik yang dekat dengan SDN 3 Kebondalem bisa bersekolah di
sekolah tersebut
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penyebab Permasalahan Zonasi?


2. Bagaimana Dampak Positif dan Negatif Penerapan Sistem Zonasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Penyebab Permasalahan Zonasi


2. Untuk mengetahui Dampak Positif dan Negatif Penerapan Sistem Zonasi
PEMBAHASAN

Sistem zonasi adalah seleksi penerimaan siswa didik atau peserta didik baru secara lebih
transparan dan adil sesuai dengan tempat tinggal Pelaksanaan Penerimaan peserta didik
baru (PPDB) mengacu pada Permendikbud No.51 Tahun 2018 yang mana prinsip dari
peraturan tersebut adalah penerimaan peserta didik baru haruslah nondiskriminatif,
objektif , transparan , akuntabel , dan berkeadilan untuk mendorong peningkatan akses
layanan pendidikan.

2.1 Penyebab Permasalahan Zonasi

Penyebab munculnya masalah penerapan Sistem Zonasi :

a) Penyebaran sekolah negeri kurang merata di tiap kecamatan dan kelurahan


Penyebaran sekolah negeri di Banyuwangi kurang merata akibatnya banyak para
calon peserta didik dan orang tua didik memilih menyekolahkan di sekolah negeri
yang pembagian zonasi pada awalnya didasarkan pada wilayah administrasi
kecamatan

b) Kurangnya Sosialisasi
Banyak sekolah yang kekurangan murid akibat para peserta didik maupun orang
tua peserta didik yang memilih sekolah favorite

c) Kurangnya Sosialisasi
Sosialisasi yang dilakukan kepala sekolah , belum mampu menjangkau
orangtua atau wali murid sehingga penerapan Sistem Zonasi di Banyuwangi
khususnya SDN 3 Kebondalem kurang dapat di mengerti oleh orangtua dan
wali murid.
2.2 Dampak Positif dan Negatif Penerapan Sistem Zonasi

Anda mungkin juga menyukai