Anda di halaman 1dari 31

1

KEUANGAN NEGARA
STANDART AKUNTANSI PEMERINTAH
BERBASIS AKRUAL

DOSEN MATAKULIAH :
ANDHIKA WAHYUDIONO, S.Pd., M.Pd

KELOMPOK 4

KETERANGAN KELOMPOK :

1. AISYAH NUR RAHMADIAN | 21221865


2. MOHAMMAD NOER SUKARDI | 21221914
3. RAMADHAN EDVIN RISMANA | 21221892
2

NAMA : AISYAH NUR RAHMADIAN

NIM : 21221865

EMAIL : aisyahnurrahmadian27@gmail.com

NAMA : MOHAMMAD NOER SUKARDI

NIM : 21221914

EMAIL : mohammadnoersukardi@gmail.com

NAMA : RAMADHAN EDVIN RISMANA

NIM : 21221892

EMAIL : ramadhanedvinr@gmail.com
3

A. TEORI
 SEJARAH AKUNTANSI
Pengaruh akuntansi Belanda memberikan dampak positif kepada perkembangan
profesi akuntansi di Indonesia, bahkan kepada dunia akademik. Selama pendudukan
Jepang, orang-orang Indonesia mendapatkan kesempatan memasuki bidang akuntansi
untuk menggantikan orang-orang Belanda yang ditahan oleh tentara Jepang. Pada tahun
1955, studi akuntansi dimulai secara resmi dengan dibukanya jurusan akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta yang diasuh oleh profesor-profesor
Belanda. Profesor Soemardjo Tjitrosidojo merupakan profesor Indonesia pertama yang
mengajarkan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Akuntansi pemerintahan warisan Belanda ini terus berkembang di Indonesia. Bangsa


Indonesia terus berusaha menyempurnakan sistem akuntansi tersebut dengan belajar
kepada negara lainnya, seperti Amerika, Inggris, dan negara-negara di Eropa. Tidak
sedikit politisi Indonesia, yang sekaligus pejuang dan pahlawan bangsa ini, menimba
ilmu di negeri Belanda, misalnya Muhammad Yamin, Muhammad Hatta, Muhammad
Natsir, Agus Salim, dan lain-lain, baik belajar secara langsung maupun tidak langsung.
Hal- hal yang dipandang buruk yang berasal dari kolonial Belanda sedikit demi sedikit
dibuang dan bangsa Indonesia semakin ilmiah mempelajari akuntansi pemerintahan
sebagai sebuah bidang ilmu dari ilmu ekonomi yang sudah ajeg.

RIWAY Muhammad Gade menjelaskan bahwa di dalam buku The History of


Accountancy, edisi kedua tahun 1986, O. Ten Have mengemukakan bahwa The history of
accounting is written in the various areas of human activity. These fields can be
distinguished for our present purpose in the following five groups, artinya bahwa sejarah
akuntansi yang ditulis dalam berbagai bidang dari aktivitas manusia terbagi ke dalam
lima kelompok, yaitu:
1. commerse (bisnis);
2. Industri (industristule)
3. Bangking (perbangkan)
4. Government (pemerintahan)
5. Large land ownership (kepemilikan lahan yang luas).
4

 PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi merupakan suatu proses megenali, mengatur dan menghubungkan
informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh
pemakai informasi yang bersangkutan. Dapat diartikan juga sebagai suatu seni mencatat,
mengklarifikasi, dan meringkas data keuangan dengan cara yang berarti. Manfaat adanya
akuntansi ialah sebagai informasi yang menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha
suatu perusahaan untuk digunakan oleh manajemen ataupun pihak lain, sesuai dengan
kepentingan masing-masing.

Pengertian dan Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli:

1. Warren dkk (2005:10)

Menurut pendapat Warren dkk, definisi akuntansi adalah sistem informasi yang
memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan
kondisi perusahaan.

2. Suparwoto L (1990 : 2)

Menyatakan bahwa akuntansi sebagai suatu system atau teknik untuk mengukur dan
mengelola transaksi keuangan dan memberikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk
informasi kepada pihak-pihak internal dan eksternal perusahaan. Pihak eksternal ini
terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan lain-lain.

3. Soemarsono S.R (2004)

Soemarsono S.R memberikan pendapat bahwa akuntansi adalah sebuah proses


mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.

4. S. Munawir (2005)

Akuntansi adalah sebuah seni daripada pencatatan, penggolongan dan peringkasan dari
pada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian dan setidak-tidaknya sebagian sifatnya
keuangan dengan cara yang secepat-cepatnya dan petunjuk atau dinyatakan dengan uang,
dan penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari padanya.
5

5. Sofyan Harahap (2005)

Pengertian akuntansi atau accounting adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan


menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil sebuah kesimpulan oleh para
pemakainya.

6. Sunyanto (1999)

Definisi akuntansi merupakan suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian,


pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi
keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan keputusan.

7. Paul Grady

Apa itu akuntansi? Menurut Paul Grady, akuntansi adalah tubuh dari ilmu pengetahuan
serta fungsi organisasi secara sistematis, autentik dan original dalam mencatat,
mengklasifikasi, memproses, membuat ikhtisar, menganalisa, menginterpretasi semua
transaksi dan kejadian serta karakters keuangan yang terjadi dalam operasional entitas
accounting dengan tujuan menyediakan informasi yang berarti dibutuhkan manajemen
sebagai laporan dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.

8. Wilopo (2005)

Akuntansi merupakan suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan


informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

9. Winarno (2006)

Akuntansi ialah suatu proses mencatat transaksi keuangan dan mengolah data transaksi
dan menyajikan sebuah informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan.

10. Bastian dan Suharjono (2006)

Menurut Committee on Terminology of The American Institute of Certified Public


Accountants dalam buku Bastian dan Suharjono (2006), pengertian asuransi adalah seni
mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi serta peristiwa yang sifatnya
6

keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang serta
menginvestasikan hasil-hasilnya.

11. Sophar Lumbantoruan

Pengertian akuntansi menurut salah satu ahli yaitu Sophar Lumbanturoan adalah alat
yang digunakan sebagai bahasa bisnis dimana informasi yang disampaikan hanya mampu
dipahami jika mekanisme accounting ini sudah dimengerti.

12. Financial Accounting Standars Board (FASB)

Menyatakan bahwa akuntansi ialah sebuah kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan
informasi kuantitatif yang kemudian dipakai untuk pengambilan keputusan ekonomi.

13. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, akuntansi ialah teori dan praktik
perakunan, termasuk tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman (kebiasaan), dan semua
aktivitasnya; hal yang berhubungan dengan akuntan; seni pencatatan dan pengikhtisaran
transaksi keuangan dan penafsiran akibat sebuah transaksi terhadap suatu kesatuan
ekonomi.

Ada 5 prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi, yaitu:

1) Prinsip Biaya Historis.


Yaitu prinsip yang menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat
aktiva, passiva, dan biaya.
2) Prinsip Pengakuan Pendapatan.
Yaitu dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas
yang diterima dari transaksi penjualan.
3) Prinsip Mempertemukan.
Yaitu mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.
Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga ditunda
sampai pendapatan tersebut diakui.
4) Prinsip Konsistensi
Yaitu menetapkan metode dan prosedur yang sama dalam proses akuntansi secara
konsisten dari tahun ke tahun.
7

5) Prinsip Pengungkapan Penuh.


Yaitu menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.

 PENGERTIAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN


Definisi akuntansi pemerintahan, karena pemahaman akuntansi pemerintahan sering
dicampuradukkan dengan kekuasaan dan politik sehingga pengertiannya menjadi kabur
dan tidak logis. Meskipun setiap orang bebas memberikan pengertian akuntansi
pemerintahan menurut pendekatannya masing-masing, pengertian yang benar adalah
yang bertitik tolak dari suatu disiplin ilmu yang sedang diuraikan yang di dalamnya
mengandung pemaknaan yang khusus yang membedakan maknanya dengan makna-
makna lainnya.
Revrisond mengatakan bahwa pengertian akuntansi dapat dijelaskan melalui dua
pendekatan, yaitu dari segi prosesnya dan dari segi fungsinya. Dilihat dari segi prosesnya,
akuntansi adalah suatu keterampilan dalam mencatat, menggolong-golongkan, dan
meringkas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau
perusahaan, serta melaporkan hasil-hasilnya di dalam suatu laporan yang disebut sebagai
laporan keuangan. Adapun dilihat dari segi fungsinya, akuntansi adalah suatu kegiatan
jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan,
dari suatu lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
mengambil keputusan ekonomi di antara berbagai alternatif tindakan.

Berdasarkan kedua pengertian akuntansi tersebut, dapat disimpulkan bahwa


informasi akuntansi, digunakan oleh para pemakainya sebagai dasar pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi di antara berbagai alternatif tindakan. Hal ini secara tidak
langsung mengungkapkan adanya kaitan yang cukup erat antara akuntansi di satu pihak
dan masalah-masalah perekonomian dan ilmu ekonomi di pihak yang lain.
Dilihat dari proses dan fungsinya, akuntansi erat hubungannya dengan hal-hal
berikut:

1. pencatatan pemasukan dan pengeluaran keuangan


2. pengelompokan jenis-jenis transaksi dan pelbagai bentuk pem-belanjaan
8

3. ringkasan transaksi keuangan suatu lembaga atau perusahaan;


4. laporan pertanggungjawaban keuangan suatu lembaga atau perusahaan;
5. informasi keuangan.

Dengan demikian, akuntansi adalah sistem pelaporan, perhitungan, pengelompokan,


informasi, dan ringkasan-ringkasan yang bersifat kuantitatif mengenai keuangan dengan
seluruh transaksi yang sudah dilaksanakan oleh suatu lembaga atau perusahaan.

Akuntansi berfungsi untuk mengontrol seluruh transaksi yang berhubungan dengan


kepentingan negara dan kepentingan masyarakat. Untuk kepentingan negara, akuntansi
membantu pemerintah berkaitan dengan penggunaan keuangan negara yang pada
hakikatnya merupakan uang rakyat. Untuk menghindari kesalahan pengambilan
keputusan, salah satu cara yang ditempuh pemerintah dalam menggunakan benda-benda
ekonomi adalah dengan mendasarkan semua keputusan ekonominya pada informasi yang
dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian, pemerintah lebih akurat dalam melaksanakan berbagai aktivitas


penyelenggaraan pemerintahannya, terutama yang berhubungan dengan transaksi
keuangan. Akuntansi menjadi pedoman

Untuk menerapkan akuntansi pemerintahan yang tepat dan proporsional diperlukan syarat-
syarat tertentu yang harus dilakukan pemerintah, Inilah syarat-syarat yang dimaksud:

1. Akuntansi pemerintahan dilakukan pada anggaran yang sudah disetujui pemerintah


dan badan legislatif Negara
2. Akuntansi pemerintahan tidak boleh dilakukan dalam rangka untuk melanggar
konstitusi Negara
3. Pemerintah harus melakukan perkiraan-perkiraan secara cepat yang sekiranya bisa
mengganggu stabilitas keuangan
9

 Sistem akuntansi pemerintah dibuat sesuai dengan perubahan jaman.


1. Akuntansi Pemerintah dalam Ilmu Akuntansi
Akuntansi sebagai aktivitus pemberian jasa untuk menyediakan informasi
keuangan kepada pengguna dalam rangka pengambila keputusan (Bachtiar Arif,
2001). Akuntansi pemerintah adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga
pemerintahan dan lembaga lainnya yang tidak bertujuan untuk mencari laba. Ada
beberapa pengertian akuntansi berdasarkan orang yang berbeda. Berikut adalah
beberapa pengertian akuntansi:
L. Suparwoto mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem atau teknik untuk
mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan
tersebut dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak internal dan eksternal
perusahaan.
American Acounting Association (AAA) Akuntansi adalah proses identifikasi,
pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian
dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi tersebut. Dalam
pengertian ini, akuntansi berfungsi sebagai alat analisa data atau transaksi keuangan
yang berguna untuk proses pengambilan keputusan bagi penggunanya. Yang
dimaksud pengguna padu standar akuntansi pemerintahan dalam akuntansi pemerintah
adalah pemerintah negara setempat, dalam hal ini Indonesia.
Menteri Keuangan Menurut keputusan Menteri Keuangan No.476 KMK 01,01,
akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, penganalisaan, pengklasifikasian,
pencatatan, peringkasan dan pelaporan terhadap suatu transaksi keuangan dari
kesatuan ekonomi untuk menyediakan sebuah informasi keuangan bagi yang
memerlukan informasi tersebut yang berguna dalam pengambilan keputusan.

 CIRI KHAS DAN TUJUAN AKUNTANSI PEMERINTAH

Pemerintah sebagai salah satu bentuk organisasi sektor publik memilik tujuan umum
untuk menyejahterakan rakyat. Untuk mewujudkan hal tersebut rakyat membuat aturan umum
yang harus dipenuhi pemerintah berupa konstitusi atau undang-undang dasar dan peraturan
perundang-undangan lainnya. Oleh karena itu, adaya perbedaan perlakuan akuntansi
pemerintahan dengan akuntansi bisnis dalam hal tujuan serta pengukuran kinerjanya.
10

Meskipun tujuan kedua organisasi berbeda tetapi pada hakikatnya tujuan akuntansi
pemerintahan dan akuntansi bisnis sama yaitu memberikan informasi keuangan atas transaksi
keuangan yang dilakukan organisasi tersebut pada periode tertentu. Berkenaan dengan itu,
akuntansi pemerintahan dan akuntansi bisnis secara khusus memiliki tujuan berikut:

1. Akuntabilitas
Fungsi akuntabilitas lebih luas dari sekedar ketaatan kepada peraturan perundangan yang
berlaku, tetapi tetap memperhatikan penggunaan sumber daya secara bijaksana, efisien,
efektif dan ekonomis. Tujuan utama akuntabilitas ditekankan kepada setiap pengelola
atau manajemen dapat menyampaikan akuntabilitas keuangan dengan menyampaikan
laporan keuangan.

2. Manajerial
Akuntansi pemerintah memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan fungsi manajerial
dengan melakukan perencanaam berupa penyusunan APBN dan strategi pembangunan
lain.

3. Pengawasan
Akuntansi pemerintahan dibuat untuk memungkinkan diadakannya pengawasan
pengurusan keuangan Negara dengan lebih mudah oleh aparat pemeriksa seperti BPK-RI.

Karakteristik akuntansi pemerintahan Karakteristik akuntansi pemerintahan berbeda dengan


akuntansi bisnis, perbedaannya seperti:

1. Dalam akuntansi pemerintahan tidak ada laporan laba.


2. Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran tersebut dibukukan.
3. Akuntansi pemerintahan bisa menggunakan lebih dari satu jenis danu.
4. Akuntansi pemerintahan akan membukukan pengeluaran modal dalam perkiraan neraca
dan hasil operasional.
5. Akuntansi pemerintahan bersifat kaku karena sangat bergantung pada peraturan
perundang-undangan.
6. Di dalam akuntansi pemerintahan tidak ada perkiraan modal dan laba ditahan di dalam
neraca.
11

Meskipun ada perbedaan, akuntansi pemerintahan tetap memiliki kesamaan dengan akuntansi
bisnis yaitu:

1. Memberikan informasi atas posisi keuangan dan hasil operasi.


2. Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum.
3. Bersama-sama mengembangkan prinsip-prinsip dan standar akuntansi.
4. Menggunakan system bagan perkiraan standar. Perkembangan akuntansi pemerintahan
tidaklah secepat akuntansi bisnis. Penyebabnya adalah karakteristiknya tidak banyak
mengalami perubahan. Dengan adanya tuntutan masyarakat menyebabkan akuntansi
pemerintahan menjadi penting. Semakin besarnya dana yang dikelola oleh pemerintah
semakin besar pula tuntutan akuntabilitas keungan sebagai wujud transparasi keuangan
dalam pemerintahan.

Pemerintah sebagai salah satu bentuk organisasi sector public memilik tujuan umum
untuk menyejahterakan rakyat. Untuk mewujudkan hal tersebut rakyat membuat aturan
umum yang harus dipenuhi pemerintah berupa konstitusi atau undang-undang dasar dan
peraturan perundang-undangan lainnya.

Oleh karena itu, adanya perbedaan perlakuan akuntansi pemerintahan dengan


akuntansi bisnis dalam hal tujuan serta pengukuran kinerjanya. Meskipun tujuan kedun
organisasi berbeda tetapi pada hakikatnya tujuan akuntansi pemerintahan dan akuntansi
bisnis sama yaitu memberikan informasi keuangan atas transaksi keuangan yang
dilakukan organisasi tersebut pada periode tertentu.
12

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup akuntansi pemerintahan terdiri atas hal-hal berikut.
1. Struktur Pemerintahan
Struktur pemerintahan pada umumnya diperlukan untuk melindungi dan
melayani kebutuhan-kebutuhan warga negaranya. Struktur pemerintahan ini
berkaitan dengan wewenang dan kekuasaan yang dimiliki dan dijalankan oleh
tiap-tiap pemerintahan. Dengan demikian, akuntansi pemerintahannya pun
disesuaikan dengan struktur pemerintahannya, yaitu akuntansi pemerintahan
pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, dan desa.

2. Sumber Daya
Aspek sumber daya digunakan untuk memenuhi target an anggaran,
pendapatan, pembelanjaan, dan biaya dikaitkan dengan perencanaan dan program
pembangunan negara. Salah satu sumber daya yang dikelola oleh negara untuk
kepentingan pembangunan dan pelayanan masyarakat adalah pajak.

3. Proses Politik
Akuntansi pemerintahan berkaitan secara langsung dengan proses politik
yang terjadi di tanah air. Salah satunya adalah proses politik yang terjadi di
lembaga legislatif yang menerima berbagai usulan dari presiden sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan. Berbagai anggaran yang ditetapkan pemerintah
terlebih dahulu harus disetuj oleh anggota DPR, sehingga hasilnya akan berbeda-
beda, misalnya nanggaran pendidikan berbeda dengan anggaran penanggulanga
bencana.
Salah satu tujuan utama pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan
seluruh rakyat. Sehubungan dengan itu, pemerintah berupaya untuk mewujudkan
keseimbangan fiskal dengan mem pertahankan kemampuan keuangan negara yang
bersumber dari pendapatan pajak dan sumber-sumber lainnya guna memenuhi
keinginan masyarakat. Salah satu ciri yang penting dalam mewujudkan
keseimbangan tersebut adalah berlangsungnya proses politik untuk menyelaraskan
berbagai kepentingan yang ada di masyarakat.

4. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan


13

Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap


karakteristik tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan. Ciri- ciri penting
lingkungan pemerintahan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan
akuntansi dan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

 Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:


i. bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;
ii. sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar-pemerintah
iii. adanya pengaruh proses politic
iv. hubungan antara pembayaran pajak dan pelayanan pemerintah

 Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian adalah


I. anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai alat
pengendalian
II. investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan
III. kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian.

5. Bentuk Negara
Karena negara Indonesia berdasarkan demokrasi, maka kekuasaan berada di
tangan rakyat. Orang-orang mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat public
melalui proses pemilihan. Sejalan dengan pendelegasian kekuasaan ini, terjadi
pemisahan wewenang di antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pemisahan
wewenang ini dimaksudkan untuk mengawasi dan menjaga keseimbangan
terhadap kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan di antara penyelenggara
pemerintahan. Dalam lingkungan keuangan pemerintahan, pihak eksekutif
menyusun anggaran dan me- nyampaikannya kepada pihak legislatif untuk
mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat persetujuan, pihak eksekutif
melaksanakannya dalam batas-batas apropriasi dan ketentuan perundang-undangan
yang berhubungan dengan apropriasi tersebut. Pihak eksekutif bertanggung jawab
atas penyelenggaraan keuangan tersebut kepada pihak legislatif dan rakyat.

6. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer


14

pendapatan antar- pemerintah secara substansial Ada tiga lingkup


pemerintahan dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia, yaitu pemerintah
pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah yang lebih
luas cakupannya memberi arahan pada pemerintahan yang cakupannya lebih
sempit. Adanya pemerintah yang menghasilkan pendapatan pajak atau bukan pajak
yang lebih besar mengakibatkan diselenggarakannya sistem bagi hasil, alokasi
dana umum, hibah, atau subsidi antarentitas pemerintahan.

 AKUNTANSI AKRUAL

Akuntansi akrual adalah metode akuntansi untuk pencatatan laporan keuangan ketika
transaksi terjadi. Transaksi dicocokkan dengan pendapatan dan biaya di periode waktu
tertentu ketika transaksi selesai, kemudian dibandingkan dengan pembayaran yang telah
dilakukan atau diterima.

Dalam penggunaan metode ini, akuntansi akrual bisa dilakukan dengan


mengombinasikan perhitungan transaksi di periode yang sedang berlangsung dengan
periode yang akan datang. Tujuannya agar perusahaan mengetahui gambaran kondisi
keuangan terkini. Metode pencatatan akuntansi ini banyak digunakan perusahaan karena
selain menguntungkan dalam mencatat segala jenis pembayaran, juga sangat tepat untuk
menilai kondisi finansial perusahaan.

Tujuan dari penggunaan accrual basis adalah untuk mencocokkan pendapatan dan
beban dengan periode waktu terjadinya, sebagai lawan dari waktu arus kas aktual yang
terkait dengannya. Laporan keuangan berbasis akrual merupakan salah satu metode
pencatatan transaksi akuntansi untuk pendapatan saat diperoleh dan beban saat terjadi.
Pada basis ini, Anda harus menggunakan penyisihan retur penjualan, piutang tak tertagih
dan keusangan persediaan.

Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual di pemerintahan menyajikan tantangan


baru, untuk itu agar proses penerapannya dapat berjalan dengan baik perlu dibuatkan suatu
pedoman yang dapat menjelaskan proses pembangunan sistem akuntansi pemerintahan
berbasis akrual ini secara lebih detail.
15

1. TANTANGAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL


Keberhasilan perubahan akuntansi pemerintahan sehingga dapat menghasilkan
laporan keuangan yang lebih transparan dan lebih akuntabel memerlukan upaya dan kerja
sama dari berbagai pihak. Jika penerapan akuntansi berbasis kas menuju akrual saja
masih banyak menghadapi hambatan, lebih- lebih lagi jika pemerintah akan menerapkan
akuntansi berbasis akrual.

Beberapa tantangan dalam implementasi akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah:

A. Sistem Akuntansi dan IT Based System


Melihat kompleksitas implementasi akuntansi berbasis akrual dapat dipastikan bahwa
penerapan akuntansi berbasis akrual di lingkungan pemerintahan memerlukan sistem
akuntansi dan IT based system yang lebih rumit.
B. Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pembangunan dan implementasi sistem
pengendalian intern yang efektif diperlukanuntuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Hal tersebut telah diamanatkan oleh UU No 1 tahun 2004.
Untuk melaksanakan hal tersebut Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengedalian Intern Pemerintah (SPIP). Untuk
itu diperlukan sosialisasi dan upaya implementasi yang melibatkan seluruh tingkatan
dalam instansi pemerintah agar SPIP tersebut dapat menjadi bagian yang menyatu
dengan operasional pada seluruh unit kerja pemerintahan.
C. Komitmen dari pimpinan Dukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci
keberhasilan dari suatu perubahan. Salah satu penyebab kelemahan penyusunan
Laporan Keuangan pada beberapa Kementerian/ Lembaga adalah lemahnya komitmen
pimpinan satuan kerja khususnya SKPD penerima dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
D. Tersedianya SDM yang kompeten Laporan keuangan diwajibkan untuk disusun secara
tertib dan disampaikan masing-masing oleh pemerintah pusat dan daerah kepada BPK
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Selanjutnya,
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh BPK tadi diserahkan oleh Pemerintah Pusat
kepada DPR dan oleh emerintah Daerah kepada DPRD. Penyiapan dan penyusunan
16

laporan keuangan tersebut memerlukan SDM yang menguasai akkuntansi


pemerintahan.
E. Resistensi terhadap perubahan Sebagaimana layaknya untuk setiap perubahan, bisa
jadi ada pihak internal yang sudah terbiasa dengan sistem yang lama dan enggan untuk
mengikuti perubahan. Untuk itu, perlu disusun berbagai kebijakan dan dilakukan
berbagai sosialisasi sehingga penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual dapat
berjalan dengan baik

2. LANGKAH PENERAPAN BASIS AKRUAL


Terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam rangka
mengimplementasikan Standar Akuntansi Pemerintahan Basis Akrual, di antaranya:

a. Kehati-hatian menerapkan basis akrual Terdapat dua model utama dalam menerapkan
akrual basis yakni model big bang dan model bertahap. Pendekatan model big bang
seperti yang telah dicontohkan oleh negara Selandia Baru untuk seluruh unit
pemerintahan dilakukan dalam jangka waktu yang sangat singkat. Keuntungan
pendekatan ini adalah mendukung terjadinya perubahan budaya organisasi, cepat
mencapai tujuan, dan dapat menghindari risiko kepentingan, meskipun mengandung
kelemahan, seperti beban kerja menjadi tinggi, tidak ada waktu untuk menyelesaikan
masalah yang mungkin timbul, dan komitmen politik yang mungkin bisa berubah.
Kesuksesan penerapan di Selandia Baru karena tiga faktor yang mendukung yakni adanya
krisis fiskal, dukungan dari para politisi dan adanya reformasi birokrasi yang memberikan
fleksibiltas kepada SDM. Alternatif lain yakni pendekatan bertahap, seperti yang
dicontohkan oleh pemerintah federal Amerika Serikat. Keuntungan pendekatan ini adalah
dapat diketahuinya permasalahan yang mungkin timbul dan cara penyelesaiannya selama
masa transisi, basis kas masih dapat dilakukan secara paralel untuk mengurangi resiko
kegagalan. Sedangkan kelemahannya adalah akan membutuhkan banyak sumber daya
manusia karena menerapkan dua basis secara paralel, perubahan budaya organisasi tidak
terjadi, dan hilangnya momentum penerapan akrual basis.
b. Komitmen politik merupakan kunci penting Komitmen politik dalam penerapan basis
akrual menjadi sangat esensial, sehingga komitmen politik ini diperlukan untuk
menghilangkan adanya kepentingan yang tidak sejalan. Adanya komitmen politik yang
kuat dari pengambil keputusan baik eksekutif maupun legislatif akan menentukan
17

keberhasilan implementasi SAP basis akrual. Komitmen tersebut terwujud dalam bentuk
peraturan perundangan, kebijakan dan dukungan anggaran yang menunjang implementasi
SAP basis akrual tersebut.
c. Tujuan akrual harus dikomunikasikan Hasil dan manfaat yang ingin dicapai dengan
penerapan basis akrual harus secara intens dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
bersangkutan melalui prosessosialisasi yang dapat menumbuhkan pemahaman dan
kesadaran pihak-pihak terkait sehingga implementasinya.
d. Perlunya tenaga akuntan yang andal.Tenaga akuntan yang profesional akan sangat
diperlukan untuk rekruitmen dan pelatihan yang cukup. Kekurangan tenaga akuntan akan
menyebabkan penundaan penerapan akrual basis pada akuntansi pemerintah.
e. Sistem informasi akuntansi harus memadai Informasi akuntansi berbasis kas merupakan
titik penting dalam pergantian basis ke akrual. Jika suatu negara belum memiliki sistem
akuntansi berbasis kas yang dapat diandalkan, maka negara tersebut terlebih dahulu
berkonsentrasi pada peningkatan sistem dan proses yang telah ada, sebelum
mempertimbangkan perpindahan keakuntansi akrual.
f. Badan audit tertinggi harus memiliki sumberdaya yang tepat Badan Audit (di Indonesia
BPK) memegang kunci yang sangat penting dalam penerapan basis akrual. BPK sudah
mulai berperan dalam proses penyusunan standard dan nantinya menjadi pihak yang akan
menilai implementasi SAP basis akrual tersebut yang tercermin pada laporan keuangan
yang disajikan oleh Pemerintah.
g. Penerapan basis akrual harus merupakan bagian dari reformasi birokrasi Penerapan basis
akrual tidak boleh hanya dilihat sebagai masalah teknik akuntansi saja, tetapi penerapan
ini membutuhkan perubahan budaya organisasi dan harus merupakan bagian dari
reformasi birokrasi secara menyeluruh. Informasi yang dihasilkan dengan basis akrual
akan menjadi berharga dan sukses apabila informasi yang dihasilkan digunakan untuk
dasar membuat kebijakan publik yang semakin baik. Perubahan ini tidak secara otomatis
terjadi, tapi perlu secara aktif dipromosikan secara kontinyu

 JENIS AKUNTANSI AKRUAL

Melansir dari situs Corporate Finance Institute, terdapat dua jenis akun yang ada pada
pembukuan akrual, yaitu:
18

1. Accrued revenues

Dalam bahasa Indonesia, accrued revenues diartikan sebagai pendapatan yang masih
harus dibayar. Artinya pendapatan atau aset yang masih belum diterima. Perusahaan
memberi jasa atau produk, namun dilakukan secara kredit. pendapatan atau aset
(termasuk aset non-kas) yang belum diterima. Dalam hal ini, perusahaan dapat memberi
pelayanan atau mengirimkan barang, tetapi melakukannya secara kredit.

Sebagai contoh, pendapatan yang masih harus dibayar adalah tagihan listrik.
Perusahaan litrik biasanya menawarkan pilihan pada konsumennya sebelum menerima
pembayaran. Konsumen menggunakan listrik dan meteran menghitung bacaan.
Kemudian, pada akhir periode penagihan, konsumen ditagih. Selama sebulan, perusahaan
membayar karyawannya, mengisi bahan bakar generatornya, dan mengeluarkan biaya
logistik dan overhead lainnya. Overhead cost adalah biaya yang tidak berhubungan secara
langsung dengan produksi. Perusahaan listrik harus menunggu hingga akhir bulan untuk
menerima pendapatannya, meskipun ada biaya selama bulan itu. Oleh karena itu, metode
akuntansi akrual (accrual basis) berguna untuk memberi informasi kepada perusahaan
untuk melacak posisi keuangannya dengan lebih akurat. Pada akhir bulan, ketika
perusahaan menerima pembayaran dari debitur (pelanggan), piutang turun, sedangkan
akun kas bertambah.

2. Accrued expenses

Disebut juga beban yang masih harus dibayar, yang berarti kondisi saat perusahaan
membeli barang secara kredit dan mencatatnya sebagai kewajiban di buku besar, dan
mengakui kewajibannya ini kepada kreditur.

Accrued expenses meliputi:

I. Akrual beban bunga: beban bunga terutang tapi belum dibayar.


II. Akrual pemasok: biaya operasional barang atau jasa yang diberi oleh pemasok pihak
ketiga.
III. Upah atau akrual gaji: termasuk gaji terutang kepada karyawan yang bekerja, sebagian
bulan tanpa menerima gaji bulanan yang diperoleh secara penuh.
19

 CARA KERJA AKUNTANSI AKRUAL


Konsep umum akuntansi akrual adalah bahwa entri jurnal akuntansi dibuat saat
barang atau jasa disediakan daripada saat pembayaran dilakukan atau diterima. Entri
juga dibuat untuk hutang dan pembayaran jatuh tempo.
Metode ini memungkinkan arus kas masuk atau keluar saat ini dan masa depan
digabungkan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang arus kas saat ini
dan jangka panjang perusahaan. Akuntansi akrual mengikuti prinsip pencocokan, yang
menyatakan bahwa pendapatan dan beban harus dicatat dalam periode yang sama.
Akuntansi akrual didorong oleh Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau
FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) dan Prinsip Akuntansi yang Diterima
Secara Umum atau GENERALLY ACCEPTED ACCOUNTING PRINCIPLES
(GAAP). Akibatnya, ini telah menjadi praktik akuntansi standar untuk sebagian besar
perusahaan kecuali untuk bisnis yang sangat kecil dan perorangan.

C. FUNGSI DAN MANFAAT


 FUNGSI DAN MANFAAT METODE AKRUAL
Metode akrual sangat bermanfaat dalam hal meningkatkan jumlah informasi di
dalam laporan akuntansi. Sebelum menggunakan akrual, umumnya para akuntan hanya
mencatat kagiatan transaksi tunai di dalam laporannya. Namun, transaksi tunai saja tidak
mampu memberikan informasi ang gambling terkait aktivitas bisnisnya.
Contohnya saja pendapatan berdasarkan kredit sampai kewajiban yang harus
dilakukan di masa depan. Maka dengan melakukan pencatatan akuran, pihak perusahaan
bisa mengukur apa saja yang terhutang di dalam jangka waktu pendek, pun juga dengan
pendapatan tunai.
Dalam hal iini pun bisa membuat perusahaan menunjukan adet yang tidak dimiliki
pada nilai tunai.
Dengan menggunakan metode akrual, maka seorang akuntan mampu melakukan
penyesuaian untuk pendapatan yang sudah didaapatkan tapi belum tercatat di dalam akun.
Pun sama halnya dengan biaya yang sudah digunakan tapi belum dicatat di dalam akun.
Akrual harus ditambahkan melalui adanya penyesuaian jurnal, sehingga lalporan
keuangan bisa melaporkan seuruh jumlahnya.
20

Karena jika faktur sudah diterima, maka perudahaan harus mencatat jumlah di bawah
hutang yang sudah dibayarkan dan kemudian dikumpulkan di dalam neraca
Contoh akrual dari biaya atau pengeluaran salah satu contoh sederhana akrual dari
pembukuan biaya adalah akrual kewajiban dan pengeluaran. Kedua akrual ini bisa
dijadikan sebagai suatu perbaikan besar yang terjadi pada akhir bulan akuntansi. Tapi,
semua tagihan ini tidak dibayarkan hingga tagihan bisa diterima di bulan pertamapada
tahun selanjutnya.
Hal ini dilakukan agar laporan keuangan tahunan uang terjadi bisa lengkap. Untuk
itu, diperlukan sejumlah hal dalam melakukkan metode yang satu ini yaitu :
 Laporan laba rugi perusahaan untuk atahun berjalan, laporan in juga
harus bisa melaporkan biaya perbaikan.
 Neraca pada hati akhir tahun berjalan dan harus melaporkan liabilitas
yang terkait.
 Laporan laba rugi untuk tahun berjalan. Laporan tersebut juga harus
melaporkan biaya perbaikan.

Dalam mencatat akrual tersebut harus dibuat entri agar bisa menyesuaikan debit
biaya perbaikan dan juga kredit biaya yang madih harus dibayarkan.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


Lembaga atau institusi politik pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya
memerlukan jasa akuntansi, baik analisis maupun untuk meningkatkan mutu
pengawasan, pendidikan, dan pengelolaan keuangan. Akuntansi pemerintahan dengan
penyelenggaraan anggaran negara sangat erat kaitannya, tidak hanya menyebabkan
timbulnya perbedaan antara akuntansi pemerintahan dengan akuntansi perusahaan,
tetapi juga menyebabkan sangat bervariasinya praktik akuntansi pemerintahan di
berbagai negara di dunia.
Di samping disebabkan oleh keunikan sifat lembaga pemerintahan, praktik
akuntansi pemerintahan di suatu negara juga sangat dipengaruhi oleh sistem
pemerintahan, mekanisme pengurusan keuangan negara, dan sistem anggaran negara
yang bersangkutan.
21

1. Sifat Lembaga Pemerintahan


Perbedaan sifat lembaga pemerintahan dengan perusahaan yang bertujuan
mencari laba merupakan salah satu faktor yang menyebabkan dibedakannya
akuntansi pemerintahan dengan akuntansi perusahaan. Sifat khas lembaga
pemerintahan adalah sebagai berikut:
a. keinginan mengejar laba tidak inklusif dalam usaha dan kegiatannya;
b. tidak dimiliki secara pribadi, tetapi secara kolektif oleh seluruh warga
negara, dan pemilikan ini tidak dibuktikan oleh adanya pemilikan saham
yang dapat diperjualbelikan atau diperdagangkan
c. sumbangan masyarakat terhadap pemerintah, seperti pajak, tidak
berhubungan secara langsung dengan jasa yang diterima masyarakat dari
pemerintah.
Kegiatan akuntansi pemerintahan memang tidak berbeda dari kegiatan
akuntansi perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan akuntansi pemerintahan juga
mencakup pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penafsiran
transaksi-transaksi keuangan suatu lembaga pemerintahan. Berbagai prinsip
akuntansi, terminologi, dan bentuk laporan akuntansi perusahaan yang
bertujuan mencari laba, ditemui juga dalam akuntansi pemerintahan.

2. Sistem Pemerintahan Suatu Negara Sistem pemerintahan sangat besar


pengaruhnya terhadap bentuk akuntansi pemerintahan suatu negara. Misalnya,
sistem pemerintahan Amerika Serikat yang bersifat federasi, yang ditandai
dengan adanya negara- negara bagian yang bersifat otonom, menyebabkan
timbulnya sifat desentralisasi dalam sistem akuntansi pemerintahan negara
tersebut. Adapun sistem pemerintahan Indonesia yang bersifat kesatuan,
menyebabkan timbulnya sifat sentralisasi dalam sistem akuntansi pemerintahan
Indonesia.
Apabila berbicara mengenai akuntansi pemerintahan di Indonesia, yang
dimaksud adalah akuntansi pemerintahan pemerintah pusat. Adapun di
Amerika Serikat, apabila berbicara mengenai akuntansi pemerintahan, yang
dimaksud adalah akuntansi pemerintahan pemerintah daerah, bukan akuntansi
pemerintahan pemerintah federal.
22

3. Mekanisme Pengurusan Keuangan dan Sistem Anggaran Negara


Sebagai akibat dari eratnya kaitan antara akuntansi pemerintahan dan
pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam pelaksanaan anggaran negara,
penyelenggaraan akuntansi pemerintahaan tidak dapat dipisahkan dari
mekanisme pengurusan keuangan dan sistem anggaran suatu negara. Berbagai
undang-undang dan ketentuan yang mengatur mekanisme pengelolaan
keuangan dan sistem anggaran suatu negara, dengan sendirinya mengikat pula
sifatnya bagi penyelenggaraan akuntansi pemerintahan di negara itu,26
4. Standar Akuntansi Pemerintahan Indonesia
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005,
bentuk atau standar akuntansi pemerintahan sangat diperlukan karena
pertimbangan-pertimbangan berikut.
a. Salah satu upaya konkret untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu
dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah
diterima secara umum. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 17 tahun
2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah.
b. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara selanjutnya mengamanatkan tugas penyusunan
standar tersebut kepada suatu komite standar yang independen yang ditetapkan
dengan suatu keputusan presiden tentang komite standar akuntansi
pemerintahan.
c. Sesuai amanat Undang-Undang tersebut di atas, Presiden menetapkan
Keputusan Presiden RI Nomor 84 tahun 2004 tentang Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP) tertanggal 5 Oktober 2004 dan terakhir
diubah dengan Keputusan Presiden RI Nomor 2 tahun 2005 tentang Perubahan
Atas Keputusan Presiden Nomor 84 tahun 2004 tentang Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan. Keppres tersebut menguatkan kedudukan KSAP yang
telah dibentuk oleh Menteri Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan
23

RI Nomor 308/KMK.012/2002 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintah


Pusat dan Daerah tertanggal 13 Juni 2002.
d. KSAP terdiri dari Komite Konsultatif Standar Akuntansi Pemerintahan
(Komite Konsultatif) dan Komite Kerja Standar Akuntansi Pemerintahan
(Komite Kerja). Komite Konsultatif bertugas memberi konsultasi dan/atau
pendapat dalam rangka perumusan konsep Rancangan Peraturan Pemerintah
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Komite Kerja bertugas
mempersiapkan, merumuskan, dan menyusun konsep Rancangan Peraturan
Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. KSAP menyampaikan
konsep Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintah kepada
Menteri Keuangan untuk proses penetapan menjadi Peraturan Pemerintah.
e. SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan
persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan
kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.
f. Selain menyusun SAP, KSAP berwenang menerbitkan berbagai publikas
lainnya, antara lain Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
(IPSAP) dan Buletin Teknis.
g. IPSAP dan Buletin Teknis merupakan pedoman dan informasi lebih lanjut
yang akan diterbitkan oleh KSAP guna memudahkan pemahaman dan
penerapan SAP, serta untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah. masalah
akuntansi maupun pelaporan keuangan.
5. Tujuan dan Strategi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) bertujuan meningkatkan
akuntabilitas dan keandalan pengelolaan keuangan pemerintah melalui penyusunan
dan pengembangan, standar akuntansi pemerintahan, termasuk mendukung
pelaksanaan penerapan standar tersebut. Dalam mencapai tujuan dimaksud, KSAP
mengacu pada praktik-praktik terbaik internasional, di antaranya dengan
mengadaptasi International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) yang
diterbitkan oleh International Federation of Accountant (IFAC). Strategi "adaptasi"
memiliki pengertian bahwa secara prinsip pengembangan, SAP berorientasi pada
IPSAS, tetapi disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, antara lain dengan
memerhatikan peraturan perundangan yang berlaku, praktik-praktik keuangan yang
24

ada, serta kesiapan sumber daya para pengguna SAP. Strategi pengembangan SAP
dilakukan melalui proses transisi dari basis kas menuju akrual yang disebut cash
towards accrual. Dengan basis ini, pendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat
berdasarkan basis kas sedangkan aset, utang, dan ekuitas dana dicatat berdasarkan
basis akrual. Proses transisi standar menuju akrual diharapkan selesai pada tahun
2007. Dalam menyusun SAP, KSAP menggunakan materi/referensi yang
dikeluarkan oleh:
a. Federasi Akuntan Internasional
b. Komite Standar Akuntansi Internasional;
c. Dana Moneter Internasional;
d. Ikatan Akuntan Indonesia;
e. Dewan Standar Akuntansi Keuangan - AS:
f. Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan - USA;
g. Pemerintah Indonesia, berupa peraturan-peraturan di bidang keuangan Negara
h. Organisasi profesi lainnya di berbagai negara yang membidangi pelaporan
keuangan, akuntansi, dan audit pemerintahan.

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUKNTANSI BERBASIS AKRUAL


Akuntansii akrual memiliki keunggulan berupa gambaran kondisi keuangan yang
lebih akurat. Karena dinilai lebih akurat dalam mengambarkan kondisi keungan para
investor dan analisis menemukan bahwa akuntansi basis akrual ini lebih berguna
dalam mengukur kinerja perusahaan.
Metode akrual memberikan dasar lebih kuat dalam hal perkiraan pendapatan dan
pengeluaran di masa depan sehinga sangatt membantu dalam pengambilan keputusan
yang tepat.
 Mampu menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik untuk tujuan pengambilan
keputusan.
 Mampu memberikan gambaran yang sangat akurat terkait performa perusahaan secara
real time.
 Penilaian kinerja yang lebih akurat dalam satu tahun pelaporan. Hal ini dikarenakan
penilaian kesehatan finansial erat kaitannya dengan kinerja perusahaan.
 Penghitungan penilaian biaya suatu program/kegiatan yang lebih baik.
25

 Walau uang belum masuk ke akun, tapi perusahaan sudah bisa mengklaimnya sebagai
pendapatan karena perusahaan sudah memberikan produk barang atau jasa. Oleh
karena itu, maka perusahaan berhak menarik uangnya kapanpun dibutuhkan.
 Bisa menyelaraskan belanja modal dengan akuntansi penyusutan.
 Mampu menghasilkan nilai aset, kewajiban dan ekuitas yang lebih baik.
 Dapat mengubah perilaku keuangan para penggunanya menjadi lebih transparan dan
akuntabel.
 Pengalokasian sumber daya di perusahaan bisa diketahui dengan lebih akurat.
 Proses audit menjadi jauh lebih efektif karena basis akrual menyediakan catatan yang
jelas, detil dan koheren.

Adapun kelemahan yang ada dalam akuntansi berbasis akrual ini yaitu
menawarkan beragam keuntungan, tak membuat akuntansi ini luput dari kekurangan .
akuntansi berbasis akrual ini sangat kompleks, sehingga jika anda kurang cermat
dalam melakukan praktik pembukuan, akibatnya dapat merugikan finansial, apalagi
jika diterapkan dalam usana berskala kecil. Kemudian metode berbasis akrual ini juga
tidak memperhitungkan dana akun yang sebenarnya teersedia di akun anda. Metode
ini memang mencatat semua utang dan pitutang. Namun, kadang kala idak
menunjukan saldo bank yang dimilikii perusahaan pada saat itu.
krual basis adalah metode yang relatif lebih kompleks dan lebih mahal untuk
dilakukan dibanding basis kas.

 Dibutuhkan SDM yang lebih kompeten dalam ilmu akuntansi untuk mampu
menjalankan akrual basis.
 Jumlah SDM yang diperlukan untuk menyiapkan laporan keuangan lebih
banyak.
 Munculnya risiko pendapatan yang tidak tertagih sehingga dapat membuat
mengurangi pendapatan perusahaan
 Dengan adanya pembentukan cadangan maka otomatis akan bisa mengurangi
pendapatan perusahaan
 Memungkinkan perusahaan untuk memanipulasi laba bersih dengan cara
mengenali pendapatan lebih awal ataupun lebih lambat.
 Relevansi akuntansi akrual basis akan menjadi terbatas.
26

 Metode akrual basis atau dasar akrual adalah metode yang memerlukan
beberapa estimasi. Estimasi tersebut tidak bisa dikatakan benar 100 %,
sehingga, pembaca laporan mungkin saja tidak mempunyai tingkat
kepercayaan yang sama dengan saat mereka menggunakan metode basis kas.
 Perusahaan tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum
dibayarkan oleh pihak lain dapat diterima.
 Tidak bisa memperhitungkan dana akun yang sebenarnya tersedia di akun
perusahaan. Memang semua utang dan piutang tercatat dengan rapi, tapi
kadang tidak bisa menunjukkan saldo bank yang dimiliki oleh perusahaan pada
saat itu.
E. CONTOH PERHITUNGAN DAN PENYELESAIAN
1. Pada tanggal 17 november 2019, perusahaan PT Aisyah Jaya belum
membayarkan gaji karyawan untuk bulan januari sebesar 100 juta. Perusahaan
baru akan membayarkan gaji tersebut pada tanggal 21 november 2019
Pencatatan basis Akrual :

Tangal 17 November 2019

Dr. Beban Gaji 100 juta

Cr. Utang Gaji 100 juta

Karena perusahaan belum mengeluarkan kas untuk membayar gaji namun


sudah diterrima manfaat atas “jasa” yang diberikan karyawan maka perusahaan
harus mencatat akun beban tapi di ikuti dengan utang bukan kas karena kas
belum di bayarkan.

Tangal 21 November 2019

Dr. Utang Gaji 100 juta

Cr. Kas 100 juta

Pada tanggal ini, perusahaan akan menghilangkan akun utangnya, karena utang
gaji sudah diayarkan dengan kas.
27

2. Pada tanggal 13 juli 2019 di selesaikan pekerjaan jasa kepada pelanggan dan
diterima upah atas pengerjaan tersebut pada periode berikutnya pada tanggal
14 juli 2019 sebesar Rp 10. 000.000
Pencatatan basis akrual :

Tangal 13 juli 2019

Piutang Usaha Rp 10.000.000

Pendapatan Jasa Rp 10.000.000

Tangal 14 juli 2019

Kas Rp 10.000.000

Pendapatan Jasa Rp 10.000.000

Pada tanggal ini, perusahaan akan menghilangkan akun utangnya, karena utang gaji
sudah diayarkan dengan kas.

3. Pada tanggal 01 Januari 2019 PT Doni Makmur membeli mesin seharga Rp


50.000.000 secara kredit dan akan dilakukan pelunasan pada tanggal 04
Januari 2019

PT DONI MAKMUR
01 JANUARI 2019
Mesin Rp 50.000.000
Utang Rp 50.000.000
28

PT DONI MAKMUR
04 JANUARI 2019
Mesin Rp 50.000.000

Kas Rp 50.000.000

Pada tanggal ini, perusahaan akan menghilangkan akun utangnya, karena utang gaji
sudah diayarkan dengan kas.

4. Pada tanggal 3 juni 2019 PT NOER CAHAYA ABADI membeli alat


transportasi darat (mobil) 3 unit dengan harga Rp 500.000.000 secara kredit
dan akan dilakukan pelunasan pada tanggal 6 juni 2019

Tangal 3 juni 2019

Mobil Rp 500.000.000

Utang Rp 500.000.000

Tangal 6juni 2019

Mobil Rp 500.000.000

Kas Rp 500.000.000

Pada tanggal ini, perusahaan akan menghilangkan akun utangnya, karena utang gaji
sudah diayarkan dengan kas.
5. Satuan kerja perangkat daerah membeli printer seharga Rp 10.000.000 secara
tunai. Semua pengeluaran yang melibatkan kas mesti tercatat dalam laporan
29

realisasi anggaran dengan basis kas. Maka catatan untuk transaksi tersebut
adalah

Keterangan Debit Kredit


Belanja alat printer Rp 10.000.000 -
Kas - Rp 10.000.000
Karena belanja adalah akun nominal yang bekal disajikan dalam laporan
realisasi anggaran, sementara kas adalah akunrill dalam neraca, Cuma akun
yang tersaji sebagai bagian dari aktivitas neraca. Untuk menerapkan basis kas
menuju akrual, di perlukan arolari sebagai tambahan, yakni

Keterangan Debit Kredit


Alat printer Rp 10.000.000 -
Ekuitas dana investasi - Rp 10.000.000
dalam asset tetap
Dengan demikian, belanja alat printer cocok dicatat dengan basis kas dan
disajikan dalam laporan reallisasi anggaran. Adapun neraca memakai basis
akrual lantaran mencerminkan semua sumber daya yang dipunyai. Akun yang
disajikan dalam neraca bukan hanya kas dan ekuitas, tapi juga asset tetap
berupa alat printer.
30

F. SIMPULAN
Akuntansi berbasis akruall ini tentu saja memiliki peran positif bagi para pengguna
Akuntansi merupakan suatu proses megenali, mengatur dan menghubungkan
informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh
pemakai informasi yang bersangkutan. Dilihat dari segi prosesnya, akuntansi adalah
suatu keterampilan dalam mencatat, menggolong-golongkan, dan meringkas transaksi-
transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau perusahaan, serta
melaporkan hasil-hasilnya di dalam suatu laporan yang disebut sebagai laporan
keuangan. pengertian akuntansi tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi
akuntansi, digunakan oleh para pemakainya sebagai dasar pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi di antara berbagai alternatif tindakan. Hal ini secara tidak
langsung mengungkapkan adanya kaitan yang cukup erat antara akuntansi di satu
pihak dan masalah-masalah perekonomian dan ilmu ekonomi di pihak yang lain.
Akuntansi berfungsi untuk mengontrol seluruh transaksi yang berhubungan dengan
kepentingan negara dan kepentingan masyarakat. Dalam penggunaan metode ini,
akuntansi akrual bisa dilakukan dengan mengombinasikan perhitungan transaksi di
periode yang sedang berlangsung dengan periode yang akan datang. Tujuan dari
penggunaan accrual basis adalah untuk mencocokkan pendapatan dan beban dengan
periode waktu terjadinya, sebagai lawan dari waktu arus kas aktual yang terkait
dengannya.
31

DAFTAR PUSTAKA

Ismatullah, Dedy. (2010). Akuntansi Pemerintahan. Bandung: CV Pustaka Setia

Sabeni, Arifin. (2001). Pokok-Pokok Akuntansi Pemerintah.Yogyakarta: BPFE-


YOGYAKARTA

Hoesada, J. (2016). Bunga Rampai Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Selemba Empat

Hasanah, N, & Fauzi, A. (2017). Akuntansi Pemerintahan. Bogor: In Media.

Mursyidi. (2009). Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Bandung: Refika Aditama

Hayers, Adam. (2023). What is Accrual Accounting. Diakses pada 18 Maret 2023, dari
https://www.investopedia.com/terms/a/accrualaccounting.asp

Accounting Tools. (2022). Accrual Basis Of Accounting Definition. Diakses pada 16 Maret
2023, dari https://www.accountingtools.com/articles/what-is-the-accrual-basis-of-
accounting.html

Kelly, Tom. (2022). Accrual Based Accounting Explained. Diakses pada 16 Maret 2023, dari
https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/accounting/accrual-basis-
accounting.shtml

Spenmo. (2021). Akuntansi Akrual Adalah: Definisi,Contoh, Kelebihannya. Diakses pada 16


Maret 2023, dari https://www.google.co.id/amp/s/spenmo.id/blog/akuntansi-akrual-
adalah-metode-accrual-basis%3fhs_amp=true

Id, Jurnal. (2022). Standart Akunttansi Pemerintahan. Diakses pada 16 Maret 2023, dari
https://www.jurnal.id/id/blog/standar-akuntansi-pemerintahan-dalam-akuntansi-
pemerintah-adalah/

Anda mungkin juga menyukai