Anda di halaman 1dari 13

BAB !!

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori induk jurusan akuntansi

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukti

yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta

sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam

Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para

pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda

sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas

berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747,

yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang

berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan

sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang

dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang

merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan

peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus

1997).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan

Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915


(Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang

mendirikan kantor  di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti

kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan

pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).

Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan

publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD

Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada

tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).

Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-

1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu

orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso

1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah

kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi

oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki

Belanda dan pindahnya orang-orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958

menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

Akuntansi adalah suatu ilmu yang sangat diperlukan dalam menjalankan

suatu usaha. Tanpa ilmu akuntansi sebuah usaha tidak akan berjalan dengan

lancer. Ilmu akuntansi mengajarkan kepada kita bagaimana seorang manusia

tersebut berfikir sehingga menghasilkan sebuah kerangka pemikiran yang

konseptual tentang prinsip, asumsi, teknik, serta prosedur yang dijadikan landasan

dalam membuat suatu laporan keuangan. Suatu laporan keuangan haruslah berisi
informasi-informasi yang tentunya berguna untuk menyelesaikan suatu

permasalahan keuangan atau membantu dalam pengambilan keputusan bagi para

penggunanya. Penggunaan ilmu akuntansi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah

bervariasi mulai dari sebagai alat hitung menghitung, sampai dengan sebagai

sarana dalam mengambil suatu keputusan.

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesugguhnya kita telah

menggunakan ilmu akuntansi. Mulai dari hal-hal kecil, misalnya seorang pemilik

warung ketika mencatat pembelian barang dagangan, mencatat orang-orang yang

berhutang di warungnya atau siapa saja yang membayar hutang. Tanpa disadari

sebenarnya pemilik warung tersebut telah menerapkan ilmu akuntansi, tapi dalam

skala yang masih sederhana. Penerapan ilmu akuntansi yang lebih luas dan

kompleks akan terjadi jika dihadapkan pada usaha bisnis yang lebih besar.

Alangkah baiknya jika kita mengetahui latar belakang atau sejarah ilmu

akuntansi, tidak hanya mahir dalam penggunaannya.  Dengan mengetahui semua

itu kita bisa lebih mudah memahami dan mempelajari ilmu akuntansi tersebut.

Sama halnya dengan ilmu yang lain, akuntansi berkembang sejalan dengan

perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Akan tetapi baik akunansi

maupun ilmu-ilmu lainnya tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal

yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan

bertahan hingga sekarang.

1. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia akuntansi berasal dari kata asing

accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah


menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir

seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga

disebut sebagai bahasa bisnis.

2. Sedangkan menurut beberapa ahli yaitu:

 Ø Menurut Weygant ( dalam Yadiati & Wahyudi, 2007 ) akuntansi adalah

suatu system infomasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan

mengkomunikasikan kejadian

ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

 Ø Menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah

pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi

yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat

keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam

perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni

dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas

keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.

 Ø Warren dkk ( 2005; 10 ) secara umum, akuntansi dapat didefinisikan

sebagai system informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

 Ø Accounting Principle Board Statement No. 4 (Muhammad, 2002:10)

mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk

memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang,


mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam

pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di

antara beberapa alternatif.

 Ø Menurut American Accounting Association ( AAA ), Akuntansi itu

merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan

informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan

yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut .

Jadi dapat disimpulkan akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,

meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang

berhubungan dengan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan.

Bidang-bidang akuntansi diantaranya:

1. Akuntansi Keuangan ( Financial Accounting)

Bidang ini berkaitan dengan akuntansi unuk suatu unit ekonomi secara

keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di

luar perusahaan. Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai

kepentingan banyak macam ragamnya, maka laporan yang dihasilkan bersifat

serba guna ( general purpose). Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun

laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui

bersama ( prinsip-prinsip akuntansi).

1.   Akuntansi Pemeriksaan ( Auditing )


Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas terhadap laporan yang

dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama dari dilakukannya

pemeriksaan adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih

dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicangkup misalnya

memastikan kebijakan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai

efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari akuntansi

pemeriksaan adalah obyektivitas dan independesi dari pemeriksa. Disamping itu,

kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan juga

merupakan konsep dasar yang dianut dalam pemeriksaan.

1. Akuntansi Manajemen ( Management Accounting )

Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen

perusahaan. Beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan

kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternative dalam

pengambilan keputusan. Kegunaan akuntansi manajemen dalam pengambilan

keputusan dapat dilihat, misalnya dalam hal penempatan harga jual, metode

produksi, investasi, dan pembelanjaan. Dalam menghasilkan informasi yang

diperlukan, tidak hanya menggunakan data historis saja tapi bisa menggunakan

data yang baru terjadi maupun data taksiran masa depan.

1.  Akuntansi Biaya ( Cost Accounting)

Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Ia terutama

berhubungan dengan biaya produksi suatu barang., tetapi perhatian yang makin
meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi. Fungsi utama akuntasi biaya

adalah mengumpulkan dan menganalisa data mengenai biaya, baik biaya yang

telah terjadi maupun yang akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi

manajemen sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan dan

bermanfaat untuk membuat rencana dimasa mendatang.

1. Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )

Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan

laporan untuk tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang

transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Untuk

tujuan pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana

mengukur dan melaporkannya ditetapkan oleh undang-undang. Oleh karena setiap

perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka seorang

akuntan perlu mengetahui konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan

tersebut.

1. Sistem Informasi ( Information System )

Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yang

dipelukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini

diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang

saham, kreditur, badan-badan Pemerintahan, pimpinan perusahaan, pegawai dan

pihak-pihak lain. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan

pimpinan perusahaan mengidentifikasi masalah dan menelaahnya sehingga


masalah tersebut dapat ditangani. Beberapa aspek dalam suatu sistem adalah

bahwa ia harus dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam

bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar. Perlu diterapkan

pengendalian dalam sistem sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat

dipercaya pada tingkat biaya yang layak.

1. Peranggaran ( Budgeting )

Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan

perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisa dan

pengontrolannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan.

Ia berisi rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta

nilai uang yang terlibat di dalamnya. Apabila rencana ini dibandingkan dengan

realisasinya, maka ia dapat merupakan alat kontrol di dalam perusahaan.

1. Akuntansi Pemerintahan ( Governmental Accounting )

Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-

transaksi yang terjadi di badan Pemerintahan. Ia menyediakan laporan akuntansi

tentang aspek kepengurusan (business aspect) dari administrasi keuangan negara.

Disamping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui

anggaran negara.

2.2 Tentang X

Manajemen Kas “Pengertian, Tujuan dan Contohnya” | Kas dapat diartikan


sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lainnya
yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan
finansial yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya.

Kas meliputi dari  uang tunai (kertas/logam) baik yang perusahaan  atau ada di
bank berupa cek, demand deposit, money order (kas bon),  dan lain sebagainya.
Artikel ini akan membahas secara keseluruhan mengenai manajemen kas.

Isi Artikel [hide]

 Pengertian Manajemen Kas


 Tujuan Manajemen Kas
 Aspek Dalam Manajemen Kas
 Motif Dalam Manajemen Kas
o Share this:
o Related posts:

Pengertian Manajemen Kas


Manajemen Kas adalah suatu kumpulan kegiatan perkiraan, perencanaan,
pengumpulan, pengeluaran dan investasi kas dari suatu perusahaan agar dapat
beroperasi dengan lancar.

Tanpa manajemen kas yang baik sebuah perusahaan akan mengalami


kebangkrutan karena kekurangan kas, walaupun perusahaan tersebut
menghasilkan profit. Karena situasi bisnis banyak memiliki ketidakpastian maka
dibutuhkannya pengelolaan kas dan perencanaan kas yang baik. (Baca juga:
bentuk dan motivasi manajemen laba )
Tujuan Manajemen Kas
Pada dasarnya manajemen kas bertujuan untuk mempertimbangkan risiko dana
imbal hasil agar terjadi keseimbangan antara memiliki terlalu banyak atau sedikit
kas.

Jika terlalu sedikit kas yang diinvestasikan, maka mengurangi kesempatan untuk
memperoleh imbal hasil yang lebih menguntungkan dimasa yang akan datang.
Namun jika terlalu banyak kas yang diinvestasikan, maka akan terjadi cash
insolvency.

Kas yang cukup akan meningkatkan kemampuan perusahaan memenuhi segala


pengeluaran yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Kas yang cukup artinya cadangan kas yang dipelihara pada titik minimum
sehingga tidak terlalu banyak cas yang ideal dan justru bisa mendatangkan potensi
keuntungan jika diinvestasikan pada instrumen investasi lainnya. (Baca juga:
fungsi manajemen hendry fayol )

Selain itu tujuan manajemen kas meliputi 2 hal yaitu sebagai berikut :

1. Likuiditas. Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah


kas yang harus ada dalam perusahaan.

2. Earning. Setiap pengeluaran perusahaan harus ditujukan untuk


mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan
kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran
yang dilakukan secara ekonomis.

Baca juga:

1. Prinsip Akuntansi Adalah: dan 10 Prinsip Dasar Akuntansi


2.  20 Prosedur Stock opname: Fungsi dan Teknik Perhitungan Persediaan
Barang Dagang
3. Teori Akuntansi Positif dan Normatif + Prinsip dan Hioptesis

Aspek Dalam Manajemen Kas


Untuk melaksanakan manajemen kas yang baik ada tiga aspek yang diperlukan
yaitu sebagai berikut :

1. Administrasi Kas Harian

Administrasi kas harian adalah suatu tertib administrasi penerimaan dan


pengeluaran kas serta saldo kas akhir, sehingga dapat disiapkan laporan kas yang
up to date, yang dapat memberikan informasi mengenai struktur penerimaan kas,
pengeluaran kas, dan saldo kas terakhir pada saat diperlukan.

Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model
untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus masa depan dari
berbagai perusahaan.

Dengan adanya pengelolaan administrasi kas harian yang baik maka akan
memberikan kebaikan dan manfaat bagi perusahaan, khususnya bagi para manajer
keuangan yang secara langsung bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan
tersebut. (Baca juga: tujuan laporan arus kas )

2. Budget Kas

Budget kas sangat diperlukan dalam menganalisa kegiatan perekonomian agar


berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan.

3. Persediaan Kas

Dalam pengelolaan kas, setiap finance manager selalu berusaha agar di dalam
perusahaan terjadi aliran kas yang teratur dengan baik. Untuk itu, harus
diusahakan agar aliran kas masuk dan aliran kas keluar selalu dalam keadaan
seimbang, yaitu tidak terjadi saldo kas berlebihan dengan kekurangan saldo kas.
Saldo kas yang berlebihan dapat mengorbankan rentabilitas karena tertanamnya
sejumlah uang kas yang sebesarnya tidak produktif.

Sebaliknya, apabila terjadi kekurangan kas akan menyebabkan perusahaan tidak


dapat menjalankan operasinya dengan baik dan tidak dapat memenuhi
kewajibannya yang harus segera dibayar. Dalam hal ini, perusahaan harus
menyediakan uang tunai dalam jumlah yang  dibutuhkan.

Baca juga: Akuntansi Manajemen

Motif Dalam Manajemen Kas


Pengelolaan kas merupakan fungsi keuangan yang mendasar dalam sebuah
perusahaan. Hal ini berkaitan dalam pengendalian dan perencanaan kas, karena
didalam aktivitasnya manajer keuangan harus mengetahui besarnya jumlah kas
yang diperlukan setiap waktu dalam kegiatan perusahaan. (Baca juga: pengertian
dan jenis-jenis motif ekonomi )

Motif dalam manajemen kas dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut :

1. Motif Transaksi

Perusahaan membutuhkan sejumlah uang tunai untuk membiayai kegiatan


perusahaan sehari- hari, seperti untuk membayar gaji atau upah, membayar
tagihan, membeli barang, serta pembayaran hutang kepada kreditur apabila jatuh
tempo. (Baca juga: 12 macam-macam transaksi perusahaan )

2. Motif Berjaga- Jaga

Motif berjaga- jaga yang dimaksudkan disini adalah untuk berjaga- jaga terhadap
kebutuhan yang mungkin terjadi tetapi tidak jelas kapan terjadinya peristiwa
tersebut. Misalnya seperti kebakaran dan kecelakaan.

3. Motif Spekulatif

Motif Spekulatif digunakan untuk mengambil suatu keuntungan jika adanya


kesempatan, seperti perusahaan menggunakan kas yang dimilikinya untuk
diinvestasika pada sekuritas  dengan harapan setelah membeli sekuritas tersebut
harganya akan naik.

4. Motif Compensating Balance

Motif ini pada dasarnya lebih berkaitan dengan keterpaksaan perusahaan


meminjam sejumlah uang di bank.

Anda mungkin juga menyukai